MENGARANG


Jika saya bertanya kepada para Narablog semuanya …

”Ketika Sekolah Dasar dahulu … pasti pernah diminta oleh Bapak dan Ibu Guru untuk mengarang … Nah … Masih ingatkah anda … Apakah Judul karangan yang anda buat dulu … entah itu wajib atau mengarang bebas ???

Kalau boleh saya prakirakan … jawaban terbanyak biasanya adalah … BERLIBUR
Kalau perlu ditambahi … Berlibur ke rumah Nenek, Berlibur kerumah Paman … dsb

Atau kalau tidak Berlibur … Judul lain adalah … TAMASYA … (entah ke Pantai, Gunung, Ancol, Dufan, Taman Mini, Borobudur, Danau Toba dan sebagainya …

Beberapa tahun yang lalu Saya pernah melakukan angket penelitian sederhana mengenai hal ini … Kepada sekitar 300 responden karyawan perusahaan saya dari seluruh Indonesia …

Dan memang hasilnya adalah … 47 % menyebut Berlibur.  Lalu beberapa judul favorit lain adalah … Cita-citaku, Keluargaku, Berkebun, mengenai Hewan Peliharaan, dan sebagainya … (tapi itu prosentasenya kecil-kecil)

Dan percaya atau tidak … Topik Berlibur, Tamasya atau Cita-citaku ini … sampai sekarang masih merupakan Judul Favorit yang ditugaskan oleh sekolah kepada anak-anak. 

And yes Indeed … Ke tiga anak-anak saya … pernah mengarang dengan judul tersebut …
Sama persis seperti saya … ketika jaman saya SD puluhan tahun yang lalu. 

Dan mungkin juga …Sama seperti Anda … para sahabat Narablog saya …

– 

So Memangnya kenapa ???

Ini berkaitan dengan kreatifitas Sodara-sodara …
Sejak dulu sampai sekarang kita diminta mengarang sesuatu yang tidak berubah.  Dalam hal ini kita memang Konsisten … (or statis …) … hehehe …

Menurut pendapat saya … mungkin ada baiknya … Anak-anak perlu dirangsang untuk menulis sesuatu yang lain.  Anak-anak perlu di rangsang imajinasinya.  Mengarang sesuatu yang seharusnya bisa lebih bervariasi judulnya.  Perlu dirangsang dan dibiasakan untuk berfikir secara bebas dan kreatif …

Mungkin bisa di trigger dengan melontarkan judul yang berbeda … misalnya …
Jika saya Jadi Presiden, atau Jika saya menjadi Superman, atau … Jika saya menjadi Tukang Becak.  Menulis Tentang Sampah, tentang Tukang Ojek, tentang Tukang Roti, … Hidup tanpa Listrik.  Jika tidak ada Air dan sebagainya … (tentu saja disesuaikan dengan tingkatan anak-anak )

Saya tidak tau persis kondisinya sekarang … Saya berharap topik mengarang Siswa SD sudah lebih bervariasi lagi Judulnya.

Yang jelas saya hanya ingin berkata bahwa … Seyogyanya kita perlu membiasakan anak-anak kita untuk berfikir secara kreatif … bebas mengemukakan pendapatnya … bebas menuliskan imajinasinya … bebas bermimpi …  (tentu perlu kita arahkan disana-sini jika imajinasi tersebut sudah keluar dari norma dan nilai-nilai yang berlaku …)

Dan JANGAN pernah berkata … Ah takut ah … nanti itu bisa mengajarkan anak untuk berkhayal …?

Once again … ini pendapat pribadi … Dan saya bisa salah …

SO …
Bagaimana menurut pendapat Anda ?
Judul mengarang waktu Anda SD dulu apa sama dengan judul mengarang Anak anda sekarang ? atau Keponakan anda mungkin ?

Dan juga bagi para narablog yang berprofesi sebagai Guru, yang lebih tau situasinya sekarang bisa sharing pengalamannya ? 

