MISERY


.

Ini judul Film Lama … Diproduksi tahun 1990

Pernah menontonnya ?

Saya pernah …
dan barusan saya menonton lagi di jaringan TV kabel “Rumah Kotak Kantor” 🙂

Film ini diangkat dari Novel berjudul sama karangan Stephen King (1987).

Menurut saya ini film yang bagus …

Film ini (kurang lebih) bercerita mengenai Seorang Pengarang : Paul Sheldon yang “dirawat” oleh seorang wanita perawat bernama Annie Wilkes.  Paul ditolong oleh Annie ketika mengalami kecelakaan Mobil ditengah badai salju.  Paul yang cidera berat dibawa ke rumah Annie.

Annie Wilkes ternyata adalah pengagum terbesar pengarang tersebut.

Namun celakanya Annie adalah seorang psikopat.  Annie bergitu masuk kedalam cerita novel yang dikarang oleh Paul.  Saking “masuk”nya pada cerita Paul … Annie begitu marah karena jalan ceritanya tidak sesuai dengan kemauan Annie.  Lalu berlaku kejam dan melakukan kekerasan-kekerasa pada sang  pengarang pujaannya tersebut.

Saya tidak ingin membahas mengenai permainan bagus James Caan yang berperan sebagai Paul Sheldon dan penghayatan keren Katty Bates sebagai Annie Wilkes.    BTW :  Katty Bates memenangkan Academy Award For Best Actress in A Leading Role 1990 dan juga Golden Globe Awards, Best Performance by an Actress in a motion picture di tahun yang sama  (sumber Wikipedia)

Saya hanya ingin membahas “penyakit” Annie Wilkes …

Saya bukan ahli psikologi … namun saya percaya bahwa … sepertinya orang-orang seperti Annie Wilkes ini ada.  (walau mungkin kadarnya tidak seekstrim dan se”parah” Annie)

Orang “sakit” yang begitu terobsesi pada sebuah cerita buku … karya pengarang favoritnya.

Dan dia bisa “meledak” tidak terkontrol ketika mendapatkan jalan cerita yang tidak sesuai dengan keinginannya.  Begitu kompleks … begitu ribet.  Mungkin dalam bahasa umunya adalah … “Kok Sampe segitunya”

Menurut saya … orang seperti ini adalah orang-orang yang pada awalnya merasa tercerabut dari lingkungan sosial …   Ini bisa disebabkan karena akumulasi kekecewaan … pengalaman masa lalu … kesedihan yang mendalam dan sebagainya.
Pada akhirnya … mereka menarik diri dari lingkungan sosialnya … tidak mempunyai kesempatan untuk terekspose dan bersosialisasi secara wajar seperti pada umumnya dengan masyarakat sekitarnya.  Sehingga dia akan dimanja oleh pemikirannya sendiri … dia hanya sibuk pada dirinya sendiri. Dengan nilai-nilai yang dianutnya sendiri … yang menurut dia benar.

Pelajaran yang saya dapat dari film ini adalah … its just simply … Bersosialisasilah dengan lingkungan sekitar … Bersosialisasilah dengan orang-orang yang baik … (maybe !!!)

Kesehatan Jiwa adalah yang utama !!!

Ini pendapat pribadi … !

Pembaca yang mengerti Psikologi ?
Mungkin punya pendapat yang lebih mendetail mengenai ini ?

Salam saya

.

.

.

.

Dan satu lagi kalo anda nge fans banget sama penulis atau aktor atau aktris atau artis lainya …
Biasa-biasa aja deh … jangan sampai terobsesi
Nanti kayak Annie Wilkes lho …

Hahahahah

(just kidding)

Penulis: nh18

I am just an ordinary person who work as a trainer. who wants to share anything he knows ... No Matter how small ... No Matter how simple.

