LAMPU SEN


.

Saya tidak tau cara penulisan kata ini yang sebenarnya.  Namun yang saya maksudkan disini adalah lampu kendaraan yang berfungsi untuk memberitahukan pengguna jalan lain … bahwa kendaraan kita mau berbelok ke kiri atau ke kanan.  Ini mungkin bahasa Inggrisnya “Sign Lamp”.  Lampu kedap-kedip dikiri kanan kendaraan.

Pembahasan saya fokuskan, khusus hanya untuk kendaraan Roda Dua atau MOTOR saja …

Didalam penggunaannya … karena mungkin bentuk lampu yang kecil dan tidak begitu berpengaruh … tidak begitu diperhatikan oleh pengguna jalan lain … Maka pengendara Sepeda Motor banyak melakukan inisiatif, sebagai pengganti dari fungsi Lampu Sen tersebut.

Perubahan pertama adalah … Lampu Sen … berubah menjadi TANGAN SEN …
Artinya … jika Motor tersebut ingin membelok maka … Tangan sang pengendara yang ngawe-awe … melambai-lambai bagaikan lampu sen … entah kiri … atau kanan … Yang melakukannya bisa pengendaranya sendiri ataupun pemboncengnya …

Nah akhir-akhir ini …
Saya melihat perubahan bentuk Lampu Sen yang lain lagi … (Tangan sudah mulai kedaluarsa rupanya …)
Kini yang dipakai adalah … KAKI SEN

Sekarang rupanya sudah menjadi kebiasaan di sementara Pengendara Sepeda Motor …
Jika ingin belok kanan … maka kaki kanannya diangkat …seolah mau menendang …
Demikian juga jika ingin membelok ke kiri … giliran kaki kirinya diangkat …

Entah mengapa …
Saya kok sebal sekali jika melihat perilaku ini …!
Kesannya Arogan sekali …!

BTW
Apa Para Pembaca pernah melihat hal tersebut ?  … Sen Kaki … atau … Kaki Sen …
What do you think ?

.

.

.

Penulis: nh18

I am just an ordinary person who work as a trainer. who wants to share anything he knows ... No Matter how small ... No Matter how simple.

53 tanggapan untuk “LAMPU SEN”

  1. wedew…gabisa bayangin….

    emang bisa gitu….ngasih tanda pake kakinya mencak-mencak?

    mungkin bukan nge-sign kali..tapi kakinya lagi pegel..

    *eh…betewe keknya saya penganut tangan sen….otomatis tangan ini melambai-lambai pas belok kalau dibonceng ojek….

  2. sering banget pakdhe, apalagi kalo mau beloknya barengan ama nyalip angkutan umum, mereka kayaknya ndak mau ngalah…

    ckckckck……sok jagoan banget, hehehehehehe…..

  3. sebelumnya minta maaf, saya kadang melakukannya (membuka kaki) tapi hanya untuk keadaan tertentu yakni ketika putar balik dan motor harus langsung menepi (ke kiri tentunya).

  4. kaki sen…belom pernah liat….

    kalo tangan sen…haiyaaaaa, sama kayak mbak dewi, sebagai pelanggan ojek sejati..memang jadi tangan sen…qiqiqi

    tp kalo naek sepeda ontghel…tangan sen emang biasa deh om…

    saya yg paling sebel, ada motor yg lampu depannya warna merah…bahaya banget….

  5. iya, betul Pak, sekarang banyak ngesen pakai kaki, apalagi kl yang naik motor tuh anak2 remaja tanggung.
    Ih, nggak sayang nyawa anak tuh ortu yang ngijinin anaknya naik motor *curcol*

  6. huaa.. iya betul..saya juga gak suka kalau liat tangan sen *ini yang sering sy liat*.. takut liatnya..takut kesrempet mobil ato motor belakangnya yang lewat…. bahaya…

    tapi kalau kaki sen , belum pernah liat. Ternyata ada ya ? ck ck ck ..

  7. hashhahaha…. jangan-jangan waktu saya kasih sen tangan, Oom NH yang nyetir mobil dibelakang saya itu ya?? hehhe

    kalo Sen kaki, belum pernah tau, apalagi praktek.. hehehe

    salam sayang

  8. Kalau memberi tanda dengan kaki ya kurang pas.

    Gara-gara memberi tanda dengan tangan maka ada kekacauan dijalan, pasalnya ada yang marah ” Sudah saya kasih tanda tangan masih saja ditabrak…dasar ugal-ugalan ..”

    Tanda tangan nich yeeee….

    Salam hangat dari Jombang

    1. Hahahah …
      saya tau nih pak De …
      Pasti pak de sedang cerita tentang Becak di Surabaya Utara nih …
      “wong sudah kasih tangan …”

      Itu kata-kata yang terkenal sekali disana
      hahaha

      salam saya Pak De

  9. sama kek putri, kak Juls, sama mbak iyha..
    aku juga sering oom pake sen tangan.
    apalagi kalau aku ada di boncengan belakang. untuk menguatkan lampu sen ajah fungsinya (maksudnya sih begitu) sebenarnya

  10. Heheh. Sebagai pemakai reguler kendaraan roda dua saya juga sering heran pak. Kenapa sih gak pakai lampu aja, tapi pakai tangan. Di Surabaya lumayan banyak pak sepeda motor mau belok tapi gak pakai lampu “sein” ( di jawapos ditulis seperti itu pak, serapan sign lamp mungkin ya ).

    Mending masih kasih tanda tangan, ini langsung belok gak ngasih tanda apa-apa 😐 Untungnya yang terakhir ini lebih jarang pak. Yang tanda kaki… masih belum pernah lihat pak 😀

    *ah, lama sekali gak baca-baca blog pak NH. Gimana pak kabarnya ? salam dari saya.

  11. sepertinya ini cerminan dari tidak tertibnya masyarakat kita dalam berkendaraan, kelihatannya lampu sen itu dirasa tidak memadai, karena sering tidak diperhatikan pengendara lain, akibatnya si pengemudi menggunakan tangannya supaya terlihat pengemudi lain, itu pun belum cukup rupanya sampai perlu menggunakan kaki…

    *kayaknya saya perlu belajar lagi menulis ringkas padat dan gampang dicerna 😦 pendapat segitu aja panjang kalimatnya 😦 *

  12. Ompakmas,

    Mengulurkan kaki kiri/kanan utk belok itu sudah menjadi isyarat khusus biker. Terutama saat mereka touring dengan banyak anggota di belakangnya.

    Selain sebagai tanda utk belok, isyarat ini juga berfungsi utk alert bagi pengguna jalan di belakangnya, misalnya di depan ada bahaya atau kondisi jalan tidak memungkinkan sehingga harus hati-hati dan mengurangi kecepatan.

    Penggunaan KAKI ini memang mengubah kebiasaan sebelumnya yg menggunakan TANGAN. Mengapa menggunakan KAKI? Karena bagi bikers, TANGAN itu memegang kendali & kemudi sekaligus menjaga keseimbangan dan kestabilan. Coba bayangkan jika biker mengulurkan tangannya untuk memberi tanda kalau mau belok kemudian dia kehilangan keseimbangan atau ada gundukan/jalan rusak? Malahan jatuh kan?

    Lalu bagaimana jika dia mau belok kanan? Apakah harus mengulurkan tangan kanannya? Lha kan itu buat nge-gas?

    Apalagi menyetir motor dengan tangan 1 itu termasuk BAHAYA sekali.

    Walau pun saya sekarang bukan biker, tapi saya menyetujui & senang sekali dengan perubahan cara memberi sinyal saat belok atau pun alert/warning. Karena saya pernah jadi biker dan merasakan betapa sulitnya memberi sinyal dengan tangan. Memberi lampu SEIN (sign) saja tidak cukup karena seringkali di-klakson dari belakang.

    Semoga penjelasan sederhana ini dapat mencerahkan Ompakmas dan pembaca lain sehingga tidak menjadi SEBEL dengan pengendara motor yg menggunakan kakinya sebagai pemberi sinyal.

    Salam hangat.

    1. Nambahin sedikit, hihihi…

      Kalau yg lain pada SEBEL, saya malah cukup appreciate ketika melihat bikers memberi isyarat dengan kaki. Tandanya dia punya pengetahuan & keterampilan yg cukup mengenai dunia motor.

      Walau pun isyarat ini tidak termasuk dalam pelajaran safety riding motor, tapi ini termasuk pengetahuan dasar untuk touring.

      Saya appreciate karena berarti biker tersebut paling tidak pernah ikut touring. Atau malah dia pernah jadi tour leader-nya?

      Salam hangat

    2. Nambahin lagi ya, Om… (hayah)

      Valentino Rossi dan beberapa pembalap lain juga mengulurkan kaki saat belok pada saat balapan. Mungkin selain untuk memberi tanda bagi pembalap di belakangnya juga untuk menjaga keseimbangan saat belok.

      Salam hangat lagi…

  13. alhamdulillah, sampai sekarang saya belum pernah menemukan “kaki sen” itu Om… hahaha… ada-ada saja tu orang ya.. kreatif yang tidak eleykhan sama sekali, haha.. 😀

  14. Hahahhaaaa….
    aduh ngakak nih membayangkan ada yg angkat kaki kiri pas mo belok ke kiri. Tapi kalau pake tangan sih biasa ya Om, maklum orang Indonesia kan suka melamun klo nyetir…. ga peduli di depannya pasang sen juga mereka suka main hajar aja. Jadi mending pake tangan. Or kaki… :))

  15. maaf kalau saya lancang. tapi saya kurang setuju dengan artikel ini. bagaimana dengan pengendara vespa? vespa nggak punya lampu sen. melambaikan tangan/kaki itu sudah bagus sebagai penanda ingin belok. daripada langsung belok aja? nabrak!

any comments sodara-sodara ?