MAMPU VS. MAU


 

Maaf ini akan sedikit serius.  Ini tentang manajemen praktis.  Seluk beluk Bekerja.
Pada hakikatnya, di dalam bekerja itu ada dua dimensi.  Dimensi pertama adalah MAMPU.  Artinya apakah karyawan yang bersangkutan ini memiliki kemampuan / kompetensi / Pengetahuan atau Kebisaan untuk melakukan pekerjaan tersebut atau tidak.

Dimensi yang kedua adalah MAU.  Maksudnya apakah karyawan tersebut mempunyai motifasi untuk melakukan pekerjaan tersebut atau tidak.  Apakah dia mau melakukan pekerjaan tersebut dengan sepenuh hati atau tidak.

To begin with …
Mari kita perhatikan Kuadran dibawah ini …

Pada hakikatnya ada Empat Macam Tipe Karyawan/Pekerja.

Tipe 1 : MAMPU dan MAU (kuadran putih)
Ini adalah kumpulan karyawan atau pekerja yang mempunyai ketrampilan dan pengetahuan serta mempunyai motifasi yang tinggi untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.  Ini adalah impian setiap perusahaan

Tipe 2 : TIDAK MAMPU tetapi MAU (kuadran biru)
Ini adalah mereka … karyawan yang belum trampil, belum bisa, masih belajar, dan juga mungkin mempunyai keterbatasan kemampuan.  Namun semangat bekerjanya tinggi.  Mereka mau dan selalu berusaha untuk melakukan pekerjaan yang diberikan kepadanya dengan sepenuh hati

Tipe 3 : MAMPU tetapi TIDAK MAU (kuadran hijau)
Nah … ini lain lagi.  Ini adalah sementara karyawan yang sebetulnya dia sangat Mampu dan mempunyai keahlian untuk mengerjakan pekerjaan tersebut.  Namun entah mengapa dia tidak mempunyai motifasi untuk melakukannya.

Tipe 4 : TIDAK MAMPU dan TIDAK MAU (kuadran merah)
Ini runyam.  Sudah tidak mempunyai ketrampilan untuk bekerja … ditambah lagi dia tidak termotifasi untuk melakukan pekerjaannya.

Pertanyaannya adalah …
Yang mana yang paling mudah menghandelnya … ?
Secara logika umum … yang paling mudah menghandelnya mungkin adalah YANG MAMPU dan MAU.  Mungkin … !

Nah Lalu … yang mana yang paling sulit menghadelnya ?
Saya tidak mau menjawabnya … Saya serahkan sepenuhnya pada para Pembaca Sekalian.

Menurut anda …
manakah yang relatif paling sulit menghadelnya ??? Dan Mengapa ???

Yang Kuadran Biru atau Kuadran Merah atau Kuadran Hijau ??? (atau mungkin malah justru Kuadran Putih ??)

What do you think ??? and Why ???
(siapapun boleh menjawab …)
(Silahkan … Be My Guest … tidak ada yang benar, tidak ada yang salah …)

Sebelumnya saya ucapkan terima kasih

.

.

.

(tulisan selingan … sambil saya menyusun postingan tradisi akhir tahun NINE FROM … dari nara blog yang lain …)

Penulis: nh18

I am just an ordinary person who work as a trainer. who wants to share anything he knows ... No Matter how small ... No Matter how simple.

41 tanggapan untuk “MAMPU VS. MAU”

  1. Inilah tantangannya di dunia manajemen SDM ya?

    “Mampu” tapi “Tidak Mau” bisanya perlu motivasi.
    “Tidak Mampu” tapi “Mau” berarti perlu training utk meningkatkan pengetahuan & ketrampilan.

    “Tidak mampu” dan “Tidak Mau”? Mending dipecat. Xixixi.

    Kalau dalam SDM, lebih baik sejak rekrutmen sudah bisa mendapatkan karyawan yang “MAMPU” dan “MAU”. Harus kuat di Hard skill dan Soft Skill.

    Eh, saya kok jadi sok teu gini? Xixixi…

    Salam Ompakmas.

