BEMO

 

Moda transportasi … sebuah kendaraan beroda tiga …

Kendaraan umum Khas di Bogor.  Jaman dulu …

Dulu ketika aku kuliah tahun delapan puluhan … aku akrab sekali dengan kendaraan umum yang amat romantis ini.  Saking romantisnya … sampai-sampai … jika kita naiknya pagi ini … niscaya kita baru akan sampai di tujuan besok malam … saking leletnya … Kalau ada tanjakan, … Mesinnya ”ngeden” menggeram … mengerang nggak keruan…  Belum lagi asapnya …

Penumpangnya didepan satu orang … di belakang 6 orang … Dempet-dempetan macam ikan sarden sodara-sodara …  Yang sengsara adalah … Jika kaki kita panjang … maka tak urung kita akan ”adu dengkul” dengan penumpang di depan kita …

Trainer termasuk tinggi … kakinya panjang … maka bisa dibayangkan bahwa … dia akan sangat tersiksa sekali jika naik Bemo … Kaki mesti di tekuk … setekuk-tekuknya … jika tidak … kita pasti akan dikemplang penumpang didepan kita.  Karena kaki kita ”belanja”.

And yes indeed … jika penumpang didepan kita itu wanita … maka … mau tidak mau dengkul kita akan bersentuhan dengan dengkulnya … mau gimana lagi coba … Anugrah nan tak terkira … (hah … kumat ganjen’e …)

Masalahnya adalah … kadang kita tidak bisa memilih … mau duduk di depan siapa kita … bisa perempuan … bisa pula Gorilla … (… jantan pula).

Ah BEMO memang kendaraan angkutan umum yang paling romantis … hahaha.

Dengkul ketemu dengkul …

Bagiku … paling aman adalah duduk di depan …

Atau … duduk di sisi paling luar …

Atau … tidak naik bemo sama sekali …

Dari pada adu dengkul sama Gorilla ???

(kenapa ujuk-ujuk cerita Bemo … karena Trainer sedang “Rock and Roll” di sekitar Bogor …)

.

.