.
4 July 2013
Hari ini kami berangkat pulang ke tanah air.
Entah karena waktu check in yang terbatas atau faktor yang lain, kami satu rombongan ini mendapatkan kursi yang berpencar. Bunda duduk dimana, si sulung dimana, tengah dimana, bungsu, dimana saya pun dimana … Pendek kata tersebar. Berjauhan satu sama lain. Awalnya kami agak kuatir dengan kondisi ini, tapi setelah dipikir-pikir … ah tak apalah anak-anak sudah besar dan kami rasa mereka tau apa yang harus mereka lakukan.
Singkat kata pesawat berangkat menuju tanah air.
Di sebelah kanan saya duduk seorang Bapak-bapak yang sudah sepuh. Tapi dilihat dari gelagatnya beliau sepertinya sudah berpengalaman bepergian dengan pesawat terbang, Dan ternyata betul, setelah kami berbincang, saya ketahui bahwa beliau sudah pernah menunaikan Ibadah haji, beberapa tahun yang lalu.
Di sebelah kiri saya duduk seorang Ibu-ibu. Juga sudah berumur. Berwajah dan berpenampilan sederhana. dan bersahaja Usianya mungkin terpaut hanya 5 – 10 tahun diatas saya. Melihat gelagatnya, sepertinya ini kali pertama ibu itu bepergian jauh. Dan ternyata betul. Setelah kami berbincang-bincang, saya ketahui bahwa ibu ini pergi bersama beberapa teman-teman pengajian/majelis taklimnya. Berasal dari Malang. Ini kali pertamanya ke tanah suci. Di bawah kursinya ada dus lumayan besar bergambar Unta. Ya ini adalah Unta mainan khas oleh-oleh dari Arab. Ibu itu bilang … ini untuk cucunya katanya … Saya tersenyum. Ibu sederhana ini masih ingat untuk membelikan sesuatu untuk cucunya.
Beberapa jam kami terbang dan ngobrol … tiba-tiba ibu-ibu itu berkata pada saya …
“Om … om masih punya Riyal ?” (ya believe it or not dia memanggil saya dengan panggilan Om …)(entah dapat inspirasi dari mana ?)
Jujur saya kaget … timbul pikiran jelek saya …Pada awalnya saya berfikir … karena kami sudah berbincang-bincang dengan akrab, dia memberanikan diri … untuk meminta uang pada saya …
Ternyata saya salah besar … (Ya Allah ampuni hamba MU, yang telah berfikiran jelek)
“Ini om … maaf … saya kehabisan uang Riyal, padahal saya pingin nyimpen Riyal untuk kenang-kenangan Om“
“Kalau masih ada, boleh nggak saya beli Om … ?“ (dengan sopan dia memohon). Ya ALLAH … sungguh sederhana sekali keinginan ibu ini, ingin menyimpan Uang Riyal untuk kenang-kenangan.
Dia berkata-kata sambil memberikan ke saya uang sebesar Rp. 30.000 (tiga puluh ribu rupiah)
“Oh masih … masih Bu … Saya masih punya sedikit …”
Lalu saya pun berkata lagi …
“Ibu mau untuk kenang-kenangan ya bu … Ini saya kasih pecahan 10 riyal … 5 riyal … dan 1 riyal ya bu … biar kumplit, kebetulan saya masih ada”
Maka saya pun memberikan ibu sederhana itu tiga lembar pecahan uang riyal yang dimaksud. Yaitu 10, 5 dan 1 riyal. Sengaja saya pilihkan yang bagus-bagus saja. Yang masih agak licin penampakannya. Enambelas riyal ditukar dengan tiga puluh ribu rupiah.
Saya tidak menghitung-hitung lagi kursnya … Saya tidak peduli apa saya untung atau rugi … Saya tidak sedang berniaga. (Saya kan bukan Money Changer …)(hehehe)
Sekali lagi … Sesungguhnya keinginan ibu ini sungguh sederhana saja … pingin punya uang riyal untuk kenang-kenangan. Ini sangat menyentuh hati saya. So … lupakan kurs …
Ibu-ibu itu pun tersenyum … “wahh kok banyak Om … sepertinya saya dikasih bonus lebih nih sama Om …”
“Udah … ambil saja Bu … saya ikhlas kok Bu …biar bisa disimpan buat kenang-kenangan Ibu “
Lalu ibu itu tersenyum bahagia seraya memasukkan tiga lembar uang riyal tersebut dengan hati-hati ke dalam dompetnya …
Menyimpannya dengan rapi …
bersama lembar-lembar kenangan teramat manis …
Kenangan Beribadah umroh ke tanah suci …
Salam Saya
.
