LISTEN : SIAPA DIA ?


.

“Siapa Dia ?”  (back soundnya lagu “Payung Fantasi”)

Anda pasti pernah mendengar kuis yang satu ini.  Ditayangkan di TVRI.  Dulu acara ini sangat nge-hits.   Setelah vakum beberapa lama … kuis ini diangkat kembali.  Masih di televisi yang sama.

Menurut saya, ini kuis yang sangat menarik.  Ada satu tim, terdiri dari empat orang Panelis.  Mereka harus bisa menebak profesi seorang “mystery guest” atau tamu misterius dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan.  Sang Mystery guest hanya boleh menjawab dengan tiga jawaban singkat : “YA” … “TIDAK” … atau “BISA YA BISA TIDAK”.

Empat orang panelis yang bermain, harus bisa mengarahkan pertanyaannya sedemikian rupa agar profesi tamu tersebut bisa segera cepat tertebak.  Jangka waktu yang diberikan pun terbatas.  (Dalam versi baru … diberi waktu 10 menit saja)

Karena waktunya terbatas … maka letak keberhasilan tim panelis adalah pada “Bagaimana mereka bekerja sama mengarahkan pertanyaannya”

Dan kunci untuk bisa berhasil mengarahkan pertanyaan dengan efektif dan efisien adalah dengan cara “MENYIMAK” ...kemampuan menyimak … LISTENING SKILL

.

Mengapa saya sebut penting ?
Karena permainan ini sangat terbatas waktunya.  Sehingga jika kita mengulang-ulang pertanyaan yang sudah ditanyakan oleh panelis sebelumnya … akan sangat membuang-buang waktu.  Penonton pun juga pasti gemas dan berkata … “Loh tadi kan udah ditanyain sama panelis sebelumnya ?”

“Apakah pekerjaan anda ini memerlukan alat untuk bekerja ?” … (Jiaaaahhh Om … kemana aja tadikan udah ditanyaaaa …)

.

Ada juga panelis yang tidak mendengarkan panelis lain … sibuk dengan asumsi-asumsinya sendiri … tak bisa bekerja sama.
Pertanyaan yang dia ajukan tidak menggali informasi yang sudah ada … tidak melanjutkan investigasi yang sudah dibentuk sebelumnya oleh panelis lain  … Eh dia malah sibuk bertanya ke hal-hal yang tidak sejalan … Informasi menjadi mentah kembali. 

“Anda bekerja di bidang kesehatan ???”(Aadduuhhh Jeng … kok balik lagi siihh … kan tadi udah jelas bahwa dia kerja di bidang jasa keuangan?)

Dan yang saya sering lihat adalah … empat orang panelis tersebut mempunyai agenda sendiri-sendiri … asumsi sendiri-sendiri … membawa egonya sendiri-sendiri … merasa paling benar …

Akibatnya … ya profesi tersebut malah tidak tertebak.  Hawong panelisnya kerja sendiri-sendiri … hahaha …

.

So …

Sekali lagi disinilah pentingnya … Kerjasama yang didasari oleh … Kemampuan untuk Menyimak !!! Listening Skill

Kelihatannya sederhana … namun ini tidak semudah yang anda kira.  Bisa jadi yang anda pikir sudah “Menyimak” itu … seringkali hanya sekedar baru “Mendengar” saja

Dan yang namanya “Mendengar” itu sama sekali tidak sama dengan “Menyimak” !!!  (Sangat berbeda maknanya !!!)

.

Pertanyaan saya selanjutnya adalah …

“Apakah anda “Menyimak” ???

YA ?
TIDAK ?
BISA YA …. BISA TIDAK ?

Salam saya,

71071D338183D7765E8404E3E942AEC9.

.

.

(Yang lebih parah itu adalah … “… mendengar saja tidak … apalagi menyimak …”)

🙂

.

Penulis: nh18

I am just an ordinary person who work as a trainer. who wants to share anything he knows ... No Matter how small ... No Matter how simple.

23 tanggapan untuk “LISTEN : SIAPA DIA ?”

  1. hwa, om Nh ngingetin lagi kuis lama.. kuis siapa dia, menebak profesi.
    ada lagi kuis nebak mana yang palsu.. misal 4 bidan, panelis bertugas mencari satu orang yg palsu #lupa nama kuisinya apa.. :P,

    benar om, kemampuan menyimak dan mengamati adalah yang utama.. coba aja trainer jadi panelis pasti menang deh.. hehhe.,

    aku termasuk rendah kemampuan menyimaknya..
    sering hanya berlagak menyimak..
    giliran ditanya, gelagapan.. wkwkwk

  2. Hihihi iya juga ya Om.. mendengarkan belum tentu nyimak alias bener2 masuk kuping. Aku paling sering gt kalau lagi sibuk sendiri dan tiba2 diajak ngomong 😛

  3. bisa ya bisa tidak.. 🙂
    sy mungkin tergolong orang cepat menangkap sesuatu tapi juga cepat lupa.. nah itu tergolong apa ya..

  4. Benar Om, kalau panelisnya tidak kompak dan mempertahankan egonya masing-masing, penonton jadi kesal.
    Nyimak dong…. 🙂

    O ya, ternyata acara ini masih ada ya Om, saya jarang nonton TV jadi tidak tau oeerkembangan ….

  5. Iya, nyambung pertanyaan Lidya: Hari apa Om adanya acara ini, yang mengingatkan ketika bunda masih muda nih, qiqiqiii… Mystery Guest acara yang dulu paling di tunggu-tunggu tuh, soalnya ikutan bertanya sendiri tuh.

  6. memang harus fokus dan konsentrasi ya oom……… supaya bisa menyimak pertanyaan2 panelis sebelumnya….agar pertanyaan semakin mengerucut dan tak melebar ke mana-mana

  7. ah, kurasa yang belum dikuasai orang kita biasanya ya itu menyimak, baik audio visual. Wong hal yang sudah tertulis atau sudah ditanyakan oleh orang lain, masih ditulis lagi. Ini sering terjadi di blog, krn mereka tidak membaca komentar orang lain 🙂 (dan aku anti menanyakan/menulis hal yang sama persis)…

    Misalnya nih, mengadakan GA ditutup pendaftaran tgl 20 Mei….kucluk kucluk ada yang komentar di tanggal 25 Mei: “Masih bisa ikutan ngga ya?” (Jangan pikir saya becanda loh, ADA!)
    Pengen nyeletuk deh : B*GOOOOOOOOOOOOOO! hahaha

  8. Belajar menyimak dengan menyimak postingan ….memangkas sekian energi yang terbuang percuma.
    Terima kasih Dhimas, paduan menyimak dan kerjasama menghasilkan sinergi memecahkan ‘siapa dia’.
    Salam

  9. ada lagi kuisnya om? ditipi mana?
    heee..ktauan ya nda pernah nonton ato lebih tepatnya nda up to date sayah **tutupmuka**

    benar om,listeners yang baik itu benar benar mendengarkan sehingga bisa terjalin kerjasamanya ketika menebak kuis tsbt..

    dan memang butuh kesabaran serta kejelian ya to be good listeners 🙂

    ** naah komen saya ini termasuk yang mendengarkan dan menyimak ga om? 😀

  10. om enha…inget ga….kalau dulu di SD ada pelajaran mendikte atau imla. Itu salah satu upaya untuk menyimak (bukan hanya mendegarkan). ayo cari tahu …di kurikulum yg baru itu ada mendikte ga yah???

  11. itu bener banget, mendengar belum tentu menyimak.. sama dengan membaca belum tentu menyimak.. banyak yang ngaku udah baca, tapi ga nyimak komenkomennya, malah bikin pertanyaan yang sama berulangulang..

    btw, ku belum pernah nonton kuis ini loh.. ada lagi di tvri jam berapa?
    eh masih ada channel tvri ya? *kebanyakan nonton tv kabel..

  12. tapi jangankan beda orang om. lah wong acara kuis sore-sore itu penanyanya satu orang bisa nanya hal yang sama berulang-ulang.

  13. nyimak itu sadlar dan hadir… kalau dengar belum tentu sadar dan hadir…. team work bisa membuat hal hal yang biasa menjadi luar biasa…

any comments sodara-sodara ?