(Trainer ikut berduka …)
Akhirnya aku cerita juga mengenai Danau yang satu ini.
Ya … para pembaca pasti sudah mendengar bahwa pada hari Jum’at 27 Maret 2009. Subuh. Danau ini bobol tanggulnya. Menyebabkan airnya melimpah kemana-mana. Mengguyur pemukiman penduduk disekitarnya … Mengakibatkan korban yang tidak sedikit. Baik jiwa manusia maupun kerugian material. Rumah hancur … nyawa melayang.
Situ Gintung adalah danau yang dijadikan obyek rekreasi. Tempat ini pun sering kali dijadikan lokasi shooting acara TV. Entah sinetron atau acara reality show lainnya …
Di sekitar Situ gintung banyak perkampungan penduduk … Kampung Gintung, Poncol, Kampung Gunung, Pisangan, Cireundeu dan sebagainya. Ada juga beberapa Real Estate.
Celakanya sebagian dari pemukiman penduduk itu … letaknya jauh lebih rendah dari permukaan air Danau ini. Kontur lahannya pun berbukit dan berlembah. Hari Jum’at subuh itu … rupanya tanggul sudah tidak tahan lagi menahan beban debit air yang membesar … Sehari sebelumnya Cireundeu di guyur hujan yang sangat lebat.
Anda bayangkan saja … Danau Situ Gintung itu lumayan luas dan dalam … volume air yang tersimpan didalamnya pun pasti ribuan kubik. Setelah kejadian itu … Situ Gintung nyaris kering … seperti bak mandi yang habis dikuras. Tak terbayangkan betapa banyak air yang meluap. Macam Tandon air super besar yang terguling saja … (Dari Berita TV aku dapat informasi bahwa ada sekitar 2 juta kubik volume air yang ada di Situ ini )
Air situ gintung ini meluap dan menerjang pemukiman penduduk disekitarnya tanpa ampun. Tanpa berlebihan jika aku katakan ini semacam …bencana ”Tsunami” kecil …
Dan tau kah sodara-sodara …
Situ Gintung ini jaraknya hanya 1 kiloan saja dari rumahku… (ya satu kilo saja)
Sangat Dekat. Hanya saja Kompleks perumahanku terletak di sisi selatan yang relatif tinggi. Sehingga Alhamdulillah, kompleks perumahanku tidak terkena imbas sama sekali.
Pernah membaca postinganku mengenai Bersepeda ?
Nah … kampung-kampung disekitar Situ Gintung adalah salah satu wilayah yang selalu aku lewati, ruteku bersepeda setiap hari liburnya … Jika aku melewati kampung disekitar situ gintung … maka aku harus siap … menukik menuruni lembah yang lumayan curam … dan setelah sampai di dataran rendah … aku mesti menggenjot sepedaku lebih kuat lagi … karena setelah itu jalan akan menanjak terjal… dengan kemiringan hampir 45 derajat.
Sehari sebelum kejadian, Kamis 26 Maret 2009 adalah Libur Nyepi … Dan Pagi hari itu … Trainer sempat bersepeda ke wilayah tersebut … Masih terbayang suasana pagi hari di perkampungan padat penduduk itu … anak-anak kecil berlarian di gang depan rumah mereka … ibu-ibu menjemur pakaian di teras rumah … bapak-bapak memanaskan motornya. Beberapa pemuda pun banyak yang terlihat santai nongkrong didepan rumah.
HHhhhhh … aku hanya bisa membayangkan … adakah dari mereka … anak-anak itu, ibu-ibu itu, bapak-bapak itu dan pemuda-pemudi itu … yang menjadi korban keganasan yang dahsyat ini … Semoga saja tidak … !!!
Aku hanya bisa berdoa … agar mereka yang menjadi korban dikuatkan hatinya dalam menerima cobaan ini … Innalillahi wa inaillaihi roji’un…
Dan semoga peristiwa ini bisa menjadi pelajaran bagi kita semua … untuk berhati-hati dan bijak dalam mengelola alam titipan NYA ini …
(Trainer masih merinding …) (Sungguh Dahsyat Tragedi Situ Gintung ini)
(Dan … Sehari sebelumnya Trainer masih sempat bersepeda melewati daerah itu …)
The Ordinary Trainer writes ... 
