.
Ini kiriman penulis tamu …
Untuk memudahkan … saya beri sedikit clue …
Clue tersebut adalah … Matematika – Malang – Pendidikan
So … ini adalah Karsini # 21
————
Gadis Diam
Pam terdiam menikmati silir-silir sang bayu. Bersandar pada pohon tua besar. Rindang dan sejuk membuatnya nyaman. Seluas matanya memandang terbentang padang menghijau. Beberapa warni bunga dan alir jernih sungai pada kelokan di ujungnya.
Beginilah aktivitasnya setiap hari. Memandang keindahan. Mereguk kesejukan serta melukis imajinya pada kanvas. Terlebih sejak ada gadis yang kerap mencuci mukanya. Hingga tebias cahaya keperakan saat surya menyentuhnya. Pam sungguh menikmati itu. Mata dan hatinya kian kenyang. Oleh gadis diam itu.
Berulang-ulang setiap hari. Siklus ini seakan tak pernah putus. Seumpama alur reinkarnasi yang selalu berlaku sebab akibat. Pam ada karena gadis diam itu terus ada. Mungkin juga sebaliknya. Bahkan alam pun sudah terbiasa dengan rutinitas ini. Udara yang sama. Angin yang sama, bahkan sinar keperakan yang sama.
“Hei, kau yang di sana. Kiranya dula ini ingin tahu namamu. Bolehkah?” Pam berteriak sekuat tenaga. Mengumpulkan reribu keberanian hanya untuk sekedar bertanya.
Gadis diam itu cuma tersenyum. Sangat cantik. Mengagumkan. Tapi masih diam.
“Nona manis, kiranya kau memberitahu namamu.” Pam mengulang-ulang itu setiap hari. Tetapi masih tetap. Tiada jawab. Hanya senyum terkutuk yang membuat Pam limbung. Dimabuk asmara.
Kanvas-kanvas yang dibawa Pam kini tak pernah putih. Selalu rupa warna. Sangat hidup seumpama kotak kecil film pendek. Bergerak seirama arakan musik pada hati Pam. Selalu dan selalu ada gadis diam itu. Dengan cahaya keperakannya.
Namun hari ini berbeda. Mendung pekat bergelayut. Angin ribut kian buat suasana kalut. Petir sambar menyambar meriuhkan ketengan. Pam terdiam, matanya sayu. Berguyur gerimis tipis yang kian menguat.
Gadis diam itu tak ada. Pada aliran sungai yang mengeruh terlihat kosong. Tiada sewujud rupa makluk pujaannya. Pam mendesir, berlarian. Menuju tempat dimana biasa gadis diam itu menginjakkan kakinya.
“Hei gadis yang selalu di sini. Dimanakah kau gerangan?” Pam memekik pada hujan yang kain deras.
“Telah lama aku memujamu. Ratusan kanvas penuh lelukis dirimu. Kau dimana gadisku?” dan lagi pekikan suara Pam berpadu dengan simfoni badai petir.
Pam kedinginan. Terjatuh pada pinggir sungai yang menyalak seumpama raja hutan. Siap menyantap dan menelan utuh.
Ekor matanya menangkap sebatang dandelion. Menghijau subur dan bercahaya keperakan. Begitu kokoh tak terdentuh badai.
“Gadis diamku. Ternyata kau di sini.” Pam bangkit dan mencabut dandelion itu lalu membawanya pulang.
Di dalam galerinya Pam menaruh dandelion itu pada pot kecil. Memandangnya dengan senyum. Sekelilingnya lukisan dandelion itu berjajar. Dari tumbuh kecil, hingga mau merekahkan bunganya. Urut tanpa jeda.
“Gadis diamku. Kau aman di sini.” seru Pam tersenyum riang.
———-
KARYA SIAPA INI ???
.
STOP PRESS
Ini adalah karya penulis tamu
Kiriman dari ADI NUGROHO
Saya berkenalan dengan Adi sejak dia masih Kuliah di tingkat-tingkat akhir
Sekarang dia sudah di Wisuda
Adi adalah guru di bidang Matematika
Tinggal di Malang
Blognya bertajuk : BUDAYA(KAN) NGEBLOG
lah, kok dikasih clue, Om?
