TETANGGA


.
Minggu lalu saya belajar.  Belajar tentang betapa pentingnya hidup bertetangga.

Tanpa bermaksud untuk larut dalam kesedihan yang berkepanjangan, namun saya rasa ada banyak pelajaran yang kami dapatkan, terkait dengan peristiwa meninggalnya Bapak seminggu yang lalu.

Jika ada orang yang bertanya kepada kami … siapa yang paling berjasa dalam membantu kami menghadapi peristiwa duka kemarin.  Maka jawabannya adalah … Tetangga… Ya sekali lagi … Tetangga …  Saya harus mengatakan hal ini diurutan pertama. 

Tetanggalah yang dengan sigap mengantar dan membawa Bapak ke Rumah Sakit, ketika malam Sabtu itu tiba-tiba saja beliau pusing, lemas dan lumpuh sebelah badan.  Bukan itu saja, istri tetangga saya inipun berinisiatif untuk menjagai rumah kami selama rumah kami ditinggal kosong.  (Bapak – Ibu memang tinggal hanya berdua saja).

Beberapa hari kemudian, Ketika bapak dipanggil oleh ALLAH … Para Tetangga pulalah … yang pertama kali mempersiapkan segala sesuatunya di rumah kami.  Seketika itu juga … tanpa ada yang mengkomandoi … ketika Rabu malam dini hari itu mendengar ada berita duka.  Mereka menyiapkan dipan jenazah, karpet, tenda, bendera kuning, menutup jalan gang depan rumah kami, sampai bahkan bergantian membaca Yasin.  Catat … ini larut malam sodara-sodara.  Bahkan sudah menjelang pagi hari, tetapi mereka dengan ikhlas membantu kami, tanpa kami minta.

Belum lagi ikhtiar mereka … mengantar saya pagi-pagi sekali … mencari kavling tanah pekuburan di Tanah Kusir, berbondong-bondong men-Sholatkan jenazah di Masjid, khusyu menghadiri pengajian malam dan sebagainya … Terlalu banyak jika saya sebutkan satu persatu jasa dan bantuan dari para Tetangga ini. 

Ada satu inisiatif dari Tetangga yang begitu menyentuh kami … yaitu ada beberapa ibu-ibu yang mengirim Nasi hangat berikut lauk pauknya … Untuk makan siang kami.  Ketika kami pulang dari pemakaman makanan tersebut sudah terhidang di meja makan kami … Ya ALLAH … betapa kami mensyukuri hal ini.  Mereka tau betul … bahwa kami pasti tidak akan sempat menyiapkan makanan untuk konsumsi kami sekeluarga hari itu.  Meskipun lauknya sederhana … Hanya Sayur asam, orak-arik teri dan tempe goreng … namun saya rasa ini adalah makanan yang paling nikmat bagi kami semua.

(Pelajarannya adalah … jika tetangga anda ada yang kemalangan … maka bantuan makanan sederhana seperti ini akan sangat berguna bagi keluarga yang berduka, jangan sampai mereka malah sakit karena lemas belum makan seharian …)(Atau paling tidak … bisa juga kita mengirimkan penganan kecil berupa lontong isi, buras, lemper, arem-arem atau yang sejenisnya.  Kue yang terbuat dari nasi atau ketan.  Ini juga merupakan salah satu solusi praktis yang terbaik dan tepat guna).

Saya pernah mendengarkan hal ini dibicarakan dalam Talk Show di Radio.  Sekarang saya baru sadar … bahwa betul sekali … bantuan Makanan siang sehabis pemakaman itu memang sangat berguna.  Namun sering kali hal sederhana ini luput dari perhatian orang.

.

Memang benar apa kata orang, … ”Tetangga itu adalah Saudara terdekat” …
(Mama Ina pernah menuliskan ini di status jejaring sosial …)

Dan saya membenarkan kata-kata tersebut …
Sebab … Saya baru saja membuktikannya …

Semoga ALLAH membalas kebaikan mereka … Para Tetangga kami yang baik …

.

.

.

.

Penulis: nh18

I am just an ordinary person who work as a trainer. who wants to share anything he knows ... No Matter how small ... No Matter how simple.

