DELIVERY


.
Ada Tiga hal yang harus dikuasai sekaligus oleh seorang Trainer jika akan melakukan suatu aktifitas in class training …  Agar aktifitas tersebut bisa berjalan dengan baik.

Yang pertama tentu CONTENT
Seorang Trainer harus mengerti dengan baik materi apa yang akan dia berikan.
Dia harus percaya bahwa apa yang dia akan bawakan itu benar dan berguna bagi peserta didik.  Jika kedua hal tersebut tidak dipenuhi, niscaya akan sulit mendapatkan hasil yang baik.

Yang kedua adalah TOOLS
Seorang Trainer juga harus familiar dengan alat-alat yang akan dia gunakan.  Baik Hardware maupun software.  Maksud hardware adalah … tentu dia harus bisa mengoperasikan alat-alat komunikasi yang akan digunakannya … Computer, Proyektor, Sound System, Flipchart, Papan tulis dan lain sebagainya.  Dan maksudnya Software adalah dia tentu harus tau juga program untuk presentasi.  Juga sistim kertas kerja dan form yang digunakan, mekanisme penyampaian, studi kasus, run down, scenario dan sebagainya.

Yang ketiga adalah DELIVERY
Ini menurut saya yang paling sulit.  Seorang trainer dituntut untuk mengerti betul siapa target audiencenya.  Siapa saja yang akan ikut trainingnya, apa backgroundnya dan sebagainya.  Ini berguna untuk menyesuaikan DELIVERY atau ”bahasa” penyampaiannya.  Juga agar lebih menyelami kira-kira hal apa saja yang menjadi concern para peserta didik.  Apa kesenangan mereka dan apa permasalahan mereka.

Jika berhadapan dengan anak-anak ”kemarin sore” tentu kita akan membawakannya dengan cara lebih relax, dengan jokes-jokes masa kini plus kalau perlu dengan menggunakan slank-slank funky yang akrab di telinga mereka.  Dengan ”pace” yang dinamis pula.  Sebaliknya jika berhadapan dengan mereka yang sudah senior … kita harus pandai-pandai membawa diri, pandai menempatkan diri, cermat memilih kata-kata… plus irama dan kecepatan penyampaian … yang disesuaikan dengan ”penangkapan” mereka.  (biasanya perlu banyak breaknya nih …).

Nah yang sering menjadi problem itu … jika Peserta didiknya ini berasal dari luar negeri … dan dari multy negara pula.   Trainer pasti keringetan.  Keringetan karena jelas-jelas ini harus dilakukan dalam bahasa Inggris … (mikirnya dua kali bukan ?)

Belum lagi menyesuaikan Budaya … jokes … slank … tata nilai dan sebagainya … untuk tercapainya delivery yang pas.  Dan ini sangat rumit sodara.

Saya mana tau jokes-jokes mereka.
(Jokes dari Hongkong ???)

By The Way …
Saya memang sekarang sedang ada di Hongkong.
Kebetulan mendapat tugas memfasilitasi training disini.
Dan pesertanya berasal dari beberapa negara.
Ini berat nih …  Tapi ini tantangan.
Semoga ALLAH berkenan memberkahi usaha kita semua

Selalu ingat QS 20, ayat 25 – 28

.

.

 

Updated :

Hongkong lagi Hujan …
Lokasi : di Victoria Park,
(Tempat bertemunya orang-orang Indonesia kalau Weekend)

Pura-puranya Foto “Candid”
Apaan … ??? Candid ?? …
“Candid dari Hongkong !”

.

Penulis: nh18

I am just an ordinary person who work as a trainer. who wants to share anything he knows ... No Matter how small ... No Matter how simple.

62 tanggapan untuk “DELIVERY”

  1. Jelas bisa oom, kan koleksi lagunya juga lagu barat semua tho
    jadi sudah biasa.
    Sukses Oom
    Saya pernah hanya semalam di Hongkong tahun 1983, bulan Juni.
    Sekarang gak bisa ke Hongkong lagi, emangnya duit dari Hongkong.

    salam hangat dari Surabaya

  2. Sebelumnya saya menghaturkan mohon maaf lahir dan batin jika ada keskhilafan yang saya lakukan ya om….

    Asyik.. Kebetulasan lusa saya akan ikutan “Train for trainers” om.. Pas banget nih artikelnya.. Ijin copas tentang CTD (Content, Tools, & Delivery) nya ya Om… 😉

    Salam,

      1. ha…ha…ha… fotonya ganti lagi…(^_^)
        kenapa gak di upload semua sich inyiak..
        tapi lebih keren dari yang kemarin…
        (*perasaan aku dari kemarin kerjanya comment foto mulu…
        topinya keren inyiak…

  3. Keren banget Bos, bisa ngajarin orang bule, eh Hongkong.
    Pasti perusahaan nggak sembarangan menunjuk orang. Ini menunjukkan kalau Bos Nh18 trainer yang extraordinary, bukan the ordinary. Selamat ya Bos…

  4. Pasti bisa…!!!
    Trainer sekelas Oom EnHa gitu loh…. Hongkong mah lewat…. 🙂
    semangat Oom.. besok saya tunggu oleh2nya di depan gerbang ya Oom,, hehhe

    salam rindu.. 🙂

  5. Berarti saya ini trainer tanpa modal…
    Semua serba konvensional.
    Hardware maupun softwarenya cuman apa yang ada ditubuh saya.
    Batreinya cukup nasi goreng.

