DISKON


.

Senin, 20 Mei 2013

Saya mengikuti sebuah seminar sehari penuh.  Info seminar ini saya dapatkan dari Bang Aswi.  Saya tidak rugi menghadirinya … karena banyak sekali pembelajaran yang saya dapat hari itu.  (Thanks infonya Bang Aswi).

Ini seminar sehari tentang sepak terjang pemasaran produk bermerek lokal Indonesia.  Merek-merek yang dinilai berhasil di kategori produk masing-masing.  Bukan hanya berhasil mengalahkan antar sesama merek produk lokal, yang lebih membanggakan lagi adalah … mereka juga berhasil bersaing dengan (bahkan mengalahkan ) dominasi merek-merek Asing.

Ada banyak kiat-kiat aktifitas promosi dan komunikasi marketing yang sangat kreatif (out of the box)  dijabarkan dalam seminar tersebut.  Salah satu yang menarik perhatian saya kemarin adalah … upaya promosi sebuah jaringan restoran seafood.  (tak usahlah saya sebut namanya).

Mereka menerapkan sebuah promosi yang “nyleneh” menurut saya.  Seminggu sekali, pada hari tertentu mereka menerapkan diskon atau potongan harga sesuai umur.  Istilah mereka adalah … gunakan KTP anda sebagai Kartu Diskon.

Seluruh penonton di Balai Sidang kemarin tertawa ngakak.  Sebuah ide gila yang lain dari pada yang lain.

Ini artinya … jika saya berusia 50 tahun … dibuktikan dengan KTP saya … maka saya hanya akan membayar 50% saja.  Bayar setengahnya saja.  Aaaahhhhaaaa … asssiiikkkk !!!.   Ambil contoh lain, Pak De Cholik yang berusia 63 tahun … maka diskonnya adalah 63 %.  Enak kaaaannn …. Lebih Tua umur anda … Lebih murah harganya.

Si pemilik Resto ini bercerita bahwa, pernah saat program diskon ini berlangsung,  ada pengunjung yang membawa nenek yang berusia 103 tahun.   Ya sodara-sodara … Ini artinya … mereka makan-minum gratis … Tidak Bayar … !!!

Penonton tambah pecah ketawanya … !!!

Si pemilik Resto sejurus kemudian berkata lagi … kurang lebih begini presentasinya …

Kami sempat ngobrol-ngobrol dengan para pengunjung tua yang datang saat diskon umur ini berlangsung.  Kami ingin menggali komentar dari para Opa-opa, Oma-oma, Kakek-Nenek, Eyang – Embah dan sebagainya.  Rata-rata mereka menyambut gembira program diskon ini.  Dan yang menyentuh hati kami adalah … beberapa dari mereka bilang … “Semenjak ada program ini … kami, para orang tua, para Opa-oma ini … jadi sering diajak makan-makan enak … makan di restoran … oleh anak-cucu kami … !!!”

.

Kali ini penonton terdiam !!! (Termasuk saya …)

Jadiiii … mereka itu … para pemburu diskon itu … mengajak jalan-jalan dan makan-makan para orang tua ini  … hanya karena pingin mengejar Program Diskon Umur saja … hanya ingin “numpang pinjam” KTP nya para Opa dan Oma ini saja … seolah-olah menyenangkan Orang tua … tapi ada maunya … !!!  Pengen makan -makan enak tapi bayarnya murah … !!! kalo perlu gratis  …tis !!!???.

Kalo nggak ada program diskon ini … mungkin Opa-Oma itu … tidak akan pernah diajak makan sama-sama di resto yang enak.

Saya langsung trenyuh …

Dalam hati saya berterima kasih dengan pemilik restoran jaringan sea food yang luar biasa ini.  Beliau secara tidak langsung telah memberikan pelajaran berharga pada kita semua.  Pelajaran tentang pentingnya membahagiakan orang tua.  Semoga kita semua TIDAK termasuk anak-cucu yang seperti cerita diatas.  Anak-cucu yang baru mengajak Orang Tua kita makan yang enak di resto yang terbaik … jika … ada program diskon umur saja …

Sejatinya …

Kita wajib membahagiakan orang tua kita … SETIAP SAAT !!!

