BERKEMAH



Ini sebuah kegiatan yang sering sekali saya lakukan, ketika saya masih sekolah/kuliah dulu.  Boleh dikatakan hampir di setiap liburan sekolah saya pasti isi dengan kegiatan berkemah.  Entah kemah kegiatan pramuka, atau kegiatan palang merah remaja atau as simple as … kegiatan refreshing sehabis penat kuliah.

Seingat saya, saya pertama kali mulai mengikuti kegiatan berkemah ini sejak kelas 6 SD.  Sebelum itu sebetulnya saya sempat juga satu dua kali berkemah.  Namun waktu itu kegiatannya hanya di lakukan di halaman sekolah saja.  Ini nggak aci … !  Nggak diitung sebagai kemah yang sebenarnya.

Berkemah yang sebenarnya ya waktu kelas 6 itu.  Kegiatan Pramuka.  Persami, perkemahan sabtu minggu.  Tempatnya saya lupa-lupa ingat … entah di Margaguna atau Ragunan.  Yang jelas masih di Jakarta saja.  Setelah itu … baru merambah ke daerah Jawa Barat.  Cibubur, Bogor…Lido, Cipelang, Sukabumi dan sebagainya.

Berkemah itu sungguh mengasyikkan sodara-sodara.  Rangkaian kegiatan mengasyikkan ini dimulai dari persiapannya.  Bagi tugas … siapa bawa kompor, siapa bawa tiker, siapa bawa lampu ting/lampu badai, siapa bawa plastik dan sebagainya.  Dilanjutkan dengan mempersiapkan tenda yang akan kita pakai.  Biasanya kita memakai tenda inventaris sekolah / gugus depan.  Kita harus check apa talinya cukup, pasaknya cukup, apa ada yang sobek atau tidak dan sebagainya.  Setelah itu baru kita mempersiapkan barang pribadi … untuk kita bawa di dalam ransel kita.

Memasang tenda di lokasi perkemahan, membuat parit irigasi, memasang ijuk dan menyebar garam untuk penghalau binatang melata … aaahhh memang melelahkan tapi mengasikkan.  Belum lagi masak.  Nggak masak ? ya nggak makan !.

Jika hujan … naaaahhh ini … ini … Ini cobaan yang tiada duanya.  Apalagi kalau kita berkemah di daerah Sukabumi atau Bogor.  Itu curah hujannya lumayan tinggi.  Jika kita tidak pintar-pintar mengatur parit irigasi … ditanggung kita tidak akan bisa tidur … Karena air akan masuk dan membasahi tikar kita …  Dan bau lembabnya ??? … jangan ditanya … !!!

Jika acara berkemah sudah selesai.  Kita semua sudah kembali ke rumah masing-masing ?  Jangan senang dulu … pekerjaan belum sepenuhnya selesai.  Karena kita masih punya satu kewajiban lagi.  Guru-guru kami dulu menekankan pada kita … supaya tenda awet … dan bisa siap digunakan lagi di liburan yang akan datang.  Tenda harus dicuci.  So … Satu atau dua hari setelahnya.  Kita akan berkumpul lagi di sekolah … untuk melakukan acara … kerja bakti cuci tenda !!!.  Jemur di lapangan basket sekolah … lalu di lipat dan disimpan kembali di Gudang.  Dan ini hukumnya wajib harus dilakukan … !!!

Kami dulu … entah mengapa … melakukan rangkaian kegiatan ini semua dengan gembira dan senang hati …  Walaupun capek, lelah, sengsara selama berkemah … karena kehujanan … kebanjiran … bau apek dan sebagainya …(plus musti cuci tenda dua-tiga hari setelahnya) … tetapi tetap saja …  Kami tidak pernah kapok.  Kami tetap melakukannya lagi … dan lagi … di liburan berikutnya … seolah candu !

Saya tidak tau apa anak-anak sekarang masih merasakan … apa yang pernah kami rasakan dulu.  Rasanya kok sudah langka ya.  Sebab setau saya … seiring dengan perkembangan zaman … seluruh kegiatan tersebut rasanya sudah ada yang mengkoordinir … Kita tinggal bayar paket … tenda sudah dipasangkan … lahan sudah disiapkan … kita tinggal masuk dan tidur saja didalamnya.  Kalau lapar ? tinggal beli di warung dekat lokasi perkemahan.  Atau pesen paket katering di penyelenggara perkemahan.  … Dan yang terpenting tidak perlu repot-repot musti cuci tenda segala … !!!