.
.
#berkaca-kaca.. berkaca-kaca..
tapi memang yg tampang seperti itu wajib dipanggil “Om..” 😆
Aarrrggghhh ..
tampang boros maksudnya kan ???
Om… om masih ada riyal om? Buat saya koleksi 😀
Saya tuker pakai yen ya 🙂
**becanda** Ngga asyik kalau bukan tempat kunjungan sendiri…..
Memang kalau bepergian sebaiknya menyimpan dulu setiap satuan mata uang tempat itu supaya jangan terpakai…kecuali mendesak sekali. Untuk pengoleksi apa saja, saya juga menyimpan mata uang negara-negara, atau apa saja (tissue, amplop dsb) yang bisa menjadi kenangan.
Ya begitulah EM …
Sederhana banget …
tapi saya yakin itu sangat berarti bagi ibu itu
🙂
jaaahhh padahal sedang dari tanah suci kog masih berfikir “aneh” pun.. 😀
senang ya berkenalan dengan ibuibu yang hobi koleksi untuk kenangan..
anak sulung mirip bapaknya deh.. dan anak2 ga ada cerita duduk terpencar begitu? bunda? cerita sama tetangga teman terbang pulang? lucu ya berpencar gitu jadi ada cerita..
salam hari lebaran bentar lagi ya om.. selalu sehat dan bahagia, maaf lahir batin..
konversi 16riyal = 42rb ya om.. semoga berkah..
Itulah Tin …
Saya nyesel banget …
Punya pikiran jelek sebelumnya …
(mudah-mudahan ALLAH mengampuni …)
Dengan si sulung koq seperti kakak adik ya, Om. .. 🙂
Ibu sederhana bercerita kepada cucu2nya “uang ini saya dapat dari Om Eyleykhan”. . .
Pasti Ibu sederhana itu selalu mengingat Om inihhh. . .
Si Sulung memang fotocopy saya …
hahaha
berarti emang pas dipanggil Om hehehe
terharu sy dengan keinginan sederhana ibu itu 🙂
Iya Chi …
Saya sangat menyesal punya pikiran buruk mulanya …
ternyata niatnya sederhana banget
Kapan mimi sekeluarga punya cerita yg sama yaa 🙂
Saya mendoakan Mimi bisa kesana
Pertolongan dan rejeki ALLAH itu datang dari mana-mana Mi …
termasuk dari pintu yang tidak kita duga …
asal kita berikhtiar dan selalu memohon pada NYA..
menyenangkan orang lain semoga menjadi ibadah ya Om..
*saya juga pengen umroh, semoga suatu saat bisa sampai ke sana.. Aamiin 🙂
Amiiinnn …
Saya doakan Ne’ bisa kesana juga
Aamiin, makasih Om Nh 🙂
si om dimana2 emang dipanggil om. hahaha.
seneng ya om bisa ngebantu ibu2 itu… walaupun awalnya rada salah sangka… manusiawi kok ya om… 😉
btw si sulung mirip banget ya ama om nh….
Iya Om Arman …
Saya sangat menyesal punya pikiran buruk pada si Ibu …
Luwar biasa mirip! Kelak jika Sulung sudah om-om maka penampakannya persis kayak Si Om beneran itu 😀
Yah itulah jaman sekarang Om, orang semakin parno karena memang kondisi sekarang seperti itu ya 😦
Tapi kebaikan hati Om sudah menghapus pikiran jeleknya kok 😀
Amiiinnn …
Mudah-mudahan yang tidak seberapa ini bisa membuat kenangan si Ibu selalu nempel di hati
membayangkan berapa lama ibu nabung untuk berangkat umroh, dan mungkin juga untuk beli oleh2 nya…apalagi
mungkin kecil juga kesempatan dia akan berangkat jauh lagi, jadi riyal yang tersisa ini pasti akan sangat berharga baginya… jadi tersentuh
Itulah Kak …
Dan saya perhatikan …
yang seperti Ibu ini … banyak lho Kak …
Baik Ibu-ibu ,,, maupun Bapak-bapak …
sangat bersahaja … namun begitu khusyu’ mengikuti seluruh rangkaian ibadah …
menyenangkan orang lain ya Om, Pascal aja senang sekali loh Om waktu neneknya menunjukkan uang riyalnya yang disimpan waktu pergi haji waktu itu. Bukan cuma itu Pascal suka diceritakan apa saja yang ada disana
Iya Mbak …
Mudah-mudahan dengan demikian si Ibu bisa tetap menyimpan kenangan
dam syukur-syukur bisa menginspirasi masyarakat di sekitarnya
Adem mbacanya.
