TUKANG JUALAN


 

Perhatikan tukang jualan yang selalu rutin lewat di depan rumah.

Bagaimana mereka menawarkan barang dagangannya ???

Dewasa ini, sepertinya sudah banyak tukang jualan yang memakai alat bantu modern.  Yang saya maksud alat bantu modern adalah … semacam bunyi-bunyian yang selalu diulang-ulang.  Dioperasikan dengan menggunakan tenaga aki kecil atau baterai.  Disuarakan melalui spiker kecil di gerobak masing-masing.  Tukang Es krim dan Tukang Roti adalah contoh yang paling mudah.  Jinggle lagunya pun berbeda antara perusahaan yang satu … dengan perusahaan yang lainnya.  Tukang jualan jasa lain yang menggunakan alat bantu modern adalah Tukang Odong-odong …  ahaaa … ini biasanya membunyikan kaset lagu anak-anak.

(Bunyi-bunyian es krim dan odong-odong lewat … anak-anak girang … emak-emak merengut !!!)

Dan yang lucu adalah … Jika aki atau baterainya masih baru … wuih bunyinya kuenceng bener.  Full ce-ke-ces.  Namun sebaliknya … kalau aki atau baterainya sudah lemah bin “soak”,  niscaya lagu dan jinglenya pun akan “menggeleyong” … mendayu nggak keruan … (suaranya berubah jadi “nge bass sember” semua …) (bagaikan Chipmunk yang lagi sakit tenggorokan …  Hahaha).

Jika saya bandingkan dengan waktu saya kecil dulu, variasi ”woro-woro” atau ”towo-towo” itu tidak semeriah dan semodern sekarang.  Dulu mereka menjajakan dagangannya dengan menggunakan alat-alat sederhana.  Dan hebatnya … kita tau … suara yang mana … itu menjual barang atau  jasa yang mana.  Masing-masing bunyinya berbeda-beda

Pada hakikatnya … pada jaman dulu itu hanya ada TIGA jenis cara umum yang digunakan oleh Tukang Jualan untuk menjajakan barang atau jasa keliling kampung  dan perumahan

 TIGA JENIS CARA TERSEBUT ADALAH …

1.  Dengan Alat Bantu Khusus …
Contoh yang paling jelas adalah penjual Somai – Bakso – Mie Ayam.  Mereka semua memakai alat semacam kentongan.  Mengapa saya sebut Somai – Bakso – Mie Ayam.  Karena secara berurutan ini menggambarkan besar kecilnya kentongan.  Kentongan Somai itu paling kecil … Bunyinya Tik-tik.  Kalo bakso agak besar sedikit, berbunyi Tok-tok.  Sementara Mie Ayam itu paling besar … bunyinya pun menjadi Dog – Dog …

Alat bantu menjaja terkenal yang lain adalah Kenong.  Semacam gong kecil.  Ya betul sekali … ini biasanya jualan Es Puter.  Mangkanya kita sebut sebagai “Es Dung-Dung”.   Untuk pedagang Es jenis yang lainnya … i.e Es Podeng … mereka menjajakannya dengan menggunakan klakson pencet manual “Tetot tetot” … (itu lho semacam terompet kecil yang ada bunderan hitam dari karet yang dipencet-pencet).  Tukang jual mainan anak-anak … juga memakai sejenis terompet pencetan. tapi terbuat dari balon … bunyinya kurang lebih “Ek Ok Ek Ok”.  Contoh lain adalah Kecrekan tukang Patri.  Krincingan Tukang Pijat.  Kluntungan tukang Harum manis … dan sebagainya …

.

2.  Dengan Alat Bantu Seadanya …
Yang saya maksudkan seadanya adalah … mereka mengetuk-ngetuk apa saja yang ada di gerobak dagangan kelilingnya.  Bisa wajan penggorengan (ini untuk yang jual gorengan atau nasi goreng).   Bisa pula mengetuk-ngetuk piring atau mangkok … saya tidak ingat ini jualan apa … ??? (yang pasti makanan).  Atau as simpel as … menggebrak-gebrak gerobaknya … Brak-brak-brak … (saya juga lupa ini jualan apa …).  Yang dipakai mengetukpun sederhana saja … bisa Sendok, Sotil atau … tangannya sendiri …

 .