BTW :
Obyek Situ Gintung kini justru menjadi lebih ramai …
Menyebabkan macet dimana-mana
Evakuasi korban dan Penyaluran bantuan
menjadi agak terganggu karenanya
Ini terjadi karena banyak sekali orang berdatangan …
Bukan untuk menolong …
Tetapi malah untuk menyaksikan musibah ini
… dan berfoto-foto di lokasi
(trainer semakin sedih …)
Ada beberapa saudara juga yang tinggal di daerah situ, dan untung mereka tidak apa-apa. Bersyukur juga mas trainer tidak terkena imbasnya. Tapi jika berpikir bahwa bencana itu sangat dekat dengan rumah kita sendiri… ngeri juga ya.
Yang sedih memang waktu mengetahui daerah bencana seakan menjadi daerah wisata. Entah apa pikiran manusia-manusia itu ya… Saya hanya bisa berdoa saja dari jauh.
EM
Turut berduka cita…
Semoga banyak hikmah yang bisa kita ambil,
Percayalah ini yang terbaik untuk kita dan mereka (ALLAH Maha Tahu yang terbaik untuk setiap hamba-NYA).
😦 😦
aku punya temen tinggal di daerah sana
HP nya gak bisa dihubungi, YM, email juga ga ada reply
hiksssssssssssssssssssssssss
sedih.., aku selalu menangis setiap melihat berita itu di TV
Turut berduka cita , semoga mereka tetap tabah menjalani cobaan ini
Aminn
sungguh miris ngeliat berita di tipi om, yah semoga gak terulang di masa yg akan datang
the chess
sama seperti kata Om NH…
please, kalo ga mo nolong, pulang aja ke rumah, atau lakuin sesuatu yg berguna !!
penderitaan sodara2mu bukan tontonan/hiburan !
dg adanya kalian hanya menyusahkan & menghalangi org yg memang niat menolong…
Ikut berduka semoga keluarga korban diber ketabahan. Salah satu pelajaran yg bisa diambil adalah pentingnya manajemen resiko … Bagaimanapun resiko adalah koinsidensi antara potensi bahaya dan kerentanan (bagi yg terkena dampak). Analoginya mirip seperti yg sering dibilang Bang Napi bahwa kejahatan timbul karena ada niat dan kesempatan …
Wah, dahsyat juga pengalaman si Bos.
Sehari sebelumnya malah sempat bermain sepeda di lokasi.
Aku juga sering main ke sana, tapi di sisi hulunya yang kebetulan ada kolam renang dan tempat wisata.
Dulu aku sering berenang di kolam renang tsb.
Wah, kebayang kalau sekarang kita memandang ke situ yang airnya terkuras habis.
Btw, jalan ke kantor pagi ini lancar, Bos?
Antara soal teknis, musibah, serta sikap manusia dalam memperlakukan alam kadang berkelindan dan begitu tipis perbedaannya. Tanpa bermaksud menyalahkan pihak manapun, masterplan sebuah kota mestinya bisa sangat TEGAS terhadap lokasi-lokasi mana saja yang bisa dipergunakan sebagai perumahan penduduk, lahan bisnis, dsb. Dengan memperhatikan kondisi serta kontur alam tentunya.
Tak henti-hentinya kita belajar…
Itulah kebiasaan orang kita, Om. Nek ada musibah pasti nonton, gak kecelakaan di tol, ato bencana lainnya. Mereka ni gak sadar kalo tambah bikin sulit untuk menyalurkan bantuan, bikin macet. Tapi sudahlah, tentunya mereka juga berdoa wat yang terkena musibah.
Turut berduka, smoga semua yang menderita diberi ketabahan dan kekuatan. Amin.
Innalillahi wainna ilaihi roji’un..
Ci turut berduka, Pak NH..
Semoga arwah korban yang meninggal mendapat tempat yang mulia di sisi Allah SWT, diampuni segala dosa dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan.. Amin ya robbal ‘alamin..
Semoga musibah lain tidak terjadi di negeri ini lagi..
Inna lillahi wainna ilaihi rajiuun….
semoga jadi pelajaran untuk smua ya pakde…
Semoga kita diberi kelembutan dlm cobaan Allah..aamiin..aamiin…
udah ngasih bantuan belum kang?
ikut berduka cita, semoga diberi ketabahan dan kesabaran buat warga yang kena musibah. diberi kesadaran buat warga yang justru berbondong2 untuk melihat. dan bisa menjadi pelajaran buat kita semua seperti kata om.
