Saya teringat sebuah anekdot mengenai konsultan. Cuma celakanya saya lupa disimpan dimana file itu. (Tulisan isengku ini diilhami dari anekdot tersebut)
Konsultan Manajemen … adalah sekelompok orang-orang ”pintar” …
Flamboyant … berdasi dan wangi … Yang kita bayar mahal …
Untuk sekedar merekomendasikan pada kita … (ujuk-ujuk … tanpa diminta)
”Bagaimana caranya mendapatkan Susu yang terbaik dari Sapi-Sapi di peternakan kita ”
(ini untuk ilustrasi contoh saja …)
.
Padahal …
Peternakan itu kita yang membangunnya …
Kita pula yang membersihkan setiap hari …
Sapi-sapinya kita yang membeli …
Kita pula yang merawatnya …
Pakan sapi kita yang mencari …
Kita pula yang memberikannya setiap pagi …
Dan sekonyong-konyong para konsultan itu datang …
Entah dari mana …
Berbekal proposal canggih, berbahasa langit …
Yang Berhasil menginfluence Top Management
Yang mulanya kita tidak butuh … akhirnya menjadi butuh …
Yang mulanya tidak perlu … menjadi perlu … (tepatnya diperlu-perlukan …)
Petantang petenteng … Tolak pinggang …
Memakai sepatu Boot tinggi dan Masker super steril …
Tak lupa sarung tangan berbahan khusus antibakteri …
Tunjuk sana … Tunjuk sini …
Acak sana … Acak sini …
Beberkan teori-teori buku tebal dari berbagai State University …
Berbekal case study dari lain-lain negeri …
Meminta ruangan kerja khusus tersendiri …
Ber AC … beralas permadani …
Semua dibayari …
Dengan standart kualitas hidup setara menteri …
(Bahkan pakan kucing peliharaannya pun minta kita yang bayari …)
Tak lupa fasilitas berlibur ke Bali …
Sebulan sekali …
Kalau perlu mengencani satu dua karyawati
Yang berbody sexy …
Tetapi … taukah sodara-sodara …
Sebetulnya ada banyak diantara Mereka itu …
Yang Justru malah tidak bisa membedakan …
Mana itu Kerbau … dan Mana itu yang namanya Sapi …
Mana itu Susu dan mana itu Air Tajin biasa …
(hal yang sangat mendasar … justru mereka tak paham … !!!)
HAH … !!!
.
meskipun terlambat, ga ada salahnya didin mengucapkan Minal Aidin walfaidzin..Mohon Maaf lahir bathin om…
Maaf Lahir Bathin juga Dien …
Salam saya
hmmm… bukan “curcol” kan om…? he..he…
waktu pertama kali masuk, sering kali saya dibuat pusing para konsultan itu.. he…he… minta jumlah kandang lah, luas masing-masing kandang lah, jumlah pakan lah… dan hasilnya…. kapasitas produksi hasil hitungan mereka sama dengan hasil hitunganku sendiri wekekekekeekek
See … benerkan …
Bro pasti bisa “menghayati” maksud saya ini
hehehe
(curcol juga ya bro …)
You Know what …???
Beda mereka dengan kita cuma dua …
Warna Rambut dan Kebisaan Berbahasa Inggris …
Selebihnya … SAMA !!!
satu yg bisa dipelajari.. (*kayaknya om mesti conduct training ini nihhhh….*)
HIPS a.k.a high impact presentation skill
wakakakakak..
dan om sbg trainer pastinya sdh paham bener HISP ini
enak juga ya jadi konsultan. apalagi bagian “Kalau perlu mengencani satu dua karyawati Yang berbody sexy”
hehehee.. 🙂
salam kenal,
Hehehehe …
yaaa gitu deh
mohon maaf lahir dan batin ya pak,,
maaf diriku telat ngucapinnya,,,,
Sama-sama My …
Maaf Lahir Bathin juga yaa
Gimana Lebarannya ??
hush mas…ntar yang profesinya konsultan bisa tersinggung nih.
kalau mas bukannya konsultan blog ya? Ehhh salah, makelar blog (blogger?)! hihihi. Besok-besok tulis tentang makelar dong mas 😉
EM
Hehehe … maap …
Ini maksudnya sih Konsultan yang Pirang …
hahaha … maap lagi …
Makelar Blog ???