Alhamdulillah …
Puji Allah Mas …
betul Pak, memang ada rasa harus tersendiri mengingat kembali semua kenangan indah itu ketika meihat uang kenangan itu… bahkan saudara2 banyak yg minta 1 reyalan buat ‘pemicu’ tekad sampai di sana juga 🙂
Iya ya Mechta …
We never know …
hal kecil ini insyaAllah bisa bermanfaat …
paling tidak untuk memberikan semangat bagi lingkungan si Ibu … untuk ikut sampai tanah suci juga
memberikan kebahagian kepada sesama walau sederhana, cerita sederhana yang layak dicontoh dan diniatkan oleh siapapun..
Amin …
Terima kasih Mas Adnan …
Saya hanya menceritakan apa yang saya alami
Tindakan kecil yang bermakna besar ya Om..
Ibu tersebut insya Allah akan selalu terkenang dengan 16 riyal beserta orang yang bersedia menukarkannya..
Kedua orang tua saya juga masih menyimpan beberapa lembar riyal ketika mereka naik haji beberapa tahun yang lalu. Katanya untuk kenang-kenangan dan sebagai “pemanggil” untuk kembali lagi suatu saat kelak, hehe.. 🙂
Mudah-mudahan Uda …
Dinilai dari uang sebetulnya tidak seberapa Uda …
Tapi semoga yang sedikit ini bisa membuat ibu itu senang …
Yakin koq nggak bakal dituker lagi ke rupiah sama si ibunya 🙂 malah suatu saat nanti ibu tuh pasti cerita kalo riyal-nya didapat dari orang baik hati dipesawat saat pulang, InsyaAlloh “berkah” itu kurs-nya tak berhingga di sisi Alloh.
Amin …
Mudah-mudahan yang sedikit itu bisa membahagiakan si Ibu …
Amiiin InsyaAlloh.
aku masih simpan selembar uang 10 riyal di dompetku juga Om…he..he..lembar uang yg tersisa satu-satunya.Maklum Ibu-ibu…
Hahaha …
sisanya habis dibelanjakan oleh-oleh ya Ina …
🙂
Banyak jalan dan kesempatan untuk membahagiakan orang lain ya Om
Saya juga punya koleksi uang dari beberapa negara termasuk uang Rusia
Salam hagat dari Surabaya
Wah salah..harusnya salam hangatnya dari Jombang
Betul sekali pak de
hawong ke Singapura saja menyisakan uang “Sing dolleh”
mosok ke tanah suci tidak mengkoleksi Riyalnya …
Selamat Mudik Pak De
Salam saya Pak De
Paling tidak, Om NH sudah punya pengalaman jual beli valas…
Dan satu2nya Penjual Valas yang murni Syariah…
Hahaha …
ya nggak lah Pak …
Untung masih simpan Riyal ya om jadi bisa membuat seorang ibu bahagia 🙂 . Si sulung dorong troley ada bbrp dus besar, oleh-olehnya apa saja om? *penasaran lihat isinya 😀 .
Itu tumpukan Air Zam-zam …
Dapet gratis dari penyelenggara perjalanan umroh … masing-masing lima liter … so Alhamdulillah kita dapet 25 liter (soalnya berlima)
hehehe
Taqabbalallahu minna waminkum
Selamat Hari Raya Idul Fitri, 1 Syawal 1434 H.
Mohon Maaf lahir dan bathin
Hahaha,saling berbagi..
bertambah pahala..
