.
Di depan rumah saya ada sebatang pohon mangga.
Mangga tersebut ditanam oleh bunda beberapa tahun yang lalu. Bunda membeli bibit cangkokannya, ketika tinggi pohon mangga tersebut masih sekitar setengah meter saja.
Saya lupa-lupa ingat tahun berapa pohon mangga tersebut ditanam. Kalau tidak salah sekitar tahun 2005 atau 2006. Setahun, dua tahun, tiga tahun … pohon mangga tersebut tumbuh semakin besar dan tinggi. Kami senang sekali karena halaman rumah kami yang tidak seberapa luas itu menjadi lebih teduh karenanya.
Namun demikian, kami sedikit kecewa karena pohon mangga ini tidak pernah berbuah. Kami menunggu-nunggu, kapan pohon ini akan berbuah. Kami sudah tidak sabar, ingin segera mencicipi seperti apa rasanya buah mangga hasil kebun sendiri. Ya … kebun yang hanya berisi satu-satunya pohon. Pohon mangga (yang celakanya berulah … tidak mau berbuah itu)
Sampai akhir tahun 2013 kemarin pohon ini tidak pernah berbuah.
Karena pohon semakin besar. Cabang-cabang semakin berkembang, dedaunan semakin rimbun. Kami merasa pertumbuhan pohon ini sudah mulai mengganggu sekitarnya. Sudah mulai tidak rapi. Cabangnya satu dua ada yang sudah menyundul dinding depan rumah kami. Daun yang gugur juga dirasakan sudah semakin banyak. Mungkin si mbak capek membersihkannya. Akhirnya kami memutuskan untuk memangkas sebagian pohon tersebut, agar lebih rapi. (Kami yakin si mbak pun akan tersenyum senang. Pekerjaannya akan menjadi sedikit lebih ringan).
Akhirnya kami memanggil Ali. Ali adalah seorang tenaga lepas yang kami percayakan untuk merapikan pohon tersebut. Batang pohon kami itu mempunyai dua cabang utama yang besar. Salah satu cabang utama itu ditebas tanpa ampun oleh Ali. Halaman rumah kami menjadi agak terang.
.
Dan … tak disangka tak dinyana beberapa hari setelah cabangnya ditebang, pohon mangga itu mulai berbunga. Aaahhhaaaa dan ya beberapa hari berikutnya bunga tersebut berubah menjadi butiran-butiran mangga pencit. Kecil-kecil. Kami senang sekali. Pohon mangga kami ternyata tidak mandul. Lama kelamaan buah mangga pencit itu mulai membesar dan membesar.
Hasil penantian beberapa tahun … terkabul kini … Pohon mangga kami akhirnya berbuah
Inilah penampakannya sekarang …
Kalau kurang jelas … mari kita zoom in melihat seperti apa mangganya …
Untuk diketahui, ketika saya hitung buah mangga yang bergelantungan di pohon ternyata jumlahnya tidak kurang dari 23 (dua puluh tiga) buah sodara-sodara … assiiikkk …
Pengawasan perlu kami perketat. Kewaspadaan perlu ditingkatkan. Takutnya ada tangan-tangan jail yang iseng melempari mangga kami. Kalau perlu kami pasang CCTV nih. (om-om kikir …)
Saya tak sabar ingin segera memanen mangga. Mangga hasil kebun sendiri. Kebun yang hanya beranggotakan satu batang pohon mangga. Yang alhamdulillah kini berbuah … sebanyak dua puluh tiga …
Salam saya
.
.
So pelajarannya adalah …
Jika anda punya pohon buah-buahan yang tidak pernah / sulit berbuah. Coba pangkas beberapa dahan yang tidak perlu. Semoga dengan demikian, “energi” yang tadinya dihabiskan tanaman untuk menumbuhkan dahan dan daun di cabang yang tidak perlu. Bisa dialokasikan untuk menumbuhkan bunga, bakal buah, buah dan seterusnya. (selain pemberian pupuk yang cocok tentu saja)
.
.
.
