MUAZIN


Seringkali kita mendengar …
Orang sibuk bertanya …
Siapa yang ceramah Hari ini … ?
Siapa yang jadi Khotib Jumát ini … ?
Siapa yang menjadi Imam sholat Ied nanti ?

Akan tetapi …
Sangat jarang kita bertanya …
Siapa Muazin yang bertugas hari ini ?
Siapa yang mengumandangkan Azan kali ini ?

Ya … kadang kita melupakan jasa Muazin

Muazin seolah tertutup oleh nama besar Imam
Muazin dianggap kurang begitu penting dibanding Khotib

Padahal taukah sodara …
Menjadi Muazin adalah tugas yang sangat mulia
Muazin lah yang memanggil kita semua
Muazin lah yang mengingatkan kita semua
Pada waktu-waktu yang telah ditetapkan NYA …
Agar kita tidak lupa …

Tidak jarang …
Banyak orang yang terketuk sudut relung hatinya …
Menangis tersedu …
Ketika mendengarkan panggilan ALLAH itu
Banyak pula yang merindukan alunan mendayu itu
Ketika dia pergi merantau ke negeri yang jauh

Tidak sedikit orang yang terbuka hatinya …
Tidak jarang pula, insan yang tersadar dari langkah sesatnya
Ketika mendengar suara sang Muazin
Dikumandangkan indah dari ujung menara …

Demikian dahsyat suara sang Muazin …

Suara yang kadang tidak kita pedulikan
Yang… bahkan kadang kita lupakan

Siapa pemilik suara tersebut …

Muazin itu sungguh pekerjaan yang Mulia …

(untuk para Muazin di seluruh Dunia …)

.

.

Penulis: nh18

I am just an ordinary person who work as a trainer. who wants to share anything he knows ... No Matter how small ... No Matter how simple.

63 tanggapan untuk “MUAZIN”

  1. Dari seluruh adzan yang pernah saya dengar, bagi saya yang sangat menyentuh adalah adzan yang dikumandangkan di Masjid Nabawi dan Masjidil Haram. Dan seperti kata Om Nh, tidak pernah ada yang tahu, siapa muadzin di kedua masjid tersebut …

  2. 1. Kebetulan rumahku berdekatan dengan musholla dan kebetulan juga aku hafal dengan orang sekitar yang rajin mengumandangkan adzan.
    2. di Masjid Agung aku juga hafal siapa yang jadi muadzin, karena cuma dia saja yang paling rajin.
    3. Dan agree, sungguh mulia muadzin itu..
    (ngekor gaya om NH 😀 )

  3. ini sebenarnya orang paling besar pahalanya,mengingatkan saudaranya sholat,jika kita sholat karena mendengar tanda darinya maka dipastikan dia akan dapat bagian dari pahala sholat kita tanpa dikurangi dari pahala kita sendiri.

    kalau kata ustad saya ,di makkah malah muadzinnya itu gajinya gede dan pengetahuannya seperti imam besar dimasjid2 agung di indonesia,biasanya mereka2 ini justru penghafal quran dan ribuan hadits dengan pendidikan minimal S2 keatas

    kebalikan sama disini ,yg muadzinnya kesannya orang gak punya kerjaan ya om?

  4. Tiga hal yang terlintas membaca postingan Ini…
    1. saya teringat Sahabat rasul Bilal ra, seorang Budak Hitam yang menjadi Ahli Surga…
    2. Suara Muadzin, saling bersahutan diseluruh dunia, dengan perbedaan waktu di muka Bumi, konon suara Adzan Shubuh hingga bertemu lagi Adzan Shubuh, itu tidak pernah berhenti Berkumandang di jagad Ini…Subhanallah…
    3. Muadzin yang berkumandang dengan ikhlas dan rasa takut kepadaNYA walaupun ditempat sepi sekalipun, ia akan dimasukkan kedalam SurgaNYa, dan kelak, Para Muadzin adalah yang paling tampan di hari kiamat nanti (Rasulullah)

    1. #1.
      Ah Kang Atma mempraktekkan jurus 3 dengan sangat baik sekali …

      #2. jurus ini bisa juga dicoba untuk dipraktekkan ketika menulis postingan Kang Atma …