Gema Takbir Menyapa Semesta,
Membesarkan dan Mengagungkan Yang Maha Esa nan Maha Suci,
Bersihkan Hati Kembali Fitri di Hari Kemenangan,
Terkadang Mata Salah Melihat dan Mulut Salah Berucap,
Hati kadang salah menduga serta Sikap Khilaf dalam Berprilaku,
Bila Ada Salah Kata, Khilaf Perbuatan dan Sikap,
Bila Ada Salah Baca dan Salah Komentar,
Mohon Dimaafkan Lahir dan Batin,
Selamat Merayakan Idul Fitri 1 Syawal 1434 H
He3 jangan2 ibu ini juga seorang blogger. Kok dia manggil om?
Tapi melihat dari kesederhanaannya ga mungkin
Btw saya juga gitu om, klo jalan kemana2 biasanya beberapa uangnya saya simpan, karena pasti diminta sama istri dan anak2 utk koleksi. Bukam itu saja bahkan kunci (kartu) hotel jg dimintain….. 🙂
ini kunjungan perdana saya,
semoga bisa menjalin silaturahmi,
selamat idul fitri 1434 H,
salam hangat dari Banjarbaru – Kalimantan Selatan 🙂
Selamat Merayakan Idul Fitri 1 Syawal 1434 H Om..
Ini juga kunjungan perdana saya, seorang trainer muda.
Kami sekeluarhga mengucapkan
“Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1434 H”.
Mohon maaf lahir dan bathin
Taqabbalallahu minna waminkum
saya malah belum pernah lihat Riyal nih Om..
Selamat Hari Raya Idul Fitri ya buat Om trainer sekeluarga. Mohon maaf lahir bathin
so sweet banget baca ceritanya :’)
eh tapi jangan-jangan ibu-ibu diam-diam adalah salah satu pembaca blog oom. Makanya beliau manggil “oom” *ngasal banget :p
so sweet om…..
dan kenapa ibu itu manggil om yak..hihihihihi
minal aidzin wal faidzin
Koleksi kenang2an dari negara yang dikunjungi paling simpel ya mung duit hihihi xD
Wah ibunya dapet tuker riyal dari om om ni yeeey ~ 😛 😛
Jadi inget waktu pulang umroh juga di pesawat tak sengaja mendengaar percakapan bapak yang duduk di bangku belakang. Dimana dia bercerita kehilangan anaknya yang berpulang karena kurang perhatian dan terlalu sibuk bekerja. Setelah itu beliau mengangkat anak dan mengumrohkan keluarga dan semua sanak saudara terdekat untuk mendapatkan bimbingan dari Allah SWT. Subhanallah, itu salah satu peringatan untuk kita melalui orang lain ya, Om… :’)
Aseli, kalau saya belum pernah lihat uang riyal secara fisik dan langsung lho Om?
Btw, Dengan segenap ketulusan mengucapkan Minal aidzin wal faidzin, mohon maaf lahir dan batin
Om Her, selamat ya..dengan ibadah umrohnya…
Selamat haeri RayaIdul Fitri, mohon maaf lahir batin..
Trus, mau juga lho di kasih uang riyal…hehehe
Salam buat keluarga 🙂
Taqabbalallahu minna waminkum
Selamat Hari Raya Idul Fitri, 1 Syawal 1434 H.
Mohon Maaf lahir dan bathin
Enam belas riyal senilai 30 ribu rupiah…. 😀
Pasti akan jadi kenangan tak terlupakan bagi ibu itu dan juga bagi Om Nh…
(sst… jangan2 ibu itu suka ngintip blog Om juga ya? hehehe…)
mohon maaf lahir dan batin oomm,,
pengalaman yang sangat menarik dan bisa di jadikan pembelajaran
Postingan ini membuat sata dua kali tertawa kecil Om..
Pertama : ‘panggilan’
Kedua : Money Changer
Semoga saya juga nanti punya cerita-cerita tentang riyal 🙂
Jangan-jangan ibu tadi sudah pernah baca blog ini, dan tahu panggilan “om” yang terkenal itu?
“Bercanda.com”
pelajaran buat kita tuh…
dilarang su’udzon (berburuk sangka) antar sesama
maaf jika ada yg butuh riyal… saya Jual RIYAL khusus pecahan 1, 5 & 10. Untuk Umroh & Haji
lokasi Jakarta Selatan/Jabodetabek
hub Ary : 02194396817 (esia, sms dulu jg gpp) 🙂