MUDIK


.
Mudik adalah pulang ke kampung halaman.  Biasanya dilakukan menjelang Hari Raya tiba. 
Stasiun, Terminal juga Pelabuhan penuh sesak oleh orang yang akan mudik.

Mudik rombongan bersama teman,  juga merupakan salah satu pilihan yang banyak dilakukan masyarakat kecil yang mengadu nasib di kota besar seperti Jakarta ini.  Biasanya mereka patungan untuk menyewa Bis mini atau Angkot.  Mereka yang satu tujuan atau searah akan berhimpun menjadi satu … lalu ramai-ramai Mudik dalam satu kendaraan sewa.  Menyenangkan sekali.

Ini cerita sudah biasa.  Banyak orang melakukannya.

Namun … Mudik bersama Majikan(Nah … ini saya pikir agak jarang terjadi).

Begini Ceritanya …
Minggu lalu kami, saya dan seorang teman kantor asyik ngobrol-ngobrol di mobil,  dalam perjalanan pulang dari suatu acara Training.  Karena rumahnya terletak tak jauh dari rumah saya … dan dia sedang tidak membawa kendaraan … maka dia nebeng saya.  Irit ongkos taxi katanya.  🙂

Salah satu topik obrolan kemarin adalah … tentang rencana Mudik para Asisten Domestik Pekerja Rumah Tangga disaat hari raya nanti.

Teman saya ini mempekerjakan seorang Baby Sitter untuk merawat dan mengasuh anak balitanya.  Dan Baby sitter ini kebetulan adalah keponakan dari Asisten Domestik Rumah Tangga yang telah setia bekerja lama di rumah Keluarga Papa-mama Teman saya ini.  (Biasalah rekomendasi keluarga dari mulut-ke mulut).

And You know what … ?
Teman saya itu berniat untuk mengantar mereka berdua (Sang Baby sitter dan Asisten Domestik RT) … MUDIK.   Dan mohon dicatat … ini bukan hanya mengantar sampai Stasiun Gambir atau Terminal Kampung Rambutan saja lho.  Tetapi mengantar langsung sampai ke Kampung Halaman mereka, … (terus terang saya lupa apa di Jawa Tengah atau di Jawa Barat gitu tepatnya). 

Wah mimpi apa sang Baby Sitter dan Asisten Rumah Tangga tersebut, bisa Mudik nyaman … naik mobil Van mewah … adem ber AC… nggak perlu berdesak-desakan … gratis … di sopiri oleh majikannya sendiri lagi.  (bejo tenan iki …)

Jadi rencananya … Teman saya sekeluarga ini … akan sekalian berlibur untuk beberapa hari … dan nanti setelah libur lebaran berakhir … kedua orang pekerja domestik itu akan dihampiri lagi, untuk kemudian bersama-sama kembali ke Jakarta.  (kalau tidak salah begitu ceritanya).

Dalam hati saya kagum pada Dia …
Dia dan Suaminya mau repot-repot mengantar orang-orang yang telah berjasa membantu mereka itu langsung ke Kampung Halamannya … Begitu besar perhatian mereka … tidak membeda-bedakan ”kasta”.

Kebetulan mereka adalah Non Muslim.  Teman saya ini bermarga Sitepu.

Sekali lagi Salut kawan !

.

Apa teman-teman punya cerita serupa … ?
Ada Majikan yang mengantar langsung Asisten Rumah Tangganya mudik ke kampung ?
Atau mungkin … Anda sendiri pernah melakukannya ?

Penulis: nh18

I am just an ordinary person who work as a trainer. who wants to share anything he knows ... No Matter how small ... No Matter how simple.

36 tanggapan untuk “MUDIK”

  1. Teman saya pernah cerita begitu juga.. jadi baby sitter dia lebaran, sementara dia ga.. jadi pas lebaran, dianterin deh si baby sitternya ke kampungnya, yaitu di Lampung..

    Ehm.. ujung2nya malah dia dan keluarga ikutan liburan di Lampung, hehe.. lucunya..

    tapi si baby sitter tetap baby sitting anaknya saat itu, jadi yaa pindah kota aja 🙂 sekalian dia pengen kenal keluarga si baby sitter

  2. Keluarga adik saya sering begitu. Karena biasanya asistennya berasal dari deket2 Solo, sekalian mrk berlibur ke rumah ortu(mertu)nya di Solo. Naik satu Kijang asyiiik. Aku malah kasian oma opa di jkt berduaan kesepian….hiks…

    Saya juga mau pamit mudik ya mas, setahun lagi baru balik ya, itu kalo ada yang mau nyari prt dr Tokyo dan kirim tiket pesawat untuk sebulan. Kalo ngga ya mungkin 2-3 tahun lagi.

    tabik
    EM

  3. Pernah…dulu punya ART berasal dari satu kampung soalnya 🙂

    Teman2 banyak yg melakukan hal ini om.
    1. Kenalan dan ‘nggenahke’ keluarga sang ART jadi kalo ada apa2 ga repot.
    2. Dapet kepastian ART kembali lagi ke rumah kita tepat waktu.

    Sekarang sih, saya ga mikirin ART, wong ga punya 🙂
    (tetep aja kadang dititipin ART teman yg kebetulan sekampung sama saya)

  4. Saya, saya.
    Kebetulan, selalu dpt si mbak dari daerah yg sama dgn suami, kl pas kami mudik ke Yogya ya sekalian sama si mbak.
    Kita anterin ke rumahnya, pas pulang ya dijemput lagi.
    Sama-sama untung 🙂
    Si mbak nggak perlu desak2an di bis, saya nggak khawatir si mbak molor jadwal balik ke rumah.