52 tanggapan untuk “TETANGGA”

  1. bener Om, aku juga merasakan sekali kedekatan itu ketika Amak berpulang. Semua diurusin, tanpa banyak bicara tanpa banyak tanya.. semua keperluan sudah ada, termasuk makanan untuk siang sampai malam hari. Subhanallah.

    hal tersebut membuatku berusaha merubah caraku bersikap selama ini, yang cendrung cuek dengan sekeliling.

  2. Sudah tidak terhitung lagi bagaimana jasa para tetangga itu telah mewarnai hidup saya Om. Tentu Om masih ingat dengan cerita Mushalla Al-Jamaah bukan? Itu adalah salah satu manfaat bertetangga yang saya dapatkan.

    Dan di Jogja, malah jauh lebih luar biasa Om. Kedekatan dengan tetangga telah membuat kami merasa nyaman. Seringkali anak-anak kami tinggal di rumah, hanya dengan “nitip” sama tetangga. Kedekatan dengan tetangga itu telah membuat rasa percaya dan aman sangat besar pada kami ketika meninggalkan anak-anak sendirian di rumah..

    Ada banyak hadis Nabi yang berbicara tentang hubungan keimanan dengan kehidupan bertentangga… 🙂

    Eh, jagad blog juga bisa disebut tetangga lho Om.. 🙂

  3. saya juga merasakan kebaikan tetangga ketika ibu meninggal tahun 2000. Tetangga dengan sigap menolong sampai mengambil inisiatip untuk memasak bagi keluarga kami.

    tetangga terdekat memang saudara kita.

  4. Subhanallah, tetangga Almarhumah bapak Pak NH kompak dan penuh persaudaraan masih seperti ditanah kelahiran saya, padahal dijakarta yah pak itu…hmmm ini patut dijadikan tauladan. Bener kalo ada kemalangan memang yang pertama kali dekat dengan tempat tinggal kita itulah yang pertama bisa memberikan pertolongan, pernah dengar hadist juga kalo tak salah soal berbaik baik dengan tetangga,..tapi kalo tetangganya nggak baik gimana yah???…yah yang penting mah ktia tetap baik aja dan tidak pamrih kali yah pak..

  5. hal yang sama juga saya rasakan ketika ibu mertua berpulang kerahmatullah, Mas.
    semuanya….ya semuanya ….tetangga yang mengurus , segala tetek bengek yang tak terpikirkan telah mereka lakukan dgn rapih dan kami tuan rumah merasakan sekali hangatnya bertetangga.
    karena mereka lah saudara yg paling dekat , ketika kita tertimpa musibah
    salam

  6. Tetangga….
    aku ngalamin juga kaya yang inyiak vizon bilang…
    dulu waktu kecil..
    kalau mama pergi dagang,,
    aku ama sibungsu selalu di titipin ke tetangga..
    dan mereka bener-bener ngejaga kita berdua…
    tetangga udah kaya saudara.orang pertama yg kita datengin..

    sayang ya inyiak,,situasi zaman sekrang ada sebagian orang yang bilang hidup bertetangga malah gak perlu..krena kadang tetangga mulutnya suka usil…

  7. Benar Om. Saya pernah dengar di ceramah masjid, saking pentingnya hidup kekeluargaan dalam bertetangga, sampai2 ada (kalau tidak salah) hadits yang mengatakan bahwa utamakan tetangga di sekitar rumah (paling dekat dengan kita) ketimbang saudara kandung yang jauh lokasinya. 😥

    Saat kami sekeluarga mudik lebaran, kami menitipkan rumah pada tetangga yang nggak mudik.
    Saat kami mengadakan syukuran, tetangga kami yang membantu dan kami ikut membagi-bagi makanan.
    Subhanallah… 😥

  8. Kebetulan saya tinggal di daerah, jadi peran tetangga sangat besar sekali. bahkan jauh melebihi keluarga karena mereka yang akan datang terlebih dahulu jika kita tertimpa musibah.
    Mengenai makan siang seusai pemakaman, kami memiliki tradisi unik yaitu membuat nasi urap. Tradisi kami menyambut bayi yang baru lahir dan menandai berakhirnya usia seseorang dengan nasi urap ini. sayang saya lupa namanya. lauknya hanya tahu-tempe-telur di santan. Dan biasanya tetanggalah yang membuatkan meski uang belanjanya dari yang terkena musibah.
    Setelah itu akan ada acara kirim do’a selama satu minggu dan kami perlu mengumpulkan 100.000 surat al ikhlas dengan bantuan tetangga dan sanak family.
    Itulah arti tetangga bagi kami.

