BACKYARD


.

Ini sebetulnya cerita yang terjadi dua tiga tahun yang lalu.  Waktu itu saya mendapat undangan dari salah satu tetangga baru kami.  Tetangga kami tersebut memang baru selesai mendirikan rumah dan bermaksud untuk mengadakan syukuran.  Sekaligus berkenalan dengan tetangga kiri kanan.

Datanglah saya dan istri saya kesana.  Lumayan makan siang gratis.

Seperti lazimnya orang yang menempati rumah baru.  Maka kesempatan tersebut dipergunakan juga oleh tuan rumah untuk menunjukkan beberapa bagian sudut rumahnya.  Termasuk halaman belakang.  Backyard.

Nah … Saya tertarik dengan halaman belakangnya ini !!!

.

Mengapa ?

Sebab … halaman belakang ini menyatu dengan halaman belakang rumah di sebelahnya dan rumah di belakanganya …

Mmmm supaya tidak bingung … mari kita melihat denah sederhana di bawah ini … (ini kurang lebih ya )

denah rumah

.

Singkat kata …

Ada tiga buah rumah (yaitu A – B dan C) yang halaman belakangnya menyatu satu sama lain … tak ada sekat … tak ada pagar.

Dan yang asiknya adalah … Ketiga rumah tersebut penghuninya ternyata bersaudara satu sama lain … Kakak beradik.  Keluarga Kakak pertama (Laki-laki) menempati rumah C sementara keluarga adik-adiknya … yang semua perempuan adalah nyonya rumah A dan nyonya rumah B.  Mereka semua sudah dikaruniai putra-putri.  Bervariasi ada yang dua orang … ada yang tiga orang.

Dan ya … Anak-anak mereka itu ternyata kalau bermain … akan nyampur di halaman belakang mereka.  Sesama saudara sepupuan.  Di satu dua sudut ada alat mainan anak-anak outdoor yang bisa dimainkan bersama.

Manfaatnya bukan itu saja … dengan menyatunya halaman belakang rumah keluarga kakak beradik ini … maka mereka semua bisa saling menjaga satu sama lain.  Anak Keluarga A bisa makan di tempat keluarga B atau C dan seterusnya.  Mereka pun bisa saling menolong satu sama lain, jika salah satu ada yang kesulitan.

Saya membathin dalam hati … aaahhh asik juga ya … Keluarga ini kompak … menyatu … tetapi tetap … masih ada privacy yang terjaga pada masing-masing keluarga ..

Enak juga ya nanti … kalau anak-anak saya rumahnya bisa berdekatan dan bahkan menyatu halamannya seperti ini … 🙂 🙂 🙂
Biar bisa saling tolong menolong dan saling menjaga satu sama lain  …

.

Apa para Pembaca pernah melihat hal senada ???

Salam saya

71071D338183D7765E8404E3E942AEC9.

.

.

.

Penulis: nh18

I am just an ordinary person who work as a trainer. who wants to share anything he knows ... No Matter how small ... No Matter how simple.

34 tanggapan untuk “BACKYARD”

  1. keren idenya..!

    dan jika tiga jagoan kelak rumahnya menyatu seperti itu,
    akan sangat memudahkan trainer untuk nengokin cucu,
    sekali datang ketemu semua.. 😛

  2. asyik juga punya backyard, jadi ingat film anakanak backyardigan Om halaman mereka dibelakang menyata, coba deh om filmnya bagus deh 🙂

  3. om enha….idenya emang yahud….tp perlu dipikirkan kembali dengan pasangannya masing2 lho. Sebab ada kalanya cita2 yang mulia bisa berantakan karena faktor pasangan hidup. Ada beberapa contoh dengan saudara sepupu saya, orang tuanya memberlikan kavling di perumahan yg sama karena menginginkan mereka semua berdekatan satu dengan yg lainnya. Saat mereka belum berpasangan, adik kakak sangat2 kompak namun hal itu tidak terjadi ketika mereka mulai mendapatkan jodohnya. Meskipun rumah berdekatan tp rasanya seperti berjauhan. Kalau udh gitu saya jadi kasihan dengan ortu nya… demikian sharingnya pak hanya memberikan pandangan dari sudut yg berbeda.

  4. Coba kalau om lahirnya bareng saya dan anak-anak kita lahirnya juga berjarak tak terlalu jauh, kan kita bisa besanan Lalu membuat rumah berdekatan. Kalau malam minggu kita bisa undang teman2 di halaman belakang rumah kita, BBQ an. Om main piano saya menyanyi dan anak menantu serta cucu pada joged bareng. Asyik tuh.

    Semoga mereka rukun2 ya om.
    Salam hangat dari Surabaya

  5. sama kayak Lidya, mengingatkan saya sm film backyardigans.

    Asik bgt py halaman spt itu. Anak2 pasti seneng main sm sepupu2nya. Skrg tinggal orang tuanya aja menjaga hubungan harmonis antar sodara 🙂

  6. banyak, Om. itu rumah KPR design-nya begitu semua. halaman belakang gak pake pager. bedanya ini orang lain, bukan sodara. jd agak risih juga yak. 😛

  7. Tersirat dikepalaku om NH lg ngerancang rumah buat 3 jagoannya kelak nih.. 😀
    Asik banget tentunya apalagi kalo halaman belakang ditanami 2 atau 3 pohon buah sebagai peneduh jg tempat bermain anak2..