.

.

Penulis: nh18

I am just an ordinary person who work as a trainer. who wants to share anything he knows ... No Matter how small ... No Matter how simple.

51 tanggapan untuk “MENGARANG”

  1. iyah Om…
    kebanyakan emang sama kaya’ dulu…

    pas ngajar les anak SD mau pelajaran bhs Indonesia / Jawa / Inggris kalo ada tugas ngarang pasti temanya g jauh dr itu.. He he…

  2. benar sekali pak… saya mengamatinya pd kika dan lila. selain mmg disuruh oleh gurunya, di buku pelajaran b indonesia mmg topik karangan seputar2 itu.
    **sama halnya dng pelajaran menggambar, knp saat menggambar pemandangan selalu dng dua gunung yg di tengah2nya matahari sedang terbit? 😀

    1. Terima Kasih Mas Gus …
      Namun demikian …
      Saya percaya Kika dan Lila pasti mempunyai imajinasi dan kemampuan menulis yang paten
      Buktinya …
      Ya kisah Gitar Yamaha dan Sang Penyair itu …

      🙂

  3. hwaa Om.. anak sekarang keren2 tulisannya. Ada yg mulai ngeblog dari kelas satu SD malah. Ada yg ud nerbitin buku juga.. dan bahasanya itu bikin aku minder.

    pernah baca di blognya AL.. bahasan dalam tulisan anak2 SD skrg kdg jauh diatas kita.

    ga ada lg tuh kalimat “ketika aku sampai di rumah nenek, beliau menyambutku dengan tergopoh-gopoh..” hihi, itu andalanku dulu.

    1. Good …
      Alhamdulillah ya Bundo …
      Dengan berkembangnya IT mudah-mudahan saja …
      Tulisan anak-anak sekarang lebih variatif dan keren …

      Saya percaya itu …
      Thanks Bundo Dentist …

  4. saya dari dulu sampai sekarang paling gak jago ngarang,makanya gak bisa nulis fiksi om.

    kalau anak2 sekarang pada pinter2 itu wajar lah,tapi karena saya belum punya anak jadi itu juga cuma fiksi aja kalau saya bicara terlalu jauh tentang anak2 yg ngarang ituh 😛

  5. setuju om T, rata-rata tema karangan waktu SD kalo gak berlibur (tamasya) pasti cita-citaku, atau hobbyku. gak jauh-jauh dari itu mungkin karena paling bisa jadi bahan karangan original yang mudah dibuat anak-anak usia itu

  6. hmmmm….. mungkin karena tema dalam buku pelajaran SD hanya berkutat pada tema tersebut pak. karena, dikhawatirkan bila menggunakan tema lain bisa menjadikan sang anak kesulitan dalam belajar.
    walau saya bukan guru, tapi berdasarkan pengalaman saya dan beberapa teman ketika menulis beberapa LKS Bhs Indonesia SD (itu dulu)memang temanya hanya sekitar itu. persahabatan, pendidikan, pariwisata, dll.

    1. sekali lagi, ini untuk contoh kasus pada pendidikan kelas rendah. tapi kalo kelas lanjut apalagi tinggi, saya rasa sudah bervariasi.

  7. cucu saya msh di SD kelas dua, sekolah di swasta , ketika pelajaran bhs.indonesia, disuruh mengarang dgn tema bebas MAs Enha,
    yg penting mau menceritakan apapun yg merea alami,
    yg lucu cucuku itu malah ngarang dgn judul, ‘putri salju cuma bohongan’ hhahahaha………..
    salam

  8. wah sama, ngarangnya ya itu2 aja, pernah disuruh mengarang dgg judul “berlibur ke rumah nenek di desa” pdhl nenek tdk tinggal di desa, dan waktu itu sdh meninggal pula wakakakakak

    makanya gerakan kembali ke desa tdk pernah berhasil, lha wong sejak kecil ditanamkan nenek di desa… yg berarti si pengarang di kota bukan??

    btw, skrg tokoh di SD masih Budi, Wati dan Iwan bukan ya?

    salam saya,

    1. Kalau kasus saya …
      Justru kami tinggal di pinggiran …
      Dan nenek tinggal di tengah kota …

      Pergi ke Rumah Nenek … di kota …

      🙂

  9. Sama dengan jika disuruh menggambar bebas.
    Pasti gambar pemandangan- ada matahari di apit oleh dua gunung, betul nggak oom.