Karena pasti ada nama kita disebut …
Di setiap helaan nafasnya …
Di setiap gumaman lafadz doa mereka … !!!

(Sebuah pengingat … untuk diri saya sendiri !!!)

.

Salam saya

71071D338183D7765E8404E3E942AEC9.

.

.

Penulis: nh18

I am just an ordinary person who work as a trainer. who wants to share anything he knows ... No Matter how small ... No Matter how simple.

93 tanggapan untuk “DISKON”

    1. Itulaaahh …
      Terus terang kemarin itu saya terdiam merenung lama …

      semoga kita bisa menyenangkan orang tua kita setiap saay ya

      Salam saya Meta

  1. bagaimana kita akan dihargai oleh anak dan cucu kita kalau sama orang tua aja…hitung2an. Kalau sekali2 ngajak yg diskon-an ya bolehlah tp kalau sampai ngajak ortu tp nunggu yg diskon itu namanya *terrrlalu…* (logatnya bang haji yah)

    1. terlalu hahahaha, setuju….tapi ya masih mending juga ya om, daripada ga pernah traktir ortu baik pas ada ataupun ga ada diskon. Ini terlalu kuadratt!! wkwkwkw

      1. Betul Pak Neck …
        Sebetulnya tidak apa-apa memburu diskon …
        tapi … kalau sampe hitung-hitungan dengan orang tua …
        kok rasanya kebangetan banget yak

        salam saya Pak Neck

  2. Jadi teringat resto soto kudus kauman yang ada di Pondok Cabe Om. Kalau di sini bukan diskon lagi, tapi free seratus persen. Ibu hamil gratis seumur hidup. Mau tiap hari ke sono juga gratis terus. Plus hari Jumat jam tertentu juga gratis. Di balik gratisan itu ternyata tersimpan perjuangan pendiri dan pemiliknya yang luar biasa menyedihkan. saya baru tahu kisahnya L) Eh, kok ngoceh gini jangan2 udah pada tahu ya :p

      1. Betul Lank ..
        Namun demikian …
        saya juga sempat browsing … sepertinya ada banyak cerita lika liku selama perjalanan perkembangannya…

        salam saya

  3. hingga ke pertengahan, saya masih ikut terbahak, terutama bagian nenek berusia 103 tahun, tapi tawa saya langsung menguap saat membaca curhatan mereka. Mengajak mereka makan ‘enak’ hanya untuk mengakali diskon, menurut saya sungguh keterlaluan.
    Selagi ada umur, muliakanlah, bahagiakanlah orang tua kita.

    1. Setuju Abi …
      Saya rasa tidak perlu dengan biaya yang mahal-mahal …
      cukup dengan menyambangi mereka saja … saya rasa ini sudah merupakan kebahagiaan yang luar biasa bagi mereka

      salam saya Abi

    2. Sama spt Abi Sabila, Om..
      Saya yg tadinya tertawa tiba2 bs berubah jd sedih..
      Iya, mengingatkan kita semua utk selalu ingat orangtua, terutama di saat senang..

      Ah, sy bersyukur sekali om, sering punya kesempatan berkumpul bersama keluarga, orangtua dan adik2 saya, pergi ke suatu tmpt, bersenang2, semoga ke depan Allah terus memberi kesempatan2 spt itu lg..

      Do’a yg sama utk Om NH dan keluarga 🙂

  4. Sama seperti Om. Waktu baca atasnya seneng banget apalagi diskonnya makin besar. Giliran kebawah filosofinya bikin saya gak bisa ngomong apa2. Mungkin disitu kali om berkahnya jualan supaya rame, menyenangkan orang tua..