  2. Bagiku yang utama karena bisa diarahkan adalah yang MAU masalah MAMPU masih bisa dipelajari karena semua ilmu pada dasarnya adalah ilmu katon (ilmu kelihatan). Tapi kalau berhadapan dengan yang TIDAK MAU, mereka orang2 yang payah. Bagaimanapun di motivasi dari luar kalau dari dalam nya sendiri sudah TIDAK MAU ya percuma.
    Mangap…. itu sekedar opiniku mungkin bsia berlainan dengan yang lain 😆
    Salam hangat serta jabat erat selalu dari Tabanan

  3. Meskipun saya bukan orang SDM…tapi menurut opini saya, yang paling sulit adalah orang yang di kuadran TIDAK MAU……….karena biar diapain juga…mereka memang tidak mau apa2. Tidak mau kerja, tidak mau maju, tidak mau di kasih tanggung jawab, pokoknya tidak mau deh……….kalau bisa di kandangain atau di pecat tuh

  4. menurut saya, yang susah dihandle itu yang di kotak merah dan hijau. intinya orang yang tidak mau itu yang susah dihandle. mau mampu atau gak mampu, kalo emang gak mau ya jadi susah ya…. karena pasti udah dari awal bakal nolak/nentang terus…

  5. Yang relatif paling sulit di handel adalah : Tipe Kuadran Hijau, Om (mampu tapi tidak mau)

    Karena :
    Kemauan adalah kunci kesuksesan. Seperti kata pepatah: “di mana ada kemauan, di situ ada jalan”. Seseorang yang tidak memiliki kemauan, meski ia memiliki kemampuan, sulit untuk berkembang. Dan bahkan, orang yang tipe ini biasanya “keras kepala” minta ampun… 🙂

    Btw, yang kuadran putih juga rada-rada sulit lho Om…
    Mereka biasanya cenderung “bekerja sendiri”, sulit untuk menerima pendapat orang lain, dan selalu menganggap dirinya paling benar. Namun, meskipun demikian, aku suka dengan orang tipe seperti ini.. 🙂

  6. Yang paling mudah di handel adalah type kuadran biru, karena walopun seseorang itu tidak mampu tetapi dg kemauan yg keras, maka org tersebut akan menjadi lebih mampu.
    Ini terjadi pd diri saya sendiri pak uwo, pertama kali bekerja di dunia yg sangat bersebrangan dg disiplin ilmu yg dimiliki.

    Nah yg relatif sulit di handel adalah type kuadran hijau…ini yg paling nyebelin…udh mampu sebenarnya tapi tidak ada kemauan untuk bekerja dg baik. mending saya kasih SP aja deh org kyk begini, qiqiqiqi

  7. Saya sependapat dengan yang mengatakan bahwa mampu tapi tidak mau itu lebih sulit di handel, paling tidak ada ‘jiwa kurang sehat’ pada tipe orang semacam ini, tidak mensyukuri kemampuan yang sudah dianugerahkan kepadanya.
    Sementara untuk yang tidak mampu dan tidak mau, masih ada harapan untuk melakukan pendekatan barangkali orang tipe ini perlu disadarkan bahwa ada sebuah kemampuan yang bisa dikembangkan asalkan ia mau belajar.
    Kemudian tipe tidak mampu tapi mau juga memberikan harapan bahwa dengan pengarahan dan motivasi yang tepat, ia akan mampu melaksanakan pekerjaan. Tipe ini barangkali sedikit pas dengan saya dalam kaitannya dengan dunia blog. awalnya saya sama sekali awam dengan blog, tapi dengan kemauan yang kuat saya belajar banyak tentang blog, alhamdulillah meski sedikit ada kemampuan dibanding sebelumnya. ini mudah-mudahan berlaku pula pada orang yang berada di kuadran merah.
    Sedang tipe di kuadran putih, mungkin tidak susah menghandelnya, tinggal diarahkan saja agar kemampuan dan kemauan tetap terjaga dan berjalan beriringan.
    Wallohualam.