Terima kasih, Aliii
*loh
sama-sama …
🙂
dari sebatang pohon siapa tau bisa menghasilkan uang.
teliti sekali om.. semoga terhindar dari tangan-tangan usil.. 🙂
amiinnn … 🙂
Akhirnya bisa merasakan panen mangga sendiri ya Om
Alhamdulillah …
sudah nggak sabar nih Mbak … 🙂
hi hi..saya juga pernah mengalami masalah yang serupa. Kadang-kadang pohon jika dibiarkan terlalu manja dan subur ia menjadi terlalu malas. Jika di’push’ sedikit dengan agak lebih keras (spt misalnya dg memangkas, atau malah memindahkannya ke tempat yg sedikit berkurang tingkat kenyamanannnya eh..malah berbuah.
hahaha …
iya mungkin ya bu …
kalau sudah panen nanti….rasanya bedaaaa banget dengan beli mangga di pasar atau super market…
itu yang aku alami dulu ketika memanen buah mangga dari pohon sendiri 🙂
salam
Ya … seasem apapun …
tetep aja terasa enak ya Bunda Ly
Wua.. enak, mangga Manalagi yah Om :). Setelah penantian lama akhirnya berbuah juga. Oh iyah, kalau sudah mau dipetik, saya bantu yah om, hihi kepengen dapat bagian 😀
nggak boleh …
(om-om pelit)
Asyikk nih om NH tinggal nunggu panen 😀 .
Ditempatku sini ga cocok nanam pohon mangga krn ada musim dingin, terpaksa beli mangga di supermarket.
iya ya…
Mangga itu tanaman tropis ya …
Jadi dikasih semacam shock terapy dulu ya Oom baru kemudian berbuah.
Sepertinya inti pelajarannnya disini deh. Kalau nyaman terus kitapun sulit berkembang. Di kasih shock dikit, dikasih semacam sense of urgency, apa tuh Oom istilahnya?, baru bisa berkembang.
Ah ngaco nih saya Oom. Pokoknya kalau panen mangga undang saya ya Oom…
Shock therapy ?
hhmm sepertinya betul juga ya …
Kalau sudah panen, jangan lupa sayaaaa… Eh setengah matang juga boleh Oom..*siap-siap sedia bumbu rujak*
nggak boleh …
( om-om kikir)
Waaaah ternyataaaaa…….!!!! 😀
Di depan rumah saya di kampung juga ditanami pohon mangga. Ditunggu beberapa tahun ga berbuah dan menjalar kemana-mana, eh setelah digundulin ternyata malah berbuah.. Mungkin kayak disunat gitu kali ya, hehehe
Ternyata memang begitu caranya ya Mas Gie
mesti di sunat dulu …
wah asik dah jadi panen mangga ya om…. 🙂
penjagaan diperketat … agar jangan sampai dipanen orang … hahaha
waaaah…..selamat ya om..akhirnya :D…di rumah mertua juga ada mangga…dan kita selalu ngg sabar untuk menikmatinya…pelajaran yang baik untuk kita agar selalu bersabar, plus berusaha ya Om..TFS ..
Iya mak …
udah nggak sabar ingin memanennya …
akhirnya berbuah juga,horeeeeee….bagi2 ya om 😀
Boleh …
Satunya 10 ribu rupiah …
(om-om matre’)(banget)
“Potong yang tidak perlu untuk menyuburkan pohon utama!” sepertinya berlaku juga untuk blogging dan berteman loooooh 😀
Untuk blog sepertinya iya ya …
untuk teman ? … mmm … mmm … saya tidak tau
Syokur deh jika sebentar lagi panen.
Besan saya bilang agar buahnya banyak disuntik obat apa gitu yang dibeli di tukang bibit pohon.
Depan rumah saya ada jambu air dan jambu klutuhuk, di samping ada pohon mangga dan blimbing. Kalau berbuah ramai lho…saya suka ngintip dari jendela ada yang ikut ngincipi he he he.
