BOGEM …


Bogem itu bisa berarti Tinju. Tapi tulisan ini sama sekali bukan tentang kekerasan … walaupun masih erat kaitannya dengan dunia laki-laki …

Bogem yang aku maksud disini adalah nama salah satu tempat di daerah Istimewa Yogyakarta. Daerah ini sedemikian terkenal, karena di situ ada tempat dukun SUNAT yang handal.

 

Aku tidak tau kapan berdirinya praktek dukun sunat ini (disebut juga Bong Supit). Namun aku ingat sekali tiga puluhan tahun yang lalu ketika aku masih SD tahun 1970-an awal … kami mudik lebaran ke Yogya. Almarhum Eyang Kakung ku pernah menunjukkan tempat ini kepadaku. Ketika itu kami dalam perjalanan wisata ke candi Prambanan. Memang jika kita pergi ke situs Candi Prambanan dari Kota Yogya … pasti akan melewati daerah Bogem tersebut. Waktu itu Eyang kakungku (yang seorang mantan Mantri Kesehatan) menceritakan kepadaku bahwa Bong Supit Bogem menggunakan cara dan alat yang tradisional. Pasien yang datang sangat banyak, dari tempat yang jauh pula dan harus rela antri untuk disunat disana. (Terus terang waktu itu aku tidak mengerti apa yang dimaksud dengan “cara” dan “alat” tradisional )(Aku ngeri membayangkan .. karena waktu itu aku masih kelas 3-4 SD dan … belum disunat pula).

 

Setelah itu cerita mengenai juru supit ini tertutup begitu saja, menguap dari ingatanku. Aku pun disunat bukan disana. Sebab kami tinggal di Jakarta.

 

Namun cerita tentang BOGEM terbuka kembali tahun 2005 kemarin. Waktu itu kami merencanakan untuk menyunatkan anak Sulung kami. Entah dari mana Istriku mendapatkan alamat Juru Sunat BOGEM cabang Jakarta. Biasalah jaringan ibu-ibu, informasi diantara mereka sangat cepat bukan ?. Istriku mendapat rekomendasi dari temannya teman istriku, yang saudaranya pernah kesana(panjang bukan). Istriku tidak tahu sebelumnya mengenai keberadaan Juru Supit Bogem yang di Yogya itu. Dia mempercayai rekomendasi berantai mulut ke mulut teman-temannya itu.

 

HAH … ternyata Juru Sunat Bogem yang dulu di ceritakan oleh Eyang Kakungku Almarhum itu juga membuka cabang di Jakarta. Dan setelah mencari tau dan mengunjungi tempat itu di Kawasan Kelapa dua Jakarta Timur. Aku baru tau kalau Klinik Sunat ini dikelola oleh salah satu keturunan Juru Supit Tradisional terkenal dari BOGEM Yogyakarta itu.

 

Tempatnya bersih, asri, dengan tempat parkir yang lumayan luas. Sekalipun untuk menuju kesana kami harus melewati jalan kecil. Ketika kami mendaftar, … “perangkat” anak sulung kami diperiksa, apakah layak untuk disunat atau belum. (maksudnya sudah cukup panjang atau belum). Dan ternyata sudah memenuhi syarat. Kami diminta untuk mempersiapkan beberapa hal yang perlu dibawa nanti ketika hari “pemotongan” tiba. Sarung, Celana Pendek Basket dsb. (Ya celana pendek Basket yang gombrong). Ternyata mereka menjamin bahwa si Anak sudah bisa pakai celana pendek gombrong sehabis di sunat (Aku tak berani membayangkan … betapa-betapanya)(linu sekali pasti …)

 

Dua minggu kemudian, Hari “H” pun tiba … sesuai instruksi … kami diminta datang jam 3.30 pagi … ya Pagi-pagi sekali … (terbayang di fikiranku … wah jangan-jangan pakai upacara ritual tertentu nih). Namun sesampainya disana … ternyata biasa saja. Tidak ada bau kemenyan, tidak ada yang aneh. Kami datang jauh lebih awal … nomer urut 5 … (dan believe itu or not … setelah kami … ada sederet panjang pasien lagi yang akan disunat di pagi buta itu … ). Aku kaget banget … sepagian ini sudah ada sekian banyak yang antri … Dan memang menurut petugas pendaftaran … dijadwalkan pagi ini akan ada sekitar 80-an orang yang akan disunat … (Ini masa liburan sekolah…)(Menurut pengakuan petugas pendaftaran kalau saat seperti ini sehari bisa sampai 150 orang perhari… (bayangkan ).

