Beberapa malam yang lalu aku melihat acara audisi Kontes nyanyi Indonesian Idol ini. Banyak tingkah-polah ajaib yang dipertontonkan oleh peserta. Pecicilan gak karuan, tingkah aneh, tatanan rambut dan busana yang “aduh plis dong” sampai eksploitasi rasa iba. Pesertanya pun beragam ada ABG, mahasiswa, satpam, pengamen, keluarga artis, sampai polisi lalu lintas.
Jika lolos … ada banyak yang terjebak euphoria sesaat yang sangat berlebihan seolah sudah berhasil TOP bisa menundukkan jagat panggung musik Indonesia. Mereka tidak sadar bahwa ini justru baru permulaan kecil menuju ke ajang ”jagal sapi” yang sangat kejam pada proses eliminasi berikutnya. Untuk meraih impian, masih perlu kerja keras, mental baja dan latihan yang sangat luarbiasa … khas bisnis pertunjukan. (KOMPAS MINGGU pernah membahas masalah ini)
Jika tidak lolos … ada yang menangis bombay, ada yang pasrah, ada pula yang marah mencaci maki komentator dengan arogannya … bahkan tidak jarang yang malah mengajari dan menantang komentatornya untuk adu nyanyi satu panggung (ah hebat sekali dia). Tidak bisa dibedakan lagi mana yang punya “strong achievement motivation” … mana yang simply “tidak ngaca”.
Sebetulnya apa sih yang biasanya dinilai pada kontes-kontes nyanyi seperti ini …?
Yang pertama adalah “TIMBRE” warna suara, karakter vokal yang khas. Keunikan yang dianugerahkan ALLAH. Karunia tak terhingga yang diberikanNYA untuk disyukuri. Setiap orang mempunyai karakter warna suaranya sendiri-sendiri. It’s given … !!!.
Yang kedua adalah “TEKNIK” … ada phrasering, artikulasi, diksi, endurance-stamina, persistensi, pengaturan nafas, resonansi, insert-ending, olah diaprahma, kop-stem, vibrasi, falseto, relaksasi, pitch, penguasaan nada, atur modulasi, manufer improvisasi, miking dan seribu satu macam cara menyanyi yang bisa dipelajari dengan latihan yang super keras … yang sama sekali bukan Instant.
Yang ketiga adalah “PENGHAYATAN” … kemampuan Interpretasi Lagu, dinamika dan tempo. Bernyanyi pada hakikatnya adalah menyampaikan pesan dengan harmoni suara nada yang teratur indah. Dengan penghayatan yang pas, seseorang bisa menyanyikan lagu dengan “soul” yang kuat. “Feel” yang tepat. Tidak harus jejingkrakan berlebihan untuk menyanyikan lagu gembira. Tidak perlu dengan sedu sedan berlutut, nangis gegerungan gak keruan untuk menyanyikan lagu sedih. Semua seharusnya keluar begitu saja dari hati. Tarikan nafas pasrah, lengkingan geram pemberontakan, groove R&B, manisnya Chinchah, gejolak kerinduan, ungkapan syukur, perasaan bertaubat, tafakur menyadari ke”fakir”an, spirit nasionalisme dsb akan keluar … jika kita menghayati lagu dengan baik. Ini adalah hakikat berkesenian yang sejati. Maka saya akan sangat heran sekali jika ada seseorang menyanyikan lagu, tetapi dia tidak tau artinya). Almarhum Bapak Pranadjaja, seorang guru vokal terkenal … SELALU meminta para muridnya untuk memahami satu persatu, kata per kata. Apa makna syair dari lagu yang dinyanyikan … tidak peduli lagu anak-anak, nasyid, pop, jazz, tembang jawa, lagu barat atau lagu seriosa sekalipun … selalu dimulai dengan latihan memahami bait lagu dengan seksama agar tau artinya. PENGHAYATAN biasanya mempunyai kontribusi peran nilai yang tinggi.
Yang keempat adalah “PENAMPILAN” … seharusnya hanya pelengkap. It’s a bonus. Mempunyai peran nilai porsi yang terendah … disini akan dilihat dandanan, koreografi, body language, style, orisinalitas. Kecantikan dan kegantengan Wajah ? mungkin agak sedikit dihitung disini … (celakanya di Industri Musik Indonesia justru yang ini … yang nomer satu). (Ada istilah “Ini wajah komersil nih“). (so Nyanyi = Fotomodel ??!!) (Aarrgghh sejuta topan badai dan suara sumbang)
Apakah punya Timbre yang berkarakter unik, Penghayatan yang pas, Musikalitas yang prima, Teknik yang baik, ditambah orisinalitas penampilan, “ketulusan” dan “kejujuran” dalam berkesenian … cukup untuk bisa dikatakan sebagai penyanyi idola Indonesia masa depan …?
Celakanya TIDAK CUKUP !!! masih ada satu lagi yang berperan sangat penting … yaitu SMS dari Pemirsa. Baik yang sukarela, maupun “Pemirsa” yang dimodali … !!!
Dan jika semua itu telah berhasil didapat … ada satu lagi yang membuat mereka bisa bertahan yaitu kualitas intelektual, emotional dan spiritualitas seorang penyanyi juga akan di uji ketat … karena bisnis pertunjukan adalah bisnis yang sangat kejam … !!!. Yang jika tidak kuat mental pasti akan “mental”.
(Ini judulnya Trainer lagi kumat sok taunya …) (bertindak sebagai penikmat musik … bukan pengamat musik … karena memang musik sejatinya untuk dinikmati … bukan diamati …)
katanya mau hiatus… kok udah nongol lagi Om? 🙂
saya mau nambahin yaa…
satu faktor lagi adalah… faktor keberuntungan.
kayak si Mirza Hadi itu lho, yang katanya karena banyak sms ‘nyasar’ ke dia… hehehe….
