TRAINEE TEKAD BAJA


 

Kisah ini terjadi sekitar 3 tahun yang lalu …,  Waktu itu aku mengadakan training Induction untuk para Field Officer Baru dari seluruh Indonesia.  Undangan sudah aku sebarkan 2 minggu sebelumnya melalui e mail kepada para area manager terkait di seluruh Indonesia.

 

 

Hari Senin, sehari sebelum Training, peserta diharapkan tiba di Jakarta untuk langsung check in ke hotel yang telah ditentukan.  Aku minta sekretarisku untuk mengecek via telfon kepada atasan masing-masing,  jadwal kedatangan para trainee itu di Jakarta. 

 

Kota-kota di Indonesia bagian Timur baru tertelfon setelah makan siang.  Dan betapa kagetnya aku bahwa ada satu peserta dari Ambon ternyata sama sekali belum tahu bahwa besok dia harus mengikuti training … HAH !!! … Mungkin ada masalah di E Mail, atau apa … yang jelas mereka tidak menerimanya.  (aku menyesali keteledoranku mengapa aku tidak mengkonfirmasi jauh hari sebelumnya …). 

 

Jam sudah menunjukkan pukul 15.00 siang.  Peserta masih berada di Ambon.  Belum pesan tiket, belum siap-siap dan belum segalanya. (Jam 15.00 di Jakarta berarti jam 17.00 di Ambon … ah semakin hopeless aku).  Aku langsung telfon Area Manager Ambon (Si Dul yang juga bekas Traineeku) “Dul, anak buahmu yang baru si Jafar itu tolong jangan dipaksa untuk ikut training..  Sepertinya tidak mungkin dia bisa ikut training besok”.  Dan si Dul pun bilang …”Siap, baik Pak … tapi tetap akan kami usahakan sebisanya ya Pak …”.

 

Ternyata Jam 10.30 keesokan harinya (Hari pertama training) si Jafar sudah muncul dan masuk tergopoh ke ruang training di Jakarta … !!!”.  Hah bagaimana bisa … kemarin jam 17.00 WIT, dia belum tau akan berangkat ke Jakarta, tapi hari ini dia sudah nongol disini …

Dia bukan peserta asal Surabaya, Yogya atau Denpasar yang frekuensi flightnya banyak dan pilihan maskapai penerbangannyapun juga banyak. 

 

Dia dari Ambon … yang jauh, penerbangan pun terbatas, kadang harus transit pula … ah … aku masih tak percaya Jafar bisa datang ke Ruang Training secepat ini …  Aku segera cari tau gimana ceritanya Jaffar bisa datang ke Jakarta secepat ini.

 

Rupanya Si Dul, atasan si Jafar itu kemarin langsung bertindak.  Dia minta Jafar pulang, mengambil baju, mempersiapkan diri dan secepatnya kembali ke kantor lagi.  Sementara Si Dul mengusahakan ticket.  Mengetuk pintu Travel Agent langganan mereka yang sudah tutup malam itu untuk mengusahakan tiket.   Kemudian menghubungi kenalannya di maskapai penerbangan untuk juga membantu mengusahakan ticket. 

 

Dan believe it or not … mereka bisa dapat confirmed ticket untuk penerbangan paling pagi dari Ambon … ini hebatnya si Dul … (dia sebagai manager area Ambon sangat menguasai area, mempunyai hubungan yang baik dan akrab dengan siapa saja di wilayahnya, termasuk travel biro dan maskapai penerbangan).  Tanpa “uang pelicin” … tanpa apapun dia berhasil mendapatkan ticket untuk anak buahnya … Si Dul sendiri yang akan mengantar Jafar ke airport besok subuh.  Atasan yang bertanggung jawab.  Jafar juga cerita bahwa upaya mengusahakan Ticket ini memakan waktu yang lama … mondar-mandir sana sini. 

 

Menjelang tengah malam kepastian seat baru didapat.  Semalaman Jafar tidak tidur … dia diberi “perbekalan” panjang lebar oleh Dul.  Baik “financial” maupun briefing-briefing seperlunya untuk menghadapi training besok. (*Dul tau sekali apa yang harus dipersiapkan untuk mengikuti trainingku, hawong dulu dia juga ditraining olehku*)

 

Untuk diketahui saja … Jafar adalah fresh graduate …. Belum pernah bekerja sebelumnya dan …. Belum pernah ke Jakarta sebelumnya … HAH … tambah takjub saya !!!

 

Tekad keras, Berani … disertai Ikhtiar yang smart … membuahkan hasil.

Pantang menyerah sebelum berusaha … Dan Tetap Berdoa …  !!!

Selanjutnya … biar ALLAH yang menentukan  … !

(Begitu Dul memberi wejangan kepada Jafar)

 

(Ah … Trainer belajar banyak hal … dari seorang Abdullah Tuahena dan seorang Jaffar Ode)

(Area Marketing Manager dan Supervisor Field Marketing Ambon …)

(Mantan trainee-trainee nya)

.

.