3.  Dengan Suara sendiri …
Naaahhh … kalau cara yang ini … dulu banyak banget yang menggunakannya.  Si Abang akan berteriak dengan suara (dan alunan lagu) yang khas untuk menawarkan dagangannya.   Sebut saja contohnya …

  • Booottiiiii (tukang roti). 
  • Uuiiiiikkkk (tukang tape).
  • Miinnyyooaaakkkk (salesman pertamina a.k.a Tukang Minyak Tanah)
  • Uuuuuuuwwekkk (tukang ikan)(saya tidak tau kok jualan ikan cara ngomongnya begitu)
  • Sol Patuh … Sol Patuh … (tukang sol sepatu)
  • Sayurrrrr … Sayuurrrr … (tukang sayur)
  • Kain Kasuuuuurrrr … (tukang kasur plus kapuknya)

Dan juga yang pasti paling terkenal …

  • TTTeeeeeeee … (tukang sate)

— 

Jadi begitulah …
Menurut pendapat saya … kehadiran penjual keliling ini turut memberi warna dan sekaligus suara … kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia.  Rasanya sepi jika sehari tidak mendengarkan bunyi-bunyian mereka. 

Ini bunyi-bunyian khas Indonesia …

Bunyi-bunyian buluh perindu keseharian Indonesia …

.

Salam saya

.

.

(Trainer iseng nih … segala bunyi-bunyian tukang jualan keliling dibahas …)
(yang “tet tot” lah … yang “ek ok” lah …)
(hahahaha)

BTW …
Apa pembaca memperhatikan bunyi-bunyian ini ???
Tukang  jualan apa yang bunyinya khas di daerah anda ???

.

.

Penulis: nh18

I am just an ordinary person who work as a trainer. who wants to share anything he knows ... No Matter how small ... No Matter how simple.

59 tanggapan untuk “TUKANG JUALAN”

  1. Iya om emang semuanya khas.. di rumah aku masih banyak bunyi2an tradisional.. kayak klo bakso pasti pake mangkok.. es krim pasti pake terompet kecil itu.. klo ada namanya mie sagu itu pake teriak.. sama juga dengan.yg jual gorengan atau kue pasti pake teriak..

    Dan walaupun semisal bakso ini pake mangkok semua tapi aku bisa ttp tahu om mana ketukan mangkok mamang bakso langganan aku.. hehehe..

  2. Assalamuálaikum Om Nh..kalo dulu masih kecil ada es pong, karena bunyiin kayak gong kecil yg bunyinya kayak pong2. Kalo saya di jogja yang heran itu tukang sayur keliling cepet banget lewatnya, padahal kita kan bisa jadi lagi di dapur belakang, perlu waktu buat pakai jilbab ato ganti baju ato pake jaket, dan itu beberapa tukang sayur begitu. Sampai saya harus pesen mohon untuk berhenti nunggu sejenak, jadi kita ga ketinggalan ngejar dah jauh..hehe, udah ada 3 pedagang sayur keliling yang gitu. Kalo menurut saya pedagang keliling harusnya pelan pelan saja jalannya.

  3. Tanya dong, kue putu yang “puuuuuu” seperti peluit kapal sebenarnya pakai apa sih? Ngga pernah liat aslinya kenapa bisa bunyi begitu 🙂 Tapi tau kalau yang lewat itu penjual putu

    1. Tiupannya itu memakai uap air mendidih … sementara bunyi itu dihasilkan dari semacam peluit (dari bambu) yang dipasang diatasnya

      (kalau kamu tau Ceret/teko yang ada tutupnya yang bisa berbunyi jika air mendidih … ? nah kurang lebih seperti itulah mekanismenya …

      Salam saya EM

      1. Makasih mas…. soalnya di sini ada suara yang mirip begitu,, oleh tukang tahu keliling pakai sepeda. Dan saya belum pernah manggil untuk tanya bagaimana bunyikannya. Konon cara penjualan tukang tahu ini sudah musnah di Jepang, padahal di tempatku masih ada. penasaran ingin manggil, tapi timingnya ngga pernah pas. sekitar jam 3-an siang 😦

