MACAU : TAK MAU


.
Postingan ini terinspirasi dari tulisan Pak Necky Effendi.  Tulisan pak Necky tersebut kurang lebih menceritakan tentang kebanggaan sebagai anak Bangsa.

Judul tulisan ini kalau mau diperjelas adalah … Macau, tak mau … menerima penukaran uang rupiah.

Saya ingin sedikit bercerita mengenai pengalaman yang pernah saya alami.  Mungkin sebagian pembaca sudah ada yang tau bahwa beberapa waktu yang lalu dari tanggal 6 – 10 Februari 2012, Trainer berkesempatan untuk berkunjung ke negara Macau, menghadiri suatu konferensi.

Terus terang untuk perjalanan kali ini saya kurang melakukan persiapan yang cukup.  Saya belum sempat melakukan penukaran mata uang.  Saya baru menukar uang, saat transit di airport Hongkong saja.  Ratenya sudah pasti mahal.  Sehingga saya hanya menukar sedikit saja.  Secukupnya saja.  Tukar Rupiah ke Dollar Hongkong.

Lho kok dollar Hongkong Om ?  kan Om mau ke Macau ?
Ya … saya menukar dollar hongkong saja, sebab menurut informasi yang saya dapat,  Dollar Hongkong itu juga berlaku di Macau untuk alat pembayaran.  Ratenya adalah satu banding satu.  Artinya ratenya sama.  Sementara mata uang Macau sendiri adalah MOP, atau biasa disebut sebagai Pataca.  Pataca hanya berlaku di Macau, tidak berlaku di Hongkong.

Karena hanya menukar sedikit, maka di hari kedua saya bermaksud untuk menukar lagi rupiah saya di money changer setempat.  Sekedar tambahan dana untuk berjaga-jaga.  Tanya kiri kanan … ternyata money changer yang terdekat, lokasinya terletak di dalam Casino, yang menyatu dengan gedung Hotel tempat saya menginap.

Jadilah saya masuk Casino itu untuk menukar uang rupiah saya.  Sayapun melenggang menuju ke konter money changer yang dimaksud,  melewati wajah-wajah galau di meja judi itu.  Sesampainya di konter saya menyerahkan beberapa lembar uang rupiah limapuluh ribuan biru, yang akan saya tukar …

Petugas di konter tersebut, lama sekali mengamati uang saya … terawang sana-terawang sini … sepertinya asing sekali mata uang kita itu.  Berulang kali mereka meraba dan menyinari uang saya dengan sinar ultra violet.  Tak cukup hanya itu … mereka membawa uang saya ke back office … mungkin mau dikonfirmasi dulu sama managernya … Saya menunggu lama.  (mulai dari sini … urat eksistensi saya sebagai anak bangsa … mulai tersinggung nih, saya merasa seperti pesakitan yang sedang menunggu vonis).

Akhirnya … si petugas tersebut bilang pada saya … dengan bahasa Inggris yang sangat terbatas … kurang lebih berbunyi … “ … No change … No change … Not accepted …” (beuh … pake tuxedo, dasi, keren … kok nggak bisa bahasa Inggris sih)

Aaarrrgghhhh … mau marah !!!

Uang kita tidak bisa di tukar disana … !!!  Tidak diterima !!!

Saya tidak tau apakah di money changer di luar Casino menerima penukaran rupiah atau tidak … namun sepengetahuan saya … Ketika saya jalan-jalan di pusat kota Macau… Setiap ada money changer saya selalu menyempatkan untuk melihat daftar list mata uang dan ratenya yang terpampang disana … And Yes Indeed … tak ada Rupiah disana … tak ada tanda bendera merah putih kecil disana.  Saya berasumsi … money changer ini tidak menerima Rupiah juga … sama seperti money changer yang di Casino itu.  (Saya memang tidak bertanya langsung pada petugas money changer yang di tengah kota tersebut.  Saya trauma … Takutnya saya ditolak lagi seperti peristiwa di money changer Casino itu …  Takutnya saya sakit hati lagi …)(Trainer sensi !!!)

Macau… Tak Mau …

Tak mau menerima uang kita …

Terus terang … rasa nasionalisme saya sedikit terusik disini !!!

(Kondisi di Macau sangat berbeda dengan di Hongkong … kalau di Hongkong … tanda bendera merah putih kecil bertebaran di daftar list mata uang asing yang bisa ditukar disana)(apa lagi di Causeway bay …)(Di beberapa money changer partikelir di Causeway bay ini … bahkan ada tulisan tambahan dalam bahasa Indonesianya … terpampang jelas di loket … tulisan yang berbunyi … “bisa tukar Rupiah Indonesia, … tanpa komisi”)(atau tulisan lain yang berbunyi kurang lebih … “bisa kirim uang rupiah disini … cepat sampai… biaya ringan”) dan sebagainya.

