SPEKULASI


Manusia kadang suka berspekulasi.
Suka menerka-nerka …
Seperti orang yang sedang berjudi …
Tidak terkecuali Insan Media.

 

Sudah dua tiga hari ini … layar kaca Televisi dipenuhi oleh tayangan dari para insan-insan terbaik Indonesia yang dipanggil ke kediaman Presiden di Puri Cikeas.

 

Sekali – dua kali OK-OK saja.  Kita jadi bisa mendapatkan informasi … kandidat yang sedang di ”asess” oleh Presiden dan Wapres Terpilih.

 

Namun demikian lama-kelamaan … kok rasanya agak berlebihan.  Setiap jam muncul hal yang sama … menanyakan hal yang sama … keingin tahuan yang sama …
Pertanyaan memojokkan yang sama …
Mau Jadi menteri apa Pak ? … Bapak siap tidak ? Bagaimana peluangnya ?  dsb dsb … (Pertanyaan yang Usilan …)

.

Tidak lupa juga kadang dibumbui dengan prediksi-prediksi panjang lebar yang kadang sok tau oleh para reporter tersebut.   Kalau tebakannya benar lantas bagaimana ? … kalau salah pun memangnya kenapa ?
Tak ada pengaruhnya bukan ???

Sekali lagi ini menurut pendapat saya pribadi lho ya … berdasarkan tayangan ”seragam” yang memborbardir Televisi saya akhir-akhir ini … Agak BT juga menontonnya …

 

Tapi Sudah lah …
Hentikan sedu-sedan itu …
Bila sampai waktunya
Kita semua akan tau … siapa menjabat sebagai apa …

Bukankah Itu hak prerogatif presiden ?

 

Capek juga disuguhi tebak-tebakan yang saya pikir sudah agak berlebihan itu …
Kita pasrahkan saja pengaturannya kepada Yang Berkompeten …
Dan mari kita tunggu hasil-hasil kerja mereka …
100 hari … 1 tahun … 5 tahun !

Bukan begitu Bukan ??

.

.

Penulis: nh18

I am just an ordinary person who work as a trainer. who wants to share anything he knows ... No Matter how small ... No Matter how simple.

27 tanggapan untuk “SPEKULASI”

  1. Betul Om, keseringan jadi bosen juga..komen politik dikit boleh kan? lucu, soalnya lagi pada sibuk nunggu jatah pembagian kue kekuasaan tuh Om..ga tau apa kalo lagi pada sibuk buat BP 10.hrs ditegur sama Inspektur Vijay tuh..haha..piss ah..

    Salam Saya

    IJuliars

  2. Beuh…kalau liat TV emang gitu…makanya males liat TV…apalagi TV yang satu itu (baca satu=one)….
    Paling baca koran…dan dengerin radio aja sepanjang perjalanan…liputan radio OK juga kok…

    Mending liat yang bener-bener di lantik aja dan hasilnya di kemudian hari..
    Khusus untuk dep-ku…ikut melaksanakan program-program menterinya nanti…

  3. Betul om, saya juga merasa jenuh dg tayangan seleksi penghuni kabinet..sepertinya terlalu berlebihan..dan ada sedikit permainan di baliknya..hmmm
    apakabar om, lama tak bersilaturrahmi kesini..

    salam, ^_^

  4. kalo dari kacamata saya pribadi, berita (calon menteri) yg sedang ramai saat ini kuq terlalu membosankan.. ada seperti sandiwara dan bagi hasil hehehe…
    yahh ini hanya pendapat caride™ sbg orang bodoh om 😀
    apakabar om..???

  5. Kalo saya kok gak bosen ya, Om…soalnya emang gak nonton sih, he he…
    Soalnya blkngn lbh suka baca2 kabar temen2 lwt Pesbuk. Gak bakalan ketinggalan berita aktual kok, soalnya tmn2 yg suka politik pasti statusnya ttg kondisi politik terkini plus analisa dan komentar mrk yg lucu2.
    Anyway…semua yg berlebihan itu emang gak bagus kan, dan bikin bosen tentunya.

