SIO MAMA


.

Kamis, 19 Agustus 2010 (sekitar jam 1 pagi )

Dasar Trainer sok-sokan jadi seniman …
Ada stimulus sedikit saja … Langsung tengah malam “bertapa” di depan “alat” nya …
Lantas merem melek … Main musik.  (Mmmm tepatnya sudah Pagi dini hari sodara-sodara).  (Tidak kuatir berisik … karena saya pake headphone) 🙂

Stimulus yang saya maksudkan adalah …
Postingan yang ini … Ditulis oleh Fira a.k.a Fiya-fiya … seorang Gadis asal Ambon … yang sedang menuntut ilmu di Yogyakarta.

Di dalam postingan tersebut diceritakan kejadian bulan July 2010 dimana terjadi sedikit bentrokan di Ambon … ada korban … dan anehnya bentrokan ini berasal dari satu kubu yang sama.

Saya sedih membacanya …

Lantas saya teringat sebuah lagu Indah dari Negeri Rempah ini …
Sebuah lagu yang berjudul Sio Mama …

Anda harus simak syairnya …
Disana ada kerinduan pada Ibunda tercinta
Disana ada kemanisan kenangan masa kecil dulu
Dan lalu ditutup dengan sebuah harapan sederhana …

“Sio Tete Manise … Jaga Beta Pung Mama-e”


Sekalipun ada beberapa arti kata yang saya tidak tau,  Namun Bahasa daerah Maluku ini relatif mudah diketahui maknanya … Jika dinyanyikan dengan sungguh-sungguh … Lagu ini sanggup membuat kita menangis …

Yes Indeed … Ini lagu yang indah sangat …

(sayangnya saya tidak tau pasti siapa yang mengarang lagu daerah ini …)
(Melky Goeslaw kah ?)

Ini lagunya …

Dan kalau mau mengunduh ini linknya … SIO MAMA

(Saya tidak begitu hafal lika liku notasi melodinya … jadi mohon maaf jika ada satu dua nada yang kurang pas melodinya).

And as usual … This is Not For Commercial

Apakah Para Pembaca ada yang tau arti kata per kata dari lagu Ini ?
atau … Mungkin anda tau siapa yang menciptakan lagu indah ini ?

.

Penulis: nh18

I am just an ordinary person who work as a trainer. who wants to share anything he knows ... No Matter how small ... No Matter how simple.

124 tanggapan untuk “SIO MAMA”

  1. Sayang saya ga tau siapa pencipta dan juga artinya om, semoga teman2 blogger ada yg tau. Just wanna share happy news….my baby boy has born on August 10, 2010. He is in great condition now….. 🙂

        1. Setelah menyimak komentar sahabat-sahabat disini
          maka sepertinya …
          Penciptanya tidak diketahui … NN
          namun dipopulerkan kembali oleh Melky Goeslaw

          Salam saya Mr Red

  2. salam kenal 🙂 , baru denger lagunya, terus coba2 cari ke mbah gogling, hasilnya seperti ini : Lagu Ambon Sio Mama, Ciptaan Melky Goeslaw, penyanyi: Nanaku Group , lagu2 terdahulu emang syarat arti , dan tetap langgeng sampe sekarang, kalo sekarang… wuihh buanyak penyanyi, band, tapi karyanya ….

  3. horee..! langsung jadi 😀
    aku udah mengintai drtd pembicaraan om dgn Fiya

    Nang pasti senang banget,
    Mama Nang asli maluku
    Nang pasti tau lagu ini lengkap dgn artinya

    makasi om

    1. Jangankan Nang yang memang ada keturunan dari Ambon itu …
      Nang yang orang jawa ini pun …
      mbrebes mili ketika memainkan lagu ini …

      Salam Saya Bundo

  4. Entah kenapa dari dulu kalo mendengar lagu yang satu ini, pengennya sediiih terus. Kebayangnya seorang ibu (mama) yang begitu lelah seharian bekerja………………(walaupun ga ngerti artinya).
    Terima kasih Mas, bisa mengingatkan kembali kenangan2 masa lalu.

    1. Sama sama Da …
      Walaupun ini lagu daerah Ambon
      Tapi saya rasa berlaku juga universal …
      Apa lagi Urang Minang juga terkenal merantau kan ?
      Pasti kerinduan akan kampung halaman juga kental
      Rindu Sanak Sadonyo …

      Salam saya Uda Ded

  5. denuzz gak tau om… itu mah bukan bahasa palembang… (ya iyalah udah dibilang bahasa ambon)… tapi kalo disini ada yang namanya pisang ambon om…
    sayang denuzz anti pisang… kalo makaan pisang, tengggorokan denuzz sakit bangeet… (apa hubungannya dengan posting om ya?)

    saalam akrab dari burung hantu….

