SILAM DAN MUNCUL


 

Silam dan Muncul … ini istilah khas … Panggung Pertunjukan.

Sepasang istilah ini aku dapat ketika aku bekerja menjadi asisten pembina di salah satu Yayasan Pendidikan Vokal di Jakarta.  1987 – 1990.  Salah satu tugas rutinku adalah mendampingi anak-anak Bina Vokalia itu jika mereka manggung di suatu acara.

 

Nah Istilah Silam dan Muncul ini aku dengar pertamakali ketika anak-anak Bina Vokalia mentas satu panggung dengan groupnya Mas Guruh Soekarno Putra, Swara Mahardika / GSP.  Sebuah group anak muda yang selalu menyajikan pertunjukan seni tari dan musik kolosal yang sangat baik.

 

Mengapa istilah SILAM – MUNCUL ini tercipta ?

Ini untuk menghindari kesalah pahaman antara sutradara, floor director, koreografer, penata tari, penata gerak, dengan para aktor-artis penyanyi, penari dan sebagainya.  Pelaku-pelaku yang terlibat dalam suatu pertunjukan musik dan tari.

 

Sebelum istilah Silam dan Muncul diperkenalkan …

Banyak pelaku panggung pertunjukan menggunakan istilah ”MASUK” dan ”KELUAR”

Namun ternyata eh ternyata kedua kata ini RANCU sangat …

 

Jika sutradara berteriak : ”Fulan Masuk !!!” …

Banyak yang bingung.  Ini maksudnya … Si Fulan diminta Masuk ke atas panggung ? … atau … Masuk ke belakang Panggung …???

Sebaliknya … jika Koreografer berteriak :”Fulanita Keluar …!!!”

Ini maksudnya … si Fulanita keluar dari dalam, keatas panggung …??  atau si Fulanita diminta keluar dari Panggung, menuju ke balik Panggung … ?? (hah bingung kan ???)

 

Dan kesalah pahaman ini bisa membuat pertunjukan menjadi terbata-bata dan tidak sukses.  Penampil Bingung … Ribet dan Kacau jadinya …

 

Untuk menghindari kesalah pahaman tersebut … agar pertunjukan bisa lancar flownya … smooth rundownnya … maka digunakanlah istilah SILAM dan MUNCUL.

 

SILAM … itu akan mudah saja diartikan sebagai … kita harus menghilang dari pandangan penonton … silam ke balik layar … turun dari panggung … keluar dari pentas …

 

MUNCUL … ini juga hanya punya satu arti … selalu berarti … Muncul ke depan penonton … keluar keatas panggung … menampakkan dirinya di pentas … menunjukkan dirinya kepada publik   

 

Simple bukan ???

 

So akhirnya dua kata ini lah yang selalu aku pergunakan dalam mengatur dan mengarahkan anak-anak Bina Vokalia yang akan tampil disuatu acara pertunjukan … Menyanyi dan Menari …

Aku masih ingat teriakan pengarahanku dulu kepada anak-anak hebat itu 

 

Ade, Fani, Fitri, Rio  Muncul sekarang … Bismillah … !!!

Dewi, Runi, Chandra … Silam … Silam … Good job guys … !!!

Denok, Ria, Ino, Retno, dan Wijna … Siap … kalian siap di pintu dua …tunggu komando Kakak ya …

 

(ah momen-moment panggung itu …)(kangen juga aku dengan suasana itu …)

.

Penulis: nh18

I am just an ordinary person who work as a trainer. who wants to share anything he knows ... No Matter how small ... No Matter how simple.

31 tanggapan untuk “SILAM DAN MUNCUL”

  1. Aku kok juga inget istilah First In – First Out,, Input – Output ..
    Hehee,,
    maklum Om, anak teknik, gak punya pengalaman di pertunjukan…
    😀
    Btw, sekarang sudah gak mengadakan pertunjukan lagi, Om ..??
    Wah,, sepertinya Om sangat menikmati itu …

  2. “Mangkum Muncul…!!!”

