Pondok Cabe adalah nama satu daerah di Tangerang Selatan, Propinsi Banten.
Daerah ini menjadi sering disebut-sebut orang karena mempunyai sebuah lapangan terbang. Sebut saja Lapangan Terbang Pondok Cabe. Saya tinggal tidak jauh dari lapangan terbang tersebut.
Beberapa puluh tahun yang lalu, saya ingat sekali Lapangan Terbang Pondok Cabe ini menjadi sentral kegiatan olah raga dirgantara. Ketika PON (Pekan Olah Raga Nasional) berlangsung, lapangan terbang ini pasti ramai dikunjungi penggemar, penggiat dan pelaku olah raga dirgantara. Ada pertandingan terbang layang, aero modelling, terjun payung dan sebagainya. Seru. Semarak.
Namun sayang dengan berlalunya waktu, entah mengapa lapangan terbang ini tidak lagi semarak seperti dulu. Saya lihat pertandingan olah raga dirgantara pun tidak seramai dulu. Mungkin karena biayanya sudah semakin mahal ? atau penggemarnya yang sudah mulai menipis ? Saya juga kurang tau.
Saat ini lapangan terbang tersebut menjadi markas Skadron Udara 21/Serba Guna (atau Skadron 21/Sena). Di bawah kendali Pusat Penerbangan Angkatan Darat. (Sumber : Wikipedia).
.
Mengapa saya kok tiba-tiba cerita mengenai Lapangan Terbang Pondok Cabe ini ?
Di kalangan penghuni kompleks perumahan kami, ini menjadi topik pembicaraan yang hangat. Apa pasal ? Karena menurut kabar yang beredar, lapangan terbang Pondok Cabe direncanakan akan dibuka menjadi lapangan terbang komersial. Bandara komersial. Seperti yang ada di Cengkareng dan Halim. Setelah saya gugling sana sini, dari berbagai portal berita saya dapatkan informasi bahwa salah satu maskapai penerbangan terbesar negeri ini berencana akan membuka penerbangan rute-rute tertentu melalui Lapangan Terbang Pondok Cabe ini.
Bandara ini akan melayani destinasi pesawat Garuda Indonesia menuju Lubuk Linggau, Samarinda, Pangkalan Bun, Palembang, Tanjung Karang, Semarang, Ketapang, dan Yogyakarta. Slot maksimal Bandara Pondok Cabe mencapai 30 penerbangan sehari (Sumber : http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2015/12/05/122106726/Mengintip.Kesiapan.Bandara.Pondok.Cabe)
Memang akhir-akhir ini jika saya berkendara melalui sisi lapangan terbang tersebut, saya bisa melihat beberapa kesibukan pembenahan yang dilakukan oleh pengelola. Pagar-pagar pembatas terlihat mulai dibangun dan dirapikan. Di landas pacu pun saya sempat melihat banyak truk dan mobil-mobil proyek seliweran di sana. Sepertinya landas pacunya mulai dibenahi agar layak didarati pesawat komersial. Saya tidak tau jenis pesawat komersial apa yang bisa mendarat di (atau mengudara dari ) lapangan terbang ini. Panjang landas pacu lapangan terbang Pondok Cabe ini relatif terbatas (tidak seperti Bandara Soekarno Hatta atau beberapa bandara komersial lainnya yang pernah saya lihat).
Warga kompleks perumahan saya mulai rasan-rasan mengenai dampak yang akan timbul dari dibukanya lapangan terbang Pondok Cabe untuk komersial. Salah satu yang menjadi konsern utama kami adalah arus lalu lintas. Tidak ada kegiatan di lapangan terbang saja arus lalu lintas di sekitar perumahan kami sudah macet, apa lagi nanti jika penerbangan komersial sudah dibuka. Penumpang pasti ramai datang dan pergi. Belum kendaraan yang mengantar dan/atau yang menjemput.
Konsern selanjutnya adalah mengenai suara. Hah … tidak terbayangkan nanti ramainya seperti apa udara di atas rumah kami. Gegap gempita semesta membahana !
Saya tidak tau apakah rencana ini akan terealisasi atau tidak. Pihak yang berwenang pasti masih akan banyak melakukan uji kelayakan dan penelitian di segala aspek untuk memastikan terpenuhinya syarat-syarat Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP).
Sebagai warga negara yang baik, saya pribadi menyambut positif pembukaan lapangan terbang ini. Semoga dengan dibukanya Pondok Cabe menjadi lapangan terbang komersial, bisa menjadi berkah tersendiri bagi masyarakat sekitarnya. Semoga bisa memberikan dampak yang baik terhadap perekonomian setempat.
(dan hhhmmm … saya pun mulai berfikir … bikin kos-kosan untuk pramugari boleh juga nih …)
Hahaha
Salam saya …
.
.
Saya tahunya di sana juga dipakai untuk Pelita Air Service ya? Soalnya oom saya dulu kerja di sana.
Hahhahahah….otak bisnis lamgsung menangkap peluang usaha 🙂
Wah ide keren nih Om, kost2 an pramugari hehe. Sama kalo ada mall baru, banyak yg buka kost2an utk pegawai 🙂
Aku belom pernah ke lapangan terbang pondok cabe ini om.
Dulu waktu kecil cita – cita pengen jadi penerbang, ikut sekolah penerbang terus punya sim terbang huahaha.
Kalau jadi dibuka sebagai bandara komersil, berarti bisa terbang ke Palembang dengan garuda lewat pondok cabe. yeaaay 🙂 .
jalan ke Pondok Cabe itu sempit kan oom, apa udah dilebarin?
iya sempat bbrp kali lewat situ, sering kena macet
Haaa..haaa, ide kos kosannya bagus tuh, Om 🙂
Iyahh pasti bakalan rame deh tu. Mamaku tinggal di Pamulang. Slain rame juga macet bakalan nambah. Macet orang2 yg pada nonton pesawat. Haha..
