Hari ini Minggu 24 February 2008 …, Asisten rumah tanggaku tidak masuk. Bisa di tebak kemana arah tulisan ini … Ya tepat sekali … kita semua menjadi “Asisten-asisten dadakan” di rumah … hehehe … dan salah satu tugas ku jika ada kejadian seperti ini adalah Belanja … (huahahaha).
Kemarin tidak tanggung-tanggung pren … dua kali bolak balik …
Yang pertama membeli Telur, Roti Tawar, Susu Botol, Nugett dan beberapa snack untuk bekal anak bungsuku sekolah besok … (persediaan dirumah kebetulan sedang habis-bis …)
Aku belanja ke Supermarket Lion Superindo bersama anak bungsuku … (biar dia saja yang memilih sendiri makanan kecil atau snack yang akan dia bawa besok )(terus terang aku nggak hafal kesukaan dia …)
Yang aku terkesima adalah … ternyata si Bungsu itu cara belanjanya mirip sekali dengan Bundanya …
Dia selalu memegang dulu satu persatu item barang yang akan dibelinya, meneliti dengan seksama dan membaca tanggal kedaluarsanya … every single items … dan dia selalu mencari tanggal kedaluarsa yang paling lama …
Persis … Plek ketiplek cara Bundanya belanja … Terlihat menggemaskan sekali melihat anak kelas 2 SD berlaku seperti itu …
Terus terang aku tidak mempunyai kebiasaan seperti itu … Aku percaya pada Supermarket tersebut bahwa barang-barangnya adalah fast moving dan mereka menerapkan sistim stock handling dan logistik yang baik … sehingga tidak mungkin terjadi adanya barang yang kedaluarsa …
(“tapi mungkin saja kan … human error” … demikian kata Istriku jika aku protes cara dia belanja … yang “AGAK” memakan waktu itu)
Aku geleng-geleng kepala melihat Si Bungsuku itu … rupanya dia merekam dan meniru semua kejadian yang dilihatnya … termasuk cara belanja Bundanya …
(Aah Nak … Ayahmu belajar belanja dari kamu hari ini …)
Itu kloter belanja ku pertama hari Minggu kemarin …
Sudah selesai kah ? Belum … masih ada yang kedua …
Rupanya istriku lupa memberi tau … bahwa ternyata Kecap dan deterjen habis …
Addduuuhhhh … aku garuk-garuk kepala … Belum sempat mesin Mobil dingin udah disuruh jalan lagi …
Mau Protes ? Aku kasihan dengan Istriku … sebab dialah yang melakukan semua urusan pernak-pernik dalam negeri rumahku … termasuk memasak dan mencuci pakaian …
Sehingga urusan luar negeri biarlah aku yang melakukannya …
Bagaimana dengan anak pertama dan kedua ku … wah mereka menolak dengan berbagai macam alasan … Alasan sejatinya adalah mereka tidak ingin kehilangan satu menit pun untuk menikmati waktu langka mereka bermain Play Station … (hahaha) (sebab mereka hanya punya waktu … Sabtu dan Minggu, sampai jam 6 sore saja …)
Dan memang menurut laporan dari asisten rumah tanggaku … mereka tidak pernah menyentuh PS ketika hari sekolah … Dan ini aku percaya … Aku pernah beberapa kali pulang siang mendadak pada hari Sekolah biasa … dan memang betul PS tersebut dingin … pertanda tidak dimainkan … (aku ingin lihat rasa tanggung jawab mereka … dan sejauh ini Alhamdulillah mereka tidak menyalah gunakan kepercayaan ku … )
Balik soal Deterjen dan Kecap yang harus aku beli pada kloter belanja kedua … karena aku malas nyetir … maka aku putuskan untuk membeli di warung dekat rumah saja … jalan kaki …
Huahahaha … Si Trainer pergi ke Warung … !!! (tek dung tek dung …). Dengan membawa tas kresek hitam … persis Sarimin yang pulang dari pasar …
Dan tak lupa … aku pun tadi mengecek Kedaluarsa barang-barang itu … (sesuai pelajaran dari Anak Bungsuku hari ini …)
And You know what … tadi di warung aku malah jadi bahan tertawaan si tukang warung … dan beberapa mpok-mpok dan ibu-ibu yang lagi belanja diwarung … ketika aku sibuk membolak balik packaging kantong deterjen …
“PAK … DETERJEN KOK DILIAT KEDALUARSANYA SIH …” (gluk … sepicles gua …)
(ihihihihi emang Oon bener gua … kenapa ya deterjen mesti gua liat kedaluarsanya …)
“Oonn … oon … !!!”
(dalam hati aku berkilah … Anak Bungsuku belum sempat mengajarkan kepadaku bahwa Deterjen nggak perlu di liat kedaluarsanya …)
Mhueuehehe… abang biasana makan sabun deterjen ya???
Salam dari ane..
Wehehe…
itu namanya latah Pak…
nh18 to nin …
Yaaaa … gitu deh … jadi pingin malu saya …
hehehehe…
bapak pingin malu tapi dah kadung cerita…
gak papa…paling gak menggambarkan bapak yang “really family man”
uh.. untung baca disini.. kalo enggak pasti kejadian yang sama menimpa saya..
makasih infonya pak .. 🙂