PENIPUAN


.
“ini Ibu pinjam hp orang, tolong beliin pulsa Ibu 200ribu ke nomor Ibu yang baru 081********..Ibu ada masalah dikantor polisi, jangan hubungi dulu nanti Ibu telpon balik”

Ya itu salah satu dari berbagai macam penipuan di negeri kita tercinta

Disini saya mau cerita, sebuah penipuan model baru yang baru2 dialami oleh orang tua saya.  Menurut saya ini adalah cara baru  (menurut saya lho) dan cara ini sangat2 berani dilakukan oleh sang penipu.

Suatu Pagi, Kedua orang tua saya menemukan sebuah Map coklat didepan rumah, tepatnya diluar pagar rumah.  Dan akhirnya diputuskan oleh kedua orang tua saya untuk membuka MAP tersebut dengan alasan “mungkin MAP ini punya orang terjatuh dan isi MAP tersebut cukup penting”

Dan akhirnya isi MAP tersebut adalah sebagai berikut :

  • Beberapa dokumen berita acara order pembangunan rumah
  • Beberapa lembar Cek senilai ratusan dan Milyaran Rupiah
  • Beberapa lembar akta kerja sama dengan tandatangan notaris
  • Kartu Nama seorang dengan nama perusahaannya (Kontraktor)
  • Dan beberapa dokumen penting lainnya

Dan akhirnya diputuskan untuk menelepon nomor yang tertera di dalam kartu nama tersebut.

Hasil dari telpon tersebut adalah :
Rupanya seorang kontraktor besar di Jakarta, baru saja dealing sebuah pembangunan properti di Makassar,  dan dokumen-dokumen hasil dealing pembangunan beserta pembayaran tanda jadi, berupa cek senilai ratusan dan milyaran rupiah tadi hilang. 

Dari hasil crosschek isi MAP tersebut ternyata Klop … persis … pek ketiplek. 
Dan selanjutnya terjadi kesepakatan bahwa kedua orang tua saya akan mengirim MAP tersebut ke alamat sesuai kartu nama si kontraktor. 

DAN SI KONTRAKTOR BERJANJI AKAN MENTRANSFER UANG SEBAGAI ONGKOS KIRIM PLUS UANG JASA+TERIMA KASIH TELAH MENEMUKAN MAP ITU

Dan si kontraktor meminta orang tua untuk mengirimkan nomor rekening agar si kontraktor bisa mentrasfer segera. 

Saat itu, ibu saya menelepon menanyakan nomor rekeningnya sendiri (sebenarnya ibu mempunyai 2 rekening, satu rekening bank BRI untuk transferan gaji pensiun dan satu Rekening Bank BCA untuk transfer dari anak-anaknya dan selama ini ibu saya tidak pernah ngurusin buku tabungan, nomor rekening Bank BCA; karena Ibu hanya tahu menggunakan ATM untuk mengambil uang saja ;).

Nah, Kebetulan (sangat-sangat kebetulan) saya baru saja mentrasfer uang ke rekening Ibu dan Ibu memang berencana untuk ke ATM untuk mengambil uang kiriman dari saya.  

Setelah saya berikan nomor rekening Ibu (dan selanjutnya Ibu memberikan nomor rekeningnya kepada si kontraktor),  berangkatlah Ibu ke ATM untuk mengambil uang kiriman dari saya dan uang kiriman dari sang kontraktor (yang dimaksud sebagai uang terima kasih atas menemukan dokumen dalam MAP + uang ongkos kirim MAP tersebut)

Saat di-ATM inilah Ibu saya merasa ada keganjilan, karena selama perjalanan dari rumah ke ATM, si Kontraktor sibuk menelepon Ibu, dgn alasan untuk memastikan apakah uang yang dikirim sudah masuk atau belum.