 

Satu persatu anak-anak dipanggil masuk ke dalam sesuai nomer urut. Dan akhirnya tibalah giliran anak kami. Tidak lebih dari 5 menit anak kami berada diruang eksekusi. Orang tua tidak diperkenankan untuk masuk ruangan. So si Sulung menghadapi saat bersejarah “menjadi laki-laki muslim sejati” ini sendirian … diruangan eksekusi.

 

Ternyata prosesnya sangat cepat … tidak ada upacara aneh-aneh .. tidak ada sesajen aneh-aneh … yang ada hanyalah gumaman surat Al Fatihah … Kalimat Basmalah … Takbir … Hamdallah syukur dsb (ada juga kadang satu dua jerit tangisan tertahan para “calon” jagoan itu) yang semua diucapkan dengan lirih namun khusyu’ … TV di ruang tunggu disetel agak keras … supaya suara-suara dari dalam tidak terdengar. Rupanya ini disengaja agar tidak mempengaruhi mental sang jagoan-jagoan cilik yang menanti giliran berikutnya.

 

Selesai penyunatan kami semua para orang tua dan delapan anak giliran kloter “penyunatan” pertama dikumpulkan dalam ruangan lain di rumah terebut. Di ruangan recovery sekaligus briefing cara perawatan pasca sunat itu … aku lihat selain 2 tempat tidur besar … ada juga Piano, Beberapa Foto di Canvass, dan juga benda-benda pajangan lain layaknya rumah tangga modern biasa. Obat yang diberikan pun obat modern, perban juga modern, anti biotik dsb … pendek kata persepsi magis tradisional dsb terhapus semua disini. Perabot yang ada disana jauh dari kesan tradisional dan “mistis”. Para karyawan yang bertugas pun berbusana seragam hijau mirip perawat kesehatan biasa. Tanpa blangkon, kain, beskap apalagi keris.

 

Dan memang anak kami sudah bisa memakai celana pendek gombrong basket sekeluar dari situ … Dan di pagi yang segar itu … di tempat parkir kami masih melihat banyak sekali mobil berdatangan … sungguh banyak orang tua yang menyunatkan anak nya disini. Sekelebatan tadi diruang tunggu aku sempat melihat foto-foto didinding. Rupanya banyak mantan orang (ter) penting di negeri ini yang juga menyunatkan anak dan cucunya disini …

 

Pelayanannya cepat, ramah tapi tegas, santun, khusyu’, informatif dan modern … !!!

 

Lima hari setelah itu … anak kami Alhamdulillah sudah sehat seperti sedia kala. Dengan “perangkat” bentuk baru yang cukup bagus juga hasilnya … HHmmmm tidak heran kalau Juru Supit Bogem ini sangat terkenal … sejak dulu …

 

Akhirnya kami pun beberapa tahun kemudian, juga menyunatkan anak Tengah kami disana. Dengan suasana yang sama … cepat, ramah, tegas, santun, khusyu’, informatif dan modern … plus antrian “calon jagoan” yang panjang sekali !!!

 

(ini judulnya … Trainer merekomendasikan Bogem, berdasarkan pengalaman pribadi )

.

.

.

Penulis: nh18

I am just an ordinary person who work as a trainer. who wants to share anything he knows ... No Matter how small ... No Matter how simple.

46 tanggapan untuk “BOGEM …”

  1. […Pelayanannya cepat, ramah tapi tegas, santun, khusyu’, informatif dan modern …]

    Khusyuk disini maksudnya gimana ya 😀

    nh18 to annots …
    khusyu maksudnya …
    ya tidak seperti tempat dugem lah kira-kira begitu … 🙂
    terima kasih telah mau berkunjung …
    Salam

  2. wah, sering sih liet plang bogem klo lagi jalan Yk-Solo… tapi aseli malah baru tau ceritanya dari sini 😀
    besok cari tau ah, gimana suasana BOGEM yang di YK
    kayak survey arsitek gitu deh
    siapa tau nanti2 ada client santri sunat yang mo buka tempat kayak gini
    *menggunakan profesi sebagai dalih.. he3, tapi bener kq.. 🙂 *

    buat akh achoey : didoain yang mana? cepet disunat juga apa didoain cepet punya anak juga?
    *sok mengernyitkan dahi*
    *ketawa sambil melet*
    *mengangkat kedua tangan ke depan dada..*
    afwaaaaannnn…
    he he