    Judul karangan saya waktu SD ” saya ingin jadi manusia gagah”
    terkabul kan Ooom

    salam hangat dari Surabaya – ini blogwalking perdana setelah eksperimen saya selesai.

  10. Berlibur di rumah nenek di desa….bener bangeettttt, itu saya banget juga deh.

    Terus kata-kata nenek menyambutku tergopoh2 punya Bundo juga jadi kalimat andalan saya.

    Anak sekarang???
    Saya justru belajar menulis, gara2 anak-anak suka banget bikin tulisan….
    Memang judul2 seperti itu masih tetep saja ditawarkan, cuman anak2 sekarang lebih ekspresif dan imajinatif 🙂

  11. hehe, betul sekali om
    hal yang monoton seperti ini secara tidak langsung meng-amputasi kreatifitas anak, padahal kita tahu bahwa masa depan adalah milik orang2 yang kreatif, imaginatif dan innovatif

    salam hangat 😀

  12. hhehehe… iya saya dulu waktu mengarang SD kelas 4 tentang cita-cita..
    saya masih ingat waktu itu saya menulis tentang cita-cita saya yang ingin jadi pahlawan pembela kebenaran… kekekeke

  13. INGAT BANGETTT
    dulu waktu masih SD kalo disuruh mengarang pasti pas selesai liburan Cawu trus judulnya LIBURAN DIRUMAH NENEK

    yang berkesan setiap karangan saya selalu dapat tanda bulat merah pada kata P diawal paragraf pertama (yang selalu bermula dengan kata “pada (suatu hari,) pada (saat liburan yang lalu)” soalnya mulainya selalu dengan huruf kecil 😛

  14. Karangan masa sd malah udah ada yang soal cecintaan, Yah! Wekekekeke.. Tp dulu seringnya sih memang nulis tentang berlibur dan cita2. Alhamdulillah, pernah ikut lomba dan juara se-Surabaya.. Lima besar terbaik sih… Soommmmbbbooonnnngggg.. Wekekekekeke

  15. jadi inget jaman SD suka sebel kalau disuruh mengarang tentang liburan, karena temen-temen yang lain pada liburan ke luar kota, ke rumah nenek, atau ke tempat-tempat hiburan lain sementara aku liburannya cuma di rumah aja. tema lainnya ya itu mengejar cita-cita, dan gara-gara tulisan itu aku disuruh (dipaksa) ikut lomba mengarang antar sekolah dan sampe ke tingkat kotamadya, sayang ga menang kaya mbak Lala di atas. heheehe.
    beda jaman dulu sama sekarang mungkin kalau sekarang udah jarang yang mengarang dengan menulis tangan, om, kalau dulu kan mengarangnya masih pakai tulisan tangan, di kertas folio bergaris pula…eh, apa jangan2 itu di kampung saya doang ? hehehehe

  16. hmmm… betul banget Om… !! saya sepakat jika anak2 perlu dirangsang imajinasi dan kreatifitasnya… mungkin ini berkaitan dengan pola dan sistem pendidikan yang diterapkan di sekolah, tentu peran orang tua di rmh juga besar. Dan untuk itu, saya masih harus sll belajar..

    memang bener sih, klo dipikir..kok statis ya.. saya dulu klo mengarang ya tentang liburan..klo menggambar, ya menggambar dua gunung dgn matahari, jalan berkelok, dan sawah .. 🙂 ..

    ini masukan buat saya Om… great post !