      #3 dan memang sesungguhnya tulisan ini diilhami dari tulisan Kang Atma mengenai Bilal itu …
      Itu postingan yang sangat saya suka Kang …

      salam saya

  5. Iya kadang kita sering melupakan siapa muazin itu 😦
    tapi dr beberapa muazin yg dulu pernah lia kenal.. kebanyakan dr mereka juga tidak mau terlalu dikenal Om…..sungguh mulia mereka

  6. Iya, Muadzin adalah pekerjaan yg sangat mulia om…
    betapa mulianya coba, panggilan ALLAH kepada manusia untuk shalat disampaikan oleh beliau-beliau.Semoga ALLAH membalas dengan balasan yg setimpal, meski mungkin terkadang manusia melupakan keberadaan beliau..

      1. Waaah, senangnya tulisanku bisa menjadi inspirasi buat om NH, makasih apresiasinya om:), saling memberi inspirasi dalam kebaikan adalah salah satu misi kita antar sesama blogger, iya toh?:)

  7. Jadi inget guyonan waktu kecil…
    Jika ada adzan di TV..kita sering ditanya, siapa hayo yang adzan maghrib ???
    Jawabnya adalah SAAT..hehehe 🙂
    Karena dibilang di TV ada tulisannya
    SAAT ADZAN MAGHRIB

  8. wah…renungan yang dalam. saya yakin, sekalipun banyak orang tak peduli siapa muazin yang bertugas, Namun Allah SWT tahu..dan memberikan pahala yang setimpal.

    dari renungan ini, saya belajar..tidak harus menjadi populer untuk melakukan hal-hal yang penting. Terima kasih sudah mengingatkan.

  9. Wah, tulisan Om Nh jadi mengingatkan saya untuk lebih responsif terhadap ‘panggilan’ sang Khalik via muadzin. Mumpung rumah dekat masjid, kudu sering berjamaah di masjid kan Om… Sekalian biar tau seperti apa rupa sang muadzin yang dimuliakan Allah itu.

    OOT:
    Om Nh apa kabar? Lama sekali tak mampir ke blognya Om. Rumah saya sendiri pun tak terurus. Pekerjaan baru ini begitu menyita waktu dan pikiran Om…

  10. Betul Mas Enha, kita memang tdk pernah peduli, siapa yg mengumandangkan azan, yg penting siapa imamnya.
    Padahal melalui panggilannya itulah kita diingatkan 5x sehari utk menghadap dan bersyukur padaNYA.
    namun, Allah swt tentu telah menyediakan tempat istimewa bagi para muadzin ini, saya yakin itu.
    salam

  11. selalu bertanya2 juga sama ayahnya azka, tadi siapa yang jadi muadzin di masjid deket rumah. apalagi kalo suaranya indah banget dan bikin kita menangis……

    apalagi kalau ayah azka yang lagi adzan pak, hehehehehehe….(cempreng pun tetep merdu, hahahahahaha)

    *berharap suatu saat saat ayah azka akan semerdu itu, amiin….*

  12. iya begitulah. apalagi kalo solat tarawih. yg ditanya duluan pasti imam. soalnya kalo imamnya pak A bacaan suratnya panjang. ngga jadi taraweh deh. hehe.

  13. ah betul sekali..
    kadang kita lupa dengan si pelantun panggilan itu.

    jadi inget kisah si Bilal..
    muadzin pertama.. dijanjikan surga oleh Allah…

  14. Ada lagu campursari yg syairnya bagus lho-kalau gak salah ada bagian yang berbunyi begini

    Wis wancine
    mesti di elik ke
    Adazn wis kumandang
    Wancine sembahyang

    Iramane uenak pwo… saya suka tuh lagu.

    Salam hangat dari Plesiran-media untuk mempromosikan wisata daerah anda secara gratis. Penulisnya akan mandapatkan tali asih berupa sebuah buku yang menarik.

  15. betul sekali om….

    makasih telah mengingatkan…
    setidaknya mulai sekarang, sil akan mencoba bertanya siapa muazin nya hari ini?
    hehe…

    makasih om
    salam hangat dari isil 🙂

  16. Beberapa hadits yang berkaitan dengan muadzdzin antara lain :

    Abu Hurairah ra mengemukakan, Muhammad Rasulullah saw bersabda : ” Imam adalah penanggung jawab, dan muadzin adalah pembawa amanat. Oleh karena itu Ya Allah, pimpinanlah para imam itu dan ampunilah para muadzdzin itu”(HR. Achmad,Abu Dawud, dan Tirmidzi)

    ***

    Muhammad Rasulullah saw bersabda : ” Orang yang adzan(muadzdzin) selama 12 tahun, maka ia wajib masuk surga. Setiap kali adzan, ditulis untuknya enam puluh kebaikan. dan setiap iqomat, ditulis untuknya tiga puluh kebaikan” (HR.Ibnu Majah, Al-Hakim, Al-Baihaqi, dan Ibnu Addi)

    ***

    Baro’ bin Azib mengutarakan, Muhammad Rasulullah saw bersabda : ” Seorang Muadzdzin akan diampuni dosanya sepanjang suaranya dan dijawabnya oleh orang yang mendengarnya baik di perkampungan maupun di gurun. Ia (muadzdzin) juga memperoleh pahala dari orang-orang yang turut sholat bersamanya ” ( HR Achmad dan Nasa’i)

    Semoga menambah referensi tentang muadzdzin

    Salam hangat dari Bening.

    1. Pak Dhe …
      Saya suka sekali komentar Pak Dhe ini …
      Ini sangat memperkaya referensi dan pengetahuan saya

      Saya yakin para pembaca pun mangambil manfaat dari komentar Pak Dhe ini …

      Terima kasih ya Pak Dhe …

  17. Alhamdulillah keponakan2 saya yang masih SD rajin ikut lomba azan dengan suara yang lumayan…
    Insya Allah kedepannya bakalan jadi muazin yang amanah 🙂
    Dan memang kalau di mushola/mesjid lingkungan kita, kita mudah mengenali siapa yang azan, karena tetangga semua 🙂

  18. di Bukittinggi, seseorang yg ditugaskan untuk menjaga surau, membimbing kuliah subuh anak-anak kampung dan sekaligus jadi muadzin disebut Garin, biasanya mereka para mahasiswa STAIN yang berasal dr kampung yang jauh dr Bukittinggi. sehingga bisa sekalian tinggal di surau (ngga usah kos) dan dapat uang bulanan juga.

    trus klo udah lulus kuliah, dijadiin rebutan sama ibu2 buat dijodohin sama anak gadisnya. 😀

  19. ini cerita pengalaman jumatan di sekitar kantor saya. ketika pembawa acara mengumumkan petugas jumat hari itu, ia akan menyebutkan sebuah nama yg bertindak khotib dan imam (satu paket, biasanya dari luar), kemudian ketika mengumumkan siapa muadzinnya, ia akan celingak-celinguk mencari2 seseorang yg secara spontan diminta jd muadzin. hebatnya, yg dipilih dengan kode “kedip mata” mempunyai suara yg sangat merdu 😛

  20. ayah saya muadzin… dan beliau mengerjakannya dengan sungguh2… adzan subuh dan jum’atan memiliki ‘lagu’ / ‘senandung’ yang khas.. heheh..

  21. Iya ya..jd tersadar betapa jarang sekali kita mengingat jasa para muadzin..semoga Allah melimpahkan rahmat utk mereka 🙂
    Dan emang bener muadzin yg selalu bikin merinding itu muadxinya masjid nabawi n masjidil haram. Syang sekali nama mereka jarang terdengar 😦

  22. Mengenai azan dan muazin, saya jadi teringat kisah seorang CEO pemilik 11 perusahaan di Jakarta, Om. Ia nangis dan gembira tak keruan saat rampung menjadi muazin. Dia lupa sejenak dan bertanya pada dirinya tentang apa saja yang ia lakukan selama ini dengan mengejar dunia melulu. Sangat inspiratif ya, bahkan konon waktu iktikaf di Masjid Tamini, mobilnya yang Lamborghini itu nongkrong di deretan parkir. Dia menangis dan asyik-masyuk bersama Tuhannya. Luar biasa…

any comments sodara-sodara ?