  3. Coba tolong Presty dan Achoey kalu mau kencan jangan di Teras Blog saya …
    Huahahaha …
    Keponakan ku ini kok badung-badung ya …
    Salam buat kalian berdua …
    Aku senang anda berdua mau berkunjung kesini (*serius* mode on)

  4. yah, om…
    *sok akrab*
    *katanya ponakan… he he 😛 *

    gpp deh kencan di sini, daripada kencan di dunia nyata,
    ntar fitnah,,, he he…
    *berdalih, dasar penyakit :p *

    saya juga senang kalo sering2 dikunjungi lo pak..
    *hi hi, ngarep…*

    nh18 to prest …
    Segera meluncur … !!!

  5. hmmm mas….itu BOGEM suruh bikin cabang di Tokyo/Jepang deh. Tanggung pasti ngga bisa tidur karena antriannya panjang. hehehe.

    BTW Aku denger susah loh cari tukang sunat di Tokyo. Ada tapi jauh sekali di luar kota Tokyo (Dokter Indonesia). Karena mereka tidak mengerti mengapa harus di”gitu”in.

    nh18 to emi …
    Untuk yang ini …
    “No Comment”
    (hehehe) 🙂

  6. Menarik juga isi artikel tentang sunat bogem ini,
    boleh tau alaamat lengkapnya cabang di jakarta
    terima kasih
    anton muchlis – ciputat

    nh18 to anton …
    wah mohon maaf pak …
    catatannya ada di rumah .. nanti saya
    catat dulu ya …
    btw … bapak punya blog ?
    atau nanti saya jawab ke E mail saja ya ?
    THX

  7. saya di sunat di bogem pak. tahun 1987.
    saya inget lagi pramuka di sekolah di jemput bapak, diajak ke bogem (dan gak tau kalo bogem itu tempat sunat).
    disana disuruh bawa kain kafan (mori) dan sarung. yg gak bawa bisa beli disitu. saya dipilihkan tarif yang paling mahal, yaitu 40rb rupiah. 🙂 (40rb kok pengen bentuk bagus 😀 ). masuk ber-10, nunggu bentar di ruang tunggu, gak boleh dianter masuknya. lalu pindah ruangan, disuruh tidur ditempat tidur masing-masing. oh ya langsung disuruh ganti sarung. satu-satu didatengin, obok-obok bentar, lalu disuruh pindah ruangan lagi, langsung jalan lho. sambil disuruh minum pil, ada 4 butir kapsul. ini kali pertama saya minum pil berbentuk kapsul tanpa dibuka isinya dan ditaruh di sendok.
    kirain masuk ruang sunat, ternyata pintu keluar, udah selesai. cepet banget, gak kerasa.
    berdasarkan penelitian, ternyata :
    – kain kafan dibentuk menyerupai cawat pegulat sumo. melingkar perut dan melingkar depan belakang untuk menutupi burung. jadi tanpa CD.
    – tidak menggunakan perban tapi semacam tissue.
    – obat selain pil juga ada obat bubuk yang ditabur ditempat luka.
    – menggunakan gunting dan tanpa suntik. mungkin pake semprot untuk pati rasanya.
    itu taon jadul pak.. gak tau deh yang di kelapa gading. sama gak?
    btw, kata ayah saya dan juga kakek yang ikut nganter… jaman dulu sunat di bogem menggunakan pinggiran bilah bambu dan karena kesakitan banyak yang menjemur burungnya di atas batu sungai disamping Bogem (emang disampingnya ada sungai penuh batu-batuan)
    gitu pak.. kebayang gak ..

    nh18 to nindhityo …
    Waduh …
    Ini bisa jadi postingan sendiri nih …
    Judulnya laporan pandangan mata dari dalam ruang sunat …
    Hehehe
    Makasih banyak …
    (dulu waktu anakku sunat aku gak boleh masuk …
    jadi gak tau apa yang terjadi didalam …)