Untuk yang beginian … Hongkong memang TOP !!!

Salam saya

Penulis: nh18

I am just an ordinary person who work as a trainer. who wants to share anything he knows ... No Matter how small ... No Matter how simple.

30 tanggapan untuk “MACAU : TAK MAU”

  1. wah…pengalaman yg tidak mengenakan y pak ..mgkn dihongkong krn byk TKI nya pak mknya lbh bersahabat dg Indonesia. bsok2 jgn ke macau lagi lah, ke jambi belom kan ??? hahahah *gaperlu tukar rupiah loooh

  2. waduh!
    terus? selama gak bisa nuker duit? gimana kabar si om disana?
    dapet pertolongan dari siapa?
    makanya yah, saya paling takut kekurangan duit
    ujung2nya pas pulang malah nyisa hiihhi wlo tidak sampai buanyak 😀
    tuh sampe sekarang duit asean masih rapi2 😀
    klo baca begini, jadi gak pengen ke macau deh *padahal mah gak punya duit hahaha*

  3. hiihihi….mungkin maksudnya biar orang indonesia gak usah ikutan berjudi di Casino nya Mas , makanya gak bisa tukar rupiah disana… 😛
    (pdhal banyak orang kita yg ikutan judi disana yaaa…. ) 😀
    salam

  4. Di Hongkong bisa menukar rupiah dengan mudah, barangkali karena banyak TKI di sana, Om. Kalau di Macau, mungkin karena sangat jarang orang Indonesia yang mau berjudi di sana, sehingga tidak ada yang menukarkan rupiah.

    Bagi orang-orang Indonesia, Macau tuh gak level buat berjudi. Mainan mereka ke Las Vegas… hahaha… 😀
    *sok teu…..*
    **sengaja.. orang sombong kudu disombongin lebih** 😀

    1. wkwkkkk.. kepikiran juga spt yg dibilang inyiak..
      keknya kasino di macau emang gak lepel wat para koruptor Indonesia.

      #yg penting sombong 😛

      1. atau jangan2 selama orang Indonesia main judi di sana, nuker duitnya bukan dari IDR melainkan pake US$ atau mata uang lainnya.
        Kan gengsi klo mpe ketahuan orang Indonesia, secara Indonesia dianggap negara … *isi titik2nya sendiri yah hehehe*

  5. kalau hongkong memang banyak orang indonesia ya om.. apalagi kan banyak TKI disana.. tapi kok macau gak yak? pasahal bedanya dikit aja gt dari hongkong.. emangnya org indonesia jarang yg berjudi.disana? eh tapi klo rmang jarang bagus juga toh 😀

  6. kalau hongkong memang banyak orang indonesia ya om.. apalagi kan banyak TKI disana.. tapi kok macau gak yak? pasahal bedanya dikit aja gt dari hongkong.. emangnya org indonesia jarang yg berjudi disana? eh tapi klo emang jarang bagus juga toh 😀

  7. Sok kaliiiii….
    Menurut saya kalau ada yang tak mau menerima mata uang salah satu negara besar, berarti memang negara itu termasuk ‘tertinggal’. Well, dunia ini kan bukan hanya negaranya saja toh. Masa tidak tahu Indonesia….
    *jadi terusik juga nasionalisme ini….

  8. Setahuku dulu waktu pernah memegang paspor biru (diplomat -ikut papa) ada halaman yang distempel (Berlaku untuk semua negara) kecuali Macau dan Israel.
    Jadi secara resminya orang Indonesia tidak boleh ke Macau. Banyak diplomat yang memakai paspor hijau/paspor biasa waktu di Hongkong untuk nyebrang ke Macau – under his/her own risk – asal tidak ketahuan :D. Mungkin karena itu pula Macau tidak menerima rupiah yang merupakan mata uang resmi negara RI.

    Biasakan untuk menyimpan mata uang US $ waktu pergi ke LN, karena lebih mudah untuk ditukarkan. Bukan urusan cinta negara atau tidak, tapi memang US $ yang paling mudah dipakai di seluruh dunia.

    Di sini ada kartu ATM bank/kantor pos yang mempunyai tanda khusus yang bisa dipakai di ATM bank/kantor pos seluruh dunia, untuk menarik uang dalam bank notes negara tersebut. Aku pernah pakai di Jerman, Belanda, Thailand, dan Indonesia tentunya.

  9. well….menurut mbak EM, bisa jadi mereka sama sekali ga kenal dengan Indonesia. Justru itulah kita butuh olahragawan kita berkibar di dunia biar nama Indonesia lebih dikenal secara positif. Dan bukan nazaruddin atau gayus yg jadi head lines di koran negara lain….hehehehe.

    Ngga marah dan ngambek khan om???

any comments sodara-sodara ?