THREE COMMENTS OF FEBRUARY 2012


.
Sambungan postingan yang lalu. 

Jadi ceritanya saya mau memilih tiga komentar yang saya anggap paling berkesan.  Komentar yang telah dilontarkan oleh para nara blog pembaca blog ini.  Kriteria komentar yang berkesan itu antara lain … relevan dengan isi postingan, menarik, bermanfaat, santun, unik, lucu dan … authentik …

Tanpa mengecilkan arti komentar yang lain, perkenankan saya memilih tiga buah komentar yang ditulis pada bulan February 2012 yang lalu.

1. Marsudiyanto : dalam postingan saya : Macau – Anda Perlu Tau

Pak Mars, guru kreatif dari Kendal ini menanggapi tulisan saya tentang beberapa hal yang menurut saya patut untuk dilihat atau diketahui ketika berkunjung ke Macau. 

Pak Mars bilang begini …

Kalau lihat kota besar negara lain, kesan pertama biasanya tentang kebersihan dan ketertibannya Om.
Susah kayaknya kita bisa seperti itu.
Tangan jahil dan penyampah sudah terlanjur menggurita.
Contoh sederhana saya teringat dengan monumen koin di postingan bu eM dan monumen dermaga hati yg ditulis Nicam.
Jauh sekali apresiasi masyarakatnya.

Disini terlalu banyak tangan nggrathil & kepenginan Om.

Salam!!!!

 

2. Imelda Coutrier : dalam tulisan saya yang berjudul : Macau : Tak Mau

Ibu hebat dari Jepang ini memberikan pendapatnya, menanggapi keluhan saya yang waktu itu tidak bisa menukar mata uang rupiah di Macau.

Imelda menulis …

Setahuku dulu waktu pernah memegang paspor biru (diplomat -ikut papa) ada halaman yang distempel (Berlaku untuk semua negara) kecuali Macau dan Israel.

Jadi secara resminya orang Indonesia tidak boleh ke Macau. Banyak diplomat yang memakai paspor hijau/paspor biasa waktu di Hongkong untuk nyebrang ke Macau – under his/her own risk – asal tidak ketahuan  . Mungkin karena itu pula Macau tidak menerima rupiah yang merupakan mata uang resmi negara RI.

Biasakan untuk menyimpan mata uang US $ waktu pergi ke LN, karena lebih mudah untuk ditukarkan. Bukan urusan cinta negara atau tidak, tapi memang US $ yang paling mudah dipakai di seluruh dunia.

Di sini ada kartu ATM bank/kantor pos yang mempunyai tanda khusus yang bisa dipakai di ATM bank/kantor pos seluruh dunia, untuk menarik uang dalam bank notes negara tersebut. Aku pernah pakai di Jerman, Belanda, Thailand, dan Indonesia tentunya.

 

3. Abdul Cholik : dalam postingan saya berjudul : Solitaire dan Sendiri

Pak De kita tercinta ini mengemukakan pengalaman pribadinya yang kurang lebih senada dengan apa yang saya tulis.  Pak De menanggapi kebiaasaan saya yang suka jalan sendiri dibanding ikut tour atau jalan-jalan rame-rame, ketika berkunjung ke suatu tempat.

Pak De pun curhat (kocak) seperti ini :

Saya juga kurang suka ikut tour rombongan. 
Bukan hanya tour, acara menghadiri resepsi pernikahan juga demikian, enakan sendiri.

Ketika saya pernah ikut rombongan ke resepsi pernikahan..weleh2….cepat amat si bosss ngajak pulang.
Bayangkan, habis makan ingin ngincipi es krim..eh ada perintah

” Kita segera bersiap kembali ke Surabaya”
Yeee….lha situ si boss besar makannya di meja VIP yang gak pakai antri, lha kami…antri dulu bho ambil makannya.

Paling enak ya nglencer sendiri atau bersama famili..lebih khusu’

Salam hangat dari Surabaya

Adalah suatu kebetulan saja, bahwa komentar yang saya pilih kali ini berasal dari Blogger-blogger sahabat saya yang relatif sudah “matang” … baik dalam hal usia maupun dalam hal tulis menulis di blog.  Mereka blogger-blogger senior yang saya segani …  yang saya yakin teman-teman semua sudah mengenalnya.

Ini juga sekaligus membuktikan bahwa … mereka … blogger-blogger senior itu … jika berkomentar memang selalu bersungguh-sungguh … tidak asal lewat.  (Bukan komentar tipe … : “Nais inpo gan, kunjungi balik yaachh … ” … )

Kalaupun mereka berkomentar secara bercanda … candaan mereka itu pasti “eiylekhan” punya … 🙂 🙂 🙂
(nggak pake “bro” … dan nggak pake “gan”)

(qiqiqiqiqi)

Salam saya

.

.

.

Penulis: nh18

I am just an ordinary person who work as a trainer. who wants to share anything he knows ... No Matter how small ... No Matter how simple.

