Jika kita mengikuti sebuah konferensi, pertemuan, seminar atau perhelatan lainnya yang melibatkan banyak sekali peserta, biasanya kita diberikan sebuah ID Card oleh panitia.
ID card tersebut berupa kalung pita (atau biasa disebut lanyard) yang di ujungnya ada secarik kertas karton yang berisi nama, dan organisasi tempat kita bekerja. Kadang ada pula yang dilengkapi dengan pas foto. Hal ini tentu untuk memudahkan panitia untuk mengidentifikasi siapa saja peserta yang ikut dalam konferensi tersebut.
Dulu saya sering sekali mengikuti konferensi. Paling tidak setahun dua kali saya pasti diundang untuk hadir dalam pertemuan tahunan departemen marketing dan review tahunan perusahaan. Tempatnya bisa dimana saja, entah di dalam maupun di luar negeri. Konferensi ini juga sekaligus menjadi ajang untuk wisata, waktu untuk refreshing para karyawan.
Tentu saja untuk memudahkan panitia kita semua dibagikan ID Card. Nah saya perhatikan, empat lima tahun terakhir, panitia melakukan terobosan-terobosan menarik yang berkaitan dengan pembuatan ID Card ini. Panitia dengan kreatifnya menambah fungsi ID Card tersebut dengan fungsi-fungsi yang lain. An Extended ID Card. ID Card yang fungsinya bukan untuk identitas saja, tetapi bisa juga ditambahkan fungsi yang lain.
Kalung ID Card yang diberikan kepada kita, berbentuk tumpukan atau kumpulan kartu yang diikat menjadi satu. Halaman pertama paling depan tentu saja adalah ID Card itu sendiri. Memuat nama kita plus departemen atau organisasi tempat kita bernaung kadang disertai pula dengan foto. Mari kita lihat gambar sederhana berikut …
Kartu kedua dan selanjutnya sangat menarik untuk disimak. Ada berbagai macam informasi yang mereka sertakan disana. Berikut adalah hal-hal / informasi yang biasa mereka cantumkan di kartu-kartu yang menyertai ID Card kita.
- Daftar acara konferensi
- Rooming List : daftar peserta berikut nomer kamar menginapnya
- Tata tertib dan ketentuan akomodasi hotel
- Daftar tempat wisata yang bisa dikunjungi di kota tempat kita mengadakan konferensi
- Daftar tempat kuliner yang bisa kita cicipi di kota tempat kita mengadakan konferensi
- Daftar tempat membeli oleh-oleh dan cindera mata khas setempat
- Peta kota
- Nomer telpon taxi lokal dan nomer telpon penting setempat
- Jadwal antar jemput ke/dari Airport atau terminal … dsb-dsb
Dulu biasanya panitia mengeluarkan buku panduan untuk memuat informasi tersebut. Kini mereka tidak lagi membuatnya. Panitia mengganti buku panduan tersebut, dengan mencetak kartu-kartu dan menjalinnya menjadi satu di dalam lanyard kalung ID Card para peserta. Semakin banyak info yang mereka sertakan … akan semakin tebal ID Card yang akan dibagikan kepada peserta.
.
Mengapa mereka melakukan hal seperti ini ?
Berkaca dari pengalaman-pengalaman sebelumnya, panitia selalu saja direpotkan dengan pertanyaan-pertanyaan para peserta konferensi. Ada saja yang ditanyakan, pertanyaan remeh-temeh. Padahal semua informasinya sudah ada di buku panduan. Mereka biasanya malas membaca atau membawa. Menyebalkan bukan ?
Nah … dengan dikalungkannya ID Card berikut informasi-informasi yang dibutuhkan, para peserta jadi tidak bisa lagi semena-mena merepotkan panitia. Kalung ID Card (berikut kartu-kartu info lain yang menyertainya) adalah hal wajib yang harus selalu dikenakan selama konferensi berlangsung. Mereka sudah bisa melihat sendiri informasi yang mereka butuhkan di kalung ID Card masing-masing. Panitia tinggal bilang : “… lihat di kalung !” (rasain luh …)
Jadi …
Jika anda jadi panitia konferensi. Ingin tugas anda ringan dan tidak direpotkan oleh telpon krang-kring dari para peserta ? Pertanyaan remeh-temeh yang bikin bete ? Bikin aja ID Card yang sudah ditambah fungsi-fungsinya ini … An Extended ID Card.