Jaman memang sudah berubah …

— 

BTW …
Apa teman-teman senang berkemah ?
Boleh sharing dong pengalamannya ?

.

.

.

Penulis: nh18

I am just an ordinary person who work as a trainer. who wants to share anything he knows ... No Matter how small ... No Matter how simple.

50 tanggapan untuk “BERKEMAH”

  1. Dulu wak tu SD kelas 5&6 aku aktif di Pramuka, berkemah tapi ga di halaman sekolah, jadi aci ya Om..berkemahnya di Bukit..
    Terakhir berkemah waktu tahun 1995 pas Ospek jurusan waktu kuliah di Rancaupas, ini yang paling menyenangkan Om..penuh cerita…
    Relly..realy..berkemah, rasanya ya Nano..NAno..
    Tapi kalo dah berkemah sukasedih, apalgi pas acara Api Unggun..

  2. pengalaman yang indah, om..
    zaman berubah, dan semoga anak skrg juga punya kenangan indahnya tersendiri.. 🙂

    aku senang berkemah,
    kegiatan memasak di alam bebas, hiking dan yang lainnya.
    boleh dibilang aku termasuk bocah petualang
    kecualiiiii acara tidur dalam tenda, hiks…
    suka kebayang2 kasur dirumah.. wkwkwkk.

  3. eerr.. saya.. saya pernah ga ya berkemah?
    errr,. kayaknya ga pernah hehehe.. maklum dulu saya anak rumahan dan sakit2an.. ga pernah aktif di pramuka pula

  4. Berkemah yang sangat berkesan buat saya adadi 2 lokasi Om, sekitar tahun 80-an. Pertama di Situgunung dan yang kedua di Ciampea, kedua2nya kami tidak bisa tidur sama sekali, karena hujan yang sangat lebat dan cuaca sangat dingin.
    Om benar, anak-anak sekarang kalau berkemah sudah ada yang mengkoordinir, tinggal bayar, tenda sudah dipasang, lahan sudah disiapkan, tinggal masuk dan tidur saja, makan (tinggal beli atau ada katering…. 🙂

  5. saya termasuk yang tidak pernah merasakan sensasi berkemah
    terkadang ingin mewujudkannya
    tapi seperti Emak, entah kenapa daya tarik kasur di kamar jauh lebih kuat magnitnya ya om xixixi

  6. Sekolah anak2 sekarang judulnya field trip Om. Yang sebetulnya pergi jalan-jalan dan nginapnya di hotel..Setidaknya begitu yang berlaku di sekolah anak-anak saya..Even kegiatan berkemah di sekolah juga gak pernah ada 🙂

  7. Sekarang malah berkemah juga ada yg bintang 5 pak di tanakita, sukabumi.. Dan sy sering nginep di sana.. Tetep seru bgt, cuma mungkin gak secape kl kita kemah dg nyiapin semuanya sendiri 🙂

  8. Dulu masa sekolah saya paling gak suka ngikuti kegiatan Pramuka apalagi Persami Om..
    Males dengan tekanannya.. mau begini gak boleh, mau begitu gak boleh..
    Saya baru puas merasakan berkemah yang sesungguhnya ketika sudah duduk dibangku Menengah Atas.. Kemping bersama teman-teman dengan mendaki gunung.. biarpun cuaca hujan kami malah seneng.. bisa basah-basahan bersama..

  9. seru seperti ini tak bisa di dapatkan tanpa mengalaminya ya Om,
    SD tempat junior sekolah sekarang mempunyai program tahunan seperti ini dan wajib diikuti oleh anak kelas 4 – 6, mereka sepertinya juga masih melakukan ritual yang sama, cuma agak lebih banyak di bantu guru, yang bikin kacau acara kalau ortumenengok ke lokasi kemah, gurunya kewalahan, anak2 ngeriung sama orangtuanya :D.