  8. 🙂 Saya orang Yogya, tapi dulu waktu sunat cuman ke tetangga se-kecamatan, bukan ke Bogem. Tapi adik sepupu saya yg tinggal di Jakarta, waktu sunat dulu (th 1984-an) diantar ke Bogem. Nha…, mau motong ‘kepala burung’ kok jauh2 dari Jakarta diantar ke Yogya, ya? Maka, bila di Papua yg disebut ‘daerah kepala burung’ itu di sekitar Biak-Manokwari; maka di Yogya, Bogem Kalasan ini mungkin tepat dikatakan ‘daerah kepala burung’-nya Yogya. 😀 😀 😀

  9. Assalamu’alaikum, pak, Salam kenal yah.Anak sulung saya juga sudah minta disunat, di saat liburan nanti.Apakah bapak bisa menolong memberikan alamatnya? Terimakasih banyak pak.
    Waalaikumsalam,mariana

  10. Siang mas, sy tertarik dengan cerita anda diatas, kalo boleh tahu dimanakah alamat Bogem cabang Jakarta? karena sy mau menyunatkan anak sy. Trims Infonya.

  11. Postingan BOGEM ini kayaknya jadi top hits lagi ya, Bos.
    Kayaknya karena menjelang liburan, jadi banyak akses dari Goggle Search.
    Apalagi, tadi dibahas di I-Radio oleh Rafik dan Putri.

  12. saya berencana menyunatkan anak saya, tapi kalo ke Yogya rasanya terlalu jauh.
    Mohon informasinya dong, di Jakarta – Cabang Sunat Bogem-nya ada di mana (alamat lengkap + telpon kalo ada).

  13. anak saya fadhil dan farhan sudah minta disunat. ayahnya minta agar mengulangi apa yang pernah dialaminya sunat di bogem yogya sebagaimana ia kecil dulu. Mau tanya apa perbedaannya dan kesamaannya (metode dan kualitas hasilnya ) apabila dilakukan di cabangnya bogem jakarta. (menurut mbah kakung kurang abdol jika tidak di yogya… apa iya?)

    1. assalamualikum ww terimakasih atas info nya yg sangat berarti bagi saya, karena anak saya M aufar firmansyah (Farhan) sudah ber usia 11 th kelas 5 SD ingin minta disunat / di supit ,tapi anak saya kayak nya masih ragu ragu karena takut,dengan ada informasi dari bapak tadi sekarang anak saya sudah tidak takut,trims dari bapak akmal semarang

  14. bong supit bogem turun temurun tuh… mungkin yg sekarang udah generasi ke tiga.
    kebetulan temenku (cewek) adalah cucu dari sang bong supit yg “asli” alias yg pertama. kata dia sih emang sepupunya yg laki laki (waktu itu th 90an akhir) sdg belajar utk melakukan “eksekusi” jadi sangat mungkin kalo sekarang 10 th kemudian ini buka praktek he…he…
    (oh ya, yg belajar adalah cucu laki-laki dari anak laki-laki)
    menurut dia generasi kedua (yg laki laki) 7 ato 8 bersaudara, semua bisa melakukan eksekusi, tapi tidak semua buka praktek, dan ada juga yang melayani “eksekusi privat” alias datang ke rumah si korban

  15. Anak Sulungku juga habis di sunat di Bing Supit . ” BOGEM ”
    ditanggung Nyegir sehabis di sunat,ga sakit ko…

  16. assalammualaikum pak, mohon info apakah ada alamat bogem yg di surabaya ya pak, klo ada mohon alamatnya ya pak, sekalian jg berapa biayanya, maturnuwun

  17. Alamat Bong Supit BOGEM Jogja, Jl. Solo Jogja Km.16 Bogem Tamanmartani Kalasan Sleman Yogjakarta.
    Utara jalan, 100 mter sebelum jembatan Prambanan.
    Parkir luar, gratis lagi

  18. saya juga ‘korban’ bong supit bogem yang asli, di era 70-an. kebetulan salah satu anaklaki2 bong supit bogem adalah temen smp saya. saya sekarang di banjarmasin. waktu itu saya pergi pulang bercelana pendek naik spd motor, sorenya latihan pramuka di sekolahan. oye deh. saya kepingin menyunatkan jagoan saya nanti ke bogem ah…

  19. wah Pak NH.. ternyata malah terkenal di Jogja ya pak..saya belum pernah dengar meski saya di jgja.. tapi kalau Ayahnya Affan katanya tau tentang daerah Bogem dan terkenal dengan sunatnya… karena sering lewat daerah kalasan.. Makasih pak infonya

