DUNIA INI TIDAK ADIL?

Kasus 1
Ada dua orang sahabat, sebut saja A dan B

A sudah bekerja di PT. Z
B masih belum bekerja. Menganggur.
Mereka sama-sama ikut seleksi karyawan di sebuah perusahaan PT. X

Ternyata yang diterima adalah A.
Padahal kan yang sebetulnya butuh kerja adalah B.

Dunia tidak adil kah?

Kasus 2
Sekarang tentang C dan D
Sama-sama fresh graduate, belum bekerja dan sedang mencari pekerjaan.
Si C berasal dari keluarga yang cukup berada. Ayahnya masih aktif bekerja dan ibunya punya usaha sendiri di rumah. dia anak bungsu. Kakaknya sudah berkeluarga dan punya penghidupan yang baik pula

Si D adalah anak yatim, dia anak sulung. Adiknya dua, masih sekolah. Dari keluarga yang berkekurangan. Ibunya bekerja serabutan, dan sangat berharap si D bisa segera dapat kerja, agar bisa segera membantu ekonomi keluarga.

Si C dan si D melamar dan ikut seleksi di satu perusahaan. Mereka berdua sama-sama tidak punya orang dalam.
Ternyata yang dipilih oleh perusahaan adalah si C.

Dunia tidak adil kah?

Well …
Kawan sekalian … Be strong and Be aware.
Memang cerita A, B, C dan D adalah fiksi belaka.
Namun hal ini sering kita temui. Bahkan mungkin kita alami sendiri. Saya hanya bisa berharap bahwa apapun yang terjadi bisa membuat kita semua lebih kuat … lebih baik. Dan tidak patah semangat untuk terus mengembangkan diri kita.
Sambil terus berdoa …

Saya percaya Tuhan tahu yang terbaik untuk diri kita.

Selow … tetap semangat kawan-kawan.

Salam Saya

SEJENAK MENENGOK

Sudah lama sekali saya tidak menulis di blog ini.

Postingan terakhir tercatat di tanggal 3 April 2020. Lebih dari 2 tahun yang lalu. Saat covid melanda Indonesia

Jujur pada awalnya saya bingung pencet sana-pencet sini untuk memulai sebuah postingan.

Ada banyak peristiwa berlalu tidak tercatat di blog ini …

Salah satu yang terbesar adalah berpulangnya Bunda tercinta 17 Februari 2023. Sejuta doa kami langitkan untuk kebahagiaan Bunda di sana

Apa om NH18 tidak menulis selama ini?
Saya masih tetap menulis hanya medianya saja yang berbeda. Saya aktif menulis di LinkedIn

https://www.linkedin.com/in/nanang-hernanto/

Silakan jika berkenan baca-baca di sana.
Tapi di sana saya nulis agak serius ya. Maklum ini adalah situs profesional para pencari kerja dan para pencari pekerja

Sudah saya hanya ingin menulis ini saja, sambil mengingat-ingat … setelah ini tombol mana lagi yang harus saya pencet … hahaha

Salam saya

TUTTI CHALLENGE

Tutti Challenge adalah sebuah tantangan yang digagas oleh musisi terkenal Indonesia Erwin Gutawa, di platform social media Instagram.

Tutti adalah istilah dalam musik, di mana para pemain instrumen / musisinya memainkan nada-nada yang sama secara bersamaan.  Mereka harus memainkan nada tersebut dengan dinamika dan tempo yang tepat, serempak!  Sehingga membuat sinergi persembahan musik yang kuat dan berenergi.

Erwin memainkan sebuah bagian aransemen orkestra dari lagu “Angin Malam” ciptaan Debby Nasution (alm).  Versi album Chrisye “Badai Pasti Berlalu” tahun 1999.  Dia meminta pembaca untuk mengikutinya.  “NgeJam” bareng.

Sangat sulit … temponya sangat cepat.  Nada melodinya rapat.  Kunci dasar nada Bes (dua mol kalau tidak salah) dan ini fingeringnya sulit pula.  Keriting sudah.

Hasilnya ?

Ternyata banyak sekali orang yang tertarik untuk ngejam bareng.  Simak saja di Instagram dengan hashtag #egtuttichallenge

(sumber IG Erwin Gutawa)

Musisi dengan alat musik modern maupun tradisional.  Baik tradisional dalam negeri maupun luar negeri.

Keyboard, synthesizer, piano, drum, gitar, bass, brass (alat musik tiup aneka rupa), string (alat musik gesek) dan lain-lain.  Akustik maupun elektronik.  Alat musik helm, dan tembok rumah pun digunakan.  Kumplit.

Ada pula yang mengisi dengan vokal, seriosa, beat box.  Merry Riana pun tak mau kalah.  Motivator ini sengaja mengisi lagu tersebut dengan kalimat-kalimat motivasinya yang puitis.

Semua kalangan mengikuti.  Musisi-penyanyi terkenal maupun yang amatir.  Berasal dari ibukota maupun dari berbagai daerah di Indonesia (Saya tercengang banyak sekali musisi-musisi berbakat di daerah-daerah yang belum terekspos)

Tua … maupun muda.  Mulai dari rakyat biasa sampai petinggi negeri (Pak Triawan Munaf ikutan lho).

