BEING A MOM


.
Walaupun menjadi seorang ibu merupakan karunia terbesar dalam hidup gue,… Tapi jujur saja,  dalam hati kecil, terkadang gue suka merasa ngeri sendiri lho…

Serius!!!

Gue yang biasanya, suka seenaknya, gak tidur semaleman hanya untuk nonton drama korea, nongkrong nongkrong gak jelas di Palasari berburu buku vintage, susah bangun pagi dan akhirnya cranky kalau terpaksa harus bangun pagi, gak bisa masak pula…

Tiba tiba saja diberikan tanggung jawab yang begitu besar untuk membesarkan 2 orang manusia kecil,.. Kayla 5 tahun, dan Fathir 1,5 tahun,…

Clueless…

Yang menjadi masalah disini adalah,
Kalau mau menjadi dokter, ada sekolahnya,…
Mau menjadi insinyur, ada sekolahnya juga,…
Mau jadi ahli masak/Koki, ada sekolahnya juga,…

Tapi kalau mau menjadi Ibu?

Kok gak ada ya? *eh, ada gak sih?*
Walaupun kita bisa belajar dari cara kita dibesarkan, atau jaman sekarang ini telah bertebaran berbagai macam buku self help, talkshow tentang anak, atau kita bisa mendapatkan informasi di google atau dari mana pun,…

Tapi tetap saja gue menganggap tidak ada pedoman yang PASTI nya… Ibaratnya mah…Kitab Suci nya lah…yang sudah pasti benar…

Contohnya saja,…
Seorang dokter sudah pasti memiliki tata cara standard untuk menyuntik orang…semuanya sama…buku pedoman juga sama…
Seorang insinyur sipil juga memiliki cara standard untuk membangun sebuah rumah…semuanya sama…di buku pedoman juga isinya sama…

Tapi seorang ibu….harus mampu menjawab semua pertanyaannya  sendiri,..

Apakah memang wajar apabila anak usia 5 tahun ngotot minta diganti namanya menjadi “Dita Putri”, dan keukeuh tidak mau menengok ketika dipanggil nama aslinya? … Atau …

Apakah memang semua anak yang berumur 1.5 tahun memang hobi mengikuti ibunya kemanapun juga, termasuk ke kamar mandi? … Atau …

Apakah memang semua anak usia 5 tahun memang diharuskan tidur siang selama 2 jam setiap harinya? … atau …

Apakah anak usia 1.5 tahun yang belum lancer bicara lantas dianggap wajar, ketika akhirnya berkokok agar diberikan ayam goreng?

Orang tua type apakah kita?
Ketika kita menemukan anak kita tiba tiba saja mengalami panas tinggi,…

Apakah kita langsung tergopoh gopoh pergi ke dokter dan langsung periksa darah saja gak perlu nunggu sampai 3 hari…supaya yakin dan pasti…karena jaman sekarang banyak sekali penyakit aneh…atau…

Kita berikan obat panas biasa saja, kalau lebih dari 3 hari baru ke dokter, supaya anak kita kuat, tidak rapuh dan tidak menjadi ketergantungan dengan antibiotic… Atau…

Apakah kita harus memberikan jadwal yang teratur untuk anak kita? Jam sekian waktu makan, waktu main, waktu belajar. Supaya belajar disiplin dan teratur…atau..

Bersikap fleksibel. Biarkanlah anak bebas dengan dunianya dan tidak perlu terlalu banyak diatur supaya tidak terbebani.

Walaupun mungkin kita bisa menemukan jawabannya di google, buku atau dimanapun…tapi tetap saja, pengambil keputusan akhir adalah kita sendiri, dan kita harus bertanggung jawab dengan segala akibatnya…

Being a Mom
Apa pun pilihan kita…
Apa pun keputusan yang kita buat untuk anak anak kita…

Satu hal yang pasti…
Menurut gue, tidak ada istilah salah dan benar dalam menjadi orang tua…
Karena gue percaya, tidak ada orang tua yang berniat buruk pada anaknya,…
Kalau ada yang bilang bahwa kita harus mengajari ini itu kepada anak kita..
Gue justru merasa bahwa gue belajar banyak dari anak anak gue…

Gue belajar menjadi orang tua…
Belajar sabar sih tepatnya…hihihi…

Jadi…

Buat para Ibu ibu diluar sanah…

Selamat berjuang yaaaa!!!!!

