PERILAKU PRAMUNIAGA


.

Menurut KBBI, Pramuniaga adalah “karyawan perusahaan dagang yg bertugas melayani konsumen; pelayan toko”

Jika pemilik usaha menunggui sendiri toko/gerai/kios/kedai/warungnya maka kita bisa sebut juga dia sebagai Pramuniaga.  Peramu Perniagaan yang membantu usaha perniagaan.  Agar konsumen menjadi nyaman berbelanja.  Agar pemilik usaha senang karena fulus mengalir deras ke pundinya.  Pramuniaga adalah kunci sukses.

Namun demikian kondisi bisa menjadi berbalik seratus delapan puluh derajat.  Toko menjadi sepi.  Gerai menjadi tak diminati pembeli karena ulah Pramuniaga pula …

Berikut adalah beberapa perilaku pramuniaga yang membuat konsumen lari dan enggan berbelanja ke lapak kita

.

1. Tidak Acuh – Tidak Peduli
Ini paling sering kita temui.  Ketika kita akan belanja ke suatu gerai.  Tapi yang menjaga toko tersebut aras-arasen … malas-malasan melayani kita.  Seringkali dia tidak beranjak dari duduknya … hanya menjawab seperlunya … ketus … dan seribu satu perilaku tak terpuji lainnya.  Kadang satu dua kali disertai dengan menguap lebar. Lalu melanjutkan menopang dagu … atau bahkan meletakkan pipinya ke meja … melanjutkan tidurnya … (hehehe)

Konsumen yang datang pasti kapok jika menemui pramuniaga yang seperti ini …

.

2. “Nempel” – “Sat-Pam”
Ini istilah saya saja.  “Nempel” atau “Satpam” adalah … Pramuniaga yang menempel terus kemana kita pergi.  Ini terutama di toko yang besar seperti toko pakaian – departemen store dan yang sejenisnya.  Dia mengikuti terus kemana kita pergi … seperti satpam.  Terus mengawasi kita.  Seolah-olah takut kita mencuri pakaian.  Kadang-kadang perilakunya ditambah dengan upaya merapikan apa-apa yang telah kita pegang.   Seolah kita ini adalah tangan-tangan “najis” yang telah kurang ajar mengotori dan mengacak-acak barang-barang dagangan (mahal) mereka.  Nggak enak banget ngeliatnya .  Rikuh … and yes … Sebel juga lama-lama … (hehehe)

3.  Sibuk
Tepatnya sibuk sendiri.  Entah itu sibuk dengan gadgetnya … sibuk dengan bacaannya.  Yang menyebalkan adalah sibuk ngobrol dengan temannya sendiri.  Konsumen sama sekali tidak diperhatikan.  Mereka ketawa-ketiwi sendiri … nggosip sendiri … update-update status sendiri.  Cengar-cengir sendiri.  Kalaupun kita tanya satu dua pertanyaan  … dia menjawabnya juga seperlunya … lalu melanjutkan kembali “aktifitasnya”.  Melayani dengan ogah-ogahan …

Saya rasa para pemilik usaha (perdagangan) tersebut sadar akan ini semua …
Itu sebabnya mereka selalu menekankan kepada para mitra pramuniaganya untuk tidak malas-malasan … berdiri tidak dekat-dekat dengan konsumen … tetap menyimak … memberikan penjelasan ketika diminta … tidak ngobrol dan tidak membawa gadget selama bertugas.

Namun demikian sekalipun para pemilik sudah melakukan itu semua … tetap saja masih ada pramuniaga yang tak berperilaku baik.  Sehingga mengikis satu demi satu langganan yang datang ke toko / gerainya.

Apa para pembaca punya pengalaman kurang baik dengan para pramuniaga ?
Atau … mungkin pembaca punya pengalaman yang sangat baik dengan para pramuniaga ?
Saya percaya di dunia ini memang pasti ada yang Buruk
Tapi Saya juga percaya … di dunia ini pasti masih ada banyak yang Baik … !

Salam saya

71071D338183D7765E8404E3E942AEC9.