    1. Iya Mbak Yun
      Promo tersebut mengingatkan kita semua .. untuk jangan lupa menyenangkan hati orang tua …
      (walaupun tidak selalu dengan cara mentraktir mereka makan)

      Salam saya

  5. Dalem, Om. Alhamdulillah seminar itu menghadirkan tokoh tentang pentingnya pembelajaran. Dia tidak hanya memberikan kebahagiaan pada anak cucu tersebut, tetapi juga kebahagiaan bagi para opa dan oma. Sungguh luar biasa! Hasil seminar yang lain di-share juga ya, Om ^_^

    1. Siaaaappp Bang …
      Sekali lagi … saya merasa beruntung bisa datang ke seminar tersebut
      ada banyak hal kita bisa pelajari dari banyak perusahaan keren … Baik Swasta … maupun BUMN

      Yang jelas … Semuanya … MADE IN INDONESIA …
      Merek Asli Indonesia …

      Salam saya Bang

  6. makasi sudah mengingatkan aku juga om.. meskipun mama skrg masih bisa diajak kemana-mana, tapi suatu saat beliau akan tua juga..

  7. Aduh Om, saya mewek kan…. Kasihan kakek-nenek yg ‘dimanfaatkan’ begitu.. Semoga kita bisa membahagiakan orang tua kita tanpa itung2an, seperti mereka juga tidak pernah itung2an ketika membesarkan kita dan mendidik kita. Amin… #mewek lagi 😥

    1. Tik …
      I tell you ya Tik …
      Saya yakin se yakin-yakinnya … kamu sangat membahagiakan dan membanggakan hati Bapak …
      Secara Fisik … bapak bisa berkunjung ke Jepang …
      Secara Psikologis … bapak bisa berbangga salah satu putrinya berkesempatan belajar di luar negeri …

      Saya yakin itu

      Salam saya

  8. Hyaaaah, saya pun kecewa kalau anak2 saya kelak seperti itu. Pemburu diskon itu gak masalah, yang jadi masalah ya itu tadi. kasihan ya, Om.

    “kasihan orang tua kalau begitu caranya, nak”. 🙂

    1. Iya … Betul Sekali Idah …
      Berburu diskon itu memang sama sekali tidak masalah
      Yang masalah itu … niatnya

      Salam saya Idah

  9. Terima kasih Om, sudah diingatkan kembali, terkadang sebagai anak, kita (saya maksudnyah) masih suka ‘itung2an’ sama orang tua 😦

  10. “Karena pasti ada nama kita disebut …
    Di setiap helaan nafasnya …
    Di setiap gumaman lafadz doa mereka … !!!” –> aaiih… marakke mbrambang kiye…

  11. saya setuju, Om NH. Kita harus membahagiakan orang tua kita.
    Saya masih punya 3 ibu, dan 1 pasang mertua yang selalu saya harapkan do’a dan keridhoannya. Meski tak mudah membahagiakan ortu sebanyak itu, tapi saya tetap berusaha mnjadi yang terbaik bagi mereka.

    1. Betul Sekali Bu …
      Saya rasa … dengan jalan menyapa dan mengunjungi mereka …
      tentu akan membahagiakan mereka

      Salam saya Bu

  12. Langkah yang perlu dicontoh untuk memberikan kemanfaatan pada orang lain tuh Pak, apalagi saya sebagai seorang pedagang. Ada hal menarik yang saya serap.

    Sayapun pernah membaca di salah satu majalah bulanan, ada seorang penjual entah soto atau bakso saya lupa. Beliau menggratiskan untuk pelanggan yang hamil tanpa batas waktu, juga pada hari jum’at selama 1 jam menggratiskan sotonya untuk semua kalangan. Ternyata langkah yang dilakukan justru tidak membuat usahanya merugi, malah dengan niat sedekah kini usahanya malah menggurita

    1. Itu soto pak Is …
      Jika saya baca sejarahnya … ini banyak sekali lika-liku ketika awal gerai ini berdiri …

      salam saya

  13. Oooooom…
    Ide diskon si pemilik restoran itu brilian sekali yah Om…
    Dan makasih karena sudah mengupasnya secara mendalam di postingan inih..

    bener bener berasa diingatkan….