Wah…naluri bisnis Om Nher bangkita ya.. Mau bikin kos-kosan buat pramugari cantik, hehe.. Semoga deh terwujud impiannya kelak ya Om..
buka kost sekalian buka warung makan biar pramugarinya ga usah masak 🙂
Adek saya tinggal di belakang bandara soeta, kabarnya juga mau ada pelebaran. yang punya tanah kosong didaerah yang mau digusur pada rame2 bikin kontrakan katanya biar dapat uang kompensasi lebih banyak.
Duh Om, gak bayang ada lapangan terbang di tengan kawasan berpenduduk ramai. Ikut ketar-ketir bersama Om dan penduduk sekitaran Pondok Cabe …
Wkwkwk…otak dagang emang selalu berpikir cepat dan kreatip ya om…boleh juga nih usaha kos2an, duduk manis lihat cewe cakep dan tiap bulannya dikasih duit ama mereka 😊
Hahahhahahhhahaha aku ngakak dulu yah om, yg mau bikin kos2an buat mbak pramugari nya :p
Btw, beberapa tmn ku rmhnya di pdk cabe dan mereka suka ngeluh macet. Apalagi ada bandara yah. Tak terbayang deh.
Pernah beberapa kali lewat daerah situ, jalannya sempit kan ya, cuma cukup untuk satu lajur untuk masing-masing arah. Terus macet pula.
jadi kayak halim mungkin antinya ya om..kalo saya rumahnya lebih dekatnya ke bandara halim om..
kost2an ide yang brilian bgt om
asyikkk…semakin banyak bandara di jakarta..maka akan semakin bingung lah para penjemput…, kalau dulu bisa sekali jemput di bandara cengkareng…untuk teman2 yang satu tujuan….dan datang dari berbagai daerah..,
sekarang kalo mau jemput harus menyiapkan banyak mobil plus driver…., karena belum tentu semua yg mau dijemput turun nya di cengkareng….
keep happy blogging always…salam dari makassar – Banjarbaru 🙂
Baru tau tentang bandara ini. Kudet banget. Itu ide bikin kosan pramugari, semoga di-ACC istri ya, Om :p
Betul Om. Bikin kos-kosan pramugari. Atau guesthouse. *manggut2 setuju banget
Di samping buat kos-kosan pramugari, bisa juga bikin hotel transit, Om.. 😀
Kalau menurut saya, pembukaan bandara di daerah padat penduduk, kurang tepat. Yang pasti kemacetan lalu lintas yang akan menjadi masalah utama. Semoga, kalau memang tetap akan dibuka, persoalan-persoalan tersebut sudah bisa diatasi terlebih dahulu.
Kayaknya bandara Pondok Cabe positif dibuka. Pihak Garuda sudah memastikan itu untuk penerbangan jarak pendek.
Ide bikin kos-kosan bagus, om.
sangat menginspirasi sekali.. semoga sukses.
silahkan juga kunjungi website kami, kami adalah perusahaan heater berkualitas di indonesia yang memproduksi heater “hanya kualitas terbaik” silahkan kunjungi kami untuk informasi selengkapnya. Untuk mendapatkan promo terbaik dari kami disini >>> Heater <<<
Kalo saya mending beli rumah di perumahan citra raya tangerang aja deh, paling aman memang beli di tangerang, dekat banyak tempat wisata lagi. Sama lapangan terbang juga gak jauh karena ada tol baru
Pasti sudah dipikirkan untung ruginya ya, yach semoga mendapatkan keputusan yang terbaik dan paling amanlah.
wahahah boleh juga tuh idenya untuk bikin kos2an buat pramugari 😀
Woww mau ndaftar pramugari ah biar kos di tempat Om Nh 🙂
ide bisnis pun mucul hehe
kalo bicara ttg bandara, saya jadi ingat pernah melihat berita di TV ttg keamanan yg tdk maksimal yg mana tas2 para penumpang ada yg mencongkel bahkan tasnya hilang. Ini yg harusnya diperbaiki
Salam kenal Om, ternyata begitu ya saya juga baru dengar ada lapangan terbang di Tangerang sana. Disana bagaimana om tempatnya enak? Kalau saya tinggal di perumahan banten, di citra maja raya. Rumahnya memang murah, tapi tempatnya bagus, fasilitasnya sangat lengkap dan aksesnya enak karena dekat KRL Commuter Line. Barangkali om mau pindah sini 🙂
http://citramaja.com/
positifnya emang mengurai kemacetan (sedikit) biar ga numpuk ke soeta
Arah daerha sana itu macet nya minta ampun, mesti di bangun transportasi pendukung nya
ide bikin kosan, bikin guest house boleh juga tu hehe
eh tapi, pak, bukannya Pondok Cabe tu deket TB Simatupang yg udah mulai perkantoran gedung tinggi ya? Kalau pesawat komersial yg gedhe itu apa bisa aksesnya ya?
mantap nihhh…memanfaatkan peluang usaha….
selagi ada kemauan dan usaha apapun bisa di manfaat kan, semangat hehehe
denger cabe ane jadi inget rumah makan padang 😦 #baper
Yang penting yang terakhir ya om. Hahahahaha.
Tapi kasian juga ya kalau buat lapangan terbang komersil didaerah sekitar perumahan. Pengennya tuh kayak malaysia bisa buat lahan kosong jadi bandara. So gak ada efek negatifnya utk warga. Macetpun bisa dihindari.
Etapi di dekat jakarta emang masih ada gak ya lahan kosong?? Hmmm