.
Pembaca lama pasti sudah tau apa yang saya maksud dengan urunan lagi …
Beberapa kali saya pernah melakukan hal ini. Sudah tradisi …
Pada hakikatnya … Kita akan membuat postingan keroyokan …
Caranya …
1. Tulis rangkaian kata-kata di kolom komentar
2. Komentator berikutnya akan meneruskan … lalu datang komentator berikutnya sambung lagi kalimatnya … demikian seterusnya sampai nanti by the end of the day … mudah-mudahan akan terbentuk suatu cerita
3. Syaratnya adalah … setiap kolom komentar hanya berisi MAKSIMAL hanya SATU KALIMAT saja … dan mohon menggunakan kata-kata yang baik dan semestinya … sesuai dengan tata nilai yang berlaku.
Dan seperti biasa …
Supaya lebih jelas … TIGA komentar pertama akan saya lakukan sendiri …
Komentator berikutnya tinggal meneruskan …
Bebas … jika anda mau … anda boleh komentar berkali-kali ..,
Saya akan melakukan editing jika sekiranya nanti ada komentar yang tidak nyambung satu sama lain …
Ready ?
Salam saya
(lalu saya pun bersenandung … “ mau di bawa kemana … postingan kitaaaa …”)
Sudah tiga hari ini, lelaki muda itu gelisah.
Makan tak enak, tidur pun tak nyenyak.
Tingkahnya sudah seperti orang gila saja layaknya.
ikutan
berlaku aneh seperti mereka yang dirawat di RS Jiwa.
Dan ia bernyanyi sambil joget-jogetan, masak-masak sendiri… makan-makan sendiri…
tetapi … tetap saja pikiran itu masih kerap mengganggunya … PIkiran yang membuatnya seperti orang gila.
pikiran tentang ia yang sedang jauh disana, mengapa tak ada kabar berita >.<
Seminggu yang lalu lelaki muda itu …
makan-makan sendiri tidak perduli pada sekitar.
Padahal disampingnya ada pengemis jompo yang kelaparan. .
pengemis itu memandangnya sambil memelas, berharap mendapat sebagian makanan…
tapi pemuda itu tak peduli atas pengemis jompo itu. dia malah berkata: ngapain kamu liat-liat.. kalo mau makan, masak aja sendiri…
si pengemis jompo menghela napas melihat kelakuan lelaki muda itu. lelaki muda itu tak tahu bahwa si pengemis jompo sebenarnya adalah orang sakti yang sedang menyamar.
Dan kesaktiannya didapat dari tirakat di gunung Kawi 50 hari 50 malam tidak makan orang. 😀
Tadinya mau tirakat di Gunung Merapi, tapi sayang sudah meletus duluan.
Hari ini adalah hari ke 51 yang artinya dia sudah boleh makan.
Dan air liurnya menetes-netes melihat pria muda itu sedang makan paha ayam yang montok
sambil beristigfar untuk tidak memikirkan montok2 yang lainnya
tetesan air liur itu lama kelamaan menjadi banjir dan membuat panik orang2
tapi si lelaki muda tidak ikutan panik. dia tetap saja makan paha ayam nya sambil berenang…
memang terdengar aneh, tapi itu terjadi, berenang sambil makan ayam di kala banjir air liur dan ledakan merapi. (-_-‘)
perpaduan yg sempurna, apakah ini hanya mimpi belaka atau nyata? hanya sopir bajaj yg tau
mimpi yang tidak sempurna namun sangat melekat di hati
Tiba-tiba …
“bang, sudah sampai bang…” tak lama supir bajai itu pun mengagetkannya..
“Oh, makasih pak. tapi apa bener ini proyek pembangunan itu?” pemuda itu mulai ragu.
“bener lah.. buruan sana, abang temuin saja mandornya..” saran sang supir bajai
dan si pemuda segera berlalu
dia segera berjalan menuju kerumunan orang disana,
“maaf, bisa ketemu pak Mandor?” tanyanya setelah sampai
“itu tuh, yang agak tua, brewokan” sahut salah seorang dari mereka
“Hah….!!!” pemuda itu pun kaget, ternyata mandor yang dimaksud, sangat mirip dengan orang jompo di mimpinya tadi.
“Hiks..” dia menahan langkahnya
ketika sampai di hadapan pak mandor, dia pun menjerit sebisanya, “Guru!!”
Dia masih terbayang dengan mimpinya, sehingga tak sadar telah memanggil pak mandor dengan sebutan “Guru!!!”
Pak mandor segera menoleh, kebingungan, tapi berusaha menjawab..
“maaf, ada yang bisa saya bantu, kamu ini siapa?”
“eh, maaf pak, kenalkan, saya Pardi, mau melamar jadi tukang listrik di proyek ini” Pardi menjelaskan.
“Oh, begitu tho, kalo gitu, tunggu saya di ruangan itu” Pak mandor menunjuk sebuah ruangan di pojok proyek
Tapi orang-orang yang ada dalam ruangan menyuruhnya berpindah ruangan, lalu pindah lagi, pindah lagi, dan lagi.
Bukan Pardi namanya kalau tidak bisa menghadapi sesuatu dengan ceria, maka lalu dia pun bersenandung … “ mau di bawa kemana …jika kau terus menunda-nunda”
Sampai akhirnya dia lelah dan tertidur lagi