Salam hangat dari Surabaya
Hahaha …
mesti dimonitor nih …
apalagi … perumahan kita itu modelnya tidak ada pagar …
jadi lebih mudah … kalau ada yang beniat pesta … 🙂
akhirnya berbuah juga mangganya ya Om….mungkin sekian lama dia menunggu dipangkas dulu baru mau berbuah om..he he he he
Itulah bu Fitri …
entah kebetulan … atau memang karena dipangkasi itu …
pohonnya langsung berbuah
saya pernah beli mangga cangkokan, tapi belum tumbuh mangganya sudah mati karena daun dan batangnya habis digigit kambing… sekarang halama rumah cuma diisi sm tanaman hias saja… btw,, selamat panen om 😉
kirim2 ke bombana hasilnya 😀
Waaahhh sayang ya Kak … pohonnya dimakan ternak …
Ke Bombana ? … siaaaappp …
(tapi sepertinya sudah dihabiskan duluan oleh si punya pohon nih …)(hahaha)(pelit banget si Om …)
Baru tahu saya, kalau dahan dan daunnya dibrindhili buahnya bisa lebat. 😀
iya mbak …
mesti dipangkas dulu ternyata
Wah… wah… kok kayak bapak saya, kalau mangganya berbuah, buahnya dihitung ada berapa jumlahnya. Klo jumlahnya berkurang, lalu dicari disekitar pohonnya, klo ketahuan jatuh gpp. Tapi klo disekitar pohonnya juga nggak ada, mulai deh berprasangka, mungkin dipetik orang lewat, soalnya pohon mangganya tidak terlalu tinggi
Hahaha …
Iya mbak … banyak banget sih mbak …
kalau hilang satu kayaknya sayaaaanngg banget
Hahaha.. pelit banget si om nh….
embeeerrr …
🙂
Senang tak terkira ya, Om. Besok Sabtu kalau Saya jadi ke Jakarta kasih satu, ya. 😀
Beli lagiii …
(om-om matre’ tak terkira)
betul Pak her.. istilahnya ‘pruning’ (klo tak salah inget) hehe… horeee..turut berbahagia karena yg demo sudah indap..qiqiqi…
pruning ?
ya mungkin ya … saya lupa istilahnya …
Aaiihh senangnya yg mo panen mangga… Aku mau dong dikirimin om sekilo cukup deh 😛
nggak boleh …
(kikir maksimal …)
(qiqiqi)
wuih…pohon mangganya lebat sekali, enak nih mangganya buat ngerujak om hehe
Lebih enak lagi … ditunggu matang …
makan pake taburan gula …
sssyyyppp …
Owwh ini to pohon mangganya?
Alhamdulillah Om akhirnya berbuah.
Gantian punya saya nih om yg macet. Tahun kemaren blm berbuah.. Smg 2014 ini berbuah lebat 🙂
Semoga berbuah ya Mbak …
mungkin bisa di seset atau ditebang beberapa cabang yang tidak perlu
Saya punya 3 batang di halaman rumah ibu. 5 batang di kebun sendiri. Semuanya lebih sering tetangga yg memanennya.
Hidup memang indah Oom NH. Saat melihat mereka bersuka cita di kebun kita. Meski kadang terlalu brutal. Pencit pun diembatnya. 🙂
Brutal ?
Addduhhh …ini pasti anak-anak yang pengen rujakan nih …
Wow .. pengalaman pribadi yang dalam dan falsafah luar biasa om, mungkin dengan engurangi beban beban tugas sehari hari, kita malah bisa berkreasi lebih banyak lagi .. mantappp
Ya bisa juga diibaratkan begitu …
Baiklah, siap2 nih maen ke Tangerang hehe. Selamat Om. Kami hanya unya beberapa pohon kunyit, Om 🙂
(umpetin mangganya …)
Ahaha….
Mungkin pohon mangga itu belum berbuah karena terlalu subur daun2nya ya om..hihi sok tau
om, om tadi aku mampir di blognya mbak ida nur laila ttg buah-buahan, coba deh kesana..siapa tau buah mangga om Nh jadi lebih banyak buahnya..hehe 😀
Hahaha … ok …
meluncuuuurr …
suami saya kadang membuat guratan2 di batang pohon mangga, Om. Katanya biar semakin lebat berbuahnya.