.

.

.

.

Penulis: nh18

I am just an ordinary person who work as a trainer. who wants to share anything he knows ... No Matter how small ... No Matter how simple.

37 tanggapan untuk “PERILAKU PRAMUNIAGA”

  1. Betul om, saya risi kalau saya sedang milih barang lalu pramuniaganya menginthili lalu nawari ini itu..dan berkata :”Nggak sekalian sarungnya ,Pak ?”. Jadi orang ganteng memang kadang refot.

    Pengalaman kurang baik dengan pramuniaga di toko buku sudah pernah saya ceritakan ya om.

    Pramuniaga yang baik tentu juga ada om., sopan dan benar-benar membantu pembeli.

    Salam hangat dari Surabaya

  2. 3 hal itu emang nyebelin, tp yg paling yebelin yg nomor 2.

    Pernah juga sy ngalamin yg kurang enak sm pramuniaga. Wkt itu cari sepatu anak, kebetulan sy suka dengan model sepatu yg anak sy punya saat itu y aja udah mulai sempit. Sy lalu pergi ke tempat yg sama dan ty model sepatu (yang saat itu lg dipake sm anak sy) masih ada, gak?

    Pramuniaganya malah bilang, “kita gak jual model seperti itu. Kayaknya sepatu yang anak ibu pake barang palsu?”

    Haiyaaaahhh… langsung aja sy ngomong, “Loh emang di sini barang yg dijual palsu?” Antara geli dan mangkel juga. Abis sy kan belinya juga di tempat yg sama dg tempat sy dituduh 😀

  3. Om, dari ketiganya saya punya pengalaman itu, bener-bener nyebelin.

    1. Tidak Acuh, pas sedang butuh untuk tanya, apakah ada nomor lain di counter sepatu, acuuuh. Maunya saya tinggal tapi kok naksir sama sepatunya, piye dong?

    2. Nempel-Satpam, di toko mainan anak, belum juga lihat-lihat udah tanya “Mau cari apa” sembari mengikuti saya. Pegang pistol-pistolan, langsung diminta, “Yang ini?” haduuuh…sabaaar, bakalan enggak ke situ lagi dech.

    3. Sibuk, sibuk ngobrol mpe ketawa-ketiwi…kalau sama sesama pramuniaga masih dimaklumi *malah enggak siiich, lah ini? sama pengunjung yang mungkin pacarnya atau temannya…haduuuh,

    Semoga para pemilik usaha, lebih memlikirkan untuk menekankan kepada pramuniaganya, bahwa konsumen adalah raja, diperlakukan dengan baik, pasti konsumen akan respek dan sopan.

    Oiya Om, tadi malam ke sebuah hypermart terkenal gitu, sama-sama sudah ngantuk, lelah namun mereka kan diberikan tugas untuk ramah dan melayani konsumen sepenuh hati, gitu kan? lah ini malah cemberut, tidak ada senyum dan mengucapkan terima kasihnyapun enggak lihat?? hihii

    *tengok atas..kok aku cerewet sekali di sini?

  4. wah sering deh kalu dicuekin dan pramuniaganya ketus apalagi kalu lagi sibuk sama hape..
    kalu ku sendiri lagi bete suka belanja tanpa ditemeni pramuniaga, tapi kog apes aja lagi bete malah dibuntutin.. ada sih “jarak” wajar buat ngebuntutin kecuali ditanya toh?

  5. saya baruuuuuuuuuuu aja mengalami hal yang menyebalkan!!! Mo nyetak foto malah dicuekin karena transfernya via hape yang katanya butuh waktu lebih lama, ditawarin pake kabel data dia bilang ga punya, padahal tipe hapenya sama seperti yg saya gunakan plussss studio foto dia itu gedeeeeeeeeee gitu yang membuat hil yang mustahal kalo dia ga punya kabel data. Giliran konsumen yang laen dibebasin pake flashdisk bervirus yang malah bikin kompinya nge-hang!
    Aaaaaaargggghhhh…

