ADA APA DENGAN CINTA 2


Akhirnya saya tergelitik juga untuk menulis tentang film AADC 2 yang banyak dibicarakan orang ini.  Sebuah sequel film (film lanjutan) yang jarak pembuatannya dengan AADC 1 sangat jauh sekali, empat belas tahun (AADC 1 dibuat tahun 2002)

Harus diakui, teknik promosi film AADC 2 ini patut diacungi jempol.  Ditambah dukungan sponsor yang melakukan integrated campaign sporadis, membuat film ini semakin meledak.  Ada dua iklan produk sponsor (sebuah platform sosial media dan sebuah produsen air kemasan) yang dibuat khusus dengan setting cerita AADC.  Belum lagi maraknya meme dan berita viral di media online.  (Kamu “Jahap” dkk).  Inisiatif-inisiatif cerdas tersebut, membuat film AADC 2 sampai saat ini konon sudah ditonton oleh lebih dari 2 juta orang (sumber : Tempo Online)

Selain promosi, film ini bisa meledak juga karena adanya “sentimen romantik”.  Sentimen romantik dari mereka-mereka yang empat belas tahun lalu masih berusia SMA, yang heboh menonton film ini bersama teman-teman remajanya.  Kini mereka sudah bukan remaja lagi, mereka ingin menyaksikan seperti apa representasi generasi mereka itu sekarang.

Ya … film ini masih tetap menampilkan pemeran-pemeran yang dulu bermain di AADC 1.  Geng Cinta yang terdiri dari Cinta (Dian Sastro), Carmen (Adinia Wirasti), Maura (Titi Kamal), dan Milly (Sissy Priscillia).  Satu lagi anggota geng mereka, Alya (yang saat AADC 1 dulu diperankan oleh Ladya Cherill) diceritakan telah meninggal dunia.  Sementara itu sang “arjuna dingin”, Rangga tetap diperankan oleh Nicholas Saputra.  Semua diperankan oleh orang yang sama, artis yang sama dengan usia yang empat belas tahun lebih tua.

Saya tidak punya pendidikan dan pengetahuan yang memadai di bidang film-sinematografi dan seni peran, oleh sebab itu kali ini saya tidak akan berkomentar mengenai mutu film, kualitas gambar, editing dan sebagainya.  Itu bukan keahlian saya.

Saya hanya akan memberikan beberapa catatan saja.

1.Persahabatan

aadc2

(sumber : http://aadc2.com/)

Menurut saya AADC 2 ini bukan melulu tentang film percintaan dua orang anak manusia berlainan jenis.  Film ini juga bercerita tentang makna persahabatan yang sejati.  Persahabatan erat empat orang wanita muda yang berawal sejak SMA (yang dulunya berlima itu).  Bagaimana mereka tetap mendukung Carmen yang mencoba berkenalan dengan drugs dan harus mengalami masa rehabilitasi.  Bagaimana mereka memberi dukungan atas keterpurukan Carmen yang ditinggal pasangannya.  Bagaimana mereka sudah saling mengerti sifat satu sama lain.  Bagaimana cerewetnya si cantik Maura yang pembersih, rapi, dan feminin.  Bagaimana “oon”, naif dan lemotnya Milly dan sebagainya.  Dan tentu saja mereka tau persis, bagaimana gundahnya Cinta setelah mengetahui bahwa Rangga saat itu juga sedang berada di Yogya.  Sebuah kebetulan.  Geng Cinta ke Yogya untuk liburan, sementara Rangga ke Yogya untuk menemui ibunya.

.

2.Landmark

aadc3

(sumber : http://aadc2.com/)

Seperti juga halnya film-film box office yang lain, spot-spot tertentu di film ini, scene-scene dan tempat-tempat yang dijadikan setting film ini, sepertinya akan berbondong-bondong dikunjungi masyarakat pecinta film.  (Anda tentu ingat lokasi Pantai Tanjung Tinggi dan sekolah SD Muhamadiyah Gantong di film “Laskar Pelangi”, atau Gunung Semeru di film “5 cm” dan sebagainya)

Sebagian besar lokasi shooting film ini ada di daerah Yogyakarta dan sekitarnya.  Tapi jangan harap anda akan disuguhi pemandangan mainstream seperti Stasiun Tugu, Malioboro, lesehan atau Alun-alun utara.  AADC 2 mengambil tempat shooting yang relatif belum terkenal.