42 tanggapan untuk “MISERY”

  1. aku nonton duakali sewaktu film itu beredar.
    pemainnya dapat piala oscar sebagai aktris terbaik mengalahkah jagoanku..meryl streep
    ini film sangat asyik tuk ditonton

  2. rasanya sering juga masuk ke dalam cerita, pak..
    terutama kalo cerita kungfu.. he. he…

    tapi mudah2an saja gak sampai seperti Anne Wilkes :mrgreen:

  3. saran saya buat orang-orang semacam itu… get a life! cari kegiatan apa atau bersosialisasi dengan banyak orang biar wawasannya jadi lebih luas…

    1. Ahhhaaa …
      That’s the words … Thanks Tik …
      Ini seperti yang kamu tulis di postingan tentang telpon / sms tengah malam itukan

      salam saya Tik

  4. Kadang saya pikir, yang ada di film atau novel itu real ga si? tapi ternyata memang real walau lebih didramatisir. (sempat nonton episode oprah yang menceritakan ttg kejadian real dari suatu film yang saya tonton sebelumnya….bikin saya melongo…betapa aneh dunia ini)

    Keluarga yang hangat juga dapat menghindari jiwa jadi rusak… 🙂

  5. Kalau ada yang kaya begini, serem abnget yah, Oom.. Ya ngeri aja gitu berhadapan dengan orang yang tidak bisa membedakan mana dunia beneran dan mana dunia imajinasi. Delusi. Faktor lingkungan memang jadi salah satu faktor pembentuk kepribadian seseorang ..

  6. Saya cuma mau mengomentari soal Annie yang marah karena jalan cerita di buku tidak sesuai keinginannya… Dulu, waktu saya masih SD pernah dihadiahi buku oleh kakak saya judulnya: “Pilih Sendiri Petualanganmu” Buku ini sangat berkesan buat saya karena jalan cerita dan endingnya akan berbeda-beda tergantung lanjutan halaman yang kita pilih. Katakanlah, tokohnya sedang dihadapkan pada pilihan apakah (1) akan pergi mendaki gunung (silahkan lanjut ke halaman 12) atau (2) tidak jadi mendaki gunung (silahkan lanjut kehalaman 36). Kalau kita memilih halaman 12, ternyata endingnya si tokoh mati tercebur kawah gunung merapi (…ini misalnya, looh). Kalau memilih halaman 36, ternyata endingnya si tokoh mati ketiban tembok rumah saat gempa bumi.

    Menurut saya, ide penulis buku itu brilian sekali. Tapi anehnya, kok sekarang saya nggak pernah nemuin buku dengan pola seperti itu lagi ya? Atau saya yang dah jarang main ke toko buku??

    Maaf komennya kepanjangan, Om… Lagi gatel pengen nulis… 😀

  7. Wah jadi inget nech…kemarin saya baca status temen di FB….katanya tetangga sebelah rumahnya semalem berantem…kejar2an di jalanan…suaminya lari ke pos satpam sambil gendong anaknya yg masih balita…dan istrinya ngejar bawa PISAU…….gilaaaa….ini termasuk Psikopat dong……kasihan amat suami dan anak2nya…..hidupnya ngga tenang di rumahnya sendiri…..

    Dan tetangga saya juga ada yg kayak gitu…kalo istrinya minta beliin apa2 trs ngga diturutin…istrinya ngamuk sambil bawa pisau…akhirnya cerai tuchh….lagian ngga kira2…masa minta beliin baju yg harganya 1 juta? kalah artis hehehe……..

  8. Pandai bersosialisasi menunjukkan kecerdasan jiwa ya Oom. mesti dimulai dari dalam keluarga tuh.
    saya sih ngefans sama Oom NH, tapi gak sebegitunya sampe bawa-bawa pisau segala,, hihihi.. 😛

  9. banget,, inyiak,,
    bersosialisasilah…
    kdang menjadi pribadi yang introvert gak selama nya bagus …
    karena dia gak mengenal orang lain..
    dan hidup dalam imajinasinya…

    btw mau tanya…
    sejak wp upgrade,,kok aku gak bisa login dan coment pake user WP ya,,

  10. kalau kata dosenku nih oom, dalam diri manusia ; kita memiliki sepersekian kadar ke ‘abnormal’an. karena kalau ngeliat simtom-simtom gangguan dalam DSM , ada beberapa hal yang terdapat dalam manusia normal. akan menjadi suatu keabnormalan adalah saat diri sendiri dan orang lain sudah terganggu. karena pernah pas ngebahas soal Histrionic Personality, salah satu cirinya adalah Kegembiraan yang berlebihan, emosi yang tidak stabil. aku sempet kaget dan bilang: ihhh aku bangeeeet. tapi yah itu balik lagi; kestabilan emosi ku ini so far gak ngganggu orang laen dan aku pribadi ngerasa diriku sehat-sehat ajah.

