KTP


.
Kamis, 13 September 2012
Sudah dua hari ini saya bertugas di Makassar.  Pagi ini saya akan balik pulang ke Jakarta memakai pesawat yang jam 09.55.   Bebenah tas kelar, sarapan selesai, check out hotel beres.  Lalu saya pun di jemput Heston dan diantar ke Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin yang megah dan mewah itu.  Heston adalah salah satu personil perusahaan kami yang bertugas di Pulau Sulawesi.

Saya didrop sampai Bandara,  Heston pun langsung pamit menuju ke kantor.  Saya segera check in ke konter maskapai penerbangan nasional.  Petugas konter seperti biasa bertanya : “Bisa dibantu dengan kartu identitasnya pak ?”  (prosedur standart, untuk mengecek nama yang tercantum di tiket dan dicocokkan dengan KTP).

Ambil dompet … uplek.  Mencari-cari KTP yang diminta, … tapi celakanya tidak ketemu.
Aduh maak … kemana KTP awak … saya tidak menemukan KTP saya di dompet. 
Saya mencoba ples-bek … mengingat-ingat kembali … waktu check in dua hari yang lalu di Cengkareng … KTP itu masih ada.  Lantas dimana hilangnya ya ?  Ketinggalan dimana ya ???

Aaaahhhhaaa … saya baru ingat … Sepertinya KTP ini ketinggalan di Reception Hotel nih.  Sebab saya ingat dua hari yang lalu Receptionis Hotel meminta KTP saya untuk di fotokopi.  And yes … saya lupa mengambilnya kembali.  Sampai saya pulang pagi ini … Hah … mulai pikun sodara-sodara … (usia tak bisa dibohongi).  (Kalau petugas konter penerbangan tidak meminta KTP mungkin sampai sekarang saya tidak sadar bahwa KTP saya ketinggalan …)(hahahha)

Langsung saya hubungi Hotel tempat saya menginap di Makasar.  Dan ternyata memang benar ada … KTP atas nama saya memang ada di Front Desk Hotel.  Kemudian saya menghubungi Heston yang mengantar saya tadi, menceritakan kejadian yang saya alami.  Saya pun tak lupa minta maaf, karena saya akan merepotkan dia sekali lagi.  Heston saya minta untuk mengambil KTP saya ke Hotel.  Dan kemudian saya minta tolong dia untuk mengirimkannya via Pos saja.  Entah besok entah lusa.   Tidak begitu urgent  (masih ada SIM atau Passpor jika sewaktu-waktu diperlukan).  Saya pikir lebih baik begitu … mengingat waktu dan situasi yang kurang memungkinkan dia untuk mengantarkannya ke Bandara.  Lagi pula saya sudah berada di ruang tunggu keberangkatan pesawat.  Siap untuk boarding.

.

Namun apa yang terjadi sodara-sodara ?
Ternyata Heston meminta salah satu driver rekanan perusahaan kami yang mempunyai pas masuk bandara, untuk mengantarkan KTP saya.  Dia bertekat untuk mengantarkan KTP saya tersebut saat ini juga.  Tidak perlu menunggu di pos kan segala.  Si Driver, dengan berlari tergopoh-gopoh akhirnya bertemu dengan saya dan menyerahkan KTP tersebut ke tangan saya.  Pas betul waktunya dengan panggilan boarding.  (FYI … Bandara Hasanuddin ini luas sekali … berlantai dua pula …)

Saya geleng-geleng kepala … Sekaligus salut dengan kerja cepat mereka, si Heston dan juga si Driver tersebut.

So … Heston … Mas Driver … Terima kasih banyak ya !

(aahhh saya keterlaluan sekali … saya tidak ingat nama Driver tersebut … maafkan saya)

So …
Apakah anda pernah ketinggalan surat-surat penting ? KTP, KK, ATM dan sebagainya ???
Boleh sharing tak ?

Salam saya

.

.

.

Penulis: nh18

I am just an ordinary person who work as a trainer. who wants to share anything he knows ... No Matter how small ... No Matter how simple.

35 tanggapan untuk “KTP”

  1. Saya pernah lupa bawa KTP, sehingga terpaksa pinjam KTP teman 😀
    Tapi… ada cerita yang masih saya ingat. Papa dan Mama dari Stockholm ke Paris naik pesawat, dalam pesawat papa baru ingat bahwa dia lupa mengambil uang yang ditaruh dalam deposit box di kamar hotel. Jadi begitu mendarat di bandara Charles de Gaulle, papa kembali lagi ke Stockholm naik pesawat berikut, sedangkan mama sendirian menuju hotel dan menunggu papa kembali 😀 Untuk pertama kalinya mama naik kereta dan taksi ke hotel dalam kota (hebat memang mamaku!). Dengan pengalaman ini, kami selalu cek kembali sebelum meninggalkan kamar hotel, jgn sampai ada yang terlupa di safe deposit.