    Jreng-jreng-jreng…!!! Hadir Om saya muncul di mari… hehehe…8x
    Semoga ga mengganggu pentas nih…

    “Mangkum Silam…!!!”
    *berjalan meninggalkan pentas kek Susan Boyle*

  3. Mirip pertanyaan guyonan anak saya, kalau masuk ke dalam kalau keluar ke mana ? … hehehe 🙂 Memang setiap profesi dan lingkungan memiliki jargon-nya sendiri Pak …

  4. @ Oemar Bakrie

    Masuk———> kedalam
    Keluar ———> keramas……………….idiiih jorok

    Maap ya Om, ya udah silaam ya

  5. Baru tahu kalau ada istilah ini.
    Aku pernah jadi produser acara ulang tahun perusahaan.
    Tapi nggak pake istilah Silam dan Muncul.
    Yang mau tampil ke panggung, aku teriakan dan ceramahin di belakang. Yang sudah tampil mau silam, ya dibiarin aja. He he….Tradisional pisan euy….Jadi malu…

  6. Wah, istilah yang bagus sekali tuh, Om… Biar ga rancu, kita memang perlu sekali mencari istilah/kata lain untuk menyamakan persepsi.
    Saat baca posting ini, yang terbayang seperti Sis Imel: Fade in Fade Out.

    Nah, ketika baca komentar Muzda, aku ketawa lagi.
    Lah, istilah output itu aku pake buat ‘ke belakang’… hihihihihi…

  7. Adhal –> Muncul
    OM TOP Banget..pengalamannya banyak, banyak ilmunya yang belum ditularin nih
    btw dapat salam dari decent-criminal
    Afdhal –> Silam

  8. Hehehe nostalgia jaman dulu ya om, saya jd inget terakhir pas saya jd asrot alias asisten sorot acara perusahaan baru2 ini, yg jd posisi anak2 spt pd cerita om adalah para manager & direktur…bingung kan merintahnya?untungnya teknologi udh canggih, kita tinggal ngetik aja, trus layar di depan si manager/direktur langsung keluar deh tulisan kita…”Pak siap-siap…oke go now, don;t forget when the light out get to the back ASAP.thank you” kira2 begitu hehehehehe

    Om ada artikel baru saya…please di nilai lagi dong hehehe salam tebak2 buah manggis.cheers

  9. saya muncul bentar pak…
    karena kebagian peran sebagai orang yg lewat trus ditabrak mobil dan semaput…
    sekarang saya silam…

    ah… alangkah singkatnya jarak antara muncul dan silam… 🙂

  10. Saya membayangkan trainer muda mengatur anak-anak itu…nggak gampang lho.
    Jadi ingat anak bungsuku, masuk final di kejuaraan piano yang diadakan WIC Bandung (umurnya saat itu belum 5 tahun)…lha kok mau mogok. Langsung deh oleh kakaknya digandeng, sampai duduk di kursi piano……semua orang langsung tepuk tangan..

    Jadi saya membayangkan betapa sulitnya mengarahkan anak-anak itu, tapi anehnya kalau terjadi kekeliruan biasanya pentonton memaafkan jika masih anak-anak karena wajah mereka yang lucu itu.

  11. hehehe 😀 jadi inget dulu waktu main theater di jaman SMA dulu 😀
    pembimbingnya dulu kalo neriakin tuch pakai kata DORONG – TARIK.

    kalo DORONG ya masuk ke panggung, TARIK ya musti keluar panggung 😀

    mmm jadi kangen nich main theater 😀 tapi ngga ahhh aku masih trauma berat… meskipun sudah hampir 10 th…

  12. iya ya, pantesan kok perasaan pernah liat Om di tipi ya??
    idem ma Emy Chan aku juga tahunya fade in ama fade out
    tambah kosakata lagi neh, tks ya Om…Olvy silap dulu yaaa

any comments sodara-sodara ?