FUN


 

“Have Fun” versus “Make Fun Of …“

 

Peter Kline pernah berkata bahwa “Proses Belajar-mengajar akan lebih efektif jika kita semua dalam keadaan Fun”

 

Jargon itulah yang selalu aku pegang ketika melakukan in class training.  Aku selalu berusaha untuk menciptakan suasana kelas yang Fun … live … dan relax.  Tanpa mengurangi keseriusan.  Have Fun – relax itu harus. Bercanda pun juga tidak di haramkan.

 

But … be careful …

Kadang kala budaya di sementara masyarakat kita … “Have Fun” … selalu dilakukan dengan cara … ”Make Fun of”

 

Kita terjebak pada becandaan yang … meremehkan orang … menertawakan orang …  mempermainkan … mengata-ngatai orang … menjadikan Trainee/Orang tertentu sebagai bahan bulan-bulanan … (apa lagi … mengejek kekurangan fisik seseorang …)

Sebagai pembicara … fasilitator … atau Trainer … Kita harus hati-hati agar tidak menghidupkan suasana kelas dengan tekhnik “Make Fun Of …” ini …

 

OK lah … untuk target audience tertentu … ini tidak akan menjadi masalah … apalagi kalau kita sudah mengenal dengan dekat dan sangat baik … sifat dan perilaku para Trainee kita.

 

Yang menjadi masalah adalah … jika kita belum begitu mengenal Trainee-Trainee kita … Bisa jadi becandaan “Make Fun Of …” ini, … mengata-ngatai seseorang … mengejek seseorang … menjadi hal yang sangat annoying … mengganggu … Tidak pada tempatnya … dan sungguh tidak santun.   Bisa jadi Trainee tersebut … jauh di lubuk hatinya … sangat tidak berkenan dengan becandaan kita … (dan “nilai” Trainer pun akan jatuh dimata mereka)

 

Have Fun … itu sejatinya … tidak hanya dibangun dengan “Make Fun Of …” saja.

Tertawa … tidak hanya melulu dihasilkan dari proses joke yang mengejek … entah mengejek kekurangan orang, cara jalan, cara bicara, cara bertingkah laku seseorang …

Ada banyak hal lain yang bisa kita eksplor untuk meledakkan tawa para Trainee …

 

Lalu bagaimana …??? Hawong sudah jadi kebiasaan jeh …???

Mmmm cara yang paling aman adalah … Menertawakan diri sendiri

Terus terang saja Trainer ini sering melakukan teknik ini … menertawakan kelakuannya sendiri … kekonyolan diri sendiri … kebodohan diri sendiri …

Once again … ini paling aman … !!!

 

Apa Trainer tidak takut kehilangan Wibawa …????

Noup … Trainer sama sekali tidak takut kehilangan wibawa jika menceritakan kebodohan atau kekonyolan dirinya sendiri … !!!

 

Apa yang bisa menghilangkan Wibawa kita ???

Kita akan kehilangan wibawa jika … dan hanya jika … kita tidak menguasai Materi yang kita bawakan … !!! … Kita tidak bisa menguasai Audience … !!!

 

Dan … Jika ini terjadi … maka Anda patut merasa gundah  …!!!

 

Ini nightmare sangat !!! (tok-tok-tok … amit-amit )

.

.

.

Penulis: nh18

I am just an ordinary person who work as a trainer. who wants to share anything he knows ... No Matter how small ... No Matter how simple.

19 tanggapan untuk “FUN”

  1. eh kalo aku dulu pas ngajar anak-anak esempe di bimbel, mereka sebelum belajar tak ajak maen dulu opa, tapi yang menyangkut dengan materi yang mau aku ajarin hari itu. Lumayan sih, hasilnya mereka jadi lebih konsen ngikutin pelajaran ketimbang cuma masuk kelas badannya doang, tapi pikirannya ntar kemana 😆

    sama kan prinsipnya?

  2. Jadi ingat murid murid saya di salah satu sekolah musik … Fun banget sampe lupa belajar cuma nyanyi nyanyi doang, hasilnya yah bisa genjrang genjreng doang padahal yang mau kita capai adalah classic guitar 🙂

    ah gak fun hasilnya !@

  3. Betul Om kata2 terakhirnya bener sekali, jika kita menguasai audience dan materi semua akan berjalan dengan baik dan kita akan merasa fun dalam melaluinya…..

  4. Setuju, paling mudah menceritakan kelucuan2 yang kita alami, gak ada yang tersinggung, malah orang senang dengan kita dan selalu menunggu-nunggu kisah-kisah lucu lainnya. Pesan tersampaikan tanpa ada yang sakit hati.

  5. Kalo seorang trainer ngatain orang….ya…apa yang mau dicontoh??? untunglah saya punya temen yang patut di contoh.

    PS. Om Koq Feed nya mandek??

  6. hahaha afdhal kena perkataannya mas trainer kah?

    Tapi memang benar kalau FUN, tercipta suasana santai. Sehingga materi lebih mudah diserap.
    Kalau biasa hidup di Jepang, kita sama sekali tidak boleh menyinggung SARA dan kekurangan orang sama sekali. Bahkan tidak boleh menyentuh orang, tanpa minta maaf dulu sebelumnya. Mau minta murid berdiri aja pake minta maaf dulu! terutama jika muridnya lebih tua dari pengajarnya. Susyah deh.

    Kalau di sini yang paling diterima adalah permainan kata dan humor yang nyerempet-nyerempet hehehhe.

    (Tapi saya pernah ditegur pihak sekolah bahasa, gara-gara muridnya ketawa terus loh! Ini susah juga! Padahal mana mungkin sih saya banyol terus sepanjang pelajaran. muridnya aja yang maunya ketawa terus 😀 )

    selamat rock and roll mas
    EM

  7. emang bener Om… yang bikin malu / kehilangan wibawa adalah ketika kita nggak menguasai materi…

    tapi kalo ngajar anak kecil tinggal gimana ngebawa suasananya kalo pas belum seberapa siap hehe

  8. Sebuah kewajiban bagi trainer untuk menghadirkan suasana ringan dan nyaman selama training berlangsung, dengan melakukan interaksi wajib dengan trainee, yang mengumpankan pertanyaan menantang rasa penasaran ke sebanyak mungkin peserta 🙂 Bisa saja jawaban-jawaban itu kita tuliskan di depan [sekalipun konyol 🙂 ]
    Hal yang harus diterima adalah, ada kalanya trainee memiliki wawasan luas dan pertanyaan kritis. Di sinilah suasana rileks dengan guyon-guyon segar harus dimunculkan oleh trainer, agar training tidak sekedar menghadirkan suasana teknis yang kaku 🙂

    Salam hangat
    Ben

    http://benedikawidyatmoko.wordpress.com

  9. Setuju, Om..

    Canda nggak bisa disebut canda kalau salah satu pihaknya nggak nyaman… Tapi di GangGila, musti harus nyaman.. kalau nggak, mereka musti diospek ulang… hehe…

    Ah, soal wibawa itu sih… Om bukannya punya berkarung-karung dan ga bakal habis walau sudah make fun of yourself? 🙂

  10. Nah…
    Banyak pelawak yang melucunya dengan cara make fun of gini…
    Gak ada lucunya sama sekali…
    Bagus lah Pak kalo gak suka pake cara gitu

  11. Menertawakan diri sendiri?
    Ehm, trik yang bisa ditiru nih…
    Kalau saya sering tergoda untuk make fun of trainee…
    Memang dampaknya luar biasa heboh, tapi di hati kecilnya pasti sakit ya Bos…
    Terima kasih telah diingatkan.

any comments sodara-sodara ?