  8. semua kembali ke invidu ya om, kemauan yang keras pasti mampu menyelesaikan semua pekerjaan baik di kantor atau dirumah. itu seperti kuadran bukunya kiyosaki bukan ya om?

  9. He he he he
    Postingan nine nya libur toh

    Yang paling sulit adalah
    Yang mampu tapi tidak mau
    Karena dia udah menutup dirinya terlebih dahulu,, dan kadan terkesan sombong

    Kalau yang tidak mampu dan tidak mau
    Awalnya mungkin menyebalkan,, tapi kalau kita masih bisa nyemangatin dia,, ngedorong dia,,pasti perlahan akan berubah
    Inget kan nyiak filosofi yang bilang
    Setetes air lama lama akan membuat batu kopong

    Mau dan mampu., itu juga bukan selamanya yang terbaik,, karena kadang rasa jenuh itu ada,, dan lama lama akan kehilangan tantangan

    Kalau aku kadang lebih suka dengan pekerjaan yang
    Aku tidak mampu tapi aku mau
    Karena itu tantangan baru,,kapan pinternya kalo cuma belajar hal hal yang kita mampu

  10. Saya rasa dua kuadran yang diembel-embeli ‘TIDAK MAU’ harus dilihat juga alasan dan sikonnya ya Om… Karena saya pernah berada di posisi ‘MAMPU tapi TIDAK MAU’. Bukan, bukan karena saya sombong atau malas, tetapi karena justru minat saya ada di bidang lain. Dan saya lebih memilih ‘pindah kuadran’ menjadi ‘TIDAK MAMPU tapi MAU’ karena itu memberikan tantangan baru buat saya mempelajari sesuatu yang baru sehingga ritme hidup menjadi tidak membosankan… ^_^
    Jadi, yang paling sulit dihandle menurut saya… ya… seseorang yang tidak bisa diandalkan, berada di kuadran mana pun dia, hehe… 😀 *jawaban ga mutu*

  11. Yang sulit di handle dan adalah mampu tetapi tidak mau. Namanya tiak mau ya gimana lagi.

    Contoh :
    1.mampu (istithoah) untuk naik haji tetapi tidak mau karena uangnya ditumpuk untuk cadangan 7 turunan.
    2. mampu menulis dengan baik tetapi tidak mau mengikuti KUMAT, kan nggak boleh dipaksa, namanya saja tidak mau.
    3. mampu lahir batin untuk menikah tetapi tidak mau, sampai ibunya sakit memikirkannya.

    3 aja ya oom, sesuai kaidah di blog ini.

    salam hangat dari Surabaya

  12. Jujur nih Om, ini adalah situasi yang saya hadapi dlm team kecil saya. Ada anak buah saya yang masuk katagori :
    Mau & Mampu …. hem saya sangat senang dgn hasil kerjanya, so biasanya saya akan beri jempol…bbrp promo kenaikan, hehehe
    Tapi ada juga yang :
    Mau tapi tidak mampu : saya harus lebih extra memberikan pengarahan, pembelajaran utk dilakukannya agar dia jadi lebih banyak tahu dan harapannya nantinya dia jadi mampu, kan nggak semua orang lsg pandai melakukan segala hal…prinsipnya : “everyday is learning”, kuncinya kita harus sabar ngajari, tetap semangat untuk belajar, xixixi…
    Mampu tapi tidak mau : Saya harus tahu apa alasan dia tidak mau, biasanya saya panggil maunya dia apa, bisa juga dia lagi ada masalah, bosan dan lain-lain…kalau sudah tahu alasannya baru saya kasih solusinya…Tapi kalau nggak mempan bisanya lebih baik dia di carikan lingkungan baru atau kalau masih belum pas juga kita kasih solusi dia cari job yang lebih cocok utk dirinya.

    Kalau yang agak istimewa “Yang Tidak Mampu & Tidak Mampu”, hahaha….kayaknya lebih baik dia nggak usah kerja di team saya. Nih orang bukan tipe pekerja yang baik. Bisa jadi virus yang mematikan, hahaha…Udah bosan hidup kali yah Om wakakakak…..tapi jujur ada lho yang juga lho yang begini…..hem…cepat2 di amputasi dari perusahaan dah…nggak effektif hihihihi….