  10. waktu SD sering…kalo sudah gede baru sekali, di daerah ciamis jawa barat. kita jalan kaki berangkat jam 6 pagi nyampe sana jam 3 sore. terus mendirikan tenda…..waktu itu pas tgl 16 agustus tahunnya klo g slh 2000 jadi pas 17nya kita ikutan upacara dg warga sekitar tempat kemah. menikmati pemandangan dar ketinggian…

  11. ya bener Mas, zaman sudh berubah ,
    si bungsuku sewaktu SMP dan SMA juga ikut berkemah di cibubur tentunya 🙂
    seperti yg Mas eNHa bilang, semuanya sudah disiapkan ….
    tapi, untungnya mereka tetap bergembira dan menikmati …. 🙂

    dulu aku juga kalau ikut hiking di SMA, paling gak bisa tidur di tenda ,
    karena trus ngebayangin enaknya tidur dikasur dan kamar sendiri di rumah …
    hahaha ….payah … 😛
    salam

  12. Cuma 2 kali ikut berkemah, Om. Nggak dikasih ortu, secara putri bungsunya ini penyakitan.. 😦

    Hanya pas SMP ikut kemah pramuka (yang pertama) dan habis itu sakit pilek karena berkemahnya di lereng gunung yang dingiiiinnn..banget dan yang kedua pas perpisahan SMA dibolehin berkemah lagi. Mungkin mereka kasihan karena semua anak kelas 3 ikut. Kami berkemah 3 hari di Ngarai Sianok. Oh mak jaaangg.. Itu masa-masa yang indaaaaahhh…sekalee

  13. Sering bgt Om, ikut persami sejak kelas 4 SD, SMP jg jadi penggalang terap dan jd ketua pramuka, SMU sih ga ikut ekskul pramuka, tapi naik gunung ciremai ya berkemah jg, pas kuliah pasti ikutan jd panitia ospek jadi ikutan kemah jg deh heuheuheu

    kalo di kampung saya, tradisinya masih berjalan sih Om, adik2 saya jg masih suka ikutan 🙂

  14. Saya termasuk remaja yang tak pernah berkemah oom. Lha wong arek ndeso. Ketika sudah menjadi orang kota ( STM di Surabaya), temannya gak ada yang suka berkemah wong cowok semua.
    Nah……kesempatan datang ketika saya di Magelang. Sering pwol….berkemah ( istilah kami ber bivak). Rasanya baru sekali kami harus masak, selebihnya sudah ada tim pemasak. Kalau sudah ada aba-aba ” Kumpulkan misting (rantang)”, kamipun membawa rantang untuk ambil jatah nasi plus lauk dan pisang. ha ha ha ha ha.
    Tapi ya itu oom, kemah kayak kami mana ada seninya wong pakaian ijo2 berhelm ria dan wajah di coreng2 gitu.
    Tidurpun bantalan ransel dan selalu siaga..karena biasanya ada gangguan tembakan segala ha ha ha ha.

    Berkemah satunya lagi di Arafah.

    Salam hangat dari Surabaya

  15. I am not outdoor type, but… karena anggota pramuka ya pernahlah berkemah. Persami, kalau tidak salah di pasar minggu lalu sekali di cibodas deh kayaknya. Gini-gini aku dianggap jagonya pasang tenda, tali temali, peta pita, masak…. bahkan semaphore dan morse (laah kok semua? padahal ngga bisa juga sih sebetulnya, hanya lebih mending dr yang lain). Dan tentu saja pernah tidur di atas air dalam tenda 😀 suka duka masa kecil tapi amat berguna dalam kehidupan sekarang.

    Sekarang tentu saja aku tidak mau camping, tapi ingin sesekali mengajarkan dua anakku untuk kemping dan memancing. Mungkin akan sewa kabin, aku di tempat tidur dan 3boys di kemah 😀 Someday… in late summer maybe

  16. kemah jaman Pramuka cuma sekali aja, selebihnya ya main kemah2an, pake tenda beneran lho, di depan rumah tapinya…

    terakhir kemah udah emak2, 6 tahun lalu karena training
    malam terakhir training disuruh seorang satu tenda, pasang sendiri, dan nggak boleh bawa hp atau alat hiburan lain, disuruh kontemplasi gitu deh,
    ya seremlah gelap di kaki gunung, tenda tetangga rada jauh dan nggak boleh komunikasi,

    komenku tumben panjang betul he..he..