    *kemudian saya memutuskan utk pergi

    *maap numpang curcol 😀

  6. Saya menerapkan pada yang di lapak ‘mengawasi tetapi tidak mengawasi” artinya kita tetap memberikan perhatian pada konsumen (tidak mengabaikan keberadaannya), namun memberikan kenyamanan pada mereka dalam memilih barang yang diinginkan. Ini tidak mudah, namun dengan membiasakan diri, sebagaimana kalo kita masuk ke lapak lain dan merasa nyaman,

  7. pernah donk Om..
    paling sebel emang kalo udah ada yang nginthil, kesannya kaya kita mau nyolong aja, risiih..
    ya begitulah resiko orang canteek n maniis selalu di kinthili 😛

    tapi lebih menyebalkan ada pramuniaga di tanya satu barang bilangnya ga ada, ga tau #sambiljudes
    padahal jelas2 ada di depan matanya dieee, dengan polosnya oiya yaa..#tepokjidatnongnong
    seharusnya pramuniaga juga sebelom kerja mesti di training dulu, menghafalkan produk yang di jualnya,

  8. Ketiganya mengesalkan. Klo di negara saya tinggal sekarang, tipe no.2 juga ada, tp si pramuniaga ga nempel melulu. Saat dia datang bertanya “ada yg bisa dibantu?”, kita bilang “terima kasih, cuma mau liat-lihat saja”, pergi deh pramuniaganya ngelajutin kerjaan dia.

  9. iya Om ketiga pengalaman itu saya pernah mengalami.
    Daaan saya pernah om punya pengalaman jadi SPG. SPG di sebuah mall daerah Depok di gerai pakaian muslim sewaktu udah lulus kuliah tapi belum dapet kerjaan tetap (masih ngelamar-lamar). berdua dengan teman saya yang satu kelas dikampus. Tau ga Om, sama kepala tokonya nyinyir banget ke kita seolah “ngapain lo kuliah tinggi-tinggi tapi ujung-ujungnya jadi SPG’, segala dia cerita tuh lulusan S1 ada yang jadi OB. waktu itu saya berdua sama temen ya diem aja (pdhl dalam hati agak dongkol jg sih, hikz), dengan eiylekhan (pinjem ya Om, hehe) kita menjawab, buat cari pengalaman ko Mba..
    Dan ternyata jadi SPG itu berat, mesti bersepatu hak tinggi (saya gak biasa), gak boleh duduk, harus rapi selalu (barang2 jualannya), di kejar target juga. Untung saya jadi SPG cuma 2 minggu doang, hehe. Tapi saya tetap melayani pelanggan dengan senyum dan tidak dekat-dekat (satpam), kecuali kalo dipanggil n customer butuh bantuan,hehe
    (maaap ya Om, jadi curhat pjg gini, hehe)

    1. Ini cerita yang asik dan seru Bu …
      Kenapa nggak ditulis di Blog … (eh atau jangan-jangan sudah ya ?)
      Saya rasa akan ada banyak yang bisa mengambil manfaatnya …

      We never know …

  10. Bertemu dengan pramuniaga yang sering terlihat ungkang2 dan tidak peduli itu paling mengecewakan. Padahal mereka kan bekerja ya, Om.

    Satpam banyak dijumpai di Toko Pakaian ya, Om. ..

  11. saya paling jengah Om sama “satpam” nempeeeel trus. Mana ga pake senyum lagi kalo nempel ya Om. Tapi kalo ditempel trus disenyumin sambil dikasih saran mana yang bagus sih bakalan melekat dihati dan barang pasti terbeli. Hihihi. Intinya gak kuat rayuan sih kalo belanja.. 😛

  12. laporrrrrrrrrrr…..baru aja tadi siang nyolot sama customer service…c***s di kawasan mal ambasador. Udah saya bela2in nyariin selama 3 hari ini kartu garansi eh dengan entengnya dia bilang kalau nota pembelian harus diikutsertakan. Mungkin karena nada bicaranya yg agak tinggi saya jadi nyolot kali yah sebab CS lainnya yang ikut menghandle koq saya ga nyolot. Apa karena pemilihan kata2 yang lebih baik membuat saya ga marah. *pasti ada yg berpikir karena lebih cantik…..oh…bukan karena itu koq sungguh*. Wal hasil tab kudu nginep dulu 14 hari kerja, dan bakal kena charge karena ga bawa nota pembelian….dan Saya KAPOK beli itu merk lagi…. hehehehehehe….ada harga ada after sales service yah….