  6. beta pu negri…. (baca dengan akhir melengking) 😀
    Tak terasa mengembang air mata..
    Pencipta lagu ini tak dikenal (NN kalo NH pasti dikenal ya om) 😀

    B’rapa puluh tahun lalu
    Beta masih kacileee.
    Beta ingat tempo itu,
    Sio mama gendong, gendong betaeee…
    Sambil mama bakar sagu,
    mama manyanyi lah bujuk-bujuk
    Lah sampai basar bagini …………(hingga kini telah dewasa)
    Beta tra lupa mama..eee… ………(tak kulupa mama)
    Sio mama e….beta rindu mau pulangeeee ……. (duhai mama… aku rindu ingin pulang)
    Sio mama e….beta so lia…kurus lawange ….(duhai mama.. telah kulihat.. kurus merindu)
    Beta balum balas mama… (aku belum bisa balas kasih sayang mama)
    Mama pung cape sio dolo dolo (Mamapun lelah sejak dulu)
    Sio tete manise (ya Allah yang baik)
    Jaga beta pung mamae.. (jagalah aku juga mama)

    [hapus aia mato]

    1. Saya baru tau dari Bundo Dentist …
      Bahwa Mamanya Pyan berasal dari Ambon …

      So …
      Lagu ini juga saya persembahkan untuk Pyan …
      Semoga berkenan ya Pyan …
      Dan Jangan malah sedih ya Pyan …

      Salam saya

    2. Iya…nangis…bombay….

      pernah nyanyi ini om…paduan suara di STIA-LAN…
      lirik :
      Lah sampai basar bagini …………(hingga kini telah dewasa)
      diganti
      Lah sampai PNS bagini… (hingga kini jadi PNS)
      hehehe
      makasih ya om…meski donlotnya maksa sama temen (nebeng PC)

  7. Aduhh… Om… ini lagu “kebangsaan’ anak kos…. kalau lagi rindu ibu dan kampung halaman , main gitar sambil nyanyi lagu ini… waduuh…. bisa termehek-mehek deh…
    Lagu ini diciptakan oleh Melky Goeslaw.. dan aku kebetulan juga mengerti arti kata-kata dari lagu ini dari temenku. Sio Tete manise….jaga beta pung mamae artinya Tuhan yang baik, jagalah mamaku…
    Tau nggak Om… aku juga udah punya draft tulisan tentang Sio Mamae ini… hehe… keduluan Om..

    1. Wah tenan to ?
      Jadi memang benar lagu ini sangat indah
      punya kekuatan yang maha dahsyat
      bercerita mengenai kerinduan yang amat sangat akan Mama
      akan kampung halaman …

      Salam saya
      Ditunggu postingannya …

  8. nah ya pada ketauan nggak suka naik bus
    yang ngamen sering nyanyiin lagu ini, iramanya mendayu2 dan syirnya bisa bikin termehek2 spt kata mbak Nana

    (tete itu artinya bisa kakek juga tuh oom)

    1. Terima kasih informasinya Kak Monda

      Ya saya juga pernah dengar lagu ini dinyanyikan oleh Para Pengamen …
      Tetapi bukan di Bus …
      Waktu itu saya dengar ketika saya makan disebuah warung makan
      Dan saya lihat waktu itu yang menyanyi juga berkaca-kaca ketika menyanyikan lagu ini

      Salam saya

  9. B’rapa puluh tahun lalu (Berapa puluh tahun yang lalu)

    Beta masih kacileee. (aku masih kecil)

    Beta ingat tempo itu, (aku ingat saat itu)

    Sio mama gendong, gendong betaeee… (oh mama menggendong, menggendongku)

    Sambil mama bakar sagu, (sambil mama membakar sagu)

    mama manyanyi lah bujuk-bujuk (Mama bernyanyi sembari meninabobokanku)

    Lah sampai basar bagini (hingga sampai besar kini)

    Beta tra lupa mama..eee… (aku tak melupakan mama)

    Sio mama e….beta rindu mau pulangeeee ( Oh mama,aku rindu ingin pulang)

    Sio mama e….beta so lia…kurus lawange (Oh mama, aku sudah terlihat sangat kurus)

    Beta balum balas mama… (aku belum membalas kebaikan mama)

    Mama pung cape sio dolo dolo (Semua jerih payah mama sejak dulu)

    Sio Tete Manisee, jaga beta pung mama.ee. (Oh Tuhan, jaga mamaku)

    *nangis lagiiiii

  10. panjang komennya~
    lagu ini sedih kalo kita lagi di perantauan gitu om..
    apalagi kalo ditambah bumbu2, apa yang udah mama pernah lakukan buat kita..
    rasanya, pengen cepat sampe Rumah dan tidur sama mama..
    Anak Ambon yang diluar daerah, pasti menangis kalo denger lagu ini

    *suddenly miss mommy*

  11. walau tidak atu artinya tapi sepertinya nikmat dan syahdu. wah sepertinya menceritakan tentang masa lalu dan kebersamaan bersama mama dan saudara2 yang lain mungkin. met malam pak dah lama ga kesini neeh. kumaha damang.ada perampokan ya pak dimedan hanya sekedar mengingatkat ada postingan ku tentang merampok-bank-2

  12. Entah knapa berita bentrokan itu gak masuk berita … apa karena ditutup2i, atau emang Kutu yang gak pernah denger berita, hehe. Fiyaaa … ajarin gw bahasa Ambon doooonnkkk :))

  13. btw aku baru tau lagu daerah ambon ini… selama ini aku kemana ya???… kayaknya memang pemuda pemudi generasiku udah ga gitu peduli ama lagu2 daerah nih om…. termasuk aku huahahaha…. (halah kok malah bangga :()… *sigh*…

  14. oom nh18,

    Setiap ada lagu yang nuansanya ” mama, ibu,mother,emak,mbok” selalu dan selalu saya mbrebes mili karena mengingat emak saya yang tegar bak karang di tengah lautan.
    Dibalik suaranya yang mirip tabung elpiji 3 kilon mbledhos, hati emakku sungguh selembut salju, gak tegaan.