  20. Saya sunat di dokter walaupun sebelah rumah saya mbah Calak, soalnya saya takut.
    Sunat jaman dulu masih merupakan peristiwa sakral karena dikampung banyak acaranya, kadang nanggap wayang, ludruk atau ketoprak ( yang mampu)
    Saya dulu nanggap Gambus Bunga Mawar- lakonnya Warok Suromenggolo ha ha ha.
    Hari kedua nanggap Wayang Kulit. Asyik lho om waktu sunat dapat angpao dan baju dari famili.
    Saya sunat tahun 1965 karena dipaksa emak, soalnya embah sakit-sakitan.
    Salam sunat ya Oom

  21. mohon informasi alamat lengkap dan telp no untuk tempat sunat ini Pak, karena bulan ini saya mau nyunatin anak saya, rencana mau ke jogja tp kalau memang di jakarta ada kan lebih baik, bisa cepat dan dekat.
    tolong dibalas via e-mail saya.
    terima kasih.

  22. Wahh …selamat ya…
    Infonya telat om…..
    Dulu saya senewen saat si sulung minta di sunat..dokter anak bilang, beliau tak punya kompetensi …
    Akhirnya si sulung di sunat di Bandung…di dokter kenalan suami yang bisa melakukan itu….padahal saat itu rumah masih berantakan karena sedang dibangun.

    Dan ternyata dia ketakutan…dokter dan perawat ditendangi…akhirnya di bius total. Saat mulai siuman, yang pertama ditanyakan adiknya….padahal ibu yang menunggu dia. Suatu ketika, saya bingung, mengapa si adik suka masuk dibawah sarung kakaknya…saya syok..tapi berusaha tenang, pelan2 tanya, mengapa kok begitu? Ternyata di suruh mas, untuk melihat apa alatnya masih bengkak?

    Rumah Bandung saat itu pakai air PAM, yang hanya mengalir saat malam hari. Setiap anakku mau pipis, dia mengotori air dengan pipisnya. Saya tanya, jawabnya…”Habis burungnya langsung loncat.” Suami tak menolong, karena sudah lupa..akhirnya saya tanya anak buahku, dialah yang menunjukkan agar si sulung, langsung pegang burungnya begitu masuk kamar mandi dan diarahkan ke bawah….hahaha.
    Belakangan saya baru sadar, ternyata anak buah yang saya tanya, yang juga wakilku, adalah orang Bali, yang jelas tak di sunat….itulah kalau stres.

    Dan belakangan juga baru tahu, rupanya si sulung ditakut-takuti teman, kalau sunatnya makin besar, makin alot, pisaunya makin gede…hahaha….jadi dia buru2 pengin sunat, walau ketakutan……

  23. Saya sunat di Bogem Jogja tahun 1982. Proses tidak lebih dari 1 menit, seingat saya cuma 2 kali pertanyaan: 1. Ke sini naik apa? Sama siapa saja?” Dan kelar. Nuansanya lebih ke Islami. Langsung pakai celana, bisa jalan2 tanpa beban, dan 4 hari kemudian saya ikutan camping 4 hari tanpa ada keluhan apa2. Alhamdulillah.
    Sayangnya saya tidak bisa pesan bentuk ukiran atau ornamen tertentu 😀

  24. berapa nomor bpk sunatnya saya mau tuh………………………………………….!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

  25. mas……minta tolong dong alamat dan no phone nya sunat bogem yg di ciracas. jaktim ……pleaseeee?…..(“menghiba” mode on)….by email aja boleh….tks ya…..

    1. Saya tidak tau apakah mereka mempunyai cabang di sekitar Surabaya atau Probolinggo (sepertinya tidak ada)

      Yang saya tau mereka hanya buka di Bogem Yogya dan di Ciracas Jakarta Timur

      Salam saya

  26. leres sanget sunat di ahlinya BOGEM memang sunggug sungguh bagus! 2 jempol untuk para pengelola sunat BOGEM. kami dahulu jauh jauh dari pulau sumatera menuju pulau jawa BOGEM untuk khitan.

  27. sy tertarik dgn ulasan bpk mengenai sunat bogem di jkt timur, bs minta alamatnya pak? krn anak sy sdh kls 5 sd, walaupun kami dr non muslim, tp sy berniat meng khitankan anak sy utk kesehatannya, emailadd sy cathryn.franzbc@gmail.com, terima ksh byk pak

    salam

Tinggalkan Balasan ke nh18 Batalkan balasan