DHARMA WANITA


 

Lagi … ini cerita episode 1987 – 1990 … episode ”Tiada Hari Tanpa Menyanyi”.  Dimana aku bekerja sebagai supporting staff di sebuah Yayasan Pendidikan Musik Vokal.  Yang dipimpin oleh seorang tokoh pendidikan musik vokal terkenal yang sekarang sudah almarhum.

 

Setiap Bulan April, Bulan Agustus dan Bulan Desember adalah masa-masa ”Panen” kami.

 

Lho kok bisa …???

Karena pada masa-masa tersebut sering sekali diadakan lomba-lomba atau pentas paduan suara Ibu-ibu Dharma Wanita … entah itu menyambut hari Kartini 21 April, Menyambut 17 Agustusan maupun menyambut Hari Ibu 22 Desember. 

Sehingga menjelang masa-masa itu … tiba-tiba saja tempat latihan kami menjadi laris manis … penuh dengan ibu-ibu dari departemen-departemen, instansi, perusahaan ataupun Pemda yang ingin berlatih.  Aku, yang mengatur jadwal latihan setiap harinya, … sampai kerepotan mengatur pelatih dan pianis yang bertugas.  Belum lagi mereserve ruangan yang akan dipakai mereka latihan.  Dan biasanya kalau sudah begini, karena tenaga pelatih dan pianis terbatas … aku diminta oleh pak Prana untuk juga … ikut melatih dan menjadi Pianis cabutan …

 

Hehehehe … pengalaman mengajar dan juga mengiringi ibu-ibu Dharma Wanita ini berlatih paduan suara … merupakan hal yang cukup menarik … (sekaligus mendebarkan).

Bayangkan saja … mana bisa kita menyulap ibu-ibu itu menjadi suatu paduan suara yang kompak dalam waktu hanya dua bulan saja … ah ada-ada saja ibu-ibu ini … Kebayang ibu-ibu rumah tangga yang tidak biasa berpaduan suara … berlatih paduan suara … adaaaa saja kelucuan-kelucuan serta tingkah khas ibu-ibu itu ketika berlatih …(Aiihhh … seru lho jeng).

 

Atasanku juga pernah mengeluhkan mengenai hal ini.  Beliau bilang untuk membina suatu Paduan Suara yang baik dibutuhkan waktu latihan yang lama, terus menerus dan berkesinambungan … tidak bisa instant seperti ini … Tapi kami semua berusaha semaksimal mungkin untuk membina dan melatih ibu-ibu ini.  (Karena memang Paduan suara itu bukan Kopi … bukan pula Mie … yang bisa Instant …)

 

And you know what … ? waktu itu aku berusia 25 tahunan … dan termasuk yang termuda di jajaran pelatih dan pianis yang ada … (Ada sih beberapa pianis yang lebih muda dari aku … tapi mereka wanita …).  (Praktis yang Lekong dan Brondong … Cuma ike seorang weiceh).  Hehehe kebayangkan … Trainer brondong muda ini … ditengah kerumunan ”ganas” ibu-ibu Dharma Wanita itu …  Adddaaa saja celetukan-celetukan nakal ibu-ibu itu.

 

Habis aku dikerjain … Hah … kadang-kadang ”horor” sekali becandanya … Entahlah seperti apa warna mukaku pada waktu itu … (Huh … Beraninya main keroyokan …)

 

Tapi yang jelas … ada juga sih satu dua kelompok ibu-ibu yang selalu ngasih Teh Botol atau Coca Cola plus snack camilan, sehabis aku bertugas melatih / mengiringi … lumayaaaannn … (Mereka bilang … ini spesial untuk kakak…)(Sambil mengerling dan mengedipkan sebelah matanya …)…. (Bah … aku tersipu)

 

(Trainer muda dulu belum Ganjen … )

(Masih hijau sangat …)

(Masih cute dan menggemaskan )…

(Hoek Cuih … pembaca mau muntah …)

Penulis: nh18

I am just an ordinary person who work as a trainer. who wants to share anything he knows ... No Matter how small ... No Matter how simple.

16 tanggapan untuk “DHARMA WANITA”

  1. ibu-ibu memang ganas kalau bertemu dengan daun muda hehehe.

    (sambil celingukan cari daun muda di sini ada ngga ya?
    yahhhh yg dulu muda sekarang sudah uzur hahaha
    ngga bisa ditanggap lagih)

    nh18 to emiko …
    Huahahah …
    Nou komen … nou komen …

  2. Kira2 dialognya gimana ya?
    “Dik, udah punya pacar belum? Mau nggak sama anak saya? Anak saya cantik lho?”
    Trainer muda langsung tersipu malu…
    “Belum, tante”.
    “Jangan panggil Tante ah. Panggil Mbak aja”.
    He he….
    Btw, pengalaman yang menarik Bos…

    nh18 to Abang …
    Bang … bener banget bang …
    bener banget ini … sumpah aku nggak mengada-ada …
    Kata-kata yang dikarang Abang itu …kurang lebih
    ya begitulah bunyinya …
    (pinginnya dipanggil mbak …)(hehehehe)
    BTW … lho Abang kok bisa tau sih ???
    (hehehehe)

  3. 😆 jadi pengen jagung bakar…

    nh18 to IPK the Backpacker …
    hah … masih inget aja ente …
    brondong vs. jagung bakar …
    hehehe

  4. Dulu ngakunya ‘belum’ ganjen…
    Brarti sekarang.. ‘udah’ ganjen dong Om…???
    Waaahh….. benar-benar pernyataan yang sangat terbuka nih.. hehehe…

    Oh ya,
    kayaknya dari dulu sampe sekarang, Om selalu ‘diganasin’ oleh para Ibu-Ibu, deh.
    Dulu sama Ibu Dharma Wanita, beberapa tahun yang lalu sama Ibu-Ibunya temen si Yoga.. hehehe…
    Kayaknya dirimuh emang beruntung Oooommm… 🙂

    nh18 to Lala …
    hehehe …
    dulu belum ganjen …
    lalu pernah ganjen …
    sekarang tidak ganjen lagi …
    hehehe

  5. ehm…ehm…
    neng mencium aroma pria panggilan nih.

    *eits, jangan marah dulu om*
    om kan memang pria panggilan kalo harus ada training kan? ya kan? iya kan? kalo sering naik pesawat kesana kemari kan karena banyak panggilan kan? jadi beneran kan pria panggilan kan?

    *kabur*

    nh18 to nengika …
    gggrrrhhhh …
    hah …

  6. umur 25an yah om, hihihih seumuran ama the chess skr, 😛 tp bedanbya gak dikerubuti ibu2 darma wanita

    nh18 to de Chess …
    hhhmm …
    This is about Kharisma … !!!
    ehm … ehm …

  7. Kalo sekarang ada kesempatann ketemu sama ibu-ibu itu lagi Pak??????

    nh18 to ibu NIn …
    Sapa takut ! …
    yang jelas Trainer sudah tidak hijau lagi …
    sudah Pelangi sekarang …
    hehehe …

  8. waduh..emang ibu-ibu ndak liat waktu dan tempat selalu aja ngelirik yang ijo royo royo ( tapi bapak juga loh ngelirik yang seger-seger)..habisnya rumput dirumah dah kering sehh…jarang disiram….heehhhe..

any comments sodara-sodara ?