  4. sekarang tukang mie ditempatku ada 2 macem Mas,
    yg dr dulu memang bunyinya tek tek ( mie Tek Tek)
    sekarang juga ada lagi yg bunyinya dog dog ( mie dog dog)
    padahal mereka sama2 jualnya mie goreng ,nasi goreng dan kwetiau … 😛
    salam

  5. Itu Yang “ek ok ek Ok” kok kaya sesuatu ya… 😀 ahahahahahahha
    Suara yang di rumah saya ada yang lain om… Bacangggggggggg…nasiiiii kuningggggg…bacaaanggggg… 🙂
    Tiap pagi selalu terdengar….
    Rajin Banget Om itu tukang bacang nya lewat depan rumah. 🙂

    jadi pengen bacang…. huehhehehe….

    salam hangat Om Nh….

  6. Kalau di sekitar saya yang masih konsisten keliling tiap malam tukang jual tahu Sumedang, Om.
    ” Tararahu..Tararahu…asli sumedang, masih hangat. Cabe gratis!”
    Cukup panjang memang, tapi selalu saja begitu.

    Beberapa lama nda sowan ke sini, ternyata Om sudah salin baju. Saya lebih suka font yang ini, Om. Verdana, kalau nda salah.

  7. di Bukittinggi tukang jual sate padang punya ciri khas bunyi saluang (dari cd player), awalnya aku kira ada yang baralek deket rumah,,, 😀 😀

  8. jadi inget, dulu pas pertama kali merantau ke Tangerang, belum terbiasa dengan tukang sol sepatu..
    awalnya saya kira tukang sepatunya tereak “hokhokhuk” karena pengucapan “sol sepatu” nya itu lho tidak jelas, di kuping saya beneran terdengar meracau.. makanya saya bertanya2 kenapa harus “hokhokhuk”?
    baru sekitar 1,5 tahun kemudian saya sadar kalau yang dimaksud adalah sol sepatu
    -.-“

  9. Wow, pengamatan yang sangat jeli Om. Tapi kadang tetap harus diintip dari jendela yg lewat jualan apa, sering keliru Om, disangka tukang baso ternyata tukang bubur kacang ijo, nunggu2 tukang nasi goreng ternyata yg ‘berbunyi’ tukang ketoprak. Kecuali yg berteriak “tee…padang…” ga mungkin salah lg hehehehe

    1. Hahaha …
      memang yang kategori piring di pukul sendok itu suka salah nebak … jualan apa …
      kadang toge goreng, kadang mi ayam, kadang bakso … kadang somay …

  10. Yah gitu… ini kekhasan Indonesia..
    sama aja di daerah tempat saya tinggal juga gitu..

    cuman lebih banyak bunyi2an mangkok yg dipukul dengan variasi tertentu

    1. setau saya sih tidak ada …
      kalaupun ada … mungkin itu hanya di pasar tradisional saja …
      di luar … kalau tidak salah … agak jarang kita temui pedagang keliling.
      hanya ada satu dua jenis komoditi saja

      salam saya

  11. Teeee sateeeeeeeee, tapi kalau bakso masih banyak yang getokin mangkok pak trainer…… kalo tukang putu bambu suaranya meleking.. kerennnnnnnnnnn

    sekarang tinggal download aja lagunya terus dipasang

    sariii roti… roti sari rotiiiiiiiiiiii 😀 😀

  12. Kalo yg unik di tempat saya adalah bunyi2an “combo” begini bunyinya: “soooolll…. spatu patri payung…” Jelas sudah bahwa persaingan bisnis yg sedemikian ketat mengharuskan tukang sol sepatu untuk menerapkan konsep difersifikasi usaha dan memaksanya utk memodifikasi bunyi2an mereka (buset dah tuh bahasa tinggi amat yak…)

    Satu lagi adalah bunyinya bgini: “raaaaabukk… raaaabukkk…” itu adalah tukang jual rabuk alias pupuk tanaman. Yg bagi saya seperti terdengar “maaaaabukk… maaaaabukk” heheheee…

    Satu lagi (nambah) adalah ibu2 tua penjual jamu gendong keliling dengan suaranya yg lirih namun sangat khas… “jampiiiiiiii…..”. sudah beberpa bulan ini beliau tdk lewat rumah saya,semoga2 beliau sehat2 saja.