Memang berbuah lebat, sih. Tapi, saya gak pernah nyicipin satupun. Karena selalu aja ada tangan yang usil untuk mengambilnya bahkan saat buahnya masih kecil banget *nasib pohon mangga yang pendek, jadi gampang diambil 😀
Aduuhhh …
keduluan sama tangan-tangan jail ya Chi …
Waah setelah dirapikan baru berbuah?
kenapa itu ya Om? Ada yang pernah menjelaskan kenapa ya .. penasaran saya 🙂
Logikanya adalah … zat hara / makanan yang mulanya digunakan untuk menumbuhkan daun dan cabang-cabang …
karena sebagian sudah dipotong maka makanan tersebut didaya gunakan untuk menjadi bunga … lalu berbuah dst
Mangganya jenis apa tuh Om? Saya jadi ingat pohon mangga arumanis di halaman depan rumah yang kini sudah ditebang habis seakar-akarnya. Bukan karena dia sudah berhenti berbuah saking tuanya, tetapi akarnya yang membuat tembok rumah selalu retak. Sudah lima kali keluarga kami harus renovasi rumah karena sering retak begitu. Sebenarnya sayang sih, tapi gimana lagi.
Tapi sudah ada gantinya, di halaman depan kini pohon mangga golek sudah rajin berbuah.
Wah iya ya Mbak …
mesti hati-hati juga nih …
mudah-mudahan sih akarnya tidak sampai merusak dinding atau tegel teras rumah …
Jadi kapan panen raya ala bloggernya Om?
pekarangannya rindang banget oom, dari dulu saya bercita-cita punya rumah kayak gitu yg halaman luas bisa ditanem macem-macem. Yang semarang dapet icip2 mangga ngga nih om hehehe
Sekarang banyak yang jualan mangga dalam pot juga ya Om.
Ini sih buah ramah pengunjung ha ha ha
kalo udah mateng di share lagi ya pak, biar saya minta. hehe
Hehehe ternyata begitu rupanya. Kalo dianalogikan untuk manusia, sepertinya harus membuang hal-hal buruk seperti males, menunda waktu gitu kali ya Pak Dhe biar terus berkembang dan berbuah. Kayak mangganya itu. Asyikk boleh dong dikirimin mangganya hehehe
Hahaha…. terasa bahagianya bercampur lebay. pasang CCTV untuk mangga? pak nanang ini ada-ada saja idenya.
Bagi dong om 😀 hehehe…
Pohon mangga satu2nya di halaman depan rumah saya pun sejak membeli, baru sekali berbuah. Lama banget tidak berbuah, dan daunnya pun rimbun, ranting dan dahan tidak beraturan. Akhirnya suami saya memangkas ala kadarnya. Dan sekarang, setelah lama tak berbuah, tumbuh bunga yang mudah2an akan menjadi buah.
Asyiiik banget om, bener om yang mau beli…hihih..harga mangga kan mihilll…
BApak saya juga ngajari kalau mangga tdk kunjung berbuah, dgn semangat di kurangi dedaunannya OM.
Oia, kayaknya itu mangga MANALAGI ya?
23 buahnya, cukup kalau separonya di bagi sampai ke Sleman ya?
waktu yang tepat untuk berkunjung ke rumah om NH, Sekaligus berharap-harap dikasih pesangon mangga
thanks…
rajakrotobagus.blospot.com
ternyata… pohon mangganya minta “disunat” dulu ya ommm…
baru deh…jadi..he2 (maksudnya berbuah)
Perampingan yang berdaya buah pada mangga nih Dhimas.
Selamat menanti buah mangga masak.
Asiik enak tuh kayanya, kalau di tempat sy panen nya udah beberapa bulan yang lalu, skrng giliran duren hehe
pasti enak tuh pak kalo aku minta. hehe
Samaaaaa…. tapi saya kebalikannya om.