Ini adalah Tulisan Penulis Tamu
Dikirm oleh Erry Andriyati a.k.a Bibi Titi Teliti
Seorang ibu dengan Sepasang Anak
Tinggal di Bandung

Penulis: nh18

I am just an ordinary person who work as a trainer. who wants to share anything he knows ... No Matter how small ... No Matter how simple.

74 tanggapan untuk “BEING A MOM”

  1. Wah apa benar saya yang pertama?.. ehm saya pikir apa yang dikatakan Rasul sangat beralasan jika saat beliau ditanya kepada siapa kita harus berbakti.. beliau memberikan jawaban ibu, ibu dan ibu.
    Makasih Om telah mengingatkan supaya kita bisa lebih berbakti lagi kepada orang tua

      1. Bro … makasih sudah meluruskan …
        hahaha

        Ya … ini tulisan dari Penulis Tamu … yaitu Bibi Titi Teliti alias Erry Indriyati

        Thanks Essip
        Thanks Bro

  2. ‘yah…Being a Mom is not a simple thing, and to be a mom we should have a great preparation. Are you ready yet? klo belom ‘yah daripada mengabaikan keluarga, terlebih anak”, better ditunda dulu dech 😀

  3. Setuju sekali dengan Bibi Titi Teliti Om,,
    Menjadi Ibu adalah sebuah pembelajaran dalam tahapan kehidupan yang tak ada panduan bakunya,,,
    #semoga berhasil dalam menjadi seorang Ibu,,, jampi2 untuk diri sendiri# 😀

  4. Selamat berjuang dan menikmati menjadi ibu dari buah hati yang dititipkan Nya. Jadi seorang ibu memang gak ada sekolahnya, tapi dengan mengikuti nurani pada ‘sedikit’ sifat keibuan yang ada, mungkin lebih bisa membantu untuk menjadi seorang ibu.
    Tetap sehat tetap semangat.
    Salam.. .

  5. aku ibu dua anak… rasanya memang luar biasa ya, profesi ibu itu tak dibatasi jam kerja… tak bisa cuti … tak dibatasi kondisi tubuh maupun rohani gak ada sekolahnya lagi. tapi reward yang diterima seorang ibu adalah saat sukses membesarkan anaknya kelak 😛

  6. being a mom, really wonderful thing in women’s life………….
    aku selalu bangga bisa menjadi seorang ibu, yg banyak belajar ttg kehidupan justru dari anak sendiri………..
    mereka membuat hidupku lebih berwarna dr hari ke hari………….
    salam

    1. Boleh saja Mas Andi …

      Saya mengundang sahabat sekalian untuk menjadi Penulis Tamu
      Kalau mas Andi mau … boleh mengirim tulisan mas …
      Yang jelas …
      Alhamdulillah antriannya rada lumayan nih
      (lihat header blog saya …)

      salam saya

  7. wkakakaaka…. jadi ikutan bingun, padahal belom jadi orang tua…

    Tidak ada ya memang sekolah buta jadi ibu yang baik, semua harus belajar sendiri…
    kayanya seorang ibu harus sering-sering ngeblog, biar bisa sharing ilmu sama ibu2 lain, hihhihihihi…. 🙂

  8. Wuih,,keren tulisannya..
    walaupun di awal-awalnya aq sempet kaget baca postingannya
    ternyata Jadi ibu tuh, susah…
    gak ada sekolahnya,heheheh
    tapi habis baca ini, langsung pengen Jadi ibu,,
    pengen banget…
    makasih ya Mbak Erry
    luv yu

  9. Bener banget apa kata bunda monda
    Begitu baca paragraf awal udah langsung ketebakkkk
    Ini mah Mamahnya kayla banget

    Jadi seorang Ibu adalah anugrah terindah ya mbakkkk
    Mama adalah Malaikat yang dikirim ALLAH kemuka bumi,,,

    Aku semakin penasaran aku lolos audisinya inyiak gak yaaaaa
    Aku suka sensasinya
    Ha ha ha ha (^o^)

  10. yang pasti posisi ibu gak bisa digantiin…dulu pas masih kecil pernah ditinggalin ama ibu ke luar kota..alhasil papa yg ngurusin er-te (baca : rumah tangga)…waduh rasanya gimana gitu..apalagi rasa masakannya….heheheee….