HHmmmm ide bagus … (cari inspirasi aaahhh )
Thanks EM
Hihihi…
Bukannya dari dulu emang makelar blog???? 🙂
Dan emang, berasa curhat banget, nih… hihihi
numpang baca2 aja deh sob 😀
Boleh Bos …
Silahkan
And Thanks ya udah datang
bener banget tuh pak….kenapa bisa begitu ya…???termasuk negara kita ini, konsultan semua ‘asing n standar dollar fasilitas mentereng’…
“Hal yang sangat mendasar. Justru mereka tak paham.”
Setuju dengan kalimat ini. Konsultan memang perlu dikritisi.
minal aidzin wal faidzin ya Om ^^
btw konsultan memang pekerjaan yang menyenangkan kok Om *dilihat dari kacamata seorang Olvy tentunya ^^*
berarti enak banget ya jadi konsultan itu pak… masih ada lowongan gak di situ? saya melamar ah.. tapi kudu mirangin rambut dulu ya…? hahaha… 😀
sepertinya banyak perusahaan di negara kita yang belum yakin dengan kemampuan bangsa sendiri, sehingga masih rela menghabiskan uang banyak demi seorang konsultan asing yang tiada guna itu… 😀
ha..ha..ha..
saya tertawa membaca tulisan ini….
hal ini sering terjadi di lingkungan pemerintahan…siapa2 menawarkan untuk jadi konsultan,bidang ini itu…
saya sering mbatin…lha dia saja nggak punya pengalaman dibidang itu je…lha kok konsultan…
Waa…..hh enaknya, jadi konsultan ya Mas,
apalagi kalau konsultan asing, pasti juga ada fasilitas pulang kampung ke negerinya yg nun jauh disana, dengan biaya yg gila2an, krn including oleh2 khas indonesia.
Salam.
Habis gitu, jumlah sapi kita dihitungkan sama dia. “Jadi, sapi Bapak semuanya ada 546 ekor. Pinter kan saya bisa tahu jumlah sapi Bapak?”.
Dan ternyata itu pun masih salah …
karena …
Jumlah sapi sesungguhnya hanya ada 540 ekor …
dan kelebihannya yang 6 ekor itu sebetulnya adalah …
terdiri dari 5 ekor kerbau dan se ekor Kambing …
Hahahaha …
ahlan bapak 🙂
HOhohohoho…
Konsultan luar negerikah Pak….
Ada ajahhh….
“Kalau perlu mengencani satu dua karyawati
Yang berbody sexy”
Apa hal ini memang benar terjadi…..???????????????????
Apakah ini sinyal mau beralih jadi konsultan Mas NH?
kalo memang ujuk2 tanpa diminta, kalo gitu apakah ga bisa dicabut aja om, departemen/divisi yg itu?
rada bingung dg logika “tidak diminta, tapi dibayar, dan dikangkangi seenak udel”. wah, rugi bandar! tendang aja jauh2…
hahahah….
MIRIS….
SAlam Perantau™
wah itu salah expat itu om, tapi yang jelas bukan saya..heee..mode:) kabur on
waduh, jadi berpikir ulang mau bikin usaha konsultan 😛
konsultan-kerbau-susu-sapi- gak ngerti dakuuu……
hihihi…
xixixixi
ada betulnya juga kata si Oom 😉
Makanya alkisah tuh banyak pasangan2 bermasalah tiap kali keluar dari pintu habis konsultasi dengan Konsultan Perkawinan, mukanya pada kusut (perlu disetrika, biar licin dan muluz lagi..). Lha wong konsultannya aja belom pernah kawin..
Lalu mereka kesel karena solusinya gak tokcer, pindah ke konsultan Perkawinan lain yang katanya udah sangat berpengalaman dan tinggi jam terbangnya. Tapi ternyata setelah keluar pintu konsultan yg ini mukanya teteeppp aja masih kusut (dan tetap perlu disetrika lagi) dan cenderung bercerai ketimbang menyelesaikan masalah dan berdamai. Usut-punya usut emang bener sih konsultan ini udah sangat berpengalaman dan tinggi jam terbangnya, karena udah kawin derai 12x. Xixixi…
Udahlah, mending jadi konsultan setrikaan aja…
*Komen gak nyambung dan maksa sekali.com* 😀
wahhhh…sapi?????
*ngelirik broneo* hihihihi
om mending disamaiin ma sapi deh daripada kerbau..
atau positifnya tuh konsultan disamakan dengan team dari departemen peternakan yang mo ngadain sosialisasi penyakit sapi, ya semacam gitu deh
*call broneo nyari tau maksude opo iki*