SENDAWA


 …

Bahasa Jawanya … Glege’en.

Keluarnya angin dari mulut kita.  Kadang disertai dengan bunyi. 

Bisa karena kenyang … Bisa pula karena masuk angin.

 

Pertanyaannya … Glege’en atau Sendawa ini Sopan atau tidak ???

Jawabannya tergantung … sodara-sodara.

Tergantung situasinya dan juga tergantung budaya dimana kita berada …

 

Di beberapa tempat … sendawa, apalagi yang dibunyikan dengan keras … dianggap tidak sopan … Perilaku yang tidak pada tempatnya.  Bahkan di cap kampungan … menjijikkan.

 

Namun dibeberapa daerah yang lain …

Sendawa yang keras … justru dianggap suatu penghargaan.

Ya … ini salah satu wujud penghormatan kita kepada yang menyuguhkan makanan.

Jika kita di jamu oleh suatu keluarga … atau suatu perkumpulan di daerah-daerah tertentu … disuguhi makan siang atau yang semacamnya.

 

Kalau kita bersendawa … artinya kita menghormati tuan rumah yang telah berupaya menyediakan makanan terbaik mereka.  Sendawa itu sekaligus berarti bahwa makanan yang mereka sugguhkan … ”ketrimo” … diterima dengan senang hati oleh para tamunya.  Sendawa adalah ekspresi bentuk kepuasan setelah bersantap …

 

Suatu kebahagiaan yang tiada tara … jika si tuan rumah berhasil menyenangkan tamunya dengan menyuguhkan makanan yang enak … sampai membuat tamu kenyang dan bersendawa keras …

 

Ada situasi yang lain lagi … dimana sendawa menjadi sedemikian penting …

Yaitu ketika seorang pasien selesai di operasi …

Biasanya si pasien belum diperbolehkan makan atau minum … sebelum dia berhasil bersendawa … (atau maaf … buang gas …)

Sendawa menjadi sedemikian ditunggu-tunggu … bak anugrah yang tiada terkira bagi si Pasien …  Seberapa hausnya pasien setelah di operasi … belum boleh diberi minum jika belum sendawa …  Tersiksa sekali  …

Dan sekalinya berhasil bersendawa … apalagi kalau keras … maka … aaahhh … itulah saat yang indah tiada tara … saat dimana boleh mulai minum dan makan …

 

So …

Bersyukurlah kita masih bisa bersendawa … !!!

Artinya kita masih bisa makan kenyang … dan minum sepuasnya … !!!

Sendawa adalah Anugrah

 

(Terus terang saja Trainer ini … sangat terbiasa bersendawa dengan keras …)

( … tak peduli apapun situasinya …)(di depan Bule sekalipun …)

(Hawong nikmat tenan jeh …)

 

Any Comment sodara-sodara ???

.

.

Penulis: nh18

I am just an ordinary person who work as a trainer. who wants to share anything he knows ... No Matter how small ... No Matter how simple.

25 tanggapan untuk “SENDAWA”

  1. Waduuh Oom kalo saya didepan mama sendawa, bisa dimarahi abis2an 🙂
    soal operasi, selain sendawa yang ditunggu juga kentut Oom :p hehehe

    Btw Oom dimana sih sendawa itu malah dibilang menghormati tuan rumah? Saya baru tau…

  2. Apapun penyebabnya, kenyang ataupun masuk angin…SENDAWA emang nikmat sangat Om.. rasanya legaaaa banget.. 😀

  3. Kalau di Indonesia kayaknya malu deh “glegeken”…kayaknya kok kita ngambilnya kebanyakan ya..
    Tapi sebetulnya, kalau tak bisa sendawa malah berbahaya.
    Ingat bayi? Jika habis minum susu, harus diangkat dan kepalanya ditaruh di pundak, agar bisa bersendawa.

  4. heheheh…..suka geuleuh ama orang yang teurap alias sendawa…tapi kadang2 malah suka ga bisa nahan, alias kelepasan….jadi malu sendiri…

  5. kata iklan, sendawa itu juga gejala orang yang tidak sehat lambungnya/maag..
    biasanya peminum kopi sendawanya lebih kencang bunyinya ketimbang yang tidak minum kopi.

    kalo anak saya,
    sendawa itu menjadi tanda bahwa dia sudah kenyang.
    selalu gitu, ” Udah kenyang Ma, uda ‘ek’ ”
    ek= bunyi sendawanya..

  6. Duch postingan Om trainer kali ini unik juga 🙂
    Ngomong2 sendawa yang dianggap menghormati tuan rumah di daerah mana Om ? (jadi kebalikan dgn di Jakarta yach Om ?).

    Seingat saya, Kalau baby saya dulunya habis minum susu harus di gendong dipunggung dan agak ditepuk2 (sama seperti komentar Bunda Ratna), agar bisa bersendawa untuk menghindari muntah dari mulut dan keluar dari hidungnya ketika diletakkan kembali ke box baby & untuk menghindari hal2 yang nggak diinginkan seperti keselek dan masuk ke paru. Kalau itu suara baby bersedawa masih imut2 dan lucu sekaligus mengemaskan.

    Tapi kalau yang sendawa org dewasa sehabis makan dan pada jamuan2 yang formil kayaknya “jangan” dech, kayaknya nggak “sopan” gitu, hahaha 🙂 🙂 🙂 Tapi kalau dirumah sendiri & nggak ada siapa2 kayaknya nggak apa2 dech Om, qiqiqi 🙂 🙂 🙂

    See you Om Trainer 🙂 🙂 🙂
    Best regard,
    Bintang

  7. sendawa pada tempat dan waktu yang tepat akan mendatangkan keberuntungan, tapi kalau salah tempat dan waktu, akan mendatangkan kemudaratan…
    tapi, suka gak tahan juga sih… tanpa bisa ditahan, keluar aja dia dengan sendirinya, hehehe… 🙂

  8. iya bener om. hal2 yang kecil kaya gtu bisa jadi penting klo kita lagi sakit. klo lagi masuk angin, sendawa tuh rasanya bikin ringan..

  9. salam kenal, Pak..
    saya dibesarkan di keluarga yg bisa melotot semua saat ada yg glgek’en.
    akibatnya, saya belajar utk glege’en tanpa suara keras. tp, saya tetap bebas merdeka saat sdg sendiri.
    betul pa, glege’en memang nikmat..

  10. Anak bayi malah d-sendawa-in, ditepuk-tepuk gitu kan punggungnya..
    Jadi wajar aja kalo gede nanti jadi hobi sendawa, lha sudah dilatih dari bayi, piye …

any comments sodara-sodara ?