  2. Waw, Si Drivernya sangat cekat, saya salut saya salut dan saya salut, Oom. 😀

    Pernah, banget bahkan sering. . .
    Yang sering lupa itu bawa STNK, karena motor kadang dipinjem ade dan STNK tidak dikembalikan lagi, jadi kadang lupa gak terbawa. Begjo banget kalau lagi tidak ada adangan polisi, tapi perlu syukuran kalau sedang ada sidak di jalan pas gak bawa STNK. 😀

  3. Wow banget Heston dan drivernya itu hihihi…
    Aku pernahnya ngira KTPku ilang… ke mana-mana dicari nggak ada. Aku ingatnya ngantongin KTP tanpa pake dompet di saku, paling jatoh…
    Udah ngurus, ke RT, RW, kelurahan, KTPnya jadi… gak taunya KTPku yang sebelumnya ada di bawah komputer… rrr…

  4. 3 hal Om…

    1. Perjalanan
    Kita samaan sepertinya Om, dua hari di daerah dan kembali ke rumah hari ini. Cuma bedanya, Om di Makassar, saya di Lombok, hehe.. 🙂

    2. KTP
    Seminggu sebelum Ramadhan kemarin, saya juga ada tugas training di Kota Tangerang. Dan, saya pun ketinggalan KTP di hotel. Saya pun mengetahuinya ketika check in di bandara. Sebagaimana yang Om lakukan, saya juga menghubungi rekan yang bertugas di sana. KTP saya dikirim keesokan harinya pakai fasilitas pengiriman satu hari sampai. 🙂

    3. Effort
    Tak syak lagi, saya pujikan rekan kerja Om itu. Hal tersebut patut diteladani.. Ibarat kata anak-anak muda sekarang, effort to the max… 🙂

  5. Yang sering terjadi pada saya adalah klabakan mencari KTP atau sejenisnya justru disaat diperlukan Om.
    Pernah kejadian begini…
    Karena akan mengadakan MoU tentang bantuan uang, maka sebelum berangkat saya sudah siapkan meterai 6000an sebanyak 10 buah (padahal dipakainya paling pol cuma setengahnya)
    Saya masukkan amplop lalu saya lem dan saya masukkan tas.
    Nah pas mau penandatanganan dan ketika mau saya tempelkan, ternyata raib dan saya cari2 nggak ketemu.
    Saya lumayan panik karena kejadiannya di Puncak Bogor dan kalau mau beli pastinya jauh (dan sayapun tak tau harus kemana, males lagi)
    Beruntung ada teman yg punya lebih sehingga meterainya bisa saya pakai…
    Anehnya setelah sampai rumah, itu meterai nongol dengan sendirinya dari tas saya…

    Pasfoto juga sering begitu.
    Intinya, kalau harus ngumpulkan syarat yg berupa pernak-pernik gitu saya malas 7 turunan 😀

  6. 1. Puji Tuhan, Heston dan pak driver (siapapun namanya) bergerak cepat sehingga KTP bisa kembali saat itu juga.
    2. Saya punya pengalaman kehilangan buku panduan ketika akan berangkat ke Jepang. Padahal buku panduan itu sangat penting karena saya berangkat sendirian dan ada beberapa peta dan petunjuk di sana. Puji Tuhan ada bantuan teman yang juga akan berangkat ke Jepang namun beda tempat dan beda hari dengan saya, sehingga dia memberikan buku panduannya untuk saya dan dia akan meminta lagi di kantor pemberi beasiswa.
    3. Teman saya pernah tertinggal pasport-nya di guest house kampus ketika dia akan kembali pulang ke Indonesia. Dia baru sadar bahwa pasportnya tertinggal saat dalam perjalanan menuju bandara Kansai, Osaka. Dia menelepon kami dan akhirnya kami mengantar ke bandara dengan terburu-buru. Tetapi tetap saja bus di sini ada jadwalnya dan waktu tempuhnya pun tidak bisa dipotong. Pakai kendaraan pribadi pun tidak mungkin nutut karena tidak bisa ngebut, tol punya batasan kecepatan maksimum. Sampai bandara pesawatnya sudah berangkat, tetapi puji Tuhan tiketnya bisa direschedule untuk penerbangan esok harinya berkat bantuan sensei.

    Ketiga pengalaman yang penuh dengan ‘puji Tuhan’ ya… 🙂

  7. Senada dengan kisah KTP OM Nh yg ketinggalan, maka saya lbh parah karena tdk tahu kalau KTP saya hilang. Br nyadar beberapa hari kemudian daan sekian bulan kemudian saat saya beli makan terlihatlah selembar KTP yg dipajang di etalase tempat saya membeli makan….taraaa, itulah KTP saya yg hilang. Alhasil, saya punya dua KTP neh sekarang.