  11. ketemu tulisan mba erry disini..
    ibu yang satu ini gaul banget yaaa. jadi penasaran deh kalo nge-blog jam berapa sihh??

  12. ini juga..
    mbak erry banget.. ibu2 gaul2 begitu…

    bener banget mbak Erry aka Bibi..
    jadi ibu emang nggak ada sekolahnya.
    nggak ada pendidikannya.
    justru anak2 yang jadi pengajar sekaligus obyek pembelajarannya.

    biar kata repot..
    pekerjaan ini juga jadi mimpi banyak orang.. termasuk saya 🙂

  13. Menjadi ibu memang tak ada pelatihannya…
    Banyak suka dukanya..
    Namun lelah badan sepulang kantor menjadi hilang melihat keceriaan mereka…

    Mendongeng….
    Betapa bahagianya melihat mata mereka terpaku pada cerita kita..
    Mengantar kursus, juga jalan-jalan di akhir pekan, diwaktu ibu ada waktu…

    Dan mendengar komentar yang lucu…
    Serta cobaan yang bertubi-tubi…
    Nongkrong di sekolah mengintip mereka saat hari Sabtu, karena mereka telah remaja..
    Semua terbayar lunas setelah mereka selesai dan menjadi mandiri…
    Kadang hati ini kangen, namun seorang ibu harus merelakan putra putrinya terbang tinggi untuk meraih mimpi-mimpi nya

    (ibu yang putra putrinya telah dewasa dan keluar rumah)

    1. ckckck…
      indah sekali komen nya mba:)
      aku juga sedang berusaha sebisa mungkin menikmati kerepotan menghadapi mereka di usia ini…
      karena sangat menyadari ketika mereka besar nanti…mereka akan punya kesibukan sendiri…hiks…

  14. Being a Mom is such a wonderful thing….
    Being a Parent is a marvelous thing…
    Being a Single Parent is a superb thing….
    Jangan pernah takut untuk menjadi orang tua, karena naluri seseorang diberikan oleh sang Khalik dengan sempurna. Tinggal mencari info, mendengarkan kata hati, putuskan apa yang dianggap terbaik insya Allah itulah yang the best…

  15. waduh kaylaaa..namamu cakep2 kok mau jadi putri..(pasaran.com)
    qiqiqi…
    sama mba aku juga diikuti anakku si azkiya 20 bulan ampe ke kamar mandi, dapur(bawang kalo di dapur bisa sampe ke ruang makan karena kia…queuque…)

    kalo anak 3 tahun (umar) sukaaa nanyyyaaaaa..mulu…(pegel tapi seneng…) yeayyy…^^

    kata orang jaman sekarang urusan anak adalah urusan bersama, hehe,,,jadi ya rumpi2 deh tentang anak ama temen kantor selalu…

    jadi ibu emang ga ada sekolahnya..tapi kita akan menjadi dokter, koki, psikolog, guru, mother, deelel..deh..jadi kita jadi S.K mba..sarjana komplitttt..hehe…
    ^^ be happy mom,,,

  16. Saya blom dapet mandat untuk jadi seorang Ibu,
    tapi tulisan ini memberi inspirasi saya untuk menulis dengan judul BEING AN AUNTY hahaha ….
    tapi berani ngirim ke om NH ga yaaa? hohoho

  17. telaat baca postingan ini!
    mbak ery kalau besok aku udah punya anak, semoga mbak ery masih eksis yah
    karena aku bakal banyak nanyaaa sama mbak ery..
    doakan saya ketemu sama bapaknya anak – anak dulu yah
    (hahahahhahahaa..)

  18. iya mbak er, bener banged. Sabar tidak selalu kita dapatkan dengan sendirinya tapi butuh sebuah tempaan. Bisa jadi memiliki anak-anak yang dianggap “aneh” justru membuat seorang ibu lebih banyak berusaha belajar dan menjadi ibu yang bisa lebih baik sehingga mampu mengarahkan anak-anaknya menjadi anak-anak yang terbaik di masanya. Semangat!!!!

  19. mbak erry, suka sekali dengan komentar penutupnya 🙂 setiap orang tua pasti sayang anaknya, dan tidak ada yang salah dengan mendidik anak. makasih mbak erry.

    Om, makasih juga udah mengundang mbak erry menulis di sini. nulis lagi yah mbak erry.

any comments sodara-sodara ?