  17. Ih, gak, lah, yau! Masa tema ngarang gitu-gitu aja. Tapiiii, emang untuk kelas kecil sih masih itu juga, hihi… Kalau sudah kelas besar tentu bervariasi.

    Tahun kemarin ada karangan kelas 4 yang begitu tajam (dan karena itu saya jadi ingat terus) berjudul ‘Malas Sejak Dini’. Isinya sepetan kepada anak-anak pemalas belajar dan tukang nyontek kalau ujian. Barusan saya canger-cengir membaca karangan anak-anak kelas tiga bertema ‘Menjadi Seorang Guru’. Isinya ya bagaimana sih lika liku kehidupan guru di mata mereka. Yah, sebenerya banyak juga sih mengenai ini yang saya tuliskan di blog saya, hehe.. (kalo ditulis satu-satu, bisa tiga halaman panjang komentarnya)

  18. Kalau sekarang kayaknya yang namanya mengarang lebih luas, Om, menjadi ‘menulis’. Sehingga tulisan anak-anak gak dibatasi hanya narasi saja. Kadang juga mulai belajar dikit-dikit menulis tulisan argumentasi atau artikel, ‘bagaimana belajar yang baik’ misalnya. Jadi mereka harus penelitian kecil-kecilan dulu. Lalu menulis profil mengenai seorang tokoh. Kalau sekolah-sekolah yang sudah punya program writing workshop malah udah lebih maju lagi. Saya masih belajar untuk mencoba menyelenggarakannya di kelas saya.. sigh

  19. paling saya suruh anak-anak ngarang dongeng untuk latihan mengetik pak trainer….

    tapi saya bukan guru mengarang, jadi saya suruh mendesign aja

    bagaimana menurut anda?

  20. Dulu waktu SD tugas “wajib” setelah libur catur wulan pasti mengarang tentang pengalaman selama liburan.

    Kadang bete juga sih, temanya itu-itu melulu.
    pernah disuruh mengarang bebas, aku mengarang berjudul TAMANKU. sumprit itu ngibul banget, soalnya aku nggak punya taman pribadi seperti yang kuceritakan dalam karangan 🙂

  21. Om NH…waktu aku SD dan SMP aku sempat ngewakilin sekolah untuk lomba mengarang dan karya ilmian menulis loh hehehehehe 😀

    aku inget salah satu guru Bahasa Inodesiaku pernah berkata, memulislah walaupun kamu tidak pandai atau kamu tidak bisa karena suatu saat kamu pasti bisa! 🙂

  22. Masalahnya, anak2 itu mudah mengingat sesuatu yang membahagiakan, yang menyenangkan. Kalo liburannya menyenangkan terus, jadi ya memang begitu jadinya. Anak2 tsb akan menulis tentang liburan. Mungkin yang harus dirubah adalah pertanyaan dari gurunya. Harus ditentukan sama gurunya. Jangan bilang “buat karangan bebas!”. Tapi harus di-spesifikkan. 😀

    1. Saya suka komentar Mas Asop ini …
      Ini sungguh masuk akal …
      dan memang betul Tamasya atau ke Rumah Nenek adalah pengalaman yang membahagiakan

      Thanks mas

  23. Judul karanganku dengan Afif sekarang jauh berbeda Om. Dia punya banyak tulisan pendek, pernah kucoba bikinkan dia blog, tapi setelah itu dia tidak mau aku bantu, dia mau tampil sendiri dengan dunianya sendiri dan komunitasnya sendiri…. 😀

    Setidaknya bisa Om lihat salah satu tulisannya yang pernah ditulis beberapa tahun yang lalu: http://penaafif.wordpress.com/2007/09/15/mama-takut-kecoa/

  24. waktu SD kalau disuruh nulis dengan judul berlibur saya paling kerepotan karena berlibur atau tidak saya ya tetap ke sawah, masa sih ke sawah saya tuliskan sebagai berlibur

any comments sodara-sodara ?