Penulis: nh18

I am just an ordinary person who work as a trainer. who wants to share anything he knows ... No Matter how small ... No Matter how simple.

19 tanggapan untuk “TRAINEE TEKAD BAJA”

  1. Om, setau aq si Dul anak Betawi Asli bukan Ambon, hehehee.. Tekad kemauan dan kerja keras adalah kunci kesuksesan. Kudu belajar dari Jakfar.. Eh thank om dah kasih nick baru ke aq ‘jk’ ini mungkin akan mngalahkan pamor jk asli *jusuf kalla*, hahaha.., lbh singkat dari yg d kasih bunda menik “jikel”.

  2. Point Plus kepada Si Dul…
    manager yang sangat menguasai area.
    kalo semua area manager seperti bang dul dalam penguasaan area, pasti mantap tuh
    sampai briefing “financial” segala lho…
    Si Dul memang mantapz

  3. Duh kocak sekali baca komennya JK nih… kalau ketawanya ditulisa jadi gini kali bwuahahahaha 888x

    *Ehm* beruntung companynya si Om punya karyawan seperti mereka berdua. Hm… siapa dulu trainernya… B-)

    Salam hangat deh buat Pak Dul sama Mas Jaffar.

  4. bangga banget bisa membuat orang disekitar kita, apalagi orang yang kita orbitkan menjadi seseorang yang luar biasa.

    sharing aza om, kemarin kita juga didik freshgrad. kemudian saya tantang untuk ke toko cabang kita di daerah dengan biaya sendiri sebagai modal. dan dia cuma dapat hasil dari kelebihan target omzet toko tersebut. kalau tidak ada peningkatan amblas tuh modalnya.

    hasilnya membanggakan. semua dari mereka mendapatkan hasil yang luar biasa.

    om, ternyata banyak orang hebat di sekitar kita. ini yang membuat negeri kita bisa bertahan, dan saya yakin masa depan yang penuh harapan.

    smangat om!!!
    kita ciptakan terus SDM handal untuk keunggulan negeri ini.

  5. ini sebuah bukti bahwa hasil didikan om bener berkualitas nahhh om pun juga bangga khan?? Ini khan juga berkat om juga 😀
    Tapi emang koq, kalo kita punya tekad yg kuat sekali, walaupun rintangannya berat sekalipun pasti kita bisa koq 😀

    Jadi inget juga gimana saya dulu pertama kali kerja di jakarta, hanya modal nekat dan ijasah sma aku dateng ke sebuah perusahaan untuk interview, berangkatnya sich dianter tapi pulangnya naik bis sendiri dari bekasi ke cawang, padahal aku belum pengalaman sama sekali, baru tau yg namanya jakarta 😀

    Nice post om thx ya 😀

  6. he..he…Dul adalah produk behasil dari pak Enha…dan Jafar adalah contoh anak muda yang bener benar pantang mundur,semangat….karena ingin maju..
    Mungkin,apabila di negara kita ini banyak yang seperti Dul ,juga Jafar….lebih banyak permasalahan bangsa yang bisa kita selesaikan….
    Nggak seperti biasanya anak muda…janji dengan orang tua ( saya…sebagai Ibu dari kegiatan mereka )…datangnya telat…. trus kalau ada yang nggak cocok sama temannya…ribut….

  7. wah,, saya jadi inget diri sendiri waktu masih magang di oilco dulu..
    pagi hari saya masih ngejob di bengkel, sore2 dapet konfirm kalo berangkat ke papua, dan kemudian malemnya langsung berangkat..

    beuh,, capeknya.. tapi lumayan.. dapet nilai B buat kuliah 😉

  8. Hore, ada Abang di sini!!!!!!
    Bener kan, Bang… Cerita-cerita si Om ini memang bagus kaannn… Dijamin banyak yang suka deh!!!!

    *ngompor-ngomporin yang punya blog.. hihihihi*

  9. Luar biasa Pak Dul..salut sesalutnya, kalo semua Manajer Area seperti beliau, akan makin banyak mutiara yang muncul bukan cuma dari INTIM..buat Pak Dul setelah abca nasehatnya buat kolega-ku Jafar Ode, ada sedikit pepatah yang juga selalu saya ingat dari babeh ane..”Mutiara walau kata ditaruh di Lumpur sekalipun, walau kata ditaruh diatas bukit yang paling tinggi sekalipun, sinarnya pasti akan terlihat, tapi batu ditaruh di kolam lumpur, sungai, laut, air paling bening sekalipun pasti akan tenggelam..thanks Pak NH, cerita ini bener-bener sangat membakar inspirasiku…salam kenal buat pak Dul

  10. saya kok malah trenyuh, ya pak…
    *lha, skarang manggil ‘pak’, sedari tadi kepikiran ‘om’ :D*

    sering yang saya jumpai, trainee-trainee yang ada di pusat kota malah keenakan dengan fasilitas yang diterima… jadinya datengnya ngaret… ngga sperti mereka yang datang dari luar kota …

    sukses slalu buat om nh! 😉

any comments sodara-sodara ?