THREE COMMENTS OF JUNE 2012

.

Lanjut …

Ini adalah tiga buah komentar yang masuk di blog ini pada bulan Juni 2012.  Atau lebih tepatnya … komentar yang diberikan pada postingan saya yang ditulis pada bulan Juni 2012

Perlu dicatat disini … kebetulan komentar yang saya ambil … agak Panjang.  Namun Jangan salah sangka … kriteria pemilihan komentar berkesan ini sama sekali BUKAN karena panjang atau pendeknya komentar.  Tetapi murni karena relevansi, uniqueness, genuine, lucu, santun, ada pengetahuan baru, dan kadang-kadang surprising.  Melihat sesuatu dari sudut pandang yang lain … dan ini semakin membuat postingan kita menjadi lebih bermakna dan lebih komplit dengan adanya tambahan pengetahuan dari para nara blog sekalian …

Dan inilah Tiga komentar berkesan di Bulan Juni 2012 yang lalu …

.

1. Sary Melati
Ibu pecinta hewan peliharaan ini … memberikan komentar pada postingan saya yang berjudul “DOMESTIC ANIMALS”.  Ibu Sary menunjukkan kepada kita semua, bahwa beliau menguasai apa yang ditekuninya …  Pada postingan tersebut saya bertanya … bagaimana tindakan kita jika kita menghadapi gonggongan anjing …

Dan Bu Sary menjawab …

Yang aku tau sih anjing itu gak ada tedensi menyerang kl gak merasa terancam, apalagi hewan peliharaan karena dia gak mengerti bahasa manusia, jadi lewat bahasa tubuh dan energi manusia.

Misalkan kita lewat di depan rumahnya dan dia mengonggong, tidak selalu berarti dia marah. Dia mengonggong untuk ngasih tau batasan ,\”Ini wilayah gue!\”

Jadi mitos lari kalo liat anjing, trus jongkok dan anjingnya bakal takut, itu gak bener. Kalo kita lari, dia pasti ngejar, entah karena dia anggap kita mengajak dia bermain (ini yang banyak orang gak tau, karena udah takut duluan) atau memang karena dia merasa wilayahnya dia terancam (berdasarkan energi yang dia tangkap, makanya kalo anjing penjaga bisa tau orang jahat/engga, itu dari ennerginya).

Kalo liat anjing, biasa aja, rileks. Anjing pasti jaga jarak dulu koq. Kalo power/sugesti kita lebih kuat, dia gak akan ganggu dan memilih mundur atau gak peduli.

Kalo ketemu anjingku, si Mercy, trus lari malah dikejar sama dia karena disangka ngajak main. Jongkok? malah ditubruk sama dia hehehe..

Itu aja sih share dari aku, om.. semoga bermanfaat. Yang penting hilangkan ketakutan, karena anjing bisa merasakan ketakutan itu dan hal itu yang menentukan perilaku dia selanjutnya. Tentunya ini gak berlaku untuk anjing gila. Kalau itu sih silakan hubungi pihak berwenang, aku juga gak berani hihihi.. Termasuk sama soang, gak berani juga sosor balik

.

Sebuah pencerahan … yang dikemukakan oleh seseorang yang menguasai bidangnya … !

— 

2. Abi Sabila
Abi Sabila seorang single parent.  Punya seorang putri bernama Sabila.  FYI : Istri tercintanya telah meninggal dunia sekitar dua-tiga tahun yang lalu.  Abi mengomentari tulisan saya yang berjudul “WISUDA #5 – #6”.  Abi bercerita bahwa saat putrinya di wisuda … Sabila menjadi lulusan terbaik.  Dan sebagai lulusan terbaik, Sabila harus memberikan pidato mewakili teman-temannya.  Dan Abi menyaksikan ini … sendirian … (tidak didampingi oleh Istrinya).

Abi menulis :

Keharuan yang sama juga saya rasakan saat Sabila didaulat membaca pidato perpisahan kemarin, Om. Sebelumnya saya mengira tidak akan ‘kuat’ menyaksikan Sabila tampil seorang diri di atas panggung. Tapi demi melihat langkah mantap Sabila, maka saya tetap berdiri tegak di depan panggung, mengabadikan moment ini sampai Sabila mengakhiri pidatonya. Dan keharuan yang sama pula saya rasakan saat Sabila mendapatkan piagam + piala untuk lulusan terbaik tahun ini. Alhamdulillah. Dua tahun yang lalu, dua pasang mata menatang haru ke atas panggung, maka hari itu ‘sepasang mata’ menyaksikan dari tempat yang berbeda, namun dengan kebanggaan yang sama. Insya Allah.

Saya menyeka airmata saya … ketika membaca komentar ini … komentar ini demikian menyentuh hati saya …  sekalipun tidak ditulis dengan meratap-ratap.

—

3. Djangan Pakies
Pak Ies mengomentari tulisan saya tentang “BERAS”.  Ada suatu masa dimana saya membayar sekolah dengan sekantung beras.  Dan Pak Ies sharing pengalaman pribadinya …  Yang saya rasa juga menarik untuk disimak

Pak Ies sharing seperti ini :

Ketika SD, saya juga pernah juga setiap berangkat sekolah setiap siswa wajib membawa sebongkah batu sesuai dengan kemampuannya. Jika batu telah terkumpul, berikutnya membawa pasir. Demikian seterusnya, ini digunakan untuk membangun kelas baru. Maklum saya besar di SD di lereng gunung, yang sebenarnya tahun itu sekolah kami gratis. Yang penting mau sekolah.

.

Ini memperkaya khasanah pemahaman saya.  Bahwa kejadian seperti ini … nyata ada di Indonesia.

.

Jadi demikianlah …
Tanpa mengecilkan arti komentar dari sahabat yang lain.  Saya memilih tiga komentar dari tiga sahabat blog the ordinarytrainer ini sebagai THREE COMMENTS OF JUNE 2012

Salam saya