    Sekian kulasannya Om…lebih & kurang Om trainer ahlinya, hahahaha….

    Best regard,
    Bintang

  13. Yang relatif paling sulit di handel adalah : Tipe Kuadran hijau
    Karena : untuk memacu orang secara psikologi agak susah,apalagi menyangkut sesuatu yang harusnya datang dari diri seseorang tersebut. walaupun dia mampu tapi tidak mau buat apa?gakan jadi apa2 kok. karena kemauan datangnya bukan atas dasar pengaruh orang lain atau karena disuruh2 terlebih-lebih berasal dari dalam diri sendiri.
    sedangkan untuk kuadran merah ga perlu diperhitungkan, karena sangat susah sekali memacu orang yang demikian, sudah tidak mampu, tidak ada kemauan lagi, rasa-rasanya bukan manusia normal neh.hehe..
    demikian jawaban saya pak trainer…

  14. menurut saya yang paling susah adalah orang yang tidak mau. Apapun keadaannya jika tidak mau akan mengacaukan rencana yang telah dibuat.
    Orang yang tidak mampu tapi mempunyai kemauan untuk berkeja dan belajar akan menemukan jalannya sendiri dalam mengatasi permasalahan. Rekan saya pernah berkata ” segala permasalahan yang ada di lapangan itu jawabannya pasti ada di lapangan juga” Kalau orang yang tidak mampu tapi mempunyai kemauan, cepat atau lambat akan menemukan jawaban dari seluruh permasalahan yang dihadapinya.

  15. kalok saya lebih sulit bekerja dengan orang di kwadran hijau pak…orang ini jelas endak punyak motivasi babarblas, kalok yg di kwadran merah, dia endak mau karena emang endak mampu…ada kemungkinan dengan training dan motivasi dari teman, dia menjadi mampu dan kemudian mau..tapi kalok sebenernya dia mampu tapi ogah…na ini yang sulit, soalnya dasarnya dia udah gak punyak motivasi blas..mau ditraining kekmana jg agak susah

  16. Pagi Om…

    Wah lumayan serius ney…tapi topik ini lagi “in” banget di kantor Hani, heee
    Secara karyawan banyak yang keluar masuk.
    Faktor pertama sih memang banyak yang mampu tapi tak mau, dan ini sulit di handle akhirnya kabur, dan faktor ke dua yang tak mampu dan tak mau danini harus good bye dech…

    Yang pasti tanpa adanya “mau” jadi dulit di handle….

    Kalau Hani sih termasuk yang tak mampu tapi mau dan akhirnya akhirnya jadi mampu dan mau karena terus belajar…

    Bener-bener trainer si Om, heeee

  17. Yang relatif paling sulit di handel adalah : Tipe Kuadran Hijau (Mampu tetapi tidak Mau)

    Karena :
    Mereka yang ada di kuadran ini cenderung malas dan sombong, merasa bisa, jadi tak ada motivasi lagi untuk berbuat yang terbaik, orang-orang seperti ini sangat susah diarahkan karena kerjanya cenderung semau-mau dia aja, malah bikin berantakan semuanya, heehhe…

    lebih baik mengarahkan orang yang tidak tau tapi mau daripada mengarahkan orang yang malas kan?? hihi…

    salam sayang Oom..

  18. setuju sama mbak iyha…cuma beda alasan..

    Yang mampu tapi tidak mau…
    kerena, saya pernah menjadi orang ini 🙂 Saya sebenarnya mampu, hanya saja karena manajemen perusahaan yang tidak “menyenangkan” saya berubah menjadi ogah-ogahan… akibatnya semaggat kerja saya turun.

