LINE UP GAME


Ini tentang serba serbi acara pelatihan/training.  Sesi training biasanya dibuka dengan acara perkenalan.  Jika kita melakukannya dengan cara yang konvensional dan itu-itu saja, tentu akan sangat membosankan.

Nama saya Nanang, saya berasal dari Tangerang Selatan, lahir di Surabaya, 18 sept bla bla bla.

Aaahhh bosen pasti. Apalagi kalau pesertanya banyak, bisa-bisa satu jam sendiri habis untuk acara perkenalan.  Berlarut-larut.  Maka dari itu diperlukan sedikit cara yang berbeda untuk membuatnya lebih menarik dan tidak monoton.

Ada banyak cara yang digunakan para trainer untuk membuat sesi perkenalannya berjalan lebih menarik.

Salah satu cara yang paling sederhana yang biasa saya pakai adalah LINE UP GAME.

Caranya :

  1. Semua peserta, anda minta berdiri, jika memungkinkan kursi dipinggirkan untuk sementara agar arena bermain menjadi lebih luas
    .
  2. Rentangkan atau angkat ke dua tangan anda, dan sampaikan aturan permainannya : “Saya akan mengajukan satu pernyataan. Jika bapak ibu menjawab YA/SESUAI/POSITIF mohon berbaris di sebelah kanan saya, jika TIDAK/BUKAN/NEGATIF mohon berbaris di sebelah kiri saya”
    .
  3. Permainan dimulai. Lontarkanlah pernyataan pertama, yang paling mudah : “Saya Laki-laki” (Tentu peserta training yang laki-laki akan bergerak dan berbaris di sebelah kanan anda. Sementara yang wanita berkumpul di sebelah kiri.  Minta mereka berhadapan, barisan laki-laki dan barisan perempuan.  Biarkan mereka berpandang-pandangan beberapa saat)(ciye-ciye)
  4. Ajukan pernyataan kedua (masih yang biasa-biasa saja) : “Saya berusia diatas 30 tahun” (ahaaa saksikanlah para Om dan Tante akan berbondong bersatu di sisi kanan anda, sementara para ABG bau kencur akan cekikikan di sisi kiri. Tetap posisi barisan berhadap-hadapan. 
  5. Ajukan pernyataan-pernyataan selanjutnya, tetapi buatlah makin sulit, semakin unik, semakin pribadi, semakin nyleneh, semakin lucu, semakin menarik (gunakan kreatifitas anda). Misalnya:
    • Nomer sepatu 40 ke-atas
    • Pernah ke luar negeri
    • Pernah dirawat di rumah sakit
    • Pernah bolos sekolah
    • Pernah ditaksir Dosen
    • Pernah pacaran dengan lebih dari satu orang di satu waktu
    • Pernah nembak tapi ditolak
    • Pernah menolak cinta seseorang
    • Saya pakai daleman yang kemarin
    • Saya Jomblo!
    • Dan sebagainya … (sekali lagi gunakan kreatifitas anda)
      .
  6. Untuk variasi : jika di salah satu sisi ternyata hanya ada satu, dua atau tiga peserta saja, ada baiknya anda melakukan interview singkat. (Misalnya kalau pernyataannya adalah “Saya pernah bolos sekolah?” Tanyakanlah kemana bolosnya, mengapa bolos dan sebagainya)(Kalau pernyataannya “Saya Jomblo”, ya tanyakan berapa lama jomblo, gimana perasaannya? dsb)
    .
  7. Dst-dst … lakukan permainan ini jangan terlalu lama. 15 menit saja, cukup saya rasa.

BTW : game perkenalan ini cocok untuk dimainkan jika peserta trainingnya berjumlah 20-30 orang.

 

Om gimana kalau pertanyaannya kita buat lebih personal?

Ada beberapa fasilitator yang berani menyentuh masalah yang sangat pribadi dan sensitif.  Misalnya : “Saya pernah bercerai!;  Saya pernah pakai narkoba!;  Saya pernah berhubungan sex sebelum menikah!; Saya pernah ingin bunuh diri!;  Saya pernah dibully!; Saya pernah dilecehkan! Atau bahkan … Saya benci Papa saya!”)