  5. Saya belum pernah melakukan itu Oom dan mungkin tidak akan melakukannya karena ART saya rumahnya di Jember lha saya mudiknya ke Jombang.
    Saya sesuai prosedur biasa saja, yg penting gaji kita kasih dan THR sesuai kemampuan.

    Salam hangat dari Surabaya

  6. cerita yg hampir sama pernah saya dengar. kolega saya, suami-istri asli betawi punya PRT org madiun. mereka blm pernah main ke “jawa”. nah lebaran dua tahun lalu beramai-ramai ngantar PRT-nya sekalian piknik ke sekitaran solo-yogya. waktu itu mereka ketemu saya di karanganyar 🙂

    1. sudah setahun kerja di Padeblogan, majikanku termasuk cuek
      aku datang gak diundang pulang juga gak dianter
      *jelangkung 😛

      Majikan dan pembantu saling membutuhkan
      sudah seharusnya saling menghargai
      salah satunya dengan cara spt kisah diatas

      met buka puasa Om, selamat menikmati masakan bunda
      disini masih 20 menit lagi.

  7. kami pernah melakukannya Mas , pada thn 1997 dan 1998 ( dah lama sekali ya )
    kebetulan kami ingin mudik ke bukittinggi dgn naik mobil, dan sang asisten mudiknya ke lampung, maka jadilah kami bareng sekalian mengajak mereka berdua sampai di rumahnya di lampung.
    Dan, pulang ke jakarta kembali kami menjemput mereka berdua 🙂
    salam

  8. saya sangat respect dengan orang seperti ini yang menganggap pekerja dirumahnya bukanlah bawahan atau pembantu tetapi sama derajat dan harus dianggap rekan

  9. Kalau saya malah nggak cuman lebaran nganternya…
    Setiap pulang selalu saya antar sampai rumah…
    Sudah gitu, pulangnya juga saya jemput…
    (karena nganternya ke rumah mertua… 😀 )

  10. Sungguh majikan yang baik hati, jarang ada loh pak yang kaya begitu. Biasanya paling ngasih uang sangu atau titip ketravel. Salut buat kawannya pak.
    Salam saya. .

  11. hmmm tapi nganterin pembantu mudik ada keuntungannya juga buat majikan ya om kalo dipikir2.

    1. toh majikan sekeluarga bisa sekalian berlibur di kota2 di jawa tengah, jadi kan sekalian jalan.
    2. selama di perjalanan, pembantu masih bisa bantuin jagain anak2 apalagi kalo mereka kebosenan atau rewel.
    3. memastikan pembantu bakal balik setelah libur lebaran. kalo gak dijemput, bisa aja ntar mereka gak balik kan? hehehe.

  12. Belum pernah sih. Soalnya asisten (sudah berumur) tidak tahu lagi dimana rumahnya di kampung halaman. Jadi tidak pernah mudik lagi.

    Kasihan juga karena sudah sebatang kara. Tapi sudah kami anggap saudara sendiri. Jadi kalau keluarga besar ngumpul di Yogya ya selalu kami ajak. Termasuk ikut ke acara-acara kumpul keluarga besar.

    Sementara ini sih masih standard saja fasilitasnya, yaitu tunjangan + THR-nya.

    Salam kami.

    1. Oh iya, asisten kami ini sudah ikut sejak istri saya masih kecil. Dulu pernah beberapa kali diantar mudik. Yang anter bukan mertua sih, tapi sopirnya. Paling tidak itu sudah sangat membantunya.

      Sori Om, malah jadi curhat. Hihihi…

      Salam.

  13. Mudik bersama PRT ini umum dilakukan terutama bagi karyawati yang jam kerja ketat dan masih punya anak kecil. Apalagi dulu belum ada cerita libur bersama, pengajuan cutipun harus sebulan semua, didaftar dan belum tentu disetujui. Lha daripada nanti blong tak punya pembantu (saya pernah…dan bawa sibungsu ke kantor..rupanya banyak juga yang bawa anak ke kantor..jadilah dilantai ku persis taman kanak-kanak…jika yang satu menangis lainnya ikut pula).

    Saya bersyukur suami dosen, yang lebih mudah jam kerjanya, dan ada liburan mahasiswa, tapi yang namanya bapak kan tetap sulit untuk momong anak umur 1-2 tahun seharian….pernah terjadi..rumah kayak kapal pecah…..jadi pulang kantor kepala langsung cekot-cekot….
    Sekarang, semua menjadi kenangan manis…anak-anak sudah bersih…malah Lebaran ini kayaknya kembali hanya berdua. Keduanya tak bisa pulang….

    1. Om..gara2 tak tidur lagi habis sahur…ada salah tik…maksudnya…
      “anak-anak sudah besar…”
      tertulis
      ” anak-anak sudah bersih”…
      Tolong di edit ya….makasih

  14. saya dulu (selagi tinggal di cirebon) pernah mengantar mudik sang asisten smpai ke rumah… tp.. itu karena jarak kampungnya memang deket..hehe.. majalengka.. sekitar 1,5 jam dari crb…

    klo dr jkt ke jateng.. hmm… keren amat namanya….saya ikut salut Om… !

Tinggalkan Balasan ke Erlina WT Batalkan balasan