Berhubung Ibu saya sudah agak sepuh, yang mana kalo terima telpon harus bersuara keras, maka saat di ATM tersebutlah seorang security dan seorang pengguna ATM merasa curiga dengan Ibu yang menelepon sambil memencet2 ATM,  akhirnya si security dan pengguna ATM tersebut mendekati Ibu dan menawarkan bantuan, disinilah ketahuan bahwa si Kontraktor itu adalah penipu, …

KARENA arahan telponnya ke Ibu bukan untuk cek rekening, melainkan diarahkan kepada Pilihan untuk Transfer Uang.  Dan akhirnya Ibu Mematikan hubungan telpon dengan si Kontraktor sambil mengatakan  …

“Maaf pak, Kalau bermaksud Menipu anda salah orang”…dan akhirnya si Kontraktor Penipu itu mematikan telpon dan tidak bisa dihubungi lagi.

Saat bertemu dengan kedua orang tua saya , mereka menceritakan kronologis kejadiannya. Disinilah terkuak bagaimana modus si Penipu Tersebut :

RUPANYA Si Kontraktor Penipu ini sudah memantau Rumah kedua orang tua saya, dan mengetahui bahwa dirumah ini hanya tinggal 2 orang tua, dan sudah memantau pola kebiasaan kedua orang tua saya keluar rumah (khususnya untuk ke Bank BRI mengambil uang Pensiun).  FYI : kejadian ini berlangsung tidak jauh dengan hari, dimana biasanya kedua orang tua saya ke Bank untuk mengambil uang.

Selain itu, Saat Ibu mengabarkan si Kontraktor pertama kali (waktu menemukan MAP Dokumen2 tersebut),  Si Kontraktor sempat berkata “tolong jangan bilang siapa-siapa, karena dokumen2 tersebut sangat penting, apalagi sampai diumumkan di Masjid”.

Kata-kata jangan sampai diumumkan di masjid inilah merupakan indikasi kalau si Kontraktor Penipu sudah memantau kediaman kedua orang tua (kebetulan kediaman orang tua saya berada dalam sebuah kompleks perumahan, dan untuk pengumuman kejadian, kegiatan warga perumahan selalu menggunakan pengumuman masjid)

Setelah kejadian ini, saya meminta kedua orang tua saya untuk mengubah pola keluar rumah, khususnya jadwal pengambilan uang ke Bank.

Semoga kejadian ini menjadi pelajaran kita semua, dan selalu berhati-hati.

Ini adalah kiriman Penulis Tamu
Dikirim oleh Muhammad Afdhaluddin
Saya biasa memanggilnya Adal
Lahir di Jayapura, Asal Makassar
Sekarang tinggal di NTT

Penulis: nh18

I am just an ordinary person who work as a trainer. who wants to share anything he knows ... No Matter how small ... No Matter how simple.

44 tanggapan untuk “PENIPUAN”

  1. mantep banget…penipunya…wkakakakak…
    saya pernah baca cerita serupa, tapi ntah dimana….

    syukur ya mas, gak sampai tertipu… sekarang orang makin gila aja nyari uang…

    THanks for sharing… 🙂

  2. Udah pernah tau juga kejadian spt ini, masuk koran lho. Untung satpam bisa dengar percakapan ibu ya. Ada lagi penipuan minta tolong transfer pakai atm kita, dia kasih uang tunai ke kita krn nggak punya atm sendiri. Ternyata uangnya palsu.

  3. Makin mantap pola penipuannya, sampe sebegitu serius perencanaannya.
    Harus makin hati hati dijaman sekarang ini. Untunglah ibunya gag sampe jadi korban.