Indonesian Idol
sebenarnya yang layak jadi idola itu apakah
a. penyanyi
b. pelajar berpestasi dan penyumbang emas olimpiade sains
c. atlit penyumbang emas olimpiade
acara mengejar mimpi yg membutakan
Saya paling Ndak suka nonton Idol – Idol an, (gk lolos audisi seh 😥 )
kemarin terpaksa nonton krn Istri & anak nonton (lebih baik ngepel lap. bola drpd hrs nglawan Istri..). Ada yg unik banget..
ngomongnya pake boso inggris terus, eh malah sama si om anang dijak ngomong njowo terus.. kekeke
I wanna Rock this Buss.. (kayaknya gitu ..)
Uuuupppooomoo sliramu sekaaar… bfehjegdfpgfd
*berisik lg ada yg ngajar THE SHURIKEN*
Ngga cuma di dunia pertunjukkan mas, di segala bidang juga sama, hanya saja gambarannya ngga sejelas kontes2an yang tayang di TV nasional,
bahwa Impian itu butuh perjuangan & kerja keras untuk mewujudkannya.
training apa to, mas?
Eniwei, sbnrnya saya agak kasian jg ama para kontestan itu…apa y pengorbanan mereka yg segitu besar akan mendapat hasil yg layak? Pdhl setau saya, sangat sedikit sekali yg akhirnya bnr2 sukses.. 🙂
nh18 to wenny
iya betul …
kasihan sebetulnya
Indonesia Idol
cuma tren sesaat…
awas pernyataan saya jangan dipelintir yah 😛
saya cuma suka melihat proses audisi… buat ketawa-ketiwian aja bareng istri… kekeke…
idol yang sesungguhnya adalah dimana kita bisa menjadi panutan bagi diri sendiri, trus menjadi pemenang bagi diri sendiri atas keadaan yang kita hadapi ;;).
idola… tiap orang di sudut mata masing2 berbeda mas…
walo indonesia idol hanya sesaat n semu, biarlah mereka dengan sudut matanya…
easy going… 😆
buat jadi pemenang di Indonesia Idol gampang kok caranya..buat saja simpati penontonnya, maka tunggulah saat itu tiba seti tulisan saya disini
Lho … katanya mau libur nge-blog dulu, kagak tahan ya masss? sudah kenelet nge-blog lagi … he he he
eh maksud saya: kebelet nge-blog lagi …
indonesian idol? kontestan yg terpilih ntartiada jaminan jadi terkenal…
beuhhh,,,,
kayanya om nh dah penah jadi juri indonesian idol
Bos, kayaknya Bos harus berobat deh.
Udah kecanduan ngeblog tuh.
Katanya mau break dulu seminggu ini, nggak ngeblog.
Eh, nggak taunya muncul juga.
Btw, pada audisi kemarin aku terkesan dengan seorang pengamen
yang bawa gitar.
Suaranya luar biasa.
Titi DJ aja sampai nangis.
Mudah2an nasibnya bisa terangkat dalam ajang ini.
Aku suka senang jika ada orang kecil yang bisa mengubah nasibnya.
Salam
Aduh ulasannya mendetail banget 🙂
@ heryazwan : iya yang pengamen itu suaranya keren, dia dulu suka keliatan ngamen di kereta jabotabek tuh, kayanya mau terkenal nih, ntar tempat ngamennya ganti jadi di studio studio…
namanya juga usaha kali aja ada rejeki ya…
mangga diklik linknya, saingannya indonesian idol loh.. hekekekekek 😛
http://ontohod.wordpress.com/2008/02/28/foolesian-idol/
Kayanya gatel2 kalo gk nge-blog sehari aja ya? Bicara soal Idol, sy sebetulnya gk begitu mengikuti, hanya sekilas aja. Ada beberapa hal yang sepertinya memang aneh, pada Idol anak-anak itu loh …
Namanya anak-anak, seharusnya ya di dandanin layaknya anak-anak sajalah.
Setelah idol selesaipun, coba lihatlah nasibnya seperti apa? ada yg jadi pekerja catering (kasus idol dangdut TPI), kasihan. Jadi menurut saya, jangan terlalu banyak berharap dari Idol-Idolan …
Gimana menurut Mas?
Indonesian idol
akoe mah cuma pengen liat
“coba lagi award-nya ajah”
soalnya lucu sih…
heheh… 😛
Judulnya .. mengejar mimpi ya pak??
humm…sepertinya bakat kecerdasan bapak semakin meningkat, terus diasah pak
Wah… teori musik nya keluar ! Mantep nich pak.. saya gak tau apa-apa tentang musik soalnya.
Btw, kok nge blog pak ? Hehe… pertanyaan yang sama dengan beberapa orang diatas…
Masalah Indonesian Idol… itu komentatornya memang disetel kejam gitu kan ? Dibayar untuk menjadi kejam.
Masalah ada pengamen yang lolos… semoga mimpinya terwujud. Kalo acara itu saya lebih senang kalo ada yg berasal dari lapisan bawah… lebih.. apa istila hnya ? lebih apa ya ? bingung juga ngomongnya 😕
Beugh…
Indonesian Idol ???
Terkadang malah bagusan suaranya lulusan KDI
Diriku masih bisa masuk acara itu ga ya ???
Kan masih umur 27, batesnya 28 tho 😛
*kepedean berlebihan*
*dijewer ORANG TUA*
Nek wis dadi Idol arep ngapa? nyatanya sekarang belum ada yang ngetop tenan. Saya salut sama pengamen k.a (aris?), semoga ia berhasil, jangan dikalahkan oleh sms orang-orang yang dimodali.