GLEDEK & PETIR …


Sabtu 5 April 2008.  Jam 18.00-an.  Aku menjemput Ibuku pulang arisan.  Hari Hujan deras sekali … angin pun bertiup keras … Namun ketika aku sampai di rumah tempat Arisan Ibu.  Ibu ternyata sudah pulang duluan.  Aku terlambat.  Ah Aku kasihan pada Ibu … Beliau pulang jalan kaki.  Ah pasti basah dan sulit sekali berjalan ditengah hujan lebat itu.  Memang tempat arisannya tidak jauh dari rumah Ibu.  Jadi bisa ditempuh dengan berjalan kaki … hanya 10 menit.  Ketika berangkat jam 16.00 sore tadi,  hari masih terang dan panas terik.  Tidak ada tanda mau hujan.  Ibu berkata padaku untuk tidak perlu repot-repot mengantar-jemput arisan … Deket kok.

 

Eh iya BTW kami memang sedang ada di rumah Orang Tua ku … itu lho dalam rangka memberi kejutan ulangtahun yang tertunda pada si Bungsu … (lihat postingan Zorro).  Bapak kebetulan tidak ada dirumah … beliau sedang mengajar di salah satu Akademi Grafika swasta di Jakarta Timur.  Ibuku atau Eyang uti selesai acara tiup lilin itu langsung pergi ke Arisan … jalan kaki.  Kami tetap meneruskan acara makan kue ultah, dan si Bungsu tentu sibuk buka-buka kado dari kita semua dengan penuh suka cita, tidak menyangka akan adanya kejutan itu.

 

Karena Ibu sudah pulang arisan duluan … aku pun kecele … pulang dengan tangan hampa.  Hujan semakin deras … jalanan sudah tergenang disana-sini … sesekali petir dan gledek terdengar keras.  Listrik dibeberapa perumahan mati.   Sesampai di depan rumah ibu … aku turun dengan payung berniat membuka pintu pagar rumah … namun tiba-tiba …”CLEREET ….” DUUUUUAAAARRR “ masya ALLAH … terlihat langit terbelah PETIR, seketika terang benderang macam siang hari disusul dengan suara gemuruh GLEDEK terdengar keras sekali …  saking kagetnya payungku sampai terlepas … akupun basah kuyub.  Terus terang ini adalah PETIR DAN GLEDEK paling dahsyat dan keras yang pernah aku dengar … dan celakanya aku sedang berada diluar rumah … mendorong-dorong pagar yang ujungnya ada tombak-tombakan besi tempa pula … seketika aku Istigfar … betapa mahabesarnya ALLAH pencipta seru sekalian alam … (sumpah Trainer ngeri sekali waktu itu …).  Saking dahsyatnya sampai … mobil-mobil tetangga kanan kiri serentak alarm pengamannya berbunyi semua … hiruk pikuk nguing-nguing sendiri secara otomatis … (ah rupanya getaran dan loncatan listrik alam itu … juga ikut mempengaruhi system alarm mobil-mobil tsb)

 

Aku basah kuyup.  Dan ketika masuk ke rumah, Alhamdulillah ibu juga sudah pulang.

Aku lihat si Bungsu sedang berada di tempat tidur … Nungging … sambil menutupi kepalanya dengan bantal … ketakutan … (Dia paling takut Petir dan Gledek … !!!).  (Mas-masnya nyeletuk … “Ulang tahun kok Nungging” …)

 

Hari Minggu paginya 6 April 2008.  Kompas minggu memasukkan headline Foto Besar di halaman 1 berjudul …”PETIR SAMBAR JAKARTA” …

Penulis: nh18

I am just an ordinary person who work as a trainer. who wants to share anything he knows ... No Matter how small ... No Matter how simple.

8 tanggapan untuk “GLEDEK & PETIR …”

  1. Saat petir gede seperti itu, semakin nyatalah kebesaran Sang Khalik.
    Makanya, pengalaman “menikmati” petir sangat penting bagi kehidupan
    seorang anak manusia (ah dalem…).

    Salam petir dan dahsyat, Bos.

  2. @ abang Hery
    @ presty …

    Terima kasih banyak nih …
    tapi beneran … petir/gledek yang kemarin
    sungguh dahsyat dan keras …
    Ah semakin ciut saya di hadapan NYA

  3. gledek dan petir
    sebenarnya perbedaannya di mana ya?

    nh18 to achoey …
    menurut persepsi aku nih …
    kalo petir itu loncatan listriknya …
    gledek itu bunyi setelahnya … (guruh, gluduk dsb)
    (eh gitu bukan ya ???) hihihih

  4. gledeg dan petir sudah jadi “makanan” sehari-hari orang bogor…
    pantesan kemaren ga ada, ga taunya ke tempat Om Nh 😛

    nh18 to menyik …
    ya ituu laaahhh …
    tapi sumprit gua keder banget kemaren …

  5. weleh… pernah juga ngerasain suasana serupa waktu kecil di Jogja… sampe gemeter sepanjang jalan… mana kanan kiri pohon tinggi… whuuuaaaa… *jadi takut lagi* …gile deg deg an gw…

any comments sodara-sodara ?