    1. Alhamdulillah Bi …
      Ya … intinya memang sederhana saja … yaitu … jangan lupa untuk selalu menyenangkan hati orang tua … walaupun tidak selalu berarti ngajak makan-makan

      Salam saya Bi

  14. Ide luar biasa, jika kita memandang secara positif maka itu sebuah ajakan bagi kita. Banyak cara untuk menyenangkan orang tua. Saya jadi bengong. Nyesel selalu di belakang.
    Makasih Om sudah diingatkan banget.:)

  15. Mungkin tak semua anak sukses hidupnya….sehingga saat mau menyenangkan orangtua, perlu menunggu program diskon.

    Teman saya punya beberapa kartu kredit, kalau mau membayar, selalu tanya…KK apa yang lagi ada program diskon? Bukan karena nggak mau bayar, kalau memang ada yang diskon, kenapa tidak?

    Ini seperti saya, analog lain…tentang sepatu.
    Semenjak pernah jatuh saat outbound saya dianjurkan menggunakan sepatu mrk tertentu yang sol nya lunak. Dan sepatu merk Scholl dan teman-teman nya mahal untuk ukuran kantong saya, bahkan saat saya masih aktif. Jadi kalau ada program diskon untuk sepatu ini, saya bisa dipastikan akan beli.

    1. Memburu diskon itu sama sekali tidak salah … sama sekali tidak salah …
      Namun demikian … maksud saya adalah jangan sampai … niat membawa orang tua ke resto tersebut adalah bukan untuk menyenangkan mereka tetapi … semata-mata dipinjam KTP nya … buat nebeng biar dapet diskon gede …
      Kalo gak ada program Diskon Umur … nggak ngajak orang tuanya …
      ini yang mungkin kurang pada tempatnya …

      Salam saya

  16. Sisi positifnya adalah.. pemberian diskon berdasarkan umur itu bisa kembali ‘merekatkan’ hubungan antar anggota keluarga dengan kakek-nenek,simbah-mbah masing2.

    Karena memang harus diakui bahwa jarang sekali keluarga makan bersama dengan sesepuh keluarga di luar rumah.. Ini memang sebuah fakta yang agak memprihatinkan memang… 😦

    1. Mmm … sepertinya anda tidak baca postingan secara utuh nih … pengertiannya jadi agak melenceng …
      *tapi saya maklum kok …*

      Sory juga …
      (hehehe)

  17. iya tuh om.. pakde ku juga ajak makanmakan disini arisan keluarga biar dikortin 75%, umur pakde gitu.. sampe ku bilang kenapa kudu kesana kumpul sih? pakde bilang anak2nya maunya gratis.. jadi sedih.. kog sama orangtua itungitungan ya..

    1. Sebetulnya tidak apa-apa memburu diskon …
      tetapi jangan sampai … tidak menyenangkan orang tua karena tidak ada diskon … 🙂

      Salam saya Tin

  18. Mau nya sih sering-sering, cuma kalau gak ada discount umur opa dan oma senyum sementara dompet ku merana hhuhuhhuhuhu

    Jadi lumy banget ada discount umur cayooooo Dcost

    1. Kalau tidak ada diskon … ya kita senangkan mereka dengan cara yang lain …
      dengan mengunjungi saya rasa sudah sangat membahagiakan mereka

      Salam saya

  19. om..ini yang punya motto: rasa bintang lima harga kaki lima itu?

    ga tega juga klo bawa para sepuh ke sini hanya karna disc sesuai umurnya,kasianlah..
    sepertinya gimana gituu..

    ** jadi pengen ke situ pengen liat siapa aj yang bawa orang tuanya kan ajdi ktauan tuh pengen disc 😀

    1. Betul Sekali Wiend

      Memburu Diskon sebetulnya sama sekali tidak apa-apa …
      yang “apa-apa” itu … kalau … jika tidak ada diskon yang tidak mengajak orang tua … ini yang agak bagemanaaa gitu … 🙂

      Istilahnya … itung-itungan dengan orang tua …

      Salam saya

  20. idenya memang kreatif banget, diskon sesuai umur dalam KTP, tapi ternyata disalahgunakan tujuannya oleh beberapa orang yang tega memperalat orang tua….benar-benar trenyuh aku jadinya, semoga kita terhindar dari sifat demikian …salam