  9. Pertama-tama, turut berduka ya Om. Saya telat tau-nya nih.. Nggk sempat BW akhir-akhir ini. Semoga almarhum diterima ditempat yang indah disisi-Nya, diampuni dosa-dosa nya dan diterima amal ibadahnya. Amiiinnn…

    Kalo tetangga saya di kampung juga sama, Om. Kayak saudara sendiri. Kalau yang di Bintan sih, belum ketahuan baik apa nggak. Habis tetangga disini sama-sama pendatang semua sih Om, dan kebanyakan beda agama dan suku 😀

    Tapi secara umum sih, mereka baik….

  10. Masih belum bisa bertetangga dg baik nih Om, karena pergi pagi pulang malam, sebatas say hello dengan tetangga kanan kiri depan, tidak pernah terlibat dalam kegiatan bersama atau apaa gituh, bingung memulainya, coz mereka jg mungkin menganggap kami masih ‘kecil’ jadi jarang sekali dilibatkan 😦

    1. gimana mau dilibatkan rin….wong nongol aja ga pernah….???…cobalah berikan waktu sejenak buat tetangga…ini bagian dari silahturahmi….

  11. karenany kita harus selalu baik dan peduli dengan tetangga kita, maka secara otomatis mereka pun pasti akan baik dan peduli pada kita, itulah indahnya hidup bermasyarakat…

  12. Kemajuan teknologi kadang justru menjauhkan kita dari tetangga
    Teman maya diluar pulau yg kehilangan sandal kita tau, tapi ketika tetangga kita sakit malah kita nggak tau sama sekali.
    Tapi yg seperti itu mudah2an tak terjadi pada kita.
    Meskipun maya, saya berharap bisa menjadi “tetangga maya”nya Om NH…

  13. Setuju Om… tetangga adalah saudara kita yang terdekat, apalagi kalau tinggal di perantauan yang jauh dari orangtua dan kerabat.

    Saya punya kebiasaan menyimpan nomor telepon tetangga (rumah atau HP), jadi kalau sewaktu-waktu butuh bantuan atau darurat bisa mudah menghubungi tetangga. Setelah pindah-pindah kami masih tetap saling kontak melalui SMS atau telfon. Ada juga tetangga yang akhirnya berteman juga di FB.

    Sekali lagi turut bersimpati atas kepergian ayahanda, semoga beliau kin berbahagia di tempat yang baru…

  14. mama saya juga sering bilang, tetangga itu saudara terdekat, karena yang membantu terlebih dulu itu pasti tetangga, makanya mama juga sering nasehat untuk berhubungan baik dengan tetangga

  15. Ooooom…bener sekali Om…
    Dulu waktu masih tinggal sama orang tua aku suka masih rada cuek sama tetangga…

    tapi setelah sekarang punya rumah sendiri, baru kerasa banget nih Om pentingnya dekat sama tetangga…Fathir kemaren ini pernah kakinya keseleo *loncat dari kursi sambil teriak ranger merah!*, dan tetangga ku yang repot nyariin tukang urutnya karena abah masih kerja…

    Belum lagi waktu abis lahiran Fathir, tiap pagi pasti ada tetangga yang dateng dan jemurin Fathir di depan mesjid supaya aku sempat mandi dan sarapan…*Nchie yang paling rajin tuh*

    *berusaha untuk gak cuek lagih*

  16. Beneran Om,sependapat sama si bibi..
    Waktu tinggal sama Ortu,aku tercuek bgt,
    Malahan ga knal,trus tetangga pun ga tau kalo aku anaknya si Mama hehe..

    Tapi semenjak punya rumah sendiri,haduh..
    ternyata adem ya,bener2 keluarga yang paling terdekat,
    saling mengirim makanan,meski cuma bala2..

    Meskipun sebenernya risih sama predikat tetangga yang “tukang gosip*
    Tapi,berusaha belajar menjadi tetangga yang baik..

  17. Hiks..sedih..
    Jadi inget 2 tahun yang lalu waktu bapakku meninggal pas di hari pernikahan adekku..
    Di rumah Mama,tetangga bener2 solid,kompak,
    Yang mengurus semuanya,masak2,menyediakan makanan untuk tahlilan selama 7 hari sampai 40 hari,bikin ronce,,nyiapin liang lahat,ahh maluu pokoknya..