*ayah azka n azka juga ikut berduka cita*
ikut berduka…. saya miris dengar dari tipi2 itu “tidak bisa berkata apa2 lagi :(“
Pertama :
Saya sampaikan dukacita dan belasungkawa yang amat dalam kepada keluarga-2 yang tertimpa musibah jebolnya tanggul Situ Gintung di Ciputat Tangerang Banten, khususnya yang telah kehilangan anggota keluarga dan harta bendanya. Tapi percayalah saudaraku, suka tidak suka ini telah menjadi kehendak Yang Maha Kuasa.
Yang kedua, setahu saya Allah SWT memberikan ujian kepada manusia dalam dua kondisi :
1. Saat manusia mengalami musibah.
2. Saat manusia mendapatkan rizki.
Yang pertama jelas bisa langsung disadari oleh kita sebagai manusia.
Nah yang kedua inilah yang sering tidak cepat disadari dan membuat lengah manusia yang mendapatkan rejeki. Mereka tidak sadar bahwa rejeki yang saat itu diberikan adalah sarana menguji mental yang palin berat dari Yang Maha Kuasa. Jika dapat menggunakannya di jalan yang diridhoi Allah SWT maka selamatlah ia dan sebaliknya akan celakalah ia. Namun jika kita cermati keduanya seakan ada hubungan timbal balik, yaitu tidak jarang musibah datang setelah adanya perbuatan manusia. Tidak tertutup kemungkinan saudaraku, musibah Situ Gintung juga tidak terjadi begitu saja (murni bencana alam) tanpa sebab campur tangan manusia, hanya kita sajanya yang lupa. Cobalah bersama kita renungkan, saat kita mendapatkan suatu rejeki kita dapat menggunakannya untuk membangun rumah dan lainnya, misalnya di area konservasi alam sekitar Situ Gintung yang pasti harus mengosongkan lahan terlebih dahulu dari berbagai hal diatasnya termasuk tumbuh-tumbuhan penyangga air. Dengan rejeki itu juga kita bisa membeli kendaraan yang setiap saat dihidupkan akan mengeluarkan asap. Dengan rejeki itu, kita juga dapat membeli makanan dan minuman serta berbagai keperluan lain yang limbahnya jelas harus dibuang dan sebagainya. Adakah yang salah dalam siklus ini, yakni saat mendapatkan atau saat menggunakan ? Hanya kita sendirilah yang dapat menjawab pertanyaan seperti ini. Yang jelas manusia adalah mahluk hidup berakal yang paling mulia yang diciptakan oleh Allah SWT. Dengan karunia akal itu kita diwajibka untuk berusaha keras tanpa putus asa atau menyerahkan pada kedatangan Mr. Takdir. Ingat takdir adalah kehendak Allah SWT bukan manusia. Jadi manusia tidak punya hak prerogratif menentukan kapan si takdir datang menjemput.
ini bukti sekaligus peringatan agar mereka yang berlomba mencari kedudukan lebih membuktikan peranya sebagaik wakil rakyat bukan ngorupsi duit rakyat…
saya berharap kita semua sadar atas kejadian ini..
eh ternyata enak jadi anggota dewan gaji setahun bisanymapai 500 jutaan tap laporan di SPT Tahunan Nihil…busyeett mereka licik banget
Semoga dapat diambil hikmah dari musibah Situ Gintung.
😦 😦 😦
aku turut sedih buat mereka hiks…
miris banget sih ya kenapa Indonesia selalu tertimpa bencana yang beruntun.
semoga mereka kuat dan di beri kesabaran…AMIN
*ikut mendoakan dari jauh om*
Though it’s devastating, hopefully there’s a lesson we can take.
Duuuch pak, kalo jumat pagi itu bapak mo sepedaan lagi, cuma Tuhan yang tahu apa yang akan terjadi. Mesti sungguh2 ucap syukur pak…
ikut mendoakan ajah, dan mudah2an yang tidak tertimpa musibah ini, tidak malah menjadikan musibah ini sebagai tontonan, bahkan mengajak anaknya ke situ, hanya untuk melihat danau yang sudah hancur….. *hanya bisa menghela napas, melihat orang2 kaya gini*
Saya jadi teringat ketika tsunami meluluh lantakan tanah kelahiran saya … innalillahi wa inna illaihi rajiun 😦
Daku juga turut berduka, Om.. semoga in menjadi pelajaran (lagi) untuk kita semua.
Turut berduka, innalillaahi wa inna ilaihi raaji’uun.