    1. Amiinnn …
      Berburu diskon itu sah-sah saja …
      Tapi jangan sampai “memperalat” orang tua seperti itu

      Mudah-mudahan kita semua terhindar dari niat tersebut ya Pak

      Salam saya Pak Har

  21. Dapet inspirasi nih habis baca artikel ini om. Kira kira diskon berdasarkan umur gini bisa gak ya dijalankan di usaha saya. Secara saya bergerak di bidang jualan souvenir pernikahan? 😀

    1. Restoran tersebut diatas juga menjalankan promo … “Jika Hamil … baru bayar”
      Jadi mereka juga menyediakan resto itu untuk pesta perkawinan … untuk 300 orang.
      Pengantin dan Keluarganya tidak perlu bayar apa-apa …
      Nanti ,,, Suatu hari nanti … kalau Pengantin Wanitanya sudah hamil … baru dibayar makanan untuk pesta kawinan itu …

      (Untuk yang ini .. saya tidak tau bagaimana cara mengawasinya … Bisa aja kan … Sang Mempelai Wanita sudah hamil … tapi nggak lapor pada resto itu … akhirnya amblas itu uang)

      Salam saya

      1. Tapi resto ini mungkin mengandalkan … kekuatan “Yang Maha Kuasa” …
        Bisa “nggak berkah” kehamilan itu …
        soalnya orang tuanya … membohongi pihak lain …

  22. Kalau neneknya Riku, sering kami ajak pergi jalan-jalan. Tapi begitu urusan masuk restoran, dianya ngga mau dibayarin. Maunya dia yang traktir cucu-cucunya. Makanya selalu pilih restoran yang tidak terlalu mahal, supaya kalau kami “kalah” debat siapa yang bayar, dianya tidak terlalu mahal membayarnya. TAPI memang dia lebih kaya dari kami sih hahahhaa.
    Nah, kalau mau traktir nenek/kakek ke resto mahal, mesti dari awal bilang, “undangan kami” , meskipun mereka PASTI memberikan amplop seharga makanan yang mereka makan. Jepang oh Jepang! Mandiri terus sampai mati 😦

    Papa dan mama dulu sering ke resto itu deh, tapi aku ngga tau mereka pakai diskonnya ngga 😀 (sering ngga bawa KTP sih. mayan tuh padahal 75% ya). Waktu kami ikut juga bayar biasa kok, malah saya yang bayar hehehe. mungkin program ini baru ya? Terlepas dari soal diskon, aku pribadi tidak begitu suka makan di situ 😀

    1. Tergantung Harinya EM
      dan saya kurang begitu jelas apakah mereka memberlakukan program ini ke semua gerai … atau ke gerai tertentu (yang perlu ditingkatkan kinerjanya) saja

      Salam saya EM

  23. Khas Dhimas NH, selalu memperhatikan dan menemukan ‘mutiara pembelajaran’ dari suatu kejadian. Apresiasi untuk pemilik resto penggagas diskon dan Dhimas penyaji gagasan.
    Terima kasih berbagi pengingat betapa berartinya kebersamaan bersama orang tua. Ibu juga selalu menggunakan KTP seumur hidup saat mempergunakan jasa KA.
    Salam

    1. Sama-sama Yu …
      Ya saya baru ingat … KTP seumur hidup juga bisa digunakan untuk discont beberapa gerai. Dan yang saya tau juga … bagi mereka yang punya KTP seumur hidup … bisa antri di loket Imigrasi khusus …

      Salam saya Yu

  24. Benar Om, terkadang kita juga harus mengedepankan untuk dapat membahagiakan orang tua kita, bukan hanya memmanfaatkan dari sisa umurnya dalam mengambil keuntungan sesaat.

    Artikel yang sangat menyentuh hati, dlam menghargai kepada orang yang lebih tua.
    Sukses selalu
    Salam wisata

  25. Saya bukan pemburu diskon untuk makan maupun belanja karena bawaannya curiga mulu. “paling harganya sudah dinaikkan lalu di diskon”

    Saya sering ajak kopdar di Rumah Makan Bu Cokro om. Tapi bukan diskon yang menjadi bahan pertimbangannya melainkan tempatnya luas, tak terlalu rame, menunya nJawani, ada ikan bakar/goreng, lalapan, ayam goreng dan sebagainya. Selain itu lokasinya juga tak jauh dari rumah.