Jadi gini, setahun setelah ditanam, pohon mangga kami langsung berbuah. Tapiiii gak mateng2, ya segituuu aja. sebesar itu paling mentok. Karena pohonnya masih kecil, 150 m’an lah, banyak mangganya yang rontok, gak sampai besar rontok. waktu yang paling besar kami coba buka, rasanya sepoh, gak kecut tapi juga gak manis. Berkonsultasilah saya pada tukang bunga.
maka ini katanya : laiya kak, mesti aja jatuh2, lawong masih kecil dipaksa kawin. hihihi.
Kan tanahnya gak terlalu lebar, sebaiknya sih rajin dipangkas, agar persebaran nutrisi bisa rata, ada yang kedaun, ada yang kebatang ada yang kebuah. biarin aja mangganya tinggi dulu, lalu dipangkas rajin2, nanti lah keluar mangga yang bisa mateng.
Pohon kami mulai rimbun, jadi belum berbunga lagi :-(, kayaknya harus dipangkas, tp nunggu tukang kebunnya (suami saya) pulang dr luar kota dulu. hihihi.
selamat menikmati ya om…
Mangga yang menurut saya enak cuma manalagi sama harumanis om..selebihnya.. biasa.
numpang promo ya om..
Yuk Belanja di Rayamart dan kunjungi websitenya http://rayamart.co.id/
Ooooom…
aku pun punya pohon mangga yang udah di tanam sejak kita pindah ke rumah ini, berarti sekitar 9 tahunan lah yah…dan belum pernah berbuah sekalipun!!
oooh, ternyata triknya begitu toh?
Aku pikir tadinya si pohon kena kutukan apah gituh..*kebanyakan nonton sinetron sinema pintu tobat*…hihihi…
Saya (dulu) suka melempari mangga tetangga Om. Hahaaa anak-anak nakal. Sekarang sudah gak hobi ngelempari mangga, lebih suka ngelempari orang. Hahaaa *kaburrr
Pohon mangga di halaman rumah Ibu saya di Ciputat juga rajin berbuah setelah dipangkas dan diberi puing di sekeliling pohon. Pernah juga saya beri bodrex satu strip yang digerus 🙂 buahnya jadi manis
memang kalau kita menanam tanaman buah harus sering dilakukan pemangkasan paling tidak satu pohon itu dilakukan pemangkasan 10 kali agar berbuah banyak dan buahnya berkualitas baik. begitu sih yang pernah saya baca pak..
sistim kawin sama cangkok bisa di coba tuh
Saya pun jadi tak sabar menanti masaknya mangga tersebut, apakah manis..dan isinya bagus. ataukah asam dan tidak bagus. Tapi moga saja tidak mengecewakan pembaca alias menghasikan buah mangga yang manissssss.
Wahhh om, itu mangga takut di tebang lagi mungikin om, makanya dia mulai berbuah…ada aja ya..mangga juga tidak mau di bilang mandul heheheh.
Assalamualaikum om, apa kabar…smeoga sehat selalu ya. hmmm maaf ya om..jadi malu, kalau datang kesini jarang-jarang.
Pelem ning ngarep omahku yo ra uwoh wis suwe banget. Trus dipaprasi ben gak ngregeti talang omah. Tibake ujuk2 uwoh! hahaha.. sayange wong omahku iki gak seneng lingkungan. Walhasil dipaprasi sampe gundul karena alasan talang reget godong pelem.. duuuh..
inspiratif sekali..
salam super.
solusi problematika dan kesuksesan hidup anda.
silahkan mampir disini.