    Kadang ada kalanya kita tidak bisa menjudge ketidakmauan seseorang karena murni rasa malas, di balik ketidakmauan pasti ada alasan, sedangkan di balik ketidaktahuan, itu butuh belajar namanya…heheheheh

  19. kok sepertinya yg paling sulit itu , mampu tapi tidak mau, krn kemauan khan gak bisa dipaksakan, datangnya dr diri orang tsb.
    kalaupun tidak maunya krn sesuatu alasan tertentu, ya tetap saja susah, semuanya tetap bergantung pd orang tsb.
    salam

  20. Persis seperti yang saya dapat waktu saya ngambil kuliah “Manajemen Sumber Daya Manusia”. 😀
    Kalo orang punya keinginan kuat tapi gak mampu (kemampuan gak mencukupi), perusahaan masih bisa melatihnya.
    Lain halnya kalo orang yang yang memiliki kualifikasi cukup tapi gak punya motivasi, susah untuk menaikkan motivasinya. 😐
    Motivasi (keinginan) harus didapat dari diri sendiri…. 😐

  21. Wow…tingkat kematangan Hersey n Blanchard…jadi inget skripsi om.

    Yang sulit : HIJAU justru karena dia merasa dan punya kemampuan yang tdk diimbangi dgn kemauan.

    Meski sebenarnya tiap warna punya permasalahan sendiri-sendiri, jadi perlu trik yang berbeda2 juga untuk mengatasinya. (masalahnya…butuh waktu lama apa enggak…hehehe)

  22. Menarik juga. Kalau menurut saya, sebelum bisa menjawab yang mana lebih sulit/mudah diarahkan harus terlebih dulu bertanya:
    “Mengapa dia tidak memiliki kemauan yang menonjol untuk melakukan apa yang dia mampu melakukan?”
    — dia berprestasi melakukan sesuatu tetapi karena faktor politik dll tidak dihargai usahanya
    — dia memiliki kepribadian yang kurang sehat sehingga kurang percaya diri, dll
    “Mengapa dia tidak memiliki kemampuan walaupun nampaknya ada kemauan yang tinggi?”
    — dia memang kurang pintar
    — dia kurang kesempatan untuk belajar, belum dipercayai sama seorang trainer yg mampu mengembangkan bakatnya
    Kalau kita hanya lihat secara sepintas bisa saja melewatkan kesempatan untuk menolong orang tersebut untuk berkembang hanya karena kita sudah menilai kekurangannya dengan pemahaman yg terlalu mentah.

  23. Kalau menurut kami … biasanya orang akan melakukan sesuatu harus ada alasannya yang kuat…jadi semua bisa om handle….maaf jd sok tahu

  24. Apabila kita mempunyai SDM seperti itu maka kita harus mampu memberdayakan SDM yang ada, sehingga kinerja mereka meningkat. Ada beberapa Tipe Sumber Daya Manusia
    1. Mau & Mampu …. SDM dengan tipe ini diberikan delegasi dalam melaksanakan pekerjaannya. Mereka diberikan rewardsesuai dengan kinerja yang dihasilkan.
    2. Mau tapi tidak mampu, harus ada analisis kebutuhan Diklat. Ada nggak kesenjangan antara kompetensi dengan kemampuan SDM ini. Mereka di ikutkan diklatmemberikan pengarahan, pembelajaran utk dilakukannya agar dia jadi lebih banyak tahu dan harapannya nantinya dia jadi mampu, kan nggak semua orang lsg pandai melakukan segala hal…prinsipnya : “everyday is learning”, kuncinya kita harus sabar ngajari, tetap semangat untuk belajar.
    3.Mampu tapi tidak mau : Saya harus tahu apa alasan dia tidak mau, biasanya saya panggil maunya dia apa, bisa juga dia lagi ada masalah, bosan dan lain-lain…kalau sudah tahu alasannya baru saya kasih solusinya…Tapi kalau nggak mempan bisanya lebih baik dia di carikan lingkungan baru atau kalau masih belum pas juga kita kasih solusi dia cari job yang lebih cocok utk dirinya.

    4.“Yang Tidak Mampu & Tidak Mau”, SDM seperti ini diberikan motivasi dan diberikan diklat sesuai tugas pokok dan fungsinya di organisasi.

any comments sodara-sodara ?