  4. oh mama oh papaaaaa….
    ternyata ma itu inisial Muhammad Afdhaluddin??
    Inisial ini salah satu yg tidak bisa sy tebak..
    Lha beliau lama menghilang..tidak update blognya, pun tidak beredar ke blog-blog lain…
    (tapi masih beredar di twitter ya Daeng 😀 )
    Sibuk tenan arek iki…

    Penipuan dengan modus ‘mama/papa/bapak sms’ sudah sering kita terima. Bahkan sy pernah dikirimi sms dengan bahasa Jawa, ngoko dan krama. Wuih..hebat sekali penipu2 itu. Tapi penipuan dengan model ‘kehilangan’ seperti yg dialami orang tua mas Afdhal sepertinya model baru yg musti diwaspadai. Terimakasih infonya mas Afd..

    Btw, kapan update blognya lagiiiii??

  5. kita harus lebih hati-hati dan waspada karena kebaikan kita sering disalahgunakan oleh orang lain, tapi tetaplah berprasangka baik dan berusaha berbuat baik kepada orang karena hati-hati dan waspada bukan berarti menutupi yang baik.

  6. mulai sekarang harus lebih waspada dan bijak… jangan terlalu mempercayai orang lain, dan jangan terlalu mengharap pada hadiah yang tidak jelas asal usulnya, terutama segala hal yang berhubungan dengan tranfer mentransfer…

    terima kasih

  7. wah saya yang masih lugu ini (?) sering hampir ditipu, untungnya selalu nyadar di detik-detik terakhir, pernah hp saya dipinjam seorang yang katanya butuh banget nelfon, saya sudah tahu gerak-geriknya, akhirnya sebelum dia kabur membawa hape saya, saya langsung teriak..
    tapi kalau penipuan yang lebi canggih kayaj itu saya jadi takut juga..

  8. banyak ragam untuk mencari uang dengan cara tidak halal ya oom. mulai dari yang ringan (minta pulsa) sampai ke yang agak rumit2.
    Terima kasih atas artileknya yang bermanfaat bagi kita untuk mewaspadai hal2 seperti itu.

    Salam hangat dari Surabaya

  9. Saya juga pernah mengalami kejadian seperti ini, cuma ya lagi2 penipu itu salah orang 😀 dan saya yakini klo si penipu mendapatkan no hape saya dari iklan yang memang saya pasang untuk satu keperluan di sebuah harian. Caranya yang sangat tidak santun dan serba terburu2 sepertinya sudah menjadi ciri khas para penipu ini.
    Dan, jika selama ini saya sering mendengar korban mengatakan mereka dihipnotis, maaf, tanpa mengurangi rasa empati saya kepada mereka, setelah mengalami sendiri maka saya berani katakan bahwa mungkin tidak semua para korban itu dihipnotis, tetapi kondisi diburu-buru terkadang membuat seseorang ikutan panik, sehingga kehilangan logikanya, jadi weh nurut aja sama omongan penelpon.

    Semoga di antara kita tidak ada yang mengalaminya yah …

  10. Modus baru yang sangat-sangat profesional dan dengan perencanaan yang matang. Salut buat penipu. Untung si ibu gak ketipu, makasih banyak untuk bapak security… 😀

    Salam sayang dari BURUNG HANTU… Cuit… Cuit… Cuit…

  11. Alhamdulillah, orang tuaAdal terhindar dari penipuan tsb. Mudah2an peristiwa di atas dapat kembali mengingatkan kita untuk tetap waspada…
    Salam…

  12. Adanya kemudahan mengambil uang melalui ATM, memunculkan ide penipuan.
    Banyak sekali sms seperti penawaran KTA, kalau kita tanggapi akhirnya berujung ingin ketemu di suatu tempat..atau menawarkan pinjaman dan orangnya disuruh bayar DP dulu. Padahal namanya Bank, tak akan mengiming-imingi pinjaman, ini beda dengan simpanan (pada simpanan memang di iming-imingi hadiah). Dalam aturan main, untuk pinjaman, petugas Bank harus datang ke rumah atau lokasi usaha untuk melihat kelayakannya. Inilah yang harus jadi patokan….