Tempat-tempat seperti Rumah Doa Bukit Rhema yang berbentuk seperti kepala ayam itu, Punthuk Setumbu, tempat ngopi yang pemiliknya doyan bercerita, juga kafe sederhana tempat Rangga dan Cinta bertemu untuk pertama kalinya di Yogya.  Istana Ratu Boko tempat dimana Rangga dan Cinta berbincang akrab.  Belum lagi villa yang dipakai menginap Geng Cinta, pun guest house yang dipakai Rangga.  Saya yakin tempat-tempat tersebut pasti akan dicari oleh masyarakat luas.  Baik travellers sejati maupun mereka yang hanya ikut-ikutan supaya dibilang “kekinian”.

Ada satu lagi tempat yang saya penasaran.  Sengaja saya browsing untuk mencari tau tempat tersebut.  Sebuah tempat pertunjukan yang unik, yang dikunjungi oleh Rangga dan Cinta di malam yang indah itu.  Ternyata tempat tersebut namanya adalah Papermoon Puppet Theatre, di Jalan Langensuryo KT II No 176.  Tempat pertunjukan wayang yang terbuat dari kertas.  Unik.  Saya belum pernah melihatnya.

Semoga film AADC 2 ini bisa memberi berkah bagi mereka-mereka yang berusaha di tempat-tempat tersebut.  Entah industri kuliner, wisata, hiburan maupun industri hospitality dan akomodasi.

.

3.Dian Sastro

aadc1

(sumber : http://aadc2.com/)

Last but not least … Dian Sastro.  The Dian Sastro !

Saya suka sekali melihat aktingnya di sini (di film lain juga sih …)(hehehe)(Yes indeed … I am a very big fan of Dian Sastro)

Dian bisa banget memerankan seseorang wanita dewasa yang bimbang.  Jinak-jinak merpati.  Malu-malu mau.  Penuh konflik di dalam hatinya.  Bagaimana dia memerankan seorang wanita yang sudah menerima lamaran seorang pemuda mapan dan kaya.  Hanya beberapa langkah saja dia akan segera menikah.  Namun dia masih menyimpan cinta sejatinya pada sang Arjuna dingin (yang suka menulis puisi itu)

Lihat bagaimana seolah dia acuh tak acuh dengan kabar Rangga, namun tetap saja ketelepasan penasaran bertanya …”Kamu sudah punya pacar belum ?”

Bagaimana di suatu saat dia menampar keras Rangga, di saat yang lain dia secara spontan mencium Rangga dengan hangat penuh cinta.  Akting Dian keren banget !

(Ya … saya akui ini sangat subyektif)

(Dian mringis pun kamu masih tetap suka kan Om ?)

(Tentu saja … itu eksotis kawan !)

“Kau yang panas di kening, kau yang dingin dikenang”
.
“Apa kabar hari ini?
Lihat tanda tanya itu 
Jurang antara kebodohan dan keinginanku …
Memilikimu sekali lagi”

(Aan Mansyur)

Salam saya
om-trainer1
.
.
.
.

Penulis: nh18

I am just an ordinary person who work as a trainer. who wants to share anything he knows ... No Matter how small ... No Matter how simple.

68 tanggapan untuk “ADA APA DENGAN CINTA 2”

    1. Kalau Istana Ratu Boko ini saya rasa sudah ngetop sebelum AADC-2. Sudah menjadi tujuan wisata alternatif para travellers

  1. Masih mengikuti kehebohannya aja Om, belum nonton,,
    Ah, Dian Sastro semoga sempat membaca postingan ini, fans sejati ada disini 🙂

    1. Jika mengikuti kehebohan AADC 1 dulu … saya rasa tidak ada salahnya melanjutkan kehebohan tersebut sekarang … heboh dengan cara yang lain … hahaha

  2. Aaa, suka banget reviewnya, Om 🙂 dan sama seperti Om, saya pun juga suka banget sama akting Dian Sastro dan Nicholas Saputra pastinya 🙂

  3. keren om ulasannya…yogya kota penuh cerita..dannnnn…ceritanya pas abis syuting AADC 2 ga sengaja saya nginep di salah 1 hotel di jalan Prawirotaman yang menjadi lokasi syuting nya…ndak sengaja lho om padahal bukan pengen kekinian :mrgreen:

    -salam hangat-

  4. Saya belum pernah ke tempat2 itu padahal di Jogja. Tapi pernah nemenin temen sewa mobil jalan2 ke pantai di gunung kidul sama supir. Mungkin lain kali kalo ma temen dari luar kota nawarin napak tilas yang AADC2 itu…

    btw pak JAHAT nya sepertinya salah ketik

    1. Mbak Ami
      Sepertinya menarik juga jika ada tawaran napak tilas AADC-2. Saya yakin pengelola tur wisata/penyewaan mobil sudah mempersiapkannya

      Mengenai ejaan … itu betul Mbak … memang “Jahap” … karena ini meme plesetan dari kasus seorang selebritis yang dilaporkan telah melecehkan seorang remaja laki-laki.

  5. Aku baru aja sempet nonton pas long weekend kemaren Om…

    Dan mbak Dian itu emang flawless banget yah…
    Gak kelihatan sama sekali aura emak-emak 2 anaknya,
    masih tetep kayak abg aja siiih…
    *kagum campur dengki hehehe…*

  6. Aku masih SMP om pas nonton ini. Gak hrboh seh dulu. Secara di pontianak tahun 2002 gak ada bioskop. Hahahaha. Tapi tetep terasa film ini milik kita. Iyaaa. Milik kita yang lahir tahun dibawah 90an. Karena anak SMP SMA sekarang mah gak ngerti himana gregetnya kita. Hahahaha.

    Sukak deh pokoknya

    1. Sudah Mbak … saya sudah nonton …
      berdua saja …
      (sama Bunda ?)
      (Bukan !)
      (Lho ? lantas sama siapa Om ?)
      (Sama si Bungsu … hahaha)

  7. Pemilihan Yogya sebagai lokasi menjadi daya tarik tersendiri film ini ya Om. Sebagian dari tempat-tempat itu sudah pernah saya kunjungi. Semoga keeksotisan Yogya tetap terjaga dan tidak tergerus oleh pembangunan yang semakin membabibuta saat ini.

    Tentang filmnya… yaaa memang pantas untuk sebuah penungguan panjang selama 14 tahun.. 😀

    1. Ya Uda … persis !
      Hal itulah yang saya pikirkan ketika nonton film ini kemarin …
      Semoga tidak seperti Gunung Semeru yang menjadi kotor gara-gara banyak orang penasaran setelah menonton film 5cm
      Semoga kali ini masyarakat bisa lebih bijak berwisata

  8. Ulasan yang kereeen. Saya dua kali nonton. Pertama dengan sahabat. Sampai saya merasakans angat feel persahabatan di film ini. Lalu kedua kali nonton dengan suami. Mendadak berasa jadi Rangga dan Cinta hehehe …. overall suka sekali dengan film ini, juga Dian Sastro yang awet cantik, Mungkin bedaknya pake formalin, begitu kata sahabat saya. 😀

    1. Waaaa …
      Mbak Titie sampe nonton dua kali ?
      hahaha … tapi memang sih … saya rasa dua tiga kali its ok untuk menyerap kata-kata indah yang ada di film terebut

  9. aaah… Om pinter nih meramunya. saya blm nonton, mungkin nunggu di TV aja haha…
    Tapi memang promosinya gencar banget. Ulasan dari sang produser dan penulis ceritanya pun membuat org yg membacanya jadi pengen nonton.

    1. Bu Santi …
      Jujur ya … saya itu pingin nonton AADC 2 karena penasaran dengan kata-kata asli dialog Rangga dan Cinta yang banyak jadi meme tersebut … yang ada kata-kata … “Yang kamu lakukan itu … Jaaaakkkhhhaaatt”

  10. udah lama gak comment di sini 🙂 apa kabar inyiakkkkk
    setuju AADC 2 buat aku tetap mempesona..
    walaupun banyak kritik nyinyir yang datang,,,

    dian tu cantikk banget,, pake lipstik doang cantik,,,
    galaunya dian dapet banget,,,,
    top dahh film ini ,,penantian 14 tahun gak sia2,,

    1. Setiap orang memang punya penilaiannya sendiri-sendiri …
      Baik itu orang yang mengerti sinematografi maupun orang yang pura-pura mengerti sinematografi
      hahaha
      yang jelas … yang namanya hiburan … saya tidak mikir macam-macam …
      Yang penting saya terhibur atau tidak …
      Dan menonton AADC-2 kemarin itu ? Saya terhibur !

