Ini tulisan karya penulis tamu yang ke 17
Simak tulisan berikut …
Dan tebak siapa penulisnya …
————-
TRANS JAKARTA
Beberapa hari yang lalu saya naik bis Trans Jakarta menuju Stasiun Kota. Sewaktu memasuki bis, saya mendapatkan bis lumayan kosong khususnya tempat duduk di bagian depan (mungkin saat itu selisih antar bis tidak lama) namun begitu saya menengok ke kiri banyak orang yang berdiri. Sayapun langsung bergerak menuju bagian depan bis dengan harapan dapat duduk di tempat duduk yang kosong.
Saat hendak duduk, tiba-tiba petugas memanggil saya dan memberi tahu bahwa bagian tersebut khusus untuk perempuan. Lantas saya jadi teringat tentang peraturan ini lantaran sering terjadi pelecehan seksual. Saya pun bertanya kepada petugas, meskipun bagian ini kosong dan tidak ada perempuan lain tidak boleh duduk juga dengan nada yang agak meninggi. Terus terang saat itu saya rada kesal dan sambil balik badan menuju ke bagian belakang bis. Saya menjadi tontonan penumpang lain di bis, lebih-lebih suara saya yang lumayan keras waktu bertanya kepada petugas.
Selang satu halte ada penumpang laki-laki masuk dan langsung bergerak bahkan duduk di bagian depan bis namun petugas tersebut terlihat hanya diam saja. Kontan saja sayapun langsung teriak sama si petugas untuk menyuruh orang tersebut pindah juga. Terlihat berat banget dia bergerak untuk menegur sang penumpang yang baru saja duduk (saya ga tahu udah berapa kali dia harus menegur orang-orang pada hari itu).
Saat saya bicara keras kepada petugas ada seorang ibu yang duduk dibagian belakang bis dengan menggendong anaknya. Dia mendukung dan mengerti keresahan saya sebagai penumpang. Bahkan dia berujar pelan, padahal kita sama2 bayar kenapa juga harus dibeda-bedakan. Untungnya saya sempat melirik kearah ibu itu, terus terang pada awalnya saya ingin petugas tersebut untuk memindahkan beliau karena telah merampas tempat duduknya kaum pria sedangkan pria tidak boleh duduk di bagian perempuan . Si Ibu saat itu menggendong anaknya yang tidak bisa dibilang kecil karena sang anak memiliki kaki yang kecil dan sepertinya tidak normal pertumbuhan rohani dan jasmaninya.
Ya Allah…ampuni hambamu ini yang sudah berniat kurang baik….meskipun saya belum mengeluarkan dalam bentuk kata-kata namun perasaan ini tidak dapat dibohongi. Rasa bersalah di dalam hati membuat emosi terhadap petugas tadi jadi hilang…Saya hampir hilang kata-kata saat melihat kembali kondisi si anak dan ketabahan seorang ibu. Tidak dapat dipungkiri, kasih orang tua memang sepanjang hayat di kandung badan.
Kembali membahas bis Trans Jakarta, pemisahan penumpang pria dan perempuan dengan satu akses pintu baik untuk masuk dan keluar bis sepertinya bukanlah merupakan kebijakan tepat. Seandainya mau mengurangi pelecehan, buat aja sekat di dalam bis dengan pintu yang berbeda pula. Janganlah mengorbankan hak penumpang lainnya (baca: pria) yang sama-sama membayar namun diberikan hak yang berbeda. Saya tidak ada masalah dengan penumpang perempuan namun pembuat peraturan yang membuat kurang nyaman dalam menggunakan tranportasi publik.
———-
KARYA SIAPA INI ???
.
.
STOP PRESS
Saya akan membuka jati diri Narablog Penulis tamu saya kali ini
Seperti yang sudah diprediksi oleh teman-teman semua
Ini adalah karya : NECKY Y EFFENDY
Saya biasa memanggil beliau Pak NECK saja
Roker dari Tangerang Selatam
Ayah dari Tiga Putra Putri
Blognya bertajuk : SENTILAN
.
.