    kalau si Annie ini mungkin juga ‘penyakitnya’ berasal dari kekecewaan masa lalu, atau kehidupan sosial yang tidak mendukung, seperti kata oom
    atau bisa juga terjadi karena salah satu tugas perkembangannya dalam afeksi tidak tercukupi atau terpenuhi. eh itu mungkin loh oom dari pelajaran yang aku inget-inget. karena untuk mendiagnosisnya perlu psikolog kali yak oom. secara aku bukan psikolog, jadi cuman mampu meraba-raba. dan lagian belon pernah nonton filmnya

    😀
    tadi kirain lagunya the moffats *etdah ketahuan amet angkatan 90an, ngertinya the moffats, gak maroon5 kek putri. hahhahahahaha…

    1. sama kaya Ais, kirain ini lagunya The Moffatts.. 😆 Saya belum nonton filmnya, tapi suatu saat InsyaAllah akan nonton.

      Jiwa itu unik dan dalam banget.. Saya kenal, bahkan dekat dengan beberapa orang yang [menurut saya] kondisinya ekstrim, kehidupannya penuh ketidakwajaran.. tidak seperti orang-orang pada umumnya.. sehingga secara kejiwaan mereka dibilang tidak normal (saya tidak tau batas normal dan tidak itu dimana). Mereka memiliki latar belakang, sejarah, motif dan juga kerumitan yang bisa jadi tidak dipahami sekitarnya. Tapi bagaimanapun tidak bijak juga rasanya mengatakan bahwa yang demikian itu tidak sehat.. Apapun alasannya… 😉

  11. seperti pepatah om didalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat, kesimpulannya tidak hanya raga yang harus sehat tapi jiwa dan pikiran juga penting…..

  12. Seringkali pemain antagonis dalam sinetron menuai akibat ini jugak lho, Om. Lagi belanja tau-tau dikeplak emak-emak karena benci pada tokoh yang diperankannya 😀

    Segala sesuatu bila berlebihan ya gitu deh, jadi kayak orang ndak waras 😛

  13. wah..belum nonton film ini, Om…

    Tapi memang ketidaksembangan emosi dengan berbagai tingkat/level seriusnya, berkaitan erat dengan luka batin hebat yang dialaminya ketika kanak-kanak…

  14. saya bukan psikolog Om, kurang bisa menambahkan.
    Tetapi bersosialisasi untuk kesehatan jiwa, karena itu kebutuhan manusia sebagai makhluk sosial,
    tapi ada penggemar fanatik blogger ga ya?

  15. Saya merasa serem banget waktu nonton film ini, Om… Kasihan banget tuh penulis…
    Tapi memang bener sih, bisa jadi karena ada trauma masa lalu yang menyebabkan seseorang berperilaku seperti itu… sangat tak wajar…

  16. iihh serem…bersosialisasi ternyata memudahkan segalanya dalam arti positif ( menambah wawasan, mengerti orang lain dll) intinya memperpanjang tali silaturahim 🙂

    Salam dari saya ya om

    Fitri n_n

  17. Lha itu kan sama dengan orang yang nyubiti saya d mall ketika saya memerankan jagoan yang sadis dan mengganggu orang banyak. Padahal saya kan melakukan sesuai tuntutan skenario tho oom.

    Coba oom waktu kecil tinggal di kampung saya dan nonton ludruk. Waduh oom, emak2 kalau nonton ludruk crewetnya bukan main. Kalau ada pemeran ibu2 yang sadis mereka langsung terak lho ” Ooo..dasar ibuk guendeng……anak kok di pukuli kayak gitu. Edan tah kowe….. Ada juga yang nglempar sandal ke arah pemain yang sadis tadi. ha ha ha ha..

    Salam hangat dari Surabya

  18. Saya malah belum pernah nonton filemnya Om..
    Tapi dari tulisan ini saya mengerti satu hal bahwa, ketika mengagumi seseorang atau karya seseorang, bersikaplah biasa saja.. 🙂

Tinggalkan Balasan ke ais ariani Batalkan balasan