    Kematian anak sulungnya, menjadikan emak sangat over protective terhadap diri saya. Lha wong saya sudah pangkat kapten masih nggak boleh main sepakbola. Beliau tak pernah tahu bahwa disana saya jungkir balik,lari,push-up,squat jump,merayap,merangkak,terjun dan aneka kegiatan yang tak pernah emak bayangkan.

    Selain karena tangan Allah, Emaklah yang menjadikan saya anak ndeso yang penakut menjadi seorang yang mekitik tapi sembodo ( halah…tahu mekitik oom, itu istilah arek Suroboyo)

    Terima kasih atas lagu beraroma mama ya Oom….

    salam hangat dari surabaya

    1. Ya Pak De …
      Emak itu pasti seorang yang luar biasa …
      Emak pasti sayang sama anaknya
      Itu sebabnya sudah pangkat Kapten masih ndak boleh main bola …
      takut kenapa-kenapa … 🙂

      Salam saya Pak De

  15. saya gak mengerti bahasa AMbon pak, tapi yang saya tahu bahasa musik adalah bahasa yang universal..
    setidaknya bisa mengenali negeri lewat lagi….

    terimakasih om

    1. Betul Muam …
      Kita bisa mengenali negeri … salah satunya lewat Lagu …

      Dan juga lewat Foto yang pasti …
      Seperti yang ada di Blognya Muam … Itu foto tentang Bontang … bagus-bagus sekali.

      salam saya

  16. uda diterjemahin ama kang pyan ma fiya yah om..

    yang aku rasain, aku jadi kangen sama mama pas denger lagu ini 😦

  17. inyiak ini aku punya liriknya…
    he…he..he sedih ya..lagunya…
    rindu sama mama…
    keren keren..
    l
    sio Mama

    Lagu Ambon Sio Mama
    Ciptaan Melky Goeslaw
    penyanyi: Nanaku Group

    B’rapa puluh tahun lalu
    Beta masih kacileee.
    Beta ingat tempo itu,
    Sio mama gendong, gendong betaeee…
    Sambil mama bakar sagu,
    mama manyanyi lah bujuk-bujuk
    Lah sampai basar bagini
    Beta tra lupa mama..eee…
    Sio mama e….beta rindu mau pulangeeee
    Sio mama e….beta so lia…kurus lawange
    Beta balum balas mama…
    Mama pung cape sio dolo dolo
    Sio Tete Manisee, jaga beta pung mama.ee.

    1. Ya …
      Betul sekali Put Moon …
      Itu syairnya …
      Beberapa teman juga sudah membantu menterjemahkannya …
      Ini memang lagu yang sedih

      salam saya Put Moon

  18. Om, buruan kolaborasi ma Fiya. Bisa gak jarak Jauh? Fiya kirim suaranya trus masukin ke musiknya, Om. Soale denger lagu ini akan makin menangis klao ada penyanyinya….

    (ih, emang gampang? namanya jugak usaha ya, Om 😀 )

    1. Bukan Fiya saja …
      beberapa yang lain (termasuk saya ) juga nangis …

      walaupun nggak bombay-bombay amat …
      Yaaaa … Calcuta lah … 🙂

      salam saya Kak …

  19. Pemilihan lagu yang pas ditengah malam menjelang subuh, sekarang lagu dari Sulawesi lain kali membawakan Lagu Butet mas. Saya pendengar musik yang cukup baik (saya kira) tetapi bukan pemain musik yang baik.

  20. saya sangat familiar dengan lagu ini..
    lagu asli ambon, tapi sudah menjadi lagu “negara” wilayah timur
    dan lagu ini selalu menjadi lagu andalanku saat menyambut persiapan mudik tiap tahun
    *merinding om kalo nyanyi lagu ini pada saat bersiap mudik*

  21. Ping-balik: Anakukang « Kisahku
  22. Om. Tadi saya lagi iseng2 cari lagu Shio Mama di Youtube.
    Ini juga termasuk lagu andalan ya, terutama di acara2 kawinan atau karaokean orang2 tua.
    Dong bilang yang ciptakan ini Melky Goeslow. Tapi entah ya Om. Mungkin Melly Goeslow bisa konfirmasi? 😀

  23. Terharu banget lagunya klo diingat massa dulu ma mama,,saya sendiri juga gk tw siapa penciptanya,,lagu ini sangat cocok dengar riwayat hidup sampe saat ini…..makasih bloger yg telah menampilkan lagu zaman dulu utk disimaki…

any comments sodara-sodara ?