Dijamin anda akan tersenyum senang !
Dan andapun bisa ikut menikmati wisata di tempat konferensi tersebut tanpa diganggu telpon nggak penting dari para peserta yang cuma pengen nanya tempat beli sandal jogger dimana … (hahaha)
Salam saya
.
.
.
Ide kreatif mas. Jadi orang gak akan ribut kalau bakalan ilang. Karena biasanya peserta kan lebih memperhatikan kartu ID masing-masing.
jadi pengen buat IDCARD khusus komunitas blogger deh, biar ada identitas kalo lagi liputan dan gak disangka anak ilang. hehe 🙂
Gubraak, siyaap Mbak Astari, BRid kesindir nih, coba nanti saya diskusikan sama Teman-Teman Admin lainnya 🙂
eeeeh iaaa, ayo Brid ayooo buat. Sponsor by admin admin Brid 😀 wkwk
Mbeener, kreatip banget Extended ID Card, apalagi kalau ditambah status masih jomblo 😀
Siyaap Pak, saran kereen nih buat BRid, moga2 bisa terwujud buat ID Card…
haha, keren juga ide nya,
untuk panitia, bisa nggak nambahin pusing karena pertanyaan2 peserta yg nggak kenal sama kota tempat konferensi
untuk peserta, jadi nggak ribet kudu nanya2 atau googling dulu, udah terteran dgn jelas di ID masing2 😀
Salam,
sinemaisme
sinemaisme.blogspot.com
Bagus juga ya semua info penting dikemas praktis juga ..:)
Isinya lengkap ya om…
lengkap banget oom, perlu disebarin ke panitia seminar2..
jempol buat yg punya ide
ide nya kreatif banget, makasih info nya
gunakan kaos dengan labrel positif
kaos muslim anak dan keluarga
Ooo.. bagus juga ya idenya. Pas banget semua info itu ditaruh bersamaan dengan id card, karena biasanya id card itu lebih diperhatiin keberadaannya karena khawatir kalo hilang.
Extended ID card untuk FaQ, menarik Om. Karena digantung di leher lebih mudah dibaca ya. Kalaumuncul FaQ panitia tinggal nunjuk card yg ada di keher si penanya 🙂
Wah jagan sampai meremehkan yang namanya IDcard itu penting tapi selalu di pandang sebelah mata ,yang lebih di utamakan pasti Kartu Pengenal seperti KTP.
Belum pernah ikut konferensi…Tapi menarik nih infonya 🙂
Kalau beli sandal baru dan kaos baru dimana ya? IDCARD saya hilang di mana ya?
Kalimat penutup itu langsung bikin ngakak Om,
jawaban panitia,”tinggal keluar kamar, tanya resepsionis hotel”,, IDCard penyelamat semua pihak berarti nih Om.
Hahaha jadi banyak gitu kartu nya ya… 🙂
Mana enak dikalungin nya ya om…
Sekalian daftar harga ngga om hihihi
Ide cemerlang.
Dengan membuat ID kayak gini biaya pembuatan buku panduan bisa dihilangkan
Butuuuul sekali, peserta kadang aras-arasen membaca bukun panduan..”Enakan tanya saja lebih cepat,” kata mereka.
“Boleh ikut kontesnya, Pakde?” itu contohnya ha ha ha ha
Terima kasih
Salam hangat dari Surabaya
ya ampuuuun tebel dong kartunya kalo semua info dimuat di kartu hihi…
Sudah lama tak ikut acara begitu, Om. Tapi idenya bagus, efektif dan efisien. Asalkan ga ketebalan sampe membebani leher peserta. Hehe….
hihihi…. “rasain luh” nya tuh… mengena 🙂
Semakin kesini, semakin kreatif ya Om…
berguna sekali ya om. Kadang hal kecil seperti ini yang jarang terpikirkan oleh panitia
Saya termasuk yang suka malas baca buku panduan
Salam Kenal Teman-teman
Lokasi Kunjungan anda untuk berwisata di Desa WIsata Kabupaten Sleman
DESA WISATA PULESARI
Alamat: Pulesari, Wonokerto, Turi, Sleman, Yogyakarta
Follow @WisataPulesari
Cp:08574128969
http://www.desawisatapulesari.wordpress.com
Diakui Extended ID Card adalah ide kreatif.