    Salam hangat dari nJember

  13. om, dulu ditempat saya ada yang jual ini sambil teriak : satee buntilililil…..satee buntilililil……..sate buntil. Pertama kali denger penasaran jualan apa sech ternyata sate, tp skrang udah ngga pernah lewat lagi. Trus ada juga yang jual perabotan rumah tangga pake mobil keliling kampung, mrk teriak pake toa : “Perabotann…..sepuluh ribu 3…ayo ibu ibu diborong diborong…..sebelum kehabisan” klo denger ini biasanya anak2 ketakutan soale suaranya kenceng banget….

  14. Trainer yang sangat jeli..lucu si Om nih..

    Kalo di tempatku,yang sering di tunggu-tunggu lewat,
    Tahuuu Lembaaang.. tiap pagi,berisik lagii sambil tiiit..tiitt..tiitt..suara klakson kalo penghuni rumah belum keluar
    Sama Yeuuum..Yeuuuum..yeuuumm..hhee suara tukang peuyeum memanggil,3 hari sekali pasti beli sama mang langganan.

  15. hahahhaa, jadi ngakak bacanya. iya bener banget um. semua yang disebutkan juga pernah aku tau, ataupun masih lewat didepan rumah.
    makanya jadi ngakak, karna bis-bisanya jadi tulisan seperti ini. hihihihi

    -maafkan sudah lama nggak berkunjung-

  16. ahahahha,,,,
    di lingkungan rumah, ada yang jual ayam goreng keliling, tapi teriaknya gini Oom…
    GOREAAANNNGG…!!!
    itu maksudnya goreng, tapi ayamnya gak disebut, hahhaha…
    anehnya kalo dia udah teriak gitu, rasa lapar n ngiler langsung menyelimuti calon pembeli, jadinya pada antri di belakang grobak mininya…

  17. Waktu saya tinggal di Jakarta, sering dengar tukang ikan menjajakan dagangannya emang mirip dengan bunyi uweeekk… kayaknya sih dari kata ikan kuek/kuwek ya Om….

    Dulu waktu msh di kampung, ada penjual bubur kacang ijo yang enak banget, cara menawarkan dagangannya juga khas. dia teriak : Buuuuuuurrrrr…..naaaaaaassss…!! dengan nada meliuk-liuk di bagian nas-nya.. bubur kacang ijonya emang enak banget, campuran kacang ijo, beras merah dan putih, ditambah santan gurih dan sedikit tape ketan… maknyus deh pokoknya..

  18. Om, mungkin penjual ikan itu orang Padang jkarena ikan di Padang namanya “Lauak” (artinya lauk) ketika di teriakin jadinya “Uuuuuuuwwekkk” he3x
    Mengingatkan kenangan masa kecil di kampung, ada penjual gulai kambing (orang keling). Nah kambing di Padang disebut dengan “kambiang”. jadi si penjual dengan suara lantang berteriak “Biaaaannng…” ….:)

  19. hehehehe…..lucu2 y om…
    inget pas jaman kuliah, naik bus slo-smg…ada yg jualan bakpao…
    dia nawarin diatas bus…”bak-pao duaging aayaamm…”
    padahal ada jg yg rasa kacang ijo, ato coklat lo….
    cuma cara dia nawarinnya y…cuma itu..”bak-pao duaging aayaamm”
    xixixiii

  20. Kalau di Payakumbuh, ada yang khas Om..
    Yakni oleh seorang anak penjual martabak..
    Dia meneriakkan kayak gini: “Yooooooo leeeeeeeee martabaaaaaaaaaak yo” (yo, le, martabak dibaca panjang, sementara yo terakhir dibaca cuma satu mad) 🙂

any comments sodara-sodara ?