Cuman bisa berdo’a, semoga yang meninggal diterima iman islamnya dan yang ditinggalkan bertambah imannya. Amin.
innalillahi wa inna ilaihi rojiuun…
pasti ada makna yang musti dipetik dari setiap kejadian, termasuk musibah di situ gintung. tanpa hendak menyalahkan siapa-siapa, kita memang harus arif dalam memandang setiap persoalan, mengakui setiap kelemahan, dan terbuka terhadap kritik dan perbaikan.
saya pun merinding membaca tulisan om trainer. ikut membayangkan bagaimana suasana yang sudah akrab bagi om trainer tiba-tiba porak-poranda hanya dalam sekejap mata.
mudah-mudahan semuanya segera menjadi lebih baik.
wah kalau di situ gintung tsunami kecil- kecilan kali ya . . . Mari kita untuk memetik hikmahnya di balik kejadian ini . . .
sakam kenal dan silturrahmi masss
innalillahi wainna ilaihi rooji’un.
*Semoga Pemkot Kab.Tangerang bisa belajar banyak dari peristiwa ini
Ikut berduka cita kepada segenap keluarga korban. Ikut bersyukur karena rumah Trainer yang hanya 1 km terhindar dari musibah.
Tapi saya masih bersedih juga karena setiap terjadi bencana di tempat kita akan terkuak perilaku-perilaku sebagian dari kita yang “misbehavior”… Semoga ke depan kita dapat belajar…
innalillahi….
mari kita sama2 mulai latihan belajar agar tragedi yg demikian tak kan pernah terulang lagi kelak
barangkali ini merupakan teguran dari Allah untuk kita semua, agar kita tidak memperlakukan alam semena-mena
alhamdulillah…tempat tinggal mas nh tdk terkena musibah ini
setidaknya musibah ini dapat kita ambil hikmahnya
dan buat saudara saudaraku yg terkena musibah ini
semoga lebih sabar dan ikhlas menerimanya
I couldn’t say more, kecuali sampai hari ini masih nggak habis pikir dengan pemerintah yang bilang kalau ini adalah bencana alam….
Well, it’s a human error, menurutku.
Bencana alam itu seperti Tsunami dan Gempa yang nggak bisa terhindarkan…
Tapi kalau bendungan yang sudah bobrok, masihkah bisa disebut bencana alam?
(maaf, Om… aku lagi sedih banget)
turut berduka cita
ga nyangka kalo rumah Om deket situ, mana sempet sepedaan pas H-1 lagi *ya, namanya juga musibah siapa yg tw kaleee*
eeitss, tapi ni bkn musibah lho, seharusnya tanggulnya dirawat, seharusnya ini, seharusnya itu..tapi semua dah terlambat…tapi masih belum terlambat kok untuk kasih bantuan *jangan cuma nampang*
ps : kalo sampe aku liat Om di situ lagi nengkri2 ga jelas aku akan somasi lho *padahal Om lagi jadi relawan n somasi tuh bukannya yang enak dimakan tuh…yang biasanya temennya bakso tuh…siomay kaleee*
piss
allahuakbar…..allah maha besar… deep condolence. 😦
tragedi Situ Gintung itu
sungguh memilukan….
sungguh aneh di ibukota
negeri kita bisa terjadi
petaka seperti itu
dan sayangnya Pemerintah
tak pernah siap melakukan
antisipasi mencegah kemungkinan
terjadinya peristiwa serupa
so, bukan tdk mungkin tragedi
yg sama akan terjadi lagi
dan Pemerintah cuma bisa
bilang, turut berdukacita
dan tak tau mesti berbuat apa
alaaaamak 😥
Turut berduka yang sedalam-dalamnya.
Semoga semua warga yang tertimba musibah ini diberikan kekuatan dan ketabahan.
Ngeri saya melihat tragedi situ gintung ini, di seluruh stasiun televisi tragedi situ gintung ini jadi topik utama. Kalo alam udah berbicara ya beginilah, semua kena imbas, baik anak-anak yang masih polos-polosnya, balita yang masih lucu-lucunya.
Mudah-mudahan tragedi ini tidak terulang lagi di situ-situ yang lainnya.
Kepada para keluarga yang kena musibah, semoga bisa kuat menerima cobaan yang besar ini.
Saya ikut berduka, dan sedihnya banyak orang berdatangan untuk menonton. Apa sensitivity kita udah berkurang?