    Saya merasa serba bisa… 😀
    Neliti biji jagung bisa saya… tapi peneliti biji jagung kayaknya nggak bisa ngajar Matematika…
    Mbecak saya juga bisa. Jadi Kasir Bank?. Bisa….
    Nyabut gigi? Bisa kayaknya. Tapi bener apa enggaknya nanti dulu…

    Ngomong Inggris?
    Lha ini yang saya nggak bisa… 😀

  6. Om eNHa pasti bisa..!
    ngebayangin Om tiap sebentar ngebanyol dengan kalimat :
    “…. dari hongkong?”
    **dijamin mereka lempar Om Nh lewat jendela, xixi

    semangat Om.. Insya Allah bisa kok.
    Bila disampaikan dgn hati akan sampai pula ke hati mereka.

  7. Cara yang cepat dan murah, tanya pada perkumpulan babu-babu Indonesia yang di Hongkong. Pasti sukses, karena mereka sering ngejoke dengan taoke-taoke disana.
    *** cuma heran dengan balita disana, kecil2 sudah fasih bahasa Hongkong :mrgreen:
    Salam hangat serta jabat erat selalu dari Tabanan

  8. Waw…! udah go internasional nih… selamat ya Om, bangga sekali saya… 🙂

    Ouw… jadi, foto yang pake payung itu, lagi di Hongkong ya…?
    Kirain lagi menjajal jadi ojek payung…
    *ojek payung dari hongkong…!* huahaha… 😀

  9. Yang lebih dahulu content dan tools….ini harus dikuasai.
    Kemudian baru context……
    Untuk bisa men delivery tepat pada sasaran kita harus tahu back ground ilmu yang dipunyai oleh peserta, latar belakang dan budaya peserta….makanya sering kali kita mesti tanya2 dulu seperti apa dan siapakah peserta yang akan ikut training. Dan saat break session, adalah saat yang paling memungkinkan bagi seorang trainer untuk memahami dan mendalami peserta, sehingga jika pada sesi awal masih meraba-raba…maka pada sesi selanjutnya lebih mudah.

    Menurut saya, om trainer sudah terlatih…sehingga siapapun pesertanya akan bisa dikuasai…
    Semangat……!!!

  10. Melihat foto diatas saya kok jadi teringat lagu dangdhut jadul judulnya ” Termenung” yg dinyanyikan oleh A.Latif (kalau gak salah)

    sukses Oom, jangan lupa mengamankan RING-1….lho
    salam hangat dari tanah air

  11. Candid foto yang dari hongkong itu… Seger deh ngeliatnya! ^_^

    Huhuhu… pengen deh suatu saat ikut ditraining sama Om (extra)Ordinary Trainer ini… Hehehe…

    Semoga sukses dan lancar jaya di sana, Om…

  12. wah kalo ini mah.. asli dari Hongkong yaa?
    sukses buat training di sana Om…
    semoga lancar… jangan lupa oleh-olehnya..
    *oleh-oleh dari Hongkong?? ya iyalaaaaah…

  13. Waaah, senangnya bisa keHongkong. Moga sukses dah buat acaranya pak.
    Btw masa seorang pak NH gak bisa English an, saya yakin pasti bisalah.
    Salam saya Pak.. .

  14. yang paling keren adalah peserta training diajari dan dijelaskan jokes cara Indonesia, biar mereka tahu selera humor orang Indonesia tidak kalah dahsyat

  15. Setelah olah raga pagi ditemenin Oma-oma dan Opa-opa Hongkong, serta foto-foto di Victoria Park, bisa mampir sarapan ke WARUNG SURYA yang ada ditaman tuh Om……………
    He3x………….

  16. Om kan udah pakar, pasti bisa.
    Yakin. Maaf ya Om telat komen di sini, habis sibuukkk banget jadi bacanya lompat2 :).

    Foto ini gak sedakep.
    Foto yg kelaparan juga gak sedakep.
    😀

  17. Sepertinya aku pernah baca posting tentang ini dulu ya? ** ah itu kan perasaan kamu aja EM** hihihi

    tau ngga mas… aku dibeliin plastik khusus utk es mambo yang panjang gitu tuh oleh papa untuk dibawa ke Tokyo. Katanya biar hemat ngga usah beli es lilin modern yang plastiknya lebih tebel dan bisa dipotel jadi dua itu tuh… (ngga tau namanya apa). Sayangnya papa lupa bahwa kebanyakan musim panas aku lewatkan di Jakarta, jadi ngga sempat bikin udah keburu musim dingin hihihi.

    Tapi aku tetap simpan plastik itu, siapa tau aku bisa bikin Es Mambo rasa Teh Hijau (Matcha) hehehe.

    have a nice weekend
    Scarves Scarves

any comments sodara-sodara ?