Saya merasa inisiatif Erwin Gutawa ini bukan sekedar mengisi waktu kegiatan #dirumahaja gara-gara Covid 19.  Ini ternyata adalah sebuah upaya untuk mengenalkan musik dengan cara yang menarik dan fun.  Saya lihat ada beberapa anak-anak yang juga antusias ikut meramaikan.  Unit kegiatan musik suatu universitas pun ada yang ikut serta.

Social media itu (seharusnya) bisa menyenangkan, menghibur sekaligus mengedukasi

Salute untuk Erwin Gutawa.

Salam saya

.

 

 

 

MRT

  1. Mass Rapid Transit.  Moda Raya Terpadu

Ya, ini postingan telat banget.  Hahaha.

Jujur saya itu senang sekali dengan keberadaan moda transportasi yang satu ini.  Cepat, on time, bersih, nyaman.

Frekuensi saya menggunakan mobil pribadi (apa lagi taksi) menjadi relatif lebih kecil.  Saya jadi lebih senang memakai kendaraan umum.

Jika saya bepergian memberikan training di daerah Sudirman, Kuningan dan sekitarnya, saya selalu menggunakan MRT.  Dari rumah pakai OJOL ke stasiun MRT Lebak Bulus.  Dari sana saya akan cari pemberhentian yang terdekat dengan lokasi training saya.  Lalu saya gunakan OJOL kembali untuk mencapai tempat tersebut.  Save time.  Save (a lot of) money.

Pun jika kami (saya dan istri saya) mau belanja ke Blok M, Thamrin City dan sebagainya, kami selalu menggunakan MRT.

Satu lagi hal yang saya suka adalah mengeksplorasi stasiun-stasiun pemberhentian MRT.  Ya norak nggak abis-abis.  Hahaha.  Saya bertekad untuk mencoba berhenti di semua stasiun MRT yang ada.

Mari saya urutkan Stasiun MRT yang pernah saya kunjungi :

LEBAK BULUS : Ini paling sering karena starting point saya selalu dari sini
FATMAWATI : Sudah
CIPETE : Belum
HAJI NAWI : Sudah (kalau ingin ke ITC Fatmawati)
BLOK A : Sudah, salah satu konsultan training rekanan saya ada di sekitar sini
BLOK M : Sering, Kami suka belanja ke Blok M.
ASEAN : Belum
SENAYAN : Sudah (akses yang pas untuk ke Senayan City)
ISTORA : Sudah (lokasi kantor lama saya dulu dekat sini)
BENHILL : Sudah (Ini biasanya kalau akan menuju ke kawasan Mega Kuningan)
SETIABUDI : Sudah (Turun di sini kalau akan memberikan training di Rasuna Said Kuningan)
DUKUH ATAS : Sudah (Stasiun ini terhubung dengan moda transportasi yang lain)(KRL, Kereta Bandara dan Trans Jakarta)
BUNDARAN HI : Ini juga paling sering (ke Thamrin City atau ke Stasiun Gambir)

 

Ini salah dua fotonya

Jadi demikian …
Moda transportasi yang satu ini bagi saya pribadi sangat membantu aktifitas kami

Sudah pernah coba MRT?

Salam Saya

.

.

.

.

BODY SHAMING

Beberapa kali saya baca di media sosial tentang body shaming. 

Saya browsing artinya kurang lebih adalah: “perundungan verbal maupun tertulis, mengomentari fisik/bentuk tubuh orang lain dengan cara yang negatif” (mohon saya dikoreksi jika saya salah).

Hal ini saya hubungkan dengan percakapan basa-basi pergaulan untuk membuka pembicaraan di sementara masyarakat kita … .

“Adduuhh pipi kamu chubby banget, gemes deh”

“Waaahhh kamu gendutan ya sekarang”

“Wow kamu kok kurusan sih?”

“Jij iteman deh jeng, kebanyakan berjemur yak …”

“Kamu kelihatan tinggi deh”

“Kok sekarang kamu kayak lebih pendek gitu deh badannya?”

 

dan sebagainya … .

(aduuuhhh kamu gendutan deehhh …)(diperagakan oleh model)

.

Saya pribadi sekarang lebih hati-hati berkata sesuatu tentang fisik orang lain.  Karena jika lawan bicara kita itu sensitif. Tidak berkenan. Kita bisa dituduh melakukan “body shaming” (dan saya dengar ini ada pasal-pasal hukumnya). Yang artinya dia bisa menuntut kita.

Sebagian dari kita pasti akan berkata:

“Ah lebay banget sih lu … gitu aja marah. Inikan hal yang biasa … dst dst” .

Ya mungkin saja begitu.

Tapi tak ada salahnya kan kita berhati-hati, karena zamannya sudah berubah.  Sedikit-sedikit nuntut, sedikit-sedikit nuntut.  Nuntut kok sedikit-sedikit.  🙂 🙂 🙂  

Menurut Anda bagaimana? Mari sharing santun.

.

.

.

.