“http://goo.gl/A4VQBX” rel=”nofollow”>Gelang Kecubung | href=”http://goo.gl/A4VQBX” rel=”nofollow”>ww w.gelangkecubung.com< | href=”http://goo.gl/YRWXMi” rel=”nofollow”>Jeng Riska<<<
Iya nih, Om. Pohon mangga saya juga sudah 2 tahun tak berbuah. Mungkin perlu dipangkas ya. Soalnya pohon orang tua di Medan kok ya berbuah terus tiap beberapa bulan…
asyik mau panen mangga …
jadi ingat dulu punya pohon mangga yang kalau berbuah lebat … kalau pas musimnya, bisa makan mangga sepuasnya … 😀
setuju om….salah satu cara memancing agar pohon bisa berbuah adalah dengan memangkas batang, dahan serta rantingnya…..alhamdulillah…buahnya sudah mulai nampak….bolehlah dikiim sebiji ke kota ku……keep happy blogging always…salam dari Makassar 🙂
He he benar ya, hikmahnya sebagai manusia juga nggak perlu menghabisan energi ke hal-hal yang nggak perlu apalagi yang negatif, lebih baik fokus memperbaiki diri sendiri. Terima kasih ceritanya Om
Duh ternyata harus “disakiti” dulu ya Pak 🙂
Penampakannya mirip pohon mangga madu di halaman rumah ibu saya di kampung sana. Mungkin umur pohon itu sama dengan usia saya. Jangan-jangan punya bapak ini masih punya kekerabatan dengan pohon mangga yang saya maksud ya?
om, boleh minta ijin bwat iklan disini ga om ? 😀
Alhamdulillah,….syukurlah, akhirnya, setelah ini kita rujakan…he he he
tadinya siap nungguin undangan rujakan. tapi kok yah dari komen-komen di atas oom-oom ini kok yaaa gak bbuka-buka undangan yah 😀
Buah mangga dpan rumahku berbuah tiap musimnya, alhamdulillah 😀
Biasanya buahnya katanya manis Om,
udah ditunggu beberapa lama, si mangga ga mau bikin kecewa,
ntar takut dibabat habis sama si Ali.
ntar petik pertama cerita ya Om.
Cerita berikutnya adalah detik-detik untuk memanen buah mangganya om hiiii
Nanti mau tak praktekin Om..Pohon mangga di depan rumah saya emang sdh lama banget namun gak kunjung berbuah..Nanti mau tak tebang juga beberapa dahan..Makasih atas idenya ya Om
Selamat berpatroli ya Om, semoga ke-23 manga aman sampai mereka ‘matang puun’ hihihihi
Ternyata kalo dipangkas bisa berbuah juga tuh buah mangga. Dapat ilmu dari membaca postingan om ini, tks.
komen saya sudah diwaikili oleh teman2 om, akan saya praktekkan dirumah karena dibelakang rumah jg ada pohon mangga dan jambu merah.
kalau mangga baru berbuah sekali dan jambu merah sudah beberapa kali petik tapi akhir2 ini pada bagian bawah buahnya selalu membusuk, apa om NhHer bisa memberi saran ? hehe..(konsultasi).
mungkin pohon mangganya merajok karena rambutnya dah kepanjangan gak dipotong2 gitu pah :p
aku dulu pernah punya pohon mangga di medan yang berbuah banyaaaak banget sampe setiap cabang buahnya rimbun. trus buahnya dicuri orang, dilempari, pohonnya digoyang2 sampe berjatuhan. sejak itu dia ga mau berbuah lagi sampe sekarang pah, merajok dia. kami pun ga tau harus gimana akhirnya kami tanam salah satu biji dari buahnya dan akhirnya tumbuh pohon mangga baru dengan jarak sekitar 2 meter dan buahnya sampe sekarang tetap banyak tapi memang gak secadas pohon asal rasanya.