    Dan memang sudah Komitmen Lingkungan RT di rumah Mama,kalo ada tetangga yang kena musibah jangan sampe di repotkan lagi,semua tetangga di kerahkan untuk membantu..

    Pukulan berat buat aku,..teguran..
    Yang selama ini cuek sama tetangga,ternyata mereka pada baikk
    Terimakasih ya Tante2 dan Om2..

    Sampai kemarin ya Om,aku ngadain syukuran nikah ade bungsukku,tetangga pada dateng sendiri,ada yang perlu di bantu?? maluunya aku..

    Sebenernya akutuh ga cuek,aku tuh pendiam *dulu*,sekarang cerewet dikit
    padahal aku mah baik Omm, akyu kan pemalyu
    *teuteup bela diri*

  18. sampe terharu saya ngebacanya om… betapa baiknya tetangga2 nya bapak nya om ya… mungkin karena emang bapak dan ibu juga baik sama mereka ya…

  19. iya makanya kita sbg org yg bermasarakat harus bsa bersosialisasi dengan orang di sekitaran rumah kalo menutup diri jadi terkesan tidak baik. kadang tetangga juga sudah menjadi bagian dari keluarga kita.

  20. Setuju banget Om. Senang sekali masih terjalin sifat gotong royong seperti ini di masyarakat. Terima kasih telah mengingatkan kembali budaya luhur bangsa ini.

    Oh iya, turut berduka cita ya, Om.

    Salam hangat dari Makassar

  21. Dari tetangga mampir ke sini, dan masih menikmati sajian tetangga.

    Tanpa tetangga apa artinya saya…????

    Tanpa tetangga siapa yang menolong keluarga saya..??

  22. beruntung banget ya om punya tetangga yang baik2
    yg susah nih klo tinggal di tempat usaha seperti saya, jarang ketemu tetangga 😦
    eh dulu malah di komplek juga ga deket ama tetangga hiks …
    sibuk sendiri sih

  23. jadi ingat tetangga di rumah yang lama, semua baik….banget
    waktu mama saya meninggal dulu, semua tetangga bahu membahu nyiapin kami makanan tak hanya sehari, tapi beberapa hari.
    sekarang tetangganya baru, orang sibuk semua. pergi pagi..pulang larut malam…..

    turut berduka atas kepergian ayahanda
    moga derajatnya ditinggikan di sisiNya, amin

  24. aku merinding loh oom mbaca ini, dan aku baru tahu soal Bapak oom, baru baca soal postingan oom soal itu. Turut berduka cita yah Oom, semoga diterima di sisi Nya, oom. inget soal postingan uang pensiun, rasanya baru kemarin bacanya. Innalilahi wa inna ilaihi rojiun, oom…

    dan soal tetangga itu, aku pernah oom merasakan pas dua tetangga deketku meninggal beberapa waktu yang lalu. mereka semua langsung bergerak, persis tengah malam kek tetangga Almarhum Bapak itu. ampek kalau diinget-inget lagi saya benar-benar kagum sama toleransi mereka. dan, di Indonesia mungkin banget ya oom seperti ini terjadi.

  25. Benar kata bijak ” tetangga dekat lebih berguna daripada saudara yang jauh” oom.
    Di kampung saya demikian pula adanya. Bahkan sekarang berkembang tradisi yang bagus jika ada tetangga yang kematian. Habis ashar ada tahlilan dari ibu2, malamnya tahlilan dari bapak-bapak.

    Namun ada tradisi yang agak kurang sreg di kampung saya yaitu mengeluarkan tumpeng kecil sebelum jenasah dikebumikan. Lha mana ada yang kolu makan ditengah duka kayak begitu. Seharusnya acara tumpengan seperti ini tak perlu ada. Walaupun banyak tetangga yang membantu masak tapi akhirnya jarang ada yang mau makan tumpeng itu. Mubazir.

    Nenek saya dulu sebelum meninggal dunia malah berpesan ” nek aku mati ojok lali mbeleh kebo lho “, ha ha ha ha ha. Dulu memang ada tradisi menyembelih kerbau ( hanya orang yang kaya) jika ada yang meninggal, dagingnya dibagi-bagi untuk pelayat dan juga untuk ngasih makan saat tahlilan. Untungnya tradisi itu sudah hilang.
    Saya tidak tahu apakah emak juga memenuhi pesan nenek karena saya lagi berangkat ke India ketika nenek berangkat ke alam barzah.