30 tanggapan untuk “THREE COMMENTS OF FEBRUARY 2012”

  1. Hahahaha
    Komen saya tentang tangan nggrathil ternyata terpilih sebagai three comments yang berkesan di mata Om NH…
    Saat itu saya sangat prihatin ketika membandingkan peninggalan monumen koin yang ditulis Bu eM dengan monumen dermaga yang ditulis Nique.
    Kebetulan sama2 nulis monumen dan terbit hampir bersamaan.
    Tapi yg koin itu terlihat masih “kinclong”, sementara monumen dermaga itu kusut dan berkarat.
    Tampaknya permasalahannya sudah bermula sejak monumen itu dibangun.
    Yg monumen dermaga itu dana pembangunannya sudah disunat sehingga bahannya mudah berkarat…

    1. Betul Pak Mars
      saya juga penasaran …
      kok nggak bisa sih kita kayak kota-kota di negara lain itu …
      seharusnya sih … bisa ya Pak …

      salam saya Pak Mars

  2. asyik memang baca komen2 yang dituliskan sepenuh hati ya oom..
    dan cara ini bisa jadi berdampak menularkan semangat kasih komen yang betul2 komen…
    like this yaa..

    1. Bukan saja semangat berkomentar
      tetapi juga sering kali mentriger kita untuk menuliskan postingan yang lain
      komen juga bisa bersifat … inspiratif

      salam saya Kak

    1. Saya tau betul …
      Mbak lidya sekalipun berkomentar pendek … tetapi komennya selalu pas
      dan bahkan … saya rasa Mbak Lidya juga termasuk salah satu blogger yang selalu saja bisa menebak arah jalan fikiran saya

      salam saya Mbak

  3. Namanya juga orang banyak om, lain lubuk lain ikannya, lain meja lain jajannya dan lain penyanyi lain pula goyangannya.

    Komentator memang bisa dibedakan berbagai jenis.
    1. Ada yang membaca dulu artikelnya lalu berkomentar, baik setuju atau berseberangan.
    2. Ada yang langsung berkomentar pendek “sonais”, hanya sekedar menggugurkan kewajiban.
    3. Ada yang berkomentar sambil menanam link disertai permintaan atau perintah agar kita juga berkunjung ke blognya.

    Khusus yang nomer 3 itu seorang pakar memberi adivis : sebaiknya jangan dilakukan.– orang akan berkunjung ke blog kita jika mau.

    Salam hangat dari Surabaya

  4. komeng itu kalo kata Oyen juga seni dah (bleh), seni nyapa, seni mbales, seni ngasi tauk, seni ngoreksi, seni nambahin, dan seni nyamvah (nyang inih Oyen dowang keknya)

    met malam jumat kek… salam ya wat kakak sulung nyang guanteng 😛

  5. wah terima kasih sudah memilih komentarku untuk bulan Feb. Setelah aku baca kembali, mengingatkan bahwa aku pernah tulis seperti itu, dan bahwa aku tidak punya catatan sampai sekarang ttg apa yang kutuliskan. Aku jadi bisa mengingat kembali dan yes, sebetulnya ada beberapa tambahan yang bisa dituliskan menjadi satu postingan baru lagi hihihi.

  6. Yang bisa memberikan komen yang enak dan berkesan itu biasanya yang bener-bener membaca dan menghayati isi postingan jadi bukan cuma fast reader, nengok foto, liat judul trus komen
    misalnya, makasih udah berkunjung ya gan!

    :p
    salam saya pah

  7. Nice inpo banget nih, Gan. Saya sampai ngos-ngosan bacanya… *niru salah satu komen di blog pak mars 😀
    Senanga banget rasanya saat ada yang bersedia ngomen panjang lebar sesuai dengan isi postingan ya, Om… 🙂

  8. Pemilihan yang sangat bagus, Om. Mengingatkan kita semua akan arti persahabatan antar blogger. Yang terbaik tentunya jika kita bisa memberikan kwalitas dan kwantitas kunjungan yang baik terhadap sahabat kita.

    Jika kita tak mampu memberikan keduanya dengan baik, barangkali memilih salah satunya bisa kita lakukan. Dan memilih untuk berkomentar dengan kwalitas yang baik, adalah salah satu option yang membuat kita merasa bahagia bahwa setidaknya ada tulisan kita yang dibaca dengan bersungguh sungguh.

    Namun jika ada yang memilih berkomentar pendek, ala kadarnya tapi sering, juga sesuatu yang baik…karena kita merasa terharu akan perhatiannya. Setidaknya mereka juga berusaha meluangkan waktu untuk kita ya Om..

  9. Saya juga termasuk yang BW sehari posting sehari om, sisa 1 kurang nya kurang konsisten…
    setiap postingan ada ilmu didalamnya, minimal ilmu silaturahim [kopdar,dll]
    dari komentar cerdas itu kadang sy terusik juga untuk ber komentar, jadilah satu postingan membahas tentang hal itu.

    dr blogger separuh baya dan masih junior banget…

  10. Suka sekali Dhimas dengan ‘komen sahabat adalah apresiasi atas postingan’. Menikmati komen dari berbagai sudut pandang atas postingan dan cara ungkap memperkaya dan menginspirasi tuk postingan lain. Salam

  11. Sangat setuju Om, ketiga beliau yang terpilih dalam postingan ini, memang orang-orang yang sangat saya kagumi.
    Banyak informasi dan pengetahuan yang kita dapatkan kalau membaca tuisan-tulisan beliau, serta cara bercanda pak de yang kalau boleh mengambil istilah Om NH “eiylekhan”

  12. komennya emang bagus-bagus Om. Suka serba salah kalo terima komen yang mengandung nais inpo, gan dan bro.. apalagi yang minta dikunjungi balik Om. Eh ternyata pas dikunjungi isinya tutorial yang sebenernya ga perlu-perlu banget. hehehe.
    kalo soal nais inpo mah, kita kan emang posting yang nais-nais kan ya om? hehehehe.

any comments sodara-sodara ?