Untuk kesekian kalinya Pak De Abdul Cholik mengadakan sebuah perhelatan lomba. Kali ini tema lombanya adalah membuat resensi buku : “Dahsyatnya Ibadah Haji” (selanjutnya disingkat DIH).
DIH adalah buku yang ditulis sendiri oleh Pak De Abdul Cholik. Buku ini berisi catatan perjalanan ibadah haji Pak De di Makkah dan Madinah. Beliau dan istri sudah menunaikan ibadah haji pada tahun 2006/2007. Buku DIH diterbitkan pada tahun 2014 oleh Quanta. Quanta adalah imprint dari Penerbit PT Elex Media Komputindo, Kelompok Kompas Gramedia. Tidak heran jika anda bisa menemukan buku ini dengan mudah di jaringan toko buku Gramedia di kota anda. Saya beberapa kali melihat buku ini terpajang di rak buku Islami, di beberapa lokasi. Salah satunya adalah di Toko Buku Gramedia Mal Cinere.
Pertanyaan selanjutnya : Om beli bukunya nggak ?
Jawabannya : Tidak.
Tunggu, jangan salah sangka. Saya tidak membeli buku ini bukan karena saya tidak suka. Ini buku yang bagus dan saya rasa sangat layak untuk dibeli. Saya tidak membeli buku ini karena Alhamdulillah saya sudah mendapatkan buku ini dari Pak De Abdul Cholik langsung, ketika saya memenangkan salah satu lomba yang beliau adakan.
Dan beberapa waktu kemudian, saya kembali mendapatkan hadiah buku DIH ini dari Myra “Chi” Anastasia. Kebetulan saya menang juga di GA yang digagas Chi di blognya.
Kesimpulannya ? Saya punya dua buah buku “Dahsyatnya Ibadah Haji” … dan dua-duanya gratis … !!! 🙂 🙂 🙂
Kembali ke pembahasan tentang buku DIH ini ya …
Tebal buku ini kurang lebih 230-an halaman, dibagi menjadi 61 pokok bahasan. Ya enam puluh satu pokok bahasan. Banyak memang, tetapi justru disinilah salah satu letak kekuatan buku ini yang saya pujikan. Setiap bab ditulis oleh Pak De dengan singkat, jelas, padat, ringan dan langsung menuju ke pesan sasaran. Tidak mendayu-dayu, berdalil panjang lebar yang justru akan membuat pembaca menjadi “lost fokus” (hilang fokus).
Pak De sengaja membagi bahasannya menjadi 61 bagian cerita pengalaman nyata, fragmen-fragmen kecil sehingga para pembaca bisa menangkap inti sari pembelajaran dengan segera. Dan asiknya lagi, ke enam puluh satu bagian tersebut diatur dan diceritakan secara runtut, kronologis, tahap demi tahap dari awal sampai akhir. Sehingga tidak terasa pembaca dibawa berkelana ke seluruh rangkaian proses menunaikan ibadah haji, dengan cara yang sangat ringan dan tidak menggurui.
Cerita buku ini dimulai dari pengalaman beliau yang tidak memerlukan surat rekomendasi dari siapapun untuk membantu mempercepat proses pendaftaran ibadah haji. Padahal jika beliau mau, melihat jabatan kedinasan yang pernah beliau pegang di negeri ini, rasanya sangat mudah bagi Pak De untuk meminta rekomendasi pihak yang berwenang, agar dimudahkan proses keberangkatan ibadah hajinya. Namun beliau menolak. Beliau berkata dengan mantap : “Katanya naik haji itu panggilan. Saya tak merasa perlu minta aneka surat rekomendasi dari siapapun. Jika ALLAH berkehendak, tidak akan ada yang mampu menghalangi”
Lalu mengalirlah cerita ringan namun indah seputar serba serbi perjalanan ibadah haji Pak De pada bab-bab selanjutnya. Sesekali di dalam cerita, diselipkan humor-humor, dan satu-dua celetukan khas Pak De.
Bayangkan saja, segala cobek dan ulekan diceritakan. Belum lagi cerita karet gelang, honey moon, kopi susu, dan “hajat penting”. Anda tentu sudah bisa membayangkan serunya bukan ? (Selain tentu saja cerita mengenai ibadah-ibadah haji seperti tahalul, sa’i, thawaf dan melempar jumrah dan sebagainya).
.
Lalu mengapa saya membuat judul : Buku Pelengkap yang Lengkap ?
Menurut pendapat saya memang buku ini bisa dijadikan pelengkap bagi mereka yang ingin melaksanakan ibadah haji. Disebut buku pelengkap, karena buku ini sama sekali tidak memuat lafaz bacaan doa ataupun bacaan niat untuk melaksanakan ritual ibadah haji. Ibarat komputer, buku ini adalah bagaikan hardwarenya. Urusan persiapan dan tips-tips duniawi untuk melaksanakan ibadah haji dengan lancar dan nyaman.
Buku ini memuat seluruh persiapan baik fisik maupun mental yang diperlukan untuk melaksanakan ibadah haji. Buku ini juga memuat beberapa catatan-catatan ringan (namun penting) yang patut diketahui oleh para calon jamaah haji. Antara lain check List barang bawaan, tips-tips penting di beberapa tempat tertentu, busana, tips supaya tidak tersesat dan sebagainya. Lengkap.
Itu sebabnya saya katakan buku DIH ini adalah Buku Pelengkap yang Lengkap.
Buku utama tetaplah buku kumpulan doa dan dzikir ibadah haji yang biasanya dikeluarkan oleh penyelenggara perjalanan ibadah haji.

Salam saya
.
Artikel ini diikutsertakan pada Lomba Menulis Resensi Buku Dahsyatnya Ibadah Haji