(postingan uji coba)
(kalau berhasil ya Syukur …)(jika tidak pun ya tidak apa-apa)
–
Bikin postingan “urunan” yuk
Caranya … ?
- Para pembaca hanya meneruskan kalimat atau cerita yang telah dituliskan oleh komentator sebelumnya …
- Panjang komentar terserah …
- Supaya pembaca lebih jelas tentang apa yang saya maksud … maka 3 komentar pertama akan saya lakukan sendiri. Komentator ke 4 tinggal meneruskan. Lalu diteruskan oleh komentator ke 5 dan seterusnya …
Ready ???
Let’s Go …
(NOte : kalau ada komen-komen yang dimoderasi / ketangkep si aki … sementara telah muncul komentar-komentar yang lebih baru … maka saya mohon izin … saya akan mengeditnya … supaya nyambung …)
.
.
Saya tidak tau mengapa hari ini kok terasa lama sekali …
Berkali-kali saya melihat jam didinding kamar … Jarum jam terasa berhenti ditempat.
sampai akhirnya tiba-tiba saya dikejutkan oleh suatu peristiwa. Saya melihat sebuah …
bingkisan … !!!
Bingkisan itu terbungkus dengan kertas minyak warna ungu. Ada sebuah pita cantik berwarna pink yang mengikatnya. Perlahan saya buka bingkisan tersebut. Ternyata …
ada cokelat didalamnya…
eh tapi inikan bukan bulan februari… juga bukan hari ulang tahun…
ada amplop juga didalamnya, aku buka perlahan…
dan isinya…
selembar kertas yang dilipat rapi.
aku membukanya pelan dengan hati berdebar-debar
apa gerangan isinya
Ternyata sepucuk surat, dan kertas yang sudah usang tersebut, masih jelas terlihat goresan tintanya…ehmm ya, ini tulisan tangan saya, pikiran saya kemudian menerawang, mencoba mengingat-ingat kembali, kapan saya menulis surat ini, penasaran saya baca kembali, saya baca satu persatu kalimat demi kalimatnya….disitu tertulis…
“Jakarta, 10 April…
melihat ke tanggalan ternyata masih ada waktu
sekitar sebulan sebelum deadline pekerjaan
namun kepala masih kosong dari ide2
aku sudah terbiasa mengalami kekosongan dalam ide, yang ada di kepalaku hanya kamu. Maka ku kirimkan kembali bingkisan dengan kertas minyak warna ungu seperti yang kemarin lalu, hanya saja kali ini pitanya kuganti berwarna abu. Dan aku mulai membayangkan dirimu membuka bungkusan tersebut dengan malu-malu..
Saat membayangkan wajahmu yang tersipu malu..
Ada getar-getar hangat yang merayapi hatiku..
Dan senyumku pun akan merekah..
ya.. bagaimana aku tidak tersenyum coba
sengaja aku tulisan YTC untuk mengganti kebiasaanku menggunakan YTH.
Paling nanti kamu akan kirim sms ke aku : “YTC ini bukan kejahilan barumu, kan?”
Ah kamu… mengapa selalu saja SMS yang kamu kirimkan kepadaku. Padahal alangkah indahnya mengenang debar dan getar ketika membuka surat darimu. Ya surat yang diantarkan oleh Pak Pos! Ya, yang dikirimkan ke diriku, ke alamat rumah ku. Bukan bunyi tit tit yang dikirimkan secara digital.
Ingin ku mengenang debar itu lagi..
Tapi..
debar yang kemarin saja masih aku rasakan deburnya hingga kini
aku sungguh takut rindu ini makin menjadi-jadi saja
kapan ya kita akan ketemuan lagi.
nanti deh, yang penting kamu buka dulu bingkisan yg aku kirimkan itu
bagaimana?
Entahlah … itu tergantung sepenuhnya padamu. Aku sendiri tidak tau … apa kau buka bingkisan itu atau tidak.