    Btw, saya juga salut neh respon cepat tanggap dan aksi dr pihak hotel utk segera mengantarkan KTP OM NH, inilah salah satu bentuk pelayanan prima ya Om

    1. Mohon maaf … ini semua bukan inisiatif dari Pihak Hotel …
      Heston dan Driver tersebut adalah karyawan kami / rekanan perusahaan kami…

      Salam saya Rie

  8. 1). Saya rasa kewajiban Receptionis Hotel meminta untuk mengembalikan KTP yang dipinjam paling tidak pada saat Check Out.
    2). Sebetulnya bukan karena mulai pikun, karena orang yang selalu aktif menggunakan fikirannya insya allah tidak akan pikun.
    3). Salut sama kedua rekan kerja Om….. 🙂

  9. (Maap Om, ralat
    1). Saya rasa kewajiban Receptionis Hotel untuk mengembalikan KTP yang dipinjamnya, paling tidak pada saat Check Out.
    2). Sebetulnya bukan karena mulai pikun, karena orang yang selalu aktif menggunakan fikirannya insya allah tidak akan pikun.
    3). Salut sama kedua rekan kerja Om….. 🙂

    1. Ahaaa … betul sekali Uda …
      Perlu dicatat … KTP saya itu sempat “ngendon” di reception 2 hari-2 malam lho …
      Seharusnya Receptionis ataupun petugas hotel lain … ada yang mengembalikan … atau paling tidak send message kek or kasih notes ke kamar …
      “Harap mengambil KTP di Reception” (hehehe)
      Tapi saya memaklumi ini … Hotel ini baru beroperasi … 3-4 bulan di Makassar … SO … Masih serba baru dan … kikuk … (hihihihih)

      Salam saya Uda

  10. Duh, salut kepada Heston dan sang driver yang rela pontang panting demi KTP om ituh…

    …ehm.. ketinggalan ktp belum pernah sih Om, tapi kalo ilang pernah…
    tiba tiba raib aja gituh dari dalem dompet, sampai sekarang masih misteri,
    ilangnya dimana…gak inget…hihihi..

  11. baru ngalamin kemarin Om, terpaksa balik tengah jalan ambil KTP
    eh dicari2 gak ketemu
    ‘untung’ punya 2 ktp 😛 (tinggal nunggu hangus gak diperpanjang lagi nanti hahaha takut ditimpuk orang sedunia blog)
    pas pulang dari Medan ketemu tuh KTP Jakarta disimpan terlalu bagus soale.

  12. Wuih…hebat nih kerjasama Heston dan pak Driver ya Om *salut juga*.

    Saya paling sering ‘hilang’ STNK Om, di beberapa tempat parkir harus menunjukkan STNK kan kalu mau keluar? Nah, saya pasti tidak memasukkannya lagi ke dompet, ditaruh di saku jaket / celana / tas. Padahal (terkadang) tiap harinya ganti jaket/celana/tas, jadi suka riweuh sendiri nyari STNK,hihihihi

  13. Kalo saya belum pernah kehilangan KTP…tapi suami punya pengalaman lucu tentang KTP ini…ceritanya kartu ATM suami hilang.. ..terpaksa harus bikin yg baru…setelah bikin surat laporan kehilangan dari kepolisian….suami ke Bank mandiri di daerah Bintaro….ketika CSnya minjem KTP suami, ternyata masa berlakunya sudah habis 6 bulan yang lalu, trus dengan pedenya suami ngeluarin SIM…ternyata sama aja SIMnya udah abis juga 6 bulan yg lalu…..sejak itu setiap ketemu polisi dijalanan….suami ketakutan…padahal waktu belum ‘ngeh kalo SIMnya udah mati…suami pede sekali ketemu polisi dijalanan hihihiih……

  14. Kalo ketinggalan ktp, sim, stnk dll sih alhamdulillah gk pernah ya om…krn semuanya jd satu aku taroh dalem dompet asal gk ganti tas aja sih, soale kalo ganti tas kan suka dibongkar2in tuh semua baru dimasuk2in lg, ini dia nih beginian yg bs bikin ada yg ketinggalan…Aku itu ya identik banget lupanya malah pas udah pergi eh tiba2 di tengah2 jalan baru inget ada yg lupa dibawa misalnya mo pergi kerumah mertua eh lupa bawa brg yg sebelomnya udah beliau nitip minta dibawain sm aku, yaaahh jdnya di ulang lg besok2nya kalo pas kerumah beliau lg diinget2 bawa tuh titipan hihihii pelupa tingkat akut 😀

  15. Om, gk heran kalo dulu namanya MSA… marketing services area… huehehehe

    Oh ya, jujur saja salah satu yg menyebabkan saya betah “sekantor” ama Om adalah orang-orangnya… kekeluargaannya… semoga tetap terjaga

    Salam,

  16. Aku pernah tuh om nyari2 ktp pas udah mo bording.. bahkan sampe keluar lagi ke depan buat mastiin ada ketinggalan atau gak.. dan memalukannya adalah.. pas udah nyari kedepan ketemu donv ktpnya di dalam dompet diletak semula.. ~_~

  17. kalo saya lupa naro kartu ATM om, pas mau dipake saya cari2 di dompet ngga ada, langsung saja saya telpon pihak bank utk memblokir kartu ATM saya itu, setelah diingat2 ternyata ada di dalam saku tas, besoknya saya jadi harus ke bank utk ngurus pembukaan blokirnya..

any comments sodara-sodara ?