  11. Saya belum pernah nonton AADC, baik yang pertama maupun yang kedua.
    Kayanya perlu dicoba nonton film di bioskop lagi setelah sejak 1997 moratorium ke bioskop.
    Terima kasih ulasannya
    Salam hangat dari Surabaya

  12. AADC sudah nonton tapi AADC2 belum bisa (belum pengin?) nonton, Oom.
    Yaa, secara masih ada batita yang lengket glandotan jadi serba salah kalo ditinggal-tinggal.

    Anyway, thanks for the review, Oom.

    Kayaknya jadi tertarik untuk nonton setelah baca blogpost ini deh.

    Who can resist DiSas?? 😁😁😊😊

  13. Kalo AADC dulu emang tenar dan booming banget pak, di media televisi juga ada berita antara AADC2 VS Yang pilm pilm superhero ntu pak.. pengen liat keduanya sih biar bisa ngenilai yang cocok untuk aku apa.. 😀

    1. Yang superhero saya baru nonton yang Batman vs Superman … (aku puyeng nontonnya …)(hahaha)
      Kalo yang AADC-2 kemarin … terus terang saya terhibur !

  14. Saya belum nonton Om, secara yg doyan nonton msh dalam hari2 ujian dan dia sudah lama nagih mau nonton yg super hero itu. Mana bisa emaknya nonton AADC 2 utk bernostalgia yg ga sesuai umurnya lg 🙂 *emak sok pengertian ceritanya*

    1. Hahaha …
      maap … itu istilah saya saja untuk menyebut si Rangga …
      Muka kok dingin banget sih …
      (tapi celakanya banyak yang ngefans sama dia …)

  15. Dulu entah berapa kali nonton AADC 1, dari sejak masih diputer di bioskop sampe beli VCD-nya. Tapi sekarang kalo mau nonton AADC 2 kudu ngungsi ke kota lain nih. Gedean ongkos ketimbang tiketnya 😀

    Btw, salam kenal, Om. Saya dah lumayan lama folow di Twitter, tapi baru sekali ke sini.

  16. Pesona Dian Sastro di Pasir Berbisik terlalu menancap di memori saya Om. Makanya pas dulu nonton AADC 1 berasa biasa2 aja. Tapi koq kesini2 malah jadi penasaran utk liat AADC2 ini. Makin pengin setelah baca postingan Om Nh ini.

  17. Saya terkesan dengan banyak hal dalam film ini, misal plang dalam gang yang berbunyi, “Awas Asu” atau kata-kata pemilik kafe ke Rangga, “Sek-sek, Bro”, juga lokasi shooting yang sempat saya kunjungi beberapa bulan lalu (kalau tidak salah Parang Kusumo), dan penampilan Kill The DJ yang ngerep abissss… Banyak lah… buanyak… 🙂

  18. Belum nonton om… Besok, nunggu bisa download di yutub aja.. atau tayang di tv*halah. Paling juga nggak sampe setaun juga dah ada.. Wong yang 14 tahun aja bisa sabar…

  19. saya belum nonton filmnya Om, baca tulisan Om ini jadi tambah penasaran pengen nonton 🙂

    Dan untuk Dian & Niko, saya saya hanya bisa bilang satu kata untuk mereka “KEREN” 🙂

  20. hoaaaa…aceeeh, kapan kamu punya bioskop. aku mau nonton rangga dan cinta. masa aku harus seperti tahun 2002 dulu, nonton vcd bajakan lagi. eits… aku juga suka banget lihat dian Om,

  21. Wah gara-gara baca ulasan Om saya jadi pengen nonton juga. Padahal udah lumayan kelewat nih. Tapi kayaknya besok weekend harus segera nonton. Semoga masih diputer di bioskop di kota saya nih… Hehehe. Makasih Om.

  22. Bener-bener nggak kerasa kalau AADC itu beneran udah 15 tahun, dan untuk story cerita jilid dua ini tak disangka-sangka masih masuk dengan memori kita 15 tahun silam heheheh. Mungkin untuk rekan-rekan yang tertarik untuk membuat cerita seperti AADC atau bahkan membuat industri film bisa melihat tautan ini

  23. aadc2 kelanjutan dari aadc pertama. ini film bagus sayang belom sempet nonton om hehehe, thanks reviewnya om, mantap dahh ^^b

Tinggalkan Balasan ke sulis Batalkan balasan