  13. Kalau saya pribadi, yang paling membuat tidak nyaman itu yang no. 2: pramuniaga yang nginthil. Apalagi kalau nginthilnya di toko buku. Benar-benar tidak nyaman mau milih buku yang mana, hohoho…

  14. Om atuh lah…
    Jangan samakan CINTA SUCI ku kepada Hyun Bin yang ku ekspresikan via kaos kaki, ..
    Dengan puppy love nya Kayla yang norak dan gak jelas, yang heboh sendiri cuman gara2 dempetan sendal segala…
    Sungguh sejatinya hati kecilku meronta karena merasa terhina..hihihi…

  15. Harusnya ada training ya Om…
    Kalau di tempat Hani mereka kita sebut Sales Executive jadi sebelum mereka menerima tamu kita training dulu kalau gak lolos training ya gak bisa…karena good customer service is our commitment 😀

  16. pernah ngalamin di cuekin pramuniaga cuma gara2 pakaian yang gak rapi dan berantakan,,

    jadi cerita nya , pagi pagi bangun tidur disuruh mama ke hypermart belanja, karena bangun tidur males mandi, jadilah cuma cuci muka, rambut di kuncir sekenanya, celana pendek pakai jacket,,
    abis belanja di hypermartnya iseng masuk toko di salah satu mall tersebut,,,

    si pramuniaganya kaya satpam dan tiap ada baju yang aku pegang dia langsung kasih tahu harganya brapa,, berasa kaya orang gak punya duit aja,, (atau mungkin terlihat seperti orang yagn gak punya duit ya,, :)) )

    dua hari berikut nya pulang kerja , dengan dandanan rapi datang lagi ketoko itu,, dan pramuniaganya ngelayanin ramah sekali ,,,

    apa yang kita pakai mempengaruhi pelayanan orang ya bow..

  17. saya paling sering ketemu pramuniaga yang selalu menguntit kemanapun saya pergi,,,,membuat saya merasa jadi orang yang dicurigai,,,akhirnya sayapun meninggalkan tokonya tanpa pamitan…..salam 🙂

  18. Aku paling sebel pada pramuniaga satpam, Om..Entah apa maksudnya terus menempel kita, entah maksa beli entah hendak melayani dengan sempurna. Tapi aku sih kebanyakan merasa diintimidasi..Jadi lebih baik keluar saja dari tokonya..

  19. Waaa.. bener banget tuh Om yang bagian dikintitin kemana pun kita pergi.. ga enak banget rasanya. Tapi kalo dipikir2 kan itu pasti perintah dari bosnya juga dong ya. Ga mungkin mereka ujuk2 mau jadi “satpam” gitu. Hmm..

  20. yang judes bis jutek,ditanya jawabnya acuh,dengan muka super duper jutek,klo udah gitu tanpa milih lagi langsung pergi saya,ga jadi beli di tokonya.

    kadang sering saya ceplosin judes amat,mending beli di toko lain sambil ngeloyor pergi tanpa memperdulikan reaksinya 🙂

  21. Sangat suka yang tampil senyum sejenak dengan ekspresi silakan bebas memilih dan saya siap membantu saat diperlukan dan paling kurang suka dengan yang sibuk sendiri serta aras-arasen. Salam

  22. itulah sebabnya saya lbh suka belanja online :D,klo penjaga warung disebut pramuniaga juga ga om?heee… warung didepan komplek komplit tapi yg pya warung keseringan didlm rumah,giliran ada yg beli hrs teriak2 dulu baru dia nongol :))

any comments sodara-sodara ?