Jadi klo ada yg nanya hal2 remeh temeh, panitia tinggal bilang “tuh …. . di leher”
boleh juga nih idenya om, pernah sih kepikiran buat id card sendiri, biar ntar orang nggak nanya2 hahaha
Kalo ID Card yang sangat bermanfaat ya, Om 🙂
Makasih banyak ya, Om, kapan2 bila ada kegiatan ide ini penting banget untuk diterapkan.
Di kantor saya masih pake buku panduan Om 😀
Coba deh entar usul, sapa tahu ide ini kepake
keren idenya, om…
aku termasuk yg suka banget koleksi ID card dari banyak event, kalau bisa dapet yg model extended gini lumayan juga. cuma kalau ilang pas lagi training, manyuuun…hahahahaaa
idenya kreatif banget dan menjadi keinginan membuat IDcard khsusus blogger juga 🙂
terus terang saya baru ngerti loh Om.
inovasi dalam pelaksanaan acara / konferensi. Bisa dicontoh tuh kalo pas kantor bikin acara serupa. Jadi panitia gak perlu kasih penjelasan yang udah ada di kartu2 yang dikalungin. 🙂
cara cerdas panitia, seluruh informasi tergantung di leher peserta….bisa dicontoh nih Dhimas NH.
Salam
Hahaha.. jangan banyak tanya, pelototin kalung saya…
Mantap ini, bisa ditiru nanti.
Terimakasih telah berbagi
tipikal orang kita itu malas baca…hehehe
saya juga waktu jualan online ditanya2 foto produk dan penjelasan ini itu seperti harga. Saya suruh liat di website saya malah nggak mau (berhubung gambarnya banyak) . hehehe
wah ini baru benar2 ide yang sangat brilliant sekali, dengan ini kita tidak usah repot2 bertanya dengan panitia yang memiliki berbagai macam kesibukan , tinggal lihat di kalung kita sendiri hehehe 🙂
kalo saya cukup KTP 🙂
Wahh..iya..membantu sekali untuk panitia
Terima kasih sudah berbagi
menyimak dari cerita diatas , mendapat pesan yang bermanfaat buat pembaca .. thanks:)
benar Om, ada beberapa pertanyaan dari para marketing, jika sedang meeting…mending begini yaaa, hmmm
Coba kalau kartu berikutnya sampai 25 lembar.. kan ngilu itu leher om.. ha ha ha. Ini kreative banget deh.
Beberapa kali diundang acara yang pake nginep-nginepan, aku belum pernah dapet yang extended id card nih Om…masih terpisah antara id & buku panduannya…
Tapi emang lebih praktis kalo kayak gini yah Om 🙂
kurang praktis kalo di ID card di pasang panduan kalo panduannya banyak. lagi pula tulisan di ID card kan kecil2
makasih om sarannya sangat bermanfaat..
http://obatherbaldisentriakut33.wordpress.com/
nice
saya fikir ini bisa menjadi alternatif yg bagus..
nice info
http://obatherbalparu-parubasahmujarab33.blogspot.com/
semoga sukses
makasih infonaya bermanfaat sekali
ID card saya sudah ditandem sama kartu RFID parkir & masuk ruangan, hehehe
keren ide yang bagus sekali
setiap kunjungan presiden ke sini kita punya extended ID card nih om, komplit dengan nomor telp penting dan juga selayang pandang info tentang kota, plus daftar resto et souvenir, tempat yang paling sering dicari hehehe 🙂
Saya sependapat juga Pak, terkadang sangat lelah juga menanggapi pertanyaanb berulang-ulang yang sama terus menerus..
Untuk ID Card sepertinya sudah digunakan di kantor saya, karena team memang lelah jg dengan pertanyaan berulang-ulang. Ini jadi solusi yang sangat tepat sepertinya
http://www.citragrandcity.com/promotion/tropicalvalley/
Ide bagus itu,om. Selama ini memang kalau ada acara seminar dan sejenisnya gitu memang jadi ribet bolak balik ngecek jadwal, ruangan,dll…giliran tanya sama panitia, malah panitianya mesti cari lagi teman sesama panitianya lagi yang mengurusi hal tersebut..