YLKI


(yess … “hat trick” lagi hari ini) (12 Mei 2008…)

 

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia.  Sebuah yayasan yang gigih memperjuangkan hak-hak dan perlindungan konsumen untuk mendapatkan Produk atau jasa layanan dengan mutu yang sesuai dengan apa yang dijanjikan.  Jangan sampai konsumen hanya dijadikan obyek sumber penghasilan yang bisa diperlakukan seenaknya saja oleh Produsen.  Tanggal 11 Mei kemarin adalah hari ulang tahun YLKI yang ke 35.

 

Minggu lalu dirubrik Sosok, Kompas 9 Mei 2008 halaman 16,  ditampilkan profil seorang HUZNA GUSTIANA ZAHIR … Ketua Pengurus Harian YLKI.

 

Wanita yang sangat bersahaja.  Telah 20 tahun mengabdi di yayasan ini.  Masih suka berangkat dan pulang kerja naik Kopaja.  Gaji pas-pasan pula.  Menurutku bahkan sangat kecil untuk standart Pejabat Ketua harian disebuah yayasan penting berskala Nasional.  Fasilitas dan dana pun sangat minim.  Mesti putar otak setiap bulan untuk menghidupi seluruh karyawan YLKI.  Dia pernah terserang kanker pada tahun 1998, dan sampai sekarang harus menjalani pemeriksaan rutin, yang tidak murah.  Menyapu, Mencuci dan menyetrika sendiri dirumah karena tidak punya pembantu.  Tanpa bermaksud untuk kultus individu, … cerita lengkap perjuangannya … anda bisa baca sendiri di rubrik sosok halaman 16 Kompas terbitan 9 Mei 2008 itu. (agar bisa menjadi pelajaran bagi kita semua)

 

Ah benar-benar sosok wanita BERSAHAJA yang sangat hebat.  Aku kagum.

 

BTW : Masih ingat tulisanku mengenai “MERGER” ? ceritaku ketika masa SMA dulu.

Believe it or not Huzna ini adalah salah satu ex murid III IPA 13, yang kelasnya bersebelahan lokalnya dengan kelasku.  Yang Walikelasnya adalah Ibuku.  Yang gara-gara Merger kita jadi satu sekolah. 

 

Huzna ini adalah salah satu murid kesayangan Ibuku.  Ibuku pernah bilang Huzna itu murid yang santun dan memang pintar.  Termasuk yang terbaik di kelasnya.  Kebetulan pula dia meneruskan kuliah ke perguruan tinggi yang sama denganku di Bogor.  Alhamdulillah kami sama-sama beruntung bisa masuk IPB tanpa test waktu itu …

 

Maju terus YLKI …!!! berjuang terus Huzna … !!!

 

(BTW … masih kenalkah Huzna dengan aku … anak Ibu M—-, mantan guru Walikelasnya dulu ???)

Penulis: nh18

I am just an ordinary person who work as a trainer. who wants to share anything he knows ... No Matter how small ... No Matter how simple.

10 tanggapan untuk “YLKI”

  1. Masa sih Bos sesederhana itu? Aku jadi teringat Munir yang kemana2 naik motor bebek. Sebelum meninggal dia berhasil beli mobil seken dan bangga kemana2 naik mobil itu. Ah, terkadang aku malu nggak tahan hidup dengan idealisme seperti mereka. Barangkali memang hidupku sedang2 saja. Tidak seperti Munir atau Huzna yang meskipun hidupnya sederhana, tapi dikenal di mana2, minimal oleh orang yang sering baca koran. Eh, gini2 aku pernah menulis surat untuk Bu Huzna beserta makalahnya (diminta bosku), saat masalah buku pelajaran dilarang ke sekolah oleh Mendiknas tahun 2005.

    nh18 to abang …
    aku juga mulanya gak percaya …
    tapi begitulah yang tertulis di koran Kompas itu

  2. Eh, yang tadi pertamax ya Bos? Kalau yang ini premium. Halah…Orang2 kok pada bangga dengan pertamax ya? Memang macam2 blogger ini.

  3. cerita ttg YLKI yang tetap nyangkut masa2 indah saat SMA,huehehehe..
    jadi Huzna masih kenal dgn bapak? :mrgreen:

    nh18 to Ibu NP …
    ya kebetulan aja aku tau Ibu ketua YLKI itu …
    (kebetulan lho ini …)
    masih kenal atau tidak ? (aku tidak tau …)
    (apalah aku ini …)(menunduk … pilu )

  4. Semoga sosok idealis namun bersahaja seperti mBak Huzna ini bisa jadi cermin kita untuk terus berkontribusi sesuai kapasitas kia masing-masing …

    (BTW, sudah bisa akses blog saya lagi kan? dari tempat saya nggak masalah kok. Thanks atas ‘kesetiaannya’ …)

    nh18 to pak oemar …
    Nanti aku coba click lagi ya Pak

  5. Ternyata dunya hanya selebar daun kelor tuh kejadian ya om train, BTW daun kelor tuh yg kek gimana sih belon pernah liyat??

    kan kenal bu huzna, bisa komplen liwat om train dong, hehehe

    the chess

    *melihat kalender kapan yah bs ke baraya’s place bareng om train

    nh18 to the chess …
    aku sejak lulus kuliah gak pernah tau lagi …
    di kuliah pun kita beda jurusan …
    jadi ya gitu deh …
    keknya dia udah gak kenal lagi …
    (apalah aku ini …)

  6. semoga sosok-sosok bersahaja tetap menjadi yg terbaik dan teladan bagi orang lain.
    ah, jadi ingat mohammad hatta

    nh18 to uda mas zul …
    ya begitu lah Uda …
    semoga menjadi pembelajaran bagi kita semua …
    udah selesai ngawas ujian nya Da’ ?
    Bagaimana anak-anak didiknya ?

  7. kok aku merasakan adanya getar2 cinta ya??
    hayo ngaku…
    teman apa teman 🙂

    cekakakkaa

    nh18 to ris-kur …
    aku sih nggak ada getar-getar …
    entah kalau dia …
    (huahahaha PD pol sangat …)

any comments sodara-sodara ?