Hihi…saya belum mbaca jadi udah nebak kan..
Laki-laki kan Om?
Dia pinter bahasa Jepang..
namanya… Adi Nugroho…
Wah, sang detektif sudah langsung bisa mengungkap tabir rahasia sang penulisnya. benar-benar hebat!
hmm….jadi gadis diamnya itu dandelion?
yaaa saya mau jawab mbak TT tapi udah komen duluan mbak TT nya 🙂
hihi…aku Jogja mb Lid ^^
jawaban TT saya umpetin dulu …
(hahaha)
hahaha….boleh..boleh..boleh….. ^^
Matematika, Pendidikan, Malang..
Saya punya teman yang lolos 3 kriteria itu & juga suka berfiksi, namanya Indira Putri, blognya http://sepuluh-jari.blogspot.com
Mungkinkah dia?
Mbak tt gak mungkin
Udah pernah soalnya
Aku nyerah
Nunggu sherlock holmes
Mbah Djiwo ini mah …. yakin saya!
Tadinya saya pikir juga Mbah Jiwo…
Adi nugroho yakinnnnnn
Aku lupa nama blognya
Tapi di febe namanya adi nugroho
etapi klo mbah djiwo masak ngerti bikin cerpen? Hmmm *curiga*
Dandelion itu apa ya?
Apa familinya Lio Air ?
NIQUE nich karena ada dandelionnya
Salam hangat dari Surabaya
pasti mas adi nugroho ini.. gaya berceritanya persis, kluenya pun cocok
blognya belajarngeblog.wordpress.com kalau ga salah
eh budayangeblog.wordpress.com ding
nda ada ide….*nungguin orang joga aka uda vizon ah….*
orangnya lagi makan gudeg di wijilan… 😀
saya ikutan mbaca aja deh… I have no clue at all 😀
sepertinya saya belum kenal sama penulisnya…nanti mau kenalan ahh…(mau nunggu investigasi uda vizon…biasanya investigasi uda selalu benar
yah… kok gitu sih mbak nia?
saya jadi merasa gimanaaaaa gitu… hehehe… 🙂
ssttt.. saya juga udah nebak, dan barusan kenalan dengan ybs 😉
Dari clue yang Om Nh berikan di bagian pengantar, dan dari tebakan Tt, serta melakukan pengecekan ke blog yang bersangkutan, maka saya pun berketetapan hati bahwa ini adalah karyanya Adi Nugroho..
Dalam salah satu postingannya, dengan jelas ybs bercerita tentang hal-hal yang mengarah kepada clue yang Om Nh berikan.. 🙂
Mas Adi… Salam kenal ya… 😀
iya uda….saya ngikut aja ah….salam kenal juga mas adi….hehehehe *jadi beo aja untuk sementara*
Waduuh, saya ketinggalan banyak 😥
Tapi kali ini pun masih tak juga bisa menebak 😦
Yah.., Tt udah jawab, samaan lagi ye… Toss sama Tt, Adi nih…
*clingak clinguk*
Ada apa ya ini kok saya disebut-sebut. Ahahahaha
Kalo yang ini saya nyerah Om. Nanti deh kenalan dulu sama Adi Nugroho 🙂
Ini adalah karya penulis tamu
Kiriman dari ADI NUGROHO
Saya berkenalan dengan Adi sejak dia masih Kuliah di tingkat-tingkat akhir
Sekarang dia sudah di Wisuda
Adi adalah guru di bidang Matematika
Tinggal di Malang
Blognya bertajuk : BUDAYA(KAN) NGEBLOG
Saya (terus terang) jarang main ke blognya, Om..
Tetapi sering baca status FB atau notesnya dengan gaya penceritaan seperti ini. Ditambah clue dari Om (eh clue duluan ding, baru gaya penceritaan 😛 ), jadi tambah yakin kalo ini Adi yg pernah nulis nama pujaan hati pakai hangul eh ketahuan mb Tt deh..xixixi… Godain Adi ah… 😉
yaaah.. aku telat, padahal aku tau tuh.. *ngeles* 😀
gadis diam itu ternyata sebatang dandelion yah… bagus deh tulisannya.. 😀
tapi, kenapa sih bunga selalu identik dengan perempuan? hhmmm…
pura pura gak tau.
hehe