  8. tergantung anak dan pasangan masing2 oom, karena ada yg malah jadi sering berantem
    tapi temanku ada yg 3 bersaudara perempuan rumahnnya berhadapan. malah tetap rukun…, orang tua yang sudah sepuh bisa dirawat berasama

  9. Bener banget, Om. makanya ortu saya (dan saya) ngebet banget punya rumah sebelahan. :p
    Puji Tuhan, nggak kelakon sebelahan sama rumah ortu, dapetnya sebelahan sama rumah adek ipar.

  10. kalau punya backyard gitu enak banget om… mau ketemu saudara tinggal ngelangkah aja. Mau main gampang. Halaman luas juga seru banget buat piknik bareng keluarga besar.
    Ya ampunnn jadi pengennnn hahahahah

    salam hangat om..
    sudah lama saya tidak main ke blog Om NH.. 😀

  11. banyak sekarang komplek keluarga eksklusif..
    tanteku anaknya 3, dua depan rumah, satu anak tinggal sama tante&om, jadi saling hadaphadapan, kalu mo pergi tinggal titip, ga ada pembantu pinjem pembantu lain, berangkat sekolah samasama, ngeles ini itu juga samasama.. oma dan opanya kalu kangen cucu tinggal mampir.. kalu ada acara depan rumah dipake semua gelar kursi..
    dan ada sahabat yang bersaudara 4, kumpul di satu komplek yang deket komplek rumah sekarang, ternyata sekeluarga sepupu mereka juga disana, satu komplek itu ada 14 rumah, isinya sedulur semua, kakak beradik ayah-ayah mereka.. satu ulang tahun semua rame.. satu komplek pesta deh.. kompak tapi punya privasi.. walupun ada juga yang intrik-intrik dari pihak ipar.. seru..

    semoga kesampean ya om, anak2 bisa kumpul sama om & bunda dalam satu komplek..

  12. ohiya, dulu daku rumah di bekasi hadaphadapan sama adik, jadi orangtua daku kalu mo ke jkt, mampir ke bekasi bisa ke rumahku juga ke rumah adik, tinggal nyebrang aja.. ga lama krismon itu, rumah adik dijual, tinggallah daku sendiri, sekarang adik tinggal di semarang sama orangtua.. dulu sering nitipnitip pembantu, pembantu kami juga kakak beradik.. seru deh..

  13. Kalau saya sepertinya tidak merekomendasikan kakak-beradik tinggal dalam satu kapling seperti itu Om.. Efeknya akan terasa sekali jika terjadi gesekan antara satu keluarga dengan keluarga yang lain, terutama para ipar. Nanti bisa diam-diaman cukup lama.. 🙂

    Justru kalau kita jarang bertemu, sekalinya bertemu akan sangat terasa sekali kehangatannya.. Ada saling merindu antara kakak dan adik.

  14. itu cita cita mertua saya…. membelikan rumah satu komplek dan isinya anak anaknya semua bertetangga… sialnya kena menantu seperti saya yang membawa anaknya keluar kota 🙂

  15. Sy juga rumahnya dekatan dgn adek sy, Om… Hehe.. Memang dikondisikan sm ortu sy spy saling membantu… Alhamdulillah memang begitulah, jd sy jg ndak ngerasa sendiri…

    Wah berarti nanti anak2 Om dibuatkan sj spt itu.. Hehehe… Bertiga plus satu rumah Om.. Pas kan empat rumah satu backyard, hehehe…

  16. Aku belum pernah liat yang model gitu Om. Tapi di dekat rumah nenekku ada sih satu gerbang rumah tapi di dalam isinya ada 2-3 rumah yang berbeda dan isinya sodaraan semua. Mungkin mirip2 kali yaa modelnya.. 😀

  17. Saya suka Om dengan model rumah begitu. Di Medan juga orang tua saya ingin bikin begitu, untuk cucu-cucunya biar bisa akses langsung ke rumahnya…. tapi sayangnya rumah kanan kiri sudah ada yang punya…
    Saya juga pengen sih.. klo ada rezeki…

  18. Saya sepakat dengan Necky…..awalnya memang bersaudara, tapi setelah masing-masing menikah, ada perbedaan budaya yang terkadang mengharapkan privacy.

  19. Rumah nenek saya (dari ayah) juga mirip-mirip seperti itu Oom. Ada 2 KK menempati 2 rumah dalam satu “kompleks pekarangan mungil”. Cuma ya anaknya banyak-banyak. Nenek saya dengan 11 anak, adiknya nenek dengan 5 anak. Jadinya memang guyub dan saling kenal dekat satu sama lain. Tapi memang setelah anak-anaknya beranjak dewasa, akhirnya masing-masing keluar dari rumah dan menyebar kemana-mana. Berkumpul ke rumah nenek biasanya pada saat lebaran 🙂

any comments sodara-sodara ?