salam saya pah
23 biji kalau misalnya dikasihkan saya 3 masih 20 loh pak heheheh
kalau ilmu dari bapak saya dahulu, batang yang diharapkan mau berbuah dikelupas kulitnya
Duh itu buah mangganya…
Sayang rumah saya di Sukabumi tidak ada halaman Oom. Rumah saya ditengah gang, jadi tidak bisa tanam-tanam seperti ini nih. Paling istri saya hanya bertanam dalam pot saja…
Salam,
Memangkas daun sebuah pohon memang salah satu cara yg efektif untuk meningkatkan buah ya Om… Saya juga baru mengetahuinya beberapa bukan yang lalu ketika pulang kampung ke Magek. Di depan rumah kami ada pohon durian yang sudah cukup lama tumbuhnya, tapi tidak kunjung berbuah. Beberapa bukan yang lalu oleh Paman, dipangkas daunnya. Dan alhamdulillah sekarang sudah berbuah. Sayangnya waktu saya pulkam kemarin itu, buahnya masih kecil-kecil, belum bisa dipetik. Sekarang kabarnya sudah bisa dinikmati dan rasanya enak… Penasaran sih pengen menikmatinya, taoi belum ada kesempatan buat pulkam lagi… 🙂
Om, Sekarang mangganya sudah bisa dipanen kan? Nikmat banget pastinya ya… 😀
hahaha mo pasang cctv… dasar si Om.. tapi bener jg Om… bertahun2 menanti, kebayang deh senangnya si pohon akhirnya berbuah.. ternyata memang benar ya supaya pohon berbuah dahannya harus rajin dipangkas …
selamat menikmati mangganya, omNH ^_^
Om, pertama-tama ijinkan saya curhat : Saya ngidam mangga mateng om, waktu telepon ibuku minta dikirimi mangga depan rumah…ibuku ketawa “kan, waktu kamu nikah, pohon mangganya udah ditebang????” segitunya diriku tidak mengetahui perubahan di rumahku, hampir 6 tahun aku menikaah…
Intinya siiii…Mangganya nanti dikirim ke akyu saja, mending minta om, daripada beli *Makmill pelit vs om-om kikir…heheeeee… kidding om.
Pernah ada mangga belakang rumah ibu juga gitu, lama kali gak berbuah, akhirnya…dicacahin gitu batangnya, lalu dikurangi ranting-ranting tak beraturan…Alhamdulillah mangganya berbuah..lagi-lagi om, karena rumah kurang gede, akhrnya diikhlasin buat ditebang juga… Jadi lihat curhatanku tadi ya Om…heheee
Mungkin kemaren si pohon terlalu rindang, dan pertumbuhan hanya fokus pada daun. Jadi gak punya space untuk berbuah. Senangnya akhirnya berbuah. Semoga panennya melimpaaaaah. 🙂
Dulu suka dikirim mangga dari Situbondo. Probolinggo. Kemasannya bagus. Rasanya enak pwol soalnya gratis
Salam hagat dari Surabaya
Sama dong, saya juga punya pohon mangga yg cangkokannya dulu mama yg ngasih. Tanam 2004 mulai berbuah 2009. Tapi pohon mangganya banyak yg nyuri, ada yg sdh minta bolak2 minta lagi. Jadi bisa dibilang yg makan 80% org lain, pemiliknya cuma 20% saja haha 😀
Btw salam kenal Om, makasih sudah confirm pertemanan saya di FB
Jiahahah si Om segitunya… masak aku gak boleh nyicip panen mangga perdananya sih? Mentang2 mangganya baru berbuah kali ini yaa…. 😀
dirumah saya juga ada pohon mangga, cuma satu dan yang satu lagi udah ditebang 😦
selamat menunggu untuk panen om, pasti bakalan indah pada waktunya 😀
wah saya mau om nanti dibagi satu/dua kalau udah masak. Istimewa kalau bisa mencicipi mangga yang hampir tidak pernah berbuah itu..
waduh… jadi pengen bikin rujak.. tapi musim mangga dah lewat.
Ommmm…
Anaz mau donk ke rumahnya. Pengen lihat mangganya hehehe
Buah mangga itu bagus di tanam di daerah panas ya Om, di tempat saya pohon buah selalu berbunga & berbuah lebat, tapi kalau sudah matang, isinya rusak, ngga manis sama sekali.
Dan memang sih Om, batang2 itu harus dipangkas supaya rajin berbuah/berbunga. Begitu kata bapak saya yang suka berkebun.
oalah,,jadi biar mangganya bisa berbuah harus dipangkas dulu ya Om,,,biar energinya tersalurkan ke yg lain,,makasih ilmunya Om,,,