Terdiam..
Merenung…
Bisu…
Hingga Malam mencekam…
Bagaimana harus kukatakan …
Bagaimana harus kuungkapkan…
Berbait-bait tulisan..
Bergentong-gentong air mata..
Penaku sampai sisa sedikit saja …
Namun tak juga itu membuatmu
Hangat memelukku…
Aku hanya seorang
Di pinggir jalan …
Saat itu…
Dan …
Mereka pun datang..
Dengan sirine di kendaraannya yang hitam..
Aku ditarik..
Dipaksa…
Tak peduli
Mereka…
Bagaimana nasib …
Ibu dan adikku…
Dan aku kini …
Mendekam di tahanan anak-anak…
Dingin…
Menggigil tiap malam…
Dengan dakwaan…
Pencurian jam tangan seorang Mahasiswa…
Ku tahu, ku memang salah…
Terpaksa salah …
—
Puisi ini adalah kiriman Penulis Tamu
Ditulis oleh Putri Amirilis
Seorang Ibu dengan sepasang Putra Putri
Bekerja dan Tinggal di Jakarta
kupikir salah tangkap mb…
duh, kasihan adiknya, masih kecil udah tinggal di tahanan anak2…
iya mba,,,
kasian mereka itu…
wah itu fiksi apa nyata?
ini sih fiksi mas…
tapi kenyataannya memang banyak mba,,,
anak2 seperti itu,,,
bergelandangan..ada manajernya juga loh…
puisinya bagus banget mbak….ya khan om nh??
curahan hati saja necky…terimakasih appresiasinya ya,,
Banyak niat baik namun dilakukan dengan cara yang tidak baik, begitulah yang kerap terjadi di kehidupan nyata. Si kecil ini salah satunya, demi mempertahankan hidup ibu dan adiknya, kejahatanlah yang ia lakukan. Tidak mudah memang menghadapi kerasnya kehidupan, tapi yakinlah bahwa selalu dan terlalu banyak jalan baik yang lebih diridhoi dan akan mendatangkan keberkahan ketimbang melakukan sebuah kejahatan yang bukan saja akan merugikan orang lain tapi sesungguhnya juga akan menyengsarakan diri sendiri di kemudian hari.
Anak-anak seperti mereka semestinya mendapat perhatian dari pemerintah, namun bukan berarti kita harus menutup mata. Tak harus menunggu pemerintah kalau kita bisa melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi mereka, agar mereka tak perlu merasakan dingin dan mencekamnya tinggal dibalik jeruji
iya abi sabila…
seharusnya pemerintah melalui pasal 34 UUD 45 yang bertanggungjawab hal itu…
saat ini ada beberapa LSM juga yang berupaya memberikan pencerahan bagi anak2 ini,,,^^
pasti yang dicuri jam tangannya merk Ro**x hehehe
heh…mahasiswa punya jam Ro**x ?
Pasti anaknya yg punya grup XXX
oh malang…jam bs memenjarakan,
dia sendiri ngemplang pajak milyaran bebas berkeliaran š
yah kalo hasil ngemplang pajak jadi gampang dicuri juga yaaa,,,,
makanya jangan suka ngemplang pajak ya mba…(maksudnya para koruptor…)
hehe…bisa jadi mba jullie,,,
jam tangan gaul..^^
hukum memang sangat tajam terhadap orang kecil, tapi mendadak tumpul pada orang-orang tertentu
iya menyedihkan ya mas joe dengan kenyataan hukum di Indonesia…
Kalau Puisi saya baca2 ajah…
Ikut menyimak š
Sama pakde saya menikmatinya..tapi tetap tersimpan dalam hati heee
wah ada lemari hati ya bli..terimakasih bli..^^
silahkan pakdhe,,,terimaksih ya…
puisi yang indah dan mudah dipahami jadi ngak pusing mengartikannya
silahkan menikmati mbak..^^
Idem sama pak Mars
silahkan menikmati kak monda^^
KalauOm Gayus yang buat puisi di balik jeruji .. gimana ceritanya yah hee ?
hehehehe…om gayus mah jayus,,,wong masih bisa pergi2 dan jeruji besinya terbuat dari dodol jadi gampang dibuka2…hehe
kata mereka yang mengadili,,
demi sebuah penegakan hukum,,,
entahlah,,
mungkin aku yang belum paham,,
arti sebuah keadilan,,,
#salam mbak :)#
tetep mba,,yang salah ya dihukum,,,
tapi kalo mngingat peran pemerintah yang kurang terhadap anak jalanan ya sebel ya mba..^^
Kirain kisah nyata
kasihan ya si anak
salam hangat dari Surabaya
ada nyatanya dhe,,,^^
salam hangat dhe..
jadi jatuh kasihan sama si anak itu ,Put.
tapi, ya tetap aja ya hrs bertanggung jawab dgn perbuatannya ,
walaupun terpaksa. š¦
Putri….pinter bkin puisi…….. š
salam
bundo…^^
iya jatuh kasihan bundo, kenyataannya memang anak jalanan kaya gitu banyak bun,,,
Waahhh.. Ada bloger puitis juga rupanya.
Senang rasanya kalo ada yang ikut menulis puisi disini, walaupun isi puisinya tak menyiratkan kesenangan.
Salam.. .
semoga tetap bersinar harinya yaa,,,^^
Untunglah tau kalo itu salah, sehingga tak kan mengulanginya lagi.
Nice, Putri š
iya mba,,,ksihan kalo melihat tahanan anak2 tsb,,,
semoga mereka menyadari kesalahannya ya mba…
dan adakah yg pernah bertanya kenapa ku mjd “terpaksa salah?”
andai kau pikir, aku berpunya. tentu sdh ada joki yg kubayar dg segala cara
seperti mereka di luar sana
jadi inget gayus ya mba…
jadi inget juga nenek yang ditahan karena mencuri piring majikannya ya mba..
Pilihan kata yang oke..
terimakasih apresiasinya bro…^^
Miris banget š¦
Trus kedepannya ia bagaimana ya…?
benget …
tetep yg salah ya harus dihukum…
tapi aku miris karena masih banyak yg punya salah lebih besar ga dihukum ,,lepas begitu saja..:(
hm..
kasian…
semoga cuman fiksi ya mba Putri..
dengan kejadian yg berbeda , tahanan anak ada mba..
Sebuah keterpaksaan yang berbuah keburukan…
Semoga kita bisa mengambil hikmahnya; lakukanlah niat baik dengan cara baik…
Salam kenal Mbak Putri
betul pak..lakukan niat baik dengan cara yang baik..^^
alamak… kasian bener si anak, orang tuanya sih gak mengarahkan… (-_-‘)
mangkanya jadi orang tua itu berat ya prim,,,masa depan dan karakter anak jd tanggungjawab kita..^^
bisa jadi puisi ini tidak nyata
tapi saya kok yakin pasti ada banyak anak yang mengalami hal ini,
hidup dalam keterpaksaan berbuat salah,
mereka juga tau itu salah
atau pura2 ga tau itu salah? Hmm …
iya mba banyak anak di tahanan terpaksa salah…
yang ga anak2 terpaksa salah juga banyak mba…
wah tak tinggal pergi ke palangka om..malah ada fotoku,,,hehey,,,
terimakasih banyak ya om..^^