  6. hmm….betul om, mbosenin banget. kalau saya mendingan nonton azka om, ga mbosenin gituh…heuheuheuheu….

    apa kabar om, lama ga koment di sini (cuman numpang baca2), semoga sehat selalu. salam buat keluarga ya om.

  7. wah mas… yang aku ngerti cuma spekulaas…

    hehehhe ngga di sini, ngga di sana, sama aja rame soal prediksi kabinet.
    tapi di sini hebat euy kabinet baru sudah berhasil “memotong” budget departemen yang berlebihan.

    EM

  8. Itu artinya dibutuhkan tangan-tangan terampil untuk mentrainer mereka, sebagai seorang trainer saya pasti maju merapihkan barisan merea… ayo trainer2 lainnya siap ngasih arahan dan masukan..GOALLLLLLLL!

  9. Itu artinya butuh sentuhan tangan2 trainer yang handal di media pertelepisiong… ayo trainerkuh,.. maju lebih depan supaya mereka mau dan mau merubah pola supaya omkuh nggak bete… ayooooooo!!!

  10. Jangankan soal menteri yg sebenarnya masih bisa ditebak atau ditentukan oleh manusia, bahkan soal gempa beberapa teman (ahli gempa) yg saya kenal sering dipojokkan dengan pertanyaan yg memancing supaya ybs membuat pernyataan yg nadanya seperti prediksi sehingga nantinya bisa memancing kontroversi … kadang (penyiar) TV memang keterlaluan keinginan untuk memancing/provokasi-nya …

  11. Sama Oom, aku juga nggak suka liat tayangan itu..(biasa aja napah?)
    nggak ngaruh ke kita ini…
    Ada bagusnya juga ada pemadaman listrik di sini. jadi nggak usah nonton TV sekalian…hehe..

  12. Bt sudah pasti Om wong bukan tiap jam saja hampir setiap menit ada teruss… :mrgreen:
    ya benar apa yang Anda bilang Om, itu semua hak prerogatif Presiden kita hanya menunggu kinerja mereka kedepannya nanti. Memihak rakyat, atau sebaliknya ? mari kita saksikan bersama ya Om 😀

    -salam- ^_^

  13. Wah, kebetulan saya nggak begitu sering nonton acara prediksi-prediksian itu, jadi belum sempat sebel kayak Om … 🙂
    Hari ini (tanggal 20) penentuannya kan? Jadi, kita akan tahu pasti siapa jadi menteri apa … Yang pasti saya nggak bakal jadi menteri … 😦

  14. Menurut saya yg norak itu sih orang TV nya ya Om…
    Heran deh ngapain coba para calmen itu diikuti kemana-mana, sampe pake baju rumah sakit juga musti disorot2…. jadi mirip audisi idol-idol-an gitu.
    ADa pula kemarin di tv saya lihat, reporter wanita dgn busana yg kurang pas utk jadi busana lapangan, main mencegat aja, seorang bapak calmen. Trs di sebelahnya, ada reporter wanita lain yg ikut menyodorkan recorder ke mulut si bapak tapi dgn wajah sebal melirik si reporter berbusana salah tempat ini. Hhahaaa…. Jadi mirip ajang pencarian model kayaknya. Norakkk norakkk…. sumpah norak banged tu reporter kekeke…

  15. Saya nungguin Om Trainer yang diwawancarain…kok ngga nongol-nongol di Cikeas ya, Om? Hape-nya waktu itu lagi lowbat ya, Om…jadi telp dari ajudan SBY ngga bisa masuk *halah, komen ngasal* 😀

  16. Saya kira headline news ataupun breaking news yang diliput secara live terus menerus baru belakangan ini deh. Entah karena semakin ketatnya persaingan (rating), ataukah karena diperlonggarnya akses ke informasi yang jaman baheula masih restricted area?
    Bukan hanya soal audisi menteri ini saja, untuk berita non-headline news pun, kru tv perlu kerja ekstra menghadirkan nara sumber dari berbagai kalangan untuk siaran ‘live’ di studio.

    Salam,
    Akmal

any comments sodara-sodara ?