    Emak malah kurang suka jika kami ajak ke restoran;”Eman duite,”kata beliau. Emak fanatik dengan rawon. Walaupun ke Palembang yang ditanya pasti rawon.

    Salam hangat dari Surabaya

  26. Masih banyak ya orang yang memanfaatkan orang lain demi kepentingan sendiri. Mau makan gratis pake ngajak oma opa. Kalo yang diajak kakek nenek mah khan makannya ndak banyak ya Om.

    Mudah2an saya tidak meninggalkan generasi seperti itu. Aaamiiin

  27. iya Om aku pernah liat liputan nya di TV< hhmm yang dateng Oma2, alias tuwe2..
    ya biasa jadi ajang tempat reuni juga buat yang agak2 banyak usianya..
    pantesan penuh aja, la wong di diskon sesuai umurnya, enak lah 😀

    #teknik jitu menarik pengunjung

  28. ternyata alasan di balik itu… ironis sekali ya Om…
    pantas saja pengunjung langsung terdiam.
    subhanallaaahhh….Ya Allaah… jangan jadikan kami sebagai anak anak yang kurang ajar, yang jarang mentraktir orangtua makan di restoran enak….

  29. Strategi penjualan yg sangat nyleneh tapi sangat cerdas… Untuk nenek yg berumur 103 tahun, disamping gratis makan, nenek juga mestinya dapat bonus sebesart 3 persen lagi ya pak…

  30. Mumpung Alloh SWT masih mempertemukan kitta dengan orang tua kita, maka ayo kita niatkan tiada hari tanpa bakti kepada mereka.

    Kita do’akan mereka semoga selalu berada dalam ridho Nya…

  31. Idenya bagus juga ya Om.. Tapi kalau dimanfaatin buat kopdar, tidak mengindikasikan kita “memanfaatkan” blogger senior kan Om..? 😀

    Setuju dengan Om Nh bahwa menyenangkan orangtua itu harus benar-benar tulus, tidak ada “agenda tersembunyi” di balik itu.. Tega betul orang yang memanfaatkan orangtuanya demi kesenangan pribadinya..

  32. bener bener pengingat ya om..

    Kalau aku kadang masih ngajak makan ibu sambil minta bayarin, rasa ditraktir sama orang tua itu (yang sangat jarang sekarang) entah kenapa menyenangkan banget, hehehehe 😛

  33. saya pengen banget ikut seminar2 macam itu 🙂
    benar2 bisa membuka wawasan & hati
    sebelum menikah, saya pernah melihat restoran yang melakukan promo “wanita hamil gratis makan di sini”. ketika saya hamil, saya kerap kali melewati restoran itu tapi tidak pernah berniat mampir. kenapa??? karena sampai 5 bulan usia kehamilan, saya selalu mual2 & sangat selektif terhadap sebagian besar jenis makanan yg ada. promonya bagus banget karena memang wanita hamil butuh nutrisi makanan yg besar. tapi mudah2an tidak ada oknum yg sengaja bawa ibu hamil supaya bisa dapat makanan gratis ya 🙂

    semoga kita dihindarkan dari tindakan2 curang dengan ‘memperalat’ keluarga/orang lain. amiiiin

  34. karena jauh banget jarak saya sama orang tua, kalau sudah baca beginian rasanya sedih banget. kesempatan belum tentu datang setiap waktu, jadi kalau memang ada yang bisa melakukannya lebih sering untuk membahagiakan orang tua, sebaiknya disegerakan saja niatnya. Luar biasa idenya….

  35. Saya baca dari awal sampai akhir artikelnya, bener-bener miris juga walau memang ada maksud lain, semua tergantung niat aja sih,. Semoga semua dari kita adalah yang terbaik untuk orang tua kita sendiri.

    Terimakasih pak, sudah mengingatkan lewat artikel ini. 🙂

  36. tanpa adanya orang tua kita tidak akan terlahir dan besar di dunia, wajib buat kita semua untuk bisa menyenangkan para orang tua
    postingan yang sangat berharga, nice share

any comments sodara-sodara ?