    Btw, cek tadi kalau diuangkan di bank pasti palsu ya…nggak ada dananya. Nggak mau mencoba untuk mengintip…hehehe…

  13. Alhamdulillah,,, untung orang tua bang Adal tidak kena tipu dan segera ketauan sama satpam itu.. bener2 nekat deh penipu sekarang, canggih2…

    salam kenal bang Adal..
    salam sayang Oom trainer..

  14. Wuih, menyebalkan ya para penipu itu. Saya pernah mendengarnya di I Radio (you know kan, Om NH? 🙂 ). Malah penyiarnya ganti ngerjain si penipu hehehe…

    Syukurlah ortu Bang Adal gak kena tipu ya. Salam kenal 🙂

  15. wah gan sama persis kejadiannya, dengan motif yang kayak di ceritain agan yang menimpa ibu saya juga. tapi untungnnya bsaya sigap klo itu modus penipuan baru

  16. Alhamdulillah…akhirnya masuk juga di sini
    hehehehe..makasihh om
    sesuai objective program ini, i’ll be back dengan postingan2 baru 🙂

    terima kasih semua atas commentnya
    salam kenal

  17. Wah wah, makin canggih aja cara orang nipu!! 😈
    Ini pelajaran juga.
    Tapi kalo dipikir-pikir, gimana ceritanya map bisa jatuh pas di depan pagar rumah…? ❓ Sebuah kebetulan yang mencurigakan….

  18. Haiya, ngeri juga baca ceritanya. Terima kasih udah posting artikel ini. Sangat menambah pengetahuan mengenai modus penipuan saat ini. Saya boleh ya sharing pengalaman saya hari ini disini? 😀 dengan harapan tidak ada korban lagi nantinya.
    Hari ini saya juga hampir jadi korban. Malah penipunya langsung berhadapan dengan saya di sebuah mall di Surabaya. Modusnya adalah dengan cara menukar kartu ATM saya milik penipu atau orang lain yang dibungkus dengan kertas tisu setelah berusaha mempengaruhi saya dengan kedok ilmu kebatinan dll.
    Saya dalam kesadaran penuh tapi masih juga kecolongan karena saya disuruh jujur, terus menerus di doktrin si komplotan penipu untuk menjadi jujur dan akhirnya terlalu jujur dengan memberikan PIN saya 😀
    Tapi saya masih dalam kesadaran penuh dan langsung memblokir no rekening saya 10 menit setelah para penipu meninggalkan saya. Mereka belum berhasil kali ini. Ah ya, ceritanya saya singkat, dan berusaha untuk tidak mengandung unsur SARA.
    Penipu ini tidak bekerja sendiri. Kebetulan penipunya adalah pria dan partner in-crime nya adalah wanita. Si wanita terlihat seperti wanita pengusaha sukses, menarik dalam berbusana dan cukup meyakinkan bahwa dia adalah orang yang bisa dipercaya (oleh calon korban), atau sebagai pengalih perhatian. Si wanita penipu berusaha memposisikan dirinya setara dengan si korban, sehingga korban (dalam hal ini saya, ha ha.. 😛 ) merasa aman di dekatnya. Si penipu pria dan wanita ini seolah olah tidak saling kenal sebelumnya. Si penipu pria menggunakan kedok bahwa dia memiliki batu sulaiman yang punya banyak khasiat dan dia dapat membaca pikiran orang, menghilangkan teluh kiriman, dll.
    Si penipu wanita, seolah-olah tidak percaya pada kemampuan penipu pria dan sangat dominan dalam memainkan perannya. Saya seperti menyaksikan live sinetron bertema penipuan tapi tetap waspada. Si penipu pria mengaku tidak mengerti fungsi kartu ATM, karena di kota asal dia tinggal tidak ada yang namanya kartu ATM. Hanya ada buku tabungan, bernama Simpedes yang sering digunakan penduduk di kota asalnya tinggal. Namanya juga penipu.. berlagak bodoh padahal tau 😛 .
    Pada akhirnya, si penipu pria berusaha mengetes kejujuran yang pertama-tama dia terapkan ke penipu wanita. Dengan cara memberikan kartu ATM-nya ke saya dan penipu wanita memberikan PIN-nya ke saya supaya saya bisa mengambil sebagian uangnya untuk diamalkan. Tapi saat saya akan melakukannya, penipu pria menahan saya dan menyampaikan bahwa maksudnya sebenarnya hanya untuk mengetes kejujuran. Setelah itu kartu ATM tersebut dibungkus tisu lalu diberikan kembali pada penipu wanita, sambil berpesan untuk tidak menggunakannya dalam waktu 3 hari.
    Naaah… giliran sayaaaa. si penipu pria melakukan hal yang sama, namun perannya dibalik, karena si penipu wanita yang membawa kartu ATM saya dan karena saya terlalu jujur itulah, saya sebutkan digit PIN saya dengan tepat dan akurat. Pada akhirnya si penipu pria membungkus kartu ATM saya. Dia ternyata juga punya tangan yang cepat seperti pesulap. Dia bungkus kartu saya, tapi ditukarkan dengan kartu ATM si penipu wanita. Dia minta kepada saya untuk tidak menggunakan kartu ATM saya paling tidak setelah pukul 18:00 WIB. Mungkin maksudnya supaya dia bisa leluasa mengambil uang menggunakan kartu ATM, tanpa saya curiga. Padahal, kurang dari semenit, saya langsung cek kartu ATM yang telah dibungkus tadi dan memang bukan kartu saya yang ada disana. Penipu prianya punya nyali membagikan nomor HP. Beberapa menit kemudian, saya berusaha menelponnya, sebanyak 3 kali mungkin. Tapi dia tidak menjawab, padahal saya yakin dia masih di dalam gedung yang sama dengan saya. Saya rasa dia tahu saya menelpon dia, karena dia selalu memegang HP dalam melakukan aksinya. Akhirnya saya memutuskan untuk pergi kesatu-satunya mesin ATM yang ada di dalam gedung, dengan harapan dia belum mendahului saya, tapi menurut saya, mereka tidak akan berani berada dekat-dekat dengan mesin ATM tsb. Sementara saya tahu mesin ATM yang lain akan memerlukan waktu untuk dijangkau. Langsung saya menelpon call center bank, dan meminta blokir rekening saya sesegera mungkin. Petugas mengkonfirmasi jumlah tabungan yang saya miliki, dan syukurlah masih utuh. Penipunya masih sempat sms dan menelpon saya. Ketika saya bilang kartunya tertukar, dia juga sempat minta maaf. He he.. penipunya sok alim banget. Berlagak seperti orang yang religius
    Hati-hatilah jika ada penipuan yang serupa dengan yang saya alami, jangan panik dan tetap sadar dan berpikir dengan konsentrasi penuh. Para penipu yang sangat ahli mempengaruhi orang ini, sangat berpengalaman karena mereka cukup tenang dalam menjalankan aksinya.
    Jika Anda sedang berjalan-jalan di mall, atau pusat perbelanjaan dan tiba-tiba ditegur oleh orang yang tidak Anda kenal lalu orang tersebut mengajak berbicara, Anda dapat segera menghindari dengan sopan atau menolak jika diajak ke tempat lain. Ciri khusus penipu atau orang yang punya niat jahat, baik yang tersembunyi ataupun terang-terangan, adalah dia selalu mengajak atau menggiring Anda ke tempat yang sepi, dan terhindar dari CCTV, atau pengelihatan orang lain. Seperti cenderung mencari meja makan, atau tempat duduk di balik dinding, dll. Hal ini supaya dia lebih leluasa menjalankan aksinya.
    Waspadalah!, karena jika tidak, Anda akan ribet sendiri, seperti saya 😀

any comments sodara-sodara ?