Tetapi yang jelas … kini …
nasi telah menjadi bubur…
inginku ubah ia kembali menjadi nasi, tapi jelas itu tak mungkin.
ada baiknya kutambahkan saja seledri, suwiran daging ayam, kaldu, kecap dan sambal… sehingga jadilah ia bubur ayam yang maknyus…
hei… kenapa aku tiba-tiba teringat dengan peristiwa kita berdua? ketika itu, kita sedang….
main petak umpet, dikala umur kita masih …..
belia dulu … namun …
sepertinya nggak mungkin memutar kembali waktu yang telah berlalu, mungkinkah ada rasa dalam hatimu seperti…
yang aku rasakan saat aku menyetop mbak yu ginah si pedagang pepesan lamtoro di depan rumah, dengan nasi panas yang mengepul engkau melihat dan tersenyum padaku diatas pohon jambu bol…oh betapa klasiknya..
Padahal Jambu Bol itu milik tetangga, dan kamu sudah beberapa kali ketahuan nyolong, sampai sampai dilaporkan ke pak polisi. Ngapain juga naik Pohon coba, padahal tinggal nangkring di atap rumahmu sudah bisa mengintip langsung ke kamar tidurku, COba saja kamu……
bersihkan dan rapikan kamar tidurmu yang acak-acakan seperti kandang ayam. Kamu sudah besar seharusnya bisa mengatasi persoalan sendiri nggak pake nunggu om NH ini turun tangan memberikan training
sedangkan waktu training masih lama sekali harus menunggu dua kali musim durian lagi.
apalagi musim durian di kota medan, dua musim yang menyenangkan dan di lidah ini masih begitu melekat…..
Ah nikmatnya durian yang kemarin kusantap. Sayang Kyaine sudah kena cekal tidak boleh makan durian.. seandainya saja
setiap orang boleh makan durian. akan kuborong segerobak durian untuk dibagikan kepada semua orang termasuk Kyaine. sayangnya…
Yang tersedia kini hanyalah sepotong roti, dan dua buah kotak ….
Satu kotak maya … Satu kotak nyata …
Satu kotak maya beisi …
mimpi dalam bias cahaya pelangi petang itu diladang ilalang, menunggu sang pemilik ladang untuk sekedar menyapa dengan hatinya yang memerah, semerah semburat wajahnya tatkala mendapati dirinya terlalu sembrono
Dan satu kotak nyata itu adalah …
sekotak bingkisan yang terbungkus kertas minyak warna ungu.. seperti pesanan ibuku untuk kuberikan kepadamu. Begitulah selalu, walau kau telah jauh berlalu..
Tapi cukup, lupakanlah bingkisan itu.. ingin kudengar kisahmu tentang pendakian terakhir ke gunung semeru..
Pendakian penuh perjuangan dan ngos-ngosan, tapi kuharap ada setangkai edelweis kau genggam dan bawa pulang untukku, meski itu juga akan kau bungkus dengan kertas minyak warna ungu, tapi dia tak akan layu
meski kau beri label harga semurah atau semahal apapun, aku yakin…
nilai cintamu pada ku tidak akan pernah bisa dihitung.
Tak akan ada wadah yang cukup untuk menampungnya …
tapi biarlah … biarlah itu kusimpan dalam hati …
Hingga datang keberanian untuk membuka binagkisan ini
Sungguh, segala kisah yg pernah terajut membuatku takut berharap banyaak
Biarlah harapan itu tetap disini
Dalam wujud bingkisan ini
Bingkisan Kotak berkertas minyak … berwarna Ungu !!!
(aaahhh Hari ini memang terasa lama sekali … )
Komentar sudah ditutup sodara-sodari !!!
(tapi saya belum bisa bagaimana cara menutupnya secara elektronik)
(helep)
*oot*
edit postingan ini om…
di bagian bawah sekali ada pilihan : izinkan tanggapan
tanda checknya dihilangkan….
*soalnya saya barusan menutup kolom komentar di postingan saya….
Sip Tik …
aku coba ya …
— sejenak kemudian —
Ahhhaaaaa … sudah bisa …
(jogedan)
Itik terima kasih banyak !!!)