Untuk topik-topik training tertentu, misalnya tentang motivasi, pengembangan diri, trauma healing,  breaking your mental barrier, dan yang sejenisnya, mungkin pernyataan-pernyataan tersebut bisa dilontarkan, untuk pengantar masuk ke materi utama sesi training hari itu.

Namun saya pribadi cenderung untuk SANGAT menghindari hal ini.  Masalahnya ini baru menit-menit pertama training, baru sesi perkenalan, saya tidak ingin membebani peserta dengan pikiran yang terlalu berat.  Nanti mood dan semangat mereka bisa berpotensi turun, bahkan hilang.

I dont want to ruin my own show!

So lebih baik kita pakai pernyataan-pernyataan yang menarik, lucu, dan ringan saja.

Jadi demikianlah,  sesi perkenalan diharapkan bisa jadi lebih menarik dan tidak monoton, salah satunya adalah dengan melakukan Line Up Game ini!

Anda pernah tau cara perkenalan yang menarik dan inovatif? Ketika anda ikut training atau meeting atau acara sejenis lainnya?

Share please?

Salam saya

.

.

.

.

 

Penulis: nh18

I am just an ordinary person who work as a trainer. who wants to share anything he knows ... No Matter how small ... No Matter how simple.

16 tanggapan untuk “LINE UP GAME”

  1. Jadi Trainer memang harus bisa memberikan paket menyeluruh mulai dari ilmu hingga hiburan ya Om. Saya kalau ikutan training, memang line up game seperti ini adalah satu hal yang jadi penentu buat saya, apakah saya akan suka atau sebel sejak awal training. Paling suka dengan trainer yang bisa bikin game lucu dan bikin peserta ketawa-ketawa dan suasana cair.

    Keren Om!!

  2. Pernah, Om.

    Saya saat itu jadi penulis konten beberapa kegiatan. Kegiatan sebuah NGO yang bekerja sama dengan Unicef untuk para pekerja sosial di dua kabupaten.

    Salah satunya adalah dengan permainan tembak-menembak. Agak rumit detailnya, makanya saya gak ingat hahaha. YAng jelas,jadinya rame sekali. Setiap mau menembak, setiap orang harus menyebut nama yang mau ditembaknya (dari grup sekitarnya). Terus ada aba-aba sehingga setiap pemain sering berganti posisi apakah maju atau mundur. Yang kena tembak harus menyingkir dari area permainan.

    Terus pernah ada yang dibagi berdasarkan nama buah-buahan. Nama buahnya kalau disebut, ada gerakan tangan yang dilakukan. Intinya lucu-lucuan dan para peserta bisa cepat mengingat nama kawan-kawannya.

    Acara game-game-nya paling seru kalau yang memimpin merupakan fasilitator tingkat nasional, Om.

  3. pernah oom ditanyakan seperti ini..
    pas dikelompokkan di bulan kelahiran yang sama, orang2 yang tadinya galak kok malah jadi baik…. jadi lebih bisa ngobrol

  4. Oyaya, saya baru tau kalo game ini namanya line up game. Seru Om. Saya pernah ikut line up game yang pesertanya 1000 orang. tentunya tata cara lombanya sedikit dimodifikasi agar bisa memfasilitasi 1000 orang. seruuuuu

  5. WOW!!!!! Belum pernah nih aku dapet trainer yg metode perkenalannya seperti ini om. Klo aku dapet trainer kaya gini, bisa dipastiin cara membawakan materinya gak bakal bikin ngantuk nih.

    1. Ada nama di dada mereka. Secara otomatis mereka akan melihat nama-nama orang yang “senasib” di barisan yang sama. Bahkan ada satu dua yang spontan bersalaman/toss (hahaha)(merasa sama-sama jomblo misalnya). Jika tersisa sedikit di barisan, baru saya minta mereka menyebutkan nama masing-masing.

  6. Saya suka kalau ada fasilitator yang kreatif, membuat suasana kaku menjadi lebih lumer. Jadi berasa nggak kayak di ruang kuliah

any comments sodara-sodara ?