Mmm…seperti tulisannya mas Necky, tapi kan biasanya naik kereta ya bukan busway *binun*
*nungguin sherlock holmes*
Tapi bisa jadi sih om necky
Secara kan om necky pemerhati
Mari kita lihat apa kata sherlock holmes
*duduk dipojokan nunggu*
Udahlah Non, ini memang Bang Necky, gak usah ragu-ragu lagi..
Yang suaranya gede kan juga beliau… Hahaha…. 🙂
put…susah yah…kalau mau berkelit sama detektif ini…..hehehehe
wow….baru 2 orang udh jadi terdakwa….. sekali kereta tetap kereta…hidup krl…
kalau saya nebak bang aswi yg suka kasih wejangan yang tersirat….
Bang Aswi ga mungkin pake Trans Jakarta..
Bang ASwi pemerhati sepeda tuh..nggowes truss..
Ga mungkin..
Udahlah Bang Necky, ngaku ajaaa…. Hahaha…. 🙂
nchie…ternyata gw ga bisa buat jebakan betmen euy….*ga bakat*
Kalau melihat tulisannya yang selalu fokus dengan metropolitan Jakarta, kok saya penasaran dengan pak Necky ya Om…
Hmmmmm, baru 3x maen ke rumah Om Necky. Makanya belom berani menuduh Beliaulah karsini 17 ini 🙂
*hiks, mulai baca Karsini dari Karsini 11. Yang tebakan ekye benul baru Bibi Teliti sama Neng Orin. Wah kurang gaul neh emaknya Double Zee* 😦
bentar Om…saya perlu nanya petugas busway dulu, masihkah beliau ingat salah satu penumpangnya yang misuh-misuh ini. Hehehe….alasan lain untuk bilang tidak tahu jawaban.
Tadinya saya mau nuduh Abi, tapi dari gaya bahasanya jauh banget dari Abi..
Maka, tak syak lagi, ini adalah karya Bang Necky… 🙂
Sabar saja menunggu pengumuman Om Nh, siapa gerangan penulis ini. Iya saya setuju dengan beliau bahwa kalau ada pemisahan penumpang lelaki-perempuan, mbok tempatnya dikasih batas jelas dengan pintu berbeda. Lagian kan kasihan petugasnya yg terus diomelin penumpang gak ngerti peraturan ini 🙂
Uni, kenapa blog Uni gk bisa dibuka?
jurnaltranformasiku.wordpress.com is no longer available
ini kayanya blogger cowok ya..
bagian paragraf terakhir,menekankan begitu,..
curiga ai Abang Necky..
lagi males naik kereta,trus pindah ke Trans Jakarta..hhe..
jadi pemerhati deh..
Tanpa pikir panjang, telunjuk saya lansung mengarah ke Bang Necky…
Alasannya:
1. Gaya bertuturnya khas Bang Necky
2. Topik bahasannya transportasi Jakarta. Meski beliau pengguna KRL, bukan berarti tidak pernah naik Trans Jakarta, bukan?
3. Jelas ini yang nulis cowok, maka mustahil banget kalau saya tuduh Bunda Ly yang nulis… 🙂
So, Bang Necky adalah tersangka tunggal kali ini.. 🙂
amaaaaan, saya gak jadi tersangka
hahaha… nyerah dah ah… 😀
ku kira akan sampai tanggal 31 saja om, ternyata… hehe..
nice 🙂
saya senang mengikuti postingan anda
postingan yang menarik .
salam kenal yya dan sempatkan mampir ke
website kami.
i love ur post, keep share^^
mampir balik ke website kami yaa…
uda vizon….ini kayaknya bot deh…
ada apa disana ??
Pokoknya kalau disini susah untuk berkelit dan “nylimur”…
Yang nginvestigasi lebih jeli.
Jadinya saya pesen buat Mas Necky, udahlah, nyerah aja.
Nggak usah berkelit kayak Angelina Sondakh…
saya dulu pernah ditegur dan kondisi kosong.
hahahah
saya tidak menggubris kan saya apatis.
#hahahaha, ababil
Walaupun membayar sama, sebaiknya laki-laki memberikan kesempatan kepada wanita atau orangtua untuk duduk, jika tempat duduk memang terbatas. Kecuali di pesawat terbang.
Kalau ada wanita dan orangtua berdiri, sedangkan kita yang blogger Republik Indonesia duduk sambil mlintir kumis yooo isyiiiiiiin harusnya.
