Selesai sudah training batch ke 6 untuk para supervisor …
Seminggu penuh aku ada di suatu hotel resort diantara Bogor dan Sukabumi
Dan ini adalah cerita yang tersisa dari Batch ini ..
1. Puasa …
Aku kagum dengan salah satu traineeku … dia tetap berpuasa … walaupun sedang melakukan training outbound yang melelahkan itu … Padahal kami yang tidak berpuasa saja … telernya setengah mati …
Dia dengan semangat tinggi tetap mengikuti seluruh rangkaian acara training Outbound itu. Hebat juga orang ini. Namanya Isharyanto … supervisor dari Gorontalo …
2. Ijin
Ada salah satu traineeku yang izin untuk tidak ikut training outbound pada hari ke lima ini.
Cuma … terus terang “agak aneh” …
Dua hari yang lalu dia izin kepada stafku … dia mau pulang lebih awal karena istrinya hamil. Stafku meminta dia untuk izin langsung ke Aku …
Dan ya … Kemarin dia izin kepadaku … namun alasannya berubah … kali ini karena adiknya menikah … (hehehe ) (mana yang benar ini …). Aku tak mau berprasangka buruk. Bisa saja kan … dia ingin menghadiri pernikahan adiknya bersama istrinya yang hamil … 🙂
Dia terlihat agak takut-takut ketika meminta izin itu … namun ketika aku perbolehkan … tiba-tiba saja … mukanya berseri … dan setengah heboh …. dia bilang makasih ya pak … makasih ya pak ??? (agak sedikit berlebih). (dan aku pun sedikit berkerut …)
3. Kecekluk …
Training outbound kemarin memakan korban tiga orang … “Kecekluk”
Kecekluk adalah keseleo .. terkilir … Pergelangan mata kaki tertekuk tidak semestinya ketika menapak tanah.
Korbannya adalah … Pak Sutrisno dari Semarang … Pak Ega dari Tasik …
Dan satu lagi adalah … si Trainer ini … !!! (hehehe)
Ya aku terkilir kakiku ketika akan berdiri … aku tidak melihat permukaan tanah yang sedikit begelombang … sehingga kecekluk lah aku …
But alhamdulillah ,.. aku masih bisa jalan … walaupun terpincang-pincang … !!!
Jadi begitulah sodara …
Cerita tersisa dari Batch ke 6 ini …
.
.
Wew.. pertamax euy.. senengnyaa (dance)
yang hamil istrinya yang keberapa itu om..?
hmmm mungkin adik istrinya menikah karena hamil?
(sorryyyyyyy becanda loh)
(seenaknya aja mereka-reka alasannya)
EM
Kecekluk itu bahasa mana Pa’…?
Pak, salut ya ama yg puasa. Padahal outbound itu melelahkan bgt 🙂
karena istrinya hamil jadi untuk bisa njagong pernikahan adiknya dengan sangat “terpaksa” harus diantar oleh sang trainee… karena diijinkan makanya si trainee seneng banget, mau makan gratis di pernikahan adiknya bersama istrinya yang lagi hamil kbetulan si istri ngidam makan