  17. Saya suka sekali berkegiatan di alam bebas Om. dan tentu saja selalu membawa tenda. lebih seringnya blusukan keluar masuk hutan daripada naik gunung,heheh

  18. wah, saya tidak pernah merasakan yang benar-benar ‘kemah’. Waktu sekolah dulu kemahnya cuma di halaman sekolah atau di lapangan dekat-dekat pemukiman, jd kalau pas hujan ya migrasi ke gedung terdekat xixixixi ..

  19. berkemah, saya setahun sekali om, itu juga kalau pas lagi tahun baru, tavi aku bukan pa (pencinta alam), seru banget berkemah, tiap tempat berbeda kesan nya

  20. Berkemah? senang sekaliiii 😀
    Saat SMA entah kenapa saya lbh sering jadi sie perkap di panitia perkemahan, jadi berhubungan akrab dengan tenda, tikar, tali, pasak deelel itu…hm..cape tapi asyiik… makanya kami dengan senang hati menularkan virus senang berkemah ini pada para krucils kami 🙂

  21. Saya dulu suka kemah tiap hari Minggu….di depan rumah. Pagi digelar, sore dilipat lagi 😆
    Kalau udah kemah itu rasanya kaya punya rumah sendiri, gitu. Baru masuk rumah kalau hujan atau emang udah waktunya diberesin :mrgreen:

  22. Saya termasuk orang yang belum pernah merasakan berkemah…karena ibu saya dulu terlalu banyak larangan…termasuk berkemah ini jd satu hal yg ngga boleh saya lakukan….

    Nantis eandainya duo ina sudah besar, dan mrk ingin berkemah…akan saya ijinkan…biar mereka punya pengalaman yang berkesan……

  23. senang sekali Om. dan pngalamannya prnah sya tulis di blog, hehhee…
    serunya tambah 1 lagi Oom, acara salam-salam lewat pengeras suara yang ada di panitia,, ihiyyy,,, saya sering dapat salam, dari anak SMP, untuk ketua regu SD 1, hahay,,, genit deh.. 🙂

  24. Wah, saya tampaknya harus posting tentang pengalaman berkemah pertama kali nih….
    Nggak beda jauh sih pengalamannya Bos denganku. Yang beda cuma kami gak ada acara cuci tenda karena tendanya hasil sewaan.

    Salam saya, Bos

  25. Om enha….waktu SMA saya pernah kemahandi daerah Lembang. Yang paling tersiksa ketika hari pertama tiba, entah kenapa beras untuk masak di dapur umum ga mateng2…padahal udh dikasih air yg buanyakkkk banget. Seharusnya makan malam jam 7, akhirnya kita makan malam jam 9. Untungnya masih ada yg bawa kue utk ngeganjel buat yg kelaparan…..
    *dapur umum untuk panitia only….kebetulan saya jadi panitia….*

  26. Om, saya juga pernah tuh ikut kemah zaman sekolah dulu. Seingat saya, sampai SMA saya ikut kemah. Ada kemah bareng teman sekolah, ada kemah dengan teman2 gereja. Yang saya paling ingat adalah pas acara penjelajahan. Lihat pemandangan. Senang rasanya. 🙂 Tapi kalau kemah zaman sekarang nggak pakai acara mendirikan tenda ya? Wah, nggak seru lagi dong!

  27. terakhir berkemah paling waktu ospek masuk kuliah
    walaupun ada bumbu2 penyiksaannya tapi menyenangkan juga
    sayang skrg aq blm bisa mengenalkan berkemah pada puteraku

  28. aha.. saya juga punya pengalaman menarik soal berkemah, Om..
    semoga bro Hery masih ingat kejadian itu..
    baiklah.. segera posting.. 🙂

  29. inon gak pernah kemah…
    he..he…he..he.
    iyaa jaman sekarang mah semua udah di paketinnn
    bahkan ya,,
    kalau orang tua yang kwatir keselamatan anaknya
    boleh ngikut tapi mereka tinggal di tempat terpisah

  30. Ga juga OT, waktu saya SMA tahun 2006-2009 kegiatan tu masih menjadi candu kami
    Dikota sudah jarang memang kegiatan seperti itu tapi di tingkat kecamatan dan kabupaten itu masih diaadain kog OT

any comments sodara-sodara ?