Tapi kalau anda melihat saya berdiri dalam bis dan anda kebetulan dapat tempat duduk, nggak usah nawari saya lho yaaaa. Mengapa ?? Karena saya ingin motret anda ha ha ha ha ha.
Waktu di tanah suci , saya, isteri saya dan seoarang sahabat wanita gak kebagian tempat duduk di bis. Saya duduk ngesot di lantai bis, isteri saya dan temannya berdiri. Naaaaahhhhhh,, seorang ketua regu, laki-laki dan masih muda malah enak-enakan duduk di kursi. Mungkin karena dia berjenggot jadi gengsi kalau duduk ngesot dekat saya.
Ya begitulah isi dunia, macam2
Salam hangat dari Surabaya
tenang pakde…hingga detik ini saya masih seperti yg pakde tekankan….mudah2an saya konsisten yah….
terima kasih udh mengingatkan………..
saya sedang tidak mendudukkan mas Necky sebagai tersangka lho karena panjenengan kan gak pakai kumis ha ha ha . Tenang mas, TV sedang sibuk menayangkan Anggie kok.
Meski saya telat komen, tapi tolong komen saya dimuat, saya pikir kita jangan lupakan satu variabel lagi, yaitu BUDAYA ANTRI, siapa datang duluan berhak duduk, saya kalau lagi capek, pasti sengaja naik bus yang kosong supaya bisa duduk, masa perempuan muda dan sehat yang naik di tengah2 berhak ngusir saya. lagian kalau SEMUA perempuan (termasuk yang muda, sehat, dan tidak hamil) harus dikasih duduk, sama saja TIDAK SATU PUN LAKI-LAKI (meski dia datang jauh lebih duluan) YANG BERHAK DUDUK SAAT JAM PENUH, tolong dipikir lagi, jangan terlalu menuntut orang untuk idealis, ingat budaya antri, siapa datang duluan tetap berhak duduk, kecuali kalau yang datang belakangan itu adalah golongan lemah, seperti wanita HAMIL, lansia, gendong bayi, dan orang cacat. Tolong jangan takut muat komen saya, supaya kita jangan lupakan satu hal, yaitu TIDAKKAH YANG DATANG DULUAN JUGA PUNYA HAK UNTUK MEMILIH TEMPAT YANG LEBIH BAIK.
Om Necky, apa benar ini tulisan Om?
Sepertinya memang aneh ya kalau dalam 1 ruangan tanpa sekat harus dibedakan ini khusus perempuan dan yg lain bebas. Mending ditulis saja: dahulukan ibu hamil, orang berkebutuhan khusus, orang tua, dan ibu yang menggendong anak untuk mendapat tempat duduk. Begitu lebih ‘normal’ sepertinya.
ternyata ini memang tulisan saya ti…….hehehehe
STOP PRESS
Saya akan membuka jati diri Narablog Penulis tamu saya kali ini
Seperti yang sudah diprediksi oleh teman-teman semua
Ini adalah karya : NECKY Y EFFENDY
Saya biasa memanggil beliau Pak NECK saja
Roker dari Tangerang Selatam
Ayah dari Tiga Putra Putri
Blognya bertajuk : SENTILAN
terima kasih buat om enha yg sudi memperkenankan tulisan saya.
karsini memang top banget sensasinya………ternyata kalau memang kita biasa menyambangi dan membaca tulisan teman2 kita bisa dengan cepat mengenali style dan topik yg biasa ditulis….*seperti drama korea misalnya siapa yg tak kenal dengan yg satu ini?*
Terima kasih teman-teman….atas atensinya….
om enha….emang top markotob….
yeee.. satu lagi karyanya yg aku kenal siapa.. hehehehe
saya pikir pelecehan seksual di transJakarta itu karena penumpangnya kerap kali berlebih sampai berjejalan. jadi, kalau ada penumpang nakal, dia akan memakai kesempatan di dalam kesempitan itu.
trans jakarta.. wah, jadi inget masa-masa itu.. saat trans jakarta jadi angkutan favorit
Tuh kan Bang necky..
Kalo mau bikin jebakan betmen,jangan sembarangan hahaa..
emang yang bener karya siapa.