    Salam hangat dari Surabaya

  26. Beberapa teman saya yang perantauan juga merasakan kebaikan dari tetangga. Meskipun jauh dari orang tua, ternyata di tempat baru, mereka juga mendapatkan ‘orang tua’.

  27. Jadi ingat dengan orang tua dan mertua yang tinggal sendirian, terpisah dari anak2nya.
    Untung saja selama ini tetangga2 orang tua dan mertua juga selama ini siap membantu jika orangtua dan mertua butuh bantuan segera.
    Memang… tetangga adalah saudara terdekat bagi kita ya? 🙂

  28. Innalilahi wa inna ilaihi rojiuun. semoga almarhum berpulang dalam keadaan husnul khotimah, dan kepada keluarga yang ditinggalkan semoga senantiasa diberikan kesabaran, ketabahan dan ketegaran, juga keikhlasan. Amin.

    Maaf, Om. Lama nda silaturahim ( terakhir kesini baca postingan Book Review, setelah itu sempat mampir tapi belum tambah postingan, rupanya saat itu Om dan keluarga sedang menghadapi ujian ini. Semoga keberkahan senantiasa melingkupi Om dan keluarga. Amin.

    Bicara soal tetangga, juga sahabat ( baik di dunia maya maupun nyata ), bagaimanapun kesabaran, ketegaran dan ketabahan yang saya ( kami ) rasakan sampai hari ini semenjak meninggalnya almarhumah adalah juga karena mereka ( kalian ) semua.

    Tetangga, saya benar-benar terharu dan bersyukur, meskipun saya berada dikampung hingga seminggu ( saat almarhumah meninggal ), tetapi tetangga kanan kiri selama seminggu itu pula mengadakan tahlilan di Tangerang, bahkan jamaah mushola juga mengadakan tahlilah khusus bada’ maghrib di mushola, tanpa saya minta. Subhanallah,wal hamdulillah. Dan sampai saat ini, tetangga kanan kiri saya lah yang senantiasa memantau, peduli dengan kondisi kami.

    Sahabat ( baik didunia maya maupun nyata ), tanpa mereka,entahlah, apakah saya bisa setegar ini, Subhanallah, wal hamdulillah.

    Maka, sungguh sangat benar bahwa tetangga ( juga sahabat ) adalah keluarga yang terdekat. karena itu saling menghormat, membantu, mengingatkan , menguatkan dan juga mendoakan dalam kebaikan. Insha Allah.

    Maaf, komentarnya terlalu panjang.

  29. Tulisan Om kembali mengingatkan , dan saya sangat tersentuh Om…membuat mata ini “memanas”.
    Membuat kita introspeksi diri, sejauh mana kepedulian kita terhadap tetangga ? Mengingatkan kita untuk terus meningkatkan kualitas hidup bertetangga..

  30. Tetangga ini memang saydara terdekat kita om.
    Syukurlah om masih tinggal dilingkungan tetangga yang mau saling tolong menolong….
    Saya juga bersyukur lingkungan saya masih mengenal tetangga sekitar rumah…..

  31. om…tetangga memang saudara terdekat, itu aku rasakan baru kemarin waktu aku jatuh dan yang gurusin adalah temen kostan. dia bela2in masak air panas untuk ngerendam kakiku yang bengkak plus kakiku dipijitin….

    tetanggaku sekarang adalah temen sekostan 😀

  32. yang rajin bertetangga adalah istri dan ibu mertua, karena saya relatif hanya sebentar di rumah. Namun begitu saya selalu bela2in kalau ada acara kumpul2…minimal kita mengenal yang tinggal di sekeliling kita.

  33. innalillaahi wainnailaihi rooji’uun… turut berduka, Om… semoga Allah Swt mengampuni dosa2 Ayahanda, menerima amal-ibadah beliau, amiin…

    *saya masih ingat cerita Om NH perihal mengantar Ayahanda mengambil uang pensiun itu*

  34. Bahkan kita disuruh membantu tentangga dulu baru keluarga jauh ya om.. karena seperti yang om rasakan ini, tetangga yang dekat akan langsung membantu apapun yang kita butuhkan..

    mudah2an rukun tetangga tetap terjaga ya di indonesia 🙂

Tinggalkan Balasan ke yayack Batalkan balasan