AKSI SOLIDARITAS


.
27 November 2013

Saya pergi ke poliklinik di rumah sakit yang terletak di dekat rumah.
Tidak seperti biasanya, klinik yang biasanya ramai sore itu nampak sepi.  Ya tentu para pembaca sudah menduga bahwa ini adalah dampak dari aksi solidaritas seluruh dokter dan juga rumah sakit yang menolak adanya kriminalisasi terhadap profesi dokter.  Terutama dipicu oleh kasus yang terjadi di Manado, yang menimpa Dr. Ayu dan dua rekannya.

Di layar TV monitor di resepsionis klinik tersebut terbaca dengan jelas mengenai permohonan maaf pihak manajemen rumah sakit atas ketidaknyamanan calon pasien, karena tidak berprakteknya dokter-dokter pada hari itu. 

Pasien yang datang sore itu semua diarahkan ke unit gawat darurat.  Tempat dimana satu-satunya dokter berpraktek.  Demikian juga saya.  Saya diarahkan ke UGD untuk pemeriksaan.  Singkat kata saya sampaikan keluhan saya ke dokter jaga.  Badan saya sedang tidak fit.  Batuk, influenza dan sedikit demam.  Mungkin karena perubahan cuaca.  Selesai diobservasi, dokter menulis resep.  Sambil dokter itu menulis resep, kami sempat ngobrol dan berbincang-bincang mengenai aksi solidaritas dokter pada hari itu.  Dan dari obrolan tersebut saya dapat informasi, bahwa ternyata Suami dari korban yang meninggal dunia saat melahirkan waktu itu, kasus yang memicu aksi solidaritas itu, kini sudah menikah lagi.  Dan anak yang dilahirkan oleh almarhumah sekarang ikut dengan keluarga almarhumah.

Lho om apa nggak tau kalau hari itu ada aksi mogok solidaritas dokter ?
Tau, saya tau bahwa pada tanggal 27 November tersebut para dokter akan mogok dan tidak melayani praktek. 

Lho sudah tau ada aksi solidaritas ini kok nekat pergi ke klinik juga ?
Ya … Ini diluar kebiasaan saya.  Biasanya kalau saya sakit pilek atau batuk, saya berusaha untuk tidak ke dokter.  Biar badan saya saja yang melawan penyakit tersebut.  Saya tanggulangi dengan minum obat bebas.  Misalnya Neozep, atau obat batuk Nelco atau obat warung lainnya.  Makan teratur, minum banyak dan makan buah-buah.  Di tambah istirahat tidur seharian.  Biasanya, dengan upaya itu penyakit saya dalam dua tiga hari insyaALLAH akan sembuh.

Namun kali ini lain … karena akhir minggu ini saya ada keperluan,  yang menuntut fisik yang harus fit dan sehat  Maka saya nekat ke dokter.  Saya perlu obat dari dokter, biar bisa lebih cepat pulih.  Agar saya siap mengikuti acara di akhir minggu ini   🙂 🙂 🙂 (si Om cengengesan)

.

Terlepas dari itu semua …
Saya hanya bisa berharap, semoga apa yang diharapkan oleh para dokter dan juga apa yang diharapkan oleh masyarakat luas bisa mendapatkan jalan tengah yang terbaik.  Agar pelayanan kesehatan dapat terus terpenuhi dengan optimal.  Dan sesuai dengan “standart operating prosedur” yang dimengerti oleh semua pihak

.

Salam saya

71071D338183D7765E8404E3E942AEC9.

.

.

.

Penulis: nh18

I am just an ordinary person who work as a trainer. who wants to share anything he knows ... No Matter how small ... No Matter how simple.

39 tanggapan untuk “AKSI SOLIDARITAS”

  1. inyiak,, jujur aku gak tau comment aku nyambung sama postingan ini atau gak,,,

    aku pernah jadi korban malapraktek dokter, waktu itu aku kecelakaan, waktu penanganan luka,
    dokter ngebersihin lukanya gak bersih , main di jahit aja, akhirnya luka ku infeksi dan recovery yang harusnya seminggu jadi sebulan,,

    sakit hati pasti , untung cuma infeksi gimana kalau yang lain ,,

    tapi balik lagi menurut aku yang salah bukan profesi dokternya, tapi lebih ke orangnya,,
    mungkin dokternya masih muda, – mungkin dokternya lagi banyak masalah atau mungkin dokternya lupa kali ya SOP penanganan luka yang baik itu gimana

    tapi aku juga punya langganan dokter yang baik banget, aku jadi langganan dia dari aku masih SMP (waktu itu dia masih jadi dokter klinik) sampai sekarng dia udah buka praktek sendiri,,
    dia melayani dengan sepenuh hati – gak pasang tarif mahal – dan kita bisa bebas konsultasi sampai puas ( ada juga kan dokter yang tarifnya amat mahal karena konsultasinya lama,, )

    dan kita punya dokter kesayangan yang baiknya luar biasa,,,

    Dokter Gigi Adelma Rahmi, yang kalau orang gak tau pasti mikir dia dokter yang kejam , dan galak tapi padahal baik banget dan selalu melayani dengan sepenuh hati,,

    1. Semoga hal tersebut tidak terjadi lagi ya Put

      Mengenai Drg Adelma Rahmi ?
      mmm saya belum tau … belum pernah konsultasi ke sana sih …
      hehehe

      1. galak banget ,, misalnya nih ya kita mau cabut gigi

        pasien : cabut gigi sakit gak dok,, (raut muka antara yakin gak yakin)
        bu dokter : bapak yang namanya cabut gigi pasti sakit, kalau bapak gak yakin yakinin diri dulu ya , diluar pasien saya banyak (*mukanya dingin )
        ha…ha..ha.ha.ah jadi jangan bayangin bakal dibujuk2 supaya mau cabut gigi ya,,,

  2. komennya cuman fokus ke ‘akhir minggu ini saya ada keperluan’ hmmm..hmmm… hmmm… hhmmmm *naik-naikin alis*
    semoga acara akhir pekannya seru yaaaa oom. cepet sehaaat 🙂

  3. wah klo smua org ditunjuk ke ugd kewalahan donk dokternya, kasian juga….yg jd pertanyaan adalah apakah dokter yg di UGD brrti ada solidaritas atau krn dia gak egois dan memikirkan pasien?

  4. Semoga cepat sembuh Om…emang lagu musim…Hani juga sakit tenggorokan, cuman tak geber ama vitamin.
    Seharusnya tidak usah pakai mogok begini-lah…saya gak belain siapa-siapa, akan tetapi solidaritas itu harusnya bisa juga berempati.

  5. barusan liat di tvone kasus dokter malah peraktek sehingga pasiennya meninggal sekarang dokternya lagi dipenjara ,,, miris banget dengernya bukanya dokter itu untuk menolong bukanya mematikan mudah-mudahan ini kasus terakhir dan semoga juga para dokter dan masyarakat bisa menaati prosedur,

  6. Saya doakan, semoga Om saat ini sudah kembali pulih dan siap menjemput kebahagiaan di akhir pekan ini bersama rekan-rekan blogger di Jogja. Saya sangat menyesal tidak berada di Jogja saat ini.. Semoga lain kesempatan kita bisa ketemu lagi ya Om..

    Tentang garakan solidaritas para dokter tersebut saya juga hanya bisa berharap semoga dapat segera ditemukan jalan keluar yang mendamaikan. Sehingga para dokter tidak perlu lagi melakukan mogok nasional seperti kemarin itu.

  7. mendengar keputusan Mahkamah Agung, melihat solidaritas sesama dokter, mendengar keluhan keluarga pasien, saya cuma bisa menunggu bahwa kebenaran suatu saat kan terungkap…kalau bukan di dunia, maka pastilah di akhirat…
    semoga cepat sehat kembali ya om…. salam 🙂

  8. tidak ada dokter yang ingin pasiennya meninggal. Dokter pasti sdh berusaha dan juga dokter pasti juga bisa khilaf. Kalau memang sdh sampai ajal, maka meninggallah walaupun sdh diobati dgn berbagai macam cara. Karena demo utk membela 2 org dokter, tewas pasien sampai 10 org. Sekali lg, sdh ajal. . . .

  9. Nggak ke dokter gigi ya, Om.. *uppss… 😀

    Sama, Om.. Saya juga lagi batuk pilek, udah seminggu nggak sembuh-sembuh.. *emang gw pikirin – kata si Om*

    Om pasti mau ke Jogja yaaa… Hayo ngakuuuuu……

  10. Salam sehat….
    syukurlah masih ada doktor yang melakukan praktek di rumah sakit walau semua dokter sedang melakukan aksi solidaritas

    kalo tidak ada dokter sama sekali di rumah sakit pada waktu itu, ganti saja nama rumah sakitnya menjadi rumah sehat.. karena di rumah sehat kan ga ada dokter…. *hik apa begitu yah

  11. cepet sembuh ya om Nh… 🙂
    Ya.. walapun ada demo harus nya dokter engga boleh meninggalkan kewajiban mereka untuk mengobati pasien.. ya… gimana lagi ya om.. lagi pada demo.. hah…
    tetep semangat om Nh!!! 😀

    salam hangat..

  12. Yah, mau solidaritas sih boleh ya, tapi kalau sampai mengabaikan pasien yang benar-benar harus divisit di rumah sakit atau ada operasi misalnya, wuihhh bahaya..

    Om, suka deh dengan warna themenya ini…adem.

  13. Saya berharap agar kedua belah pihak (dokter – pasien) dapat menemukan pola yang pas dalam menghadapi masalah ini.
    Maslahnya banyak teman saya yang dokter, bahkan dokter langganan saya, sejak isteri masih kecil, nikah sampai sekarang punya anak yang juga sudah mulai remaja, masih dengan dokter tsb.
    Nama beliau adalah dr. Sugito yang dengan sangat sabar mendengar keluhan pasiennya.

    Meskipun tempat prakteknya sekarang di Pondok Indah (cukup jauh dari saya), dr Sugito tetap saya cari. 🙂

  14. Saya tahu jawabannya. Om pingin cepat sembuh karena harus ke Yogya, kumpul teman-teman blogger.
    Untung punya resep jitu, meski dokter demo tapi bisa nyembuhin diri sendiri..

    Om sekarang sehat (nggak tahu setiba dari Yogya) Maaf Om, di Yogya saya tidak pamit pulang karena malam itu juga langsung kabur..pulang ke Madura

  15. Kemaren pas mau cek rutin aku juga gak bs karena aksi ini.. ya kalau menurut pendapat aku seh kedua belah pihak gak ada yang bener 100% dan gak ada yang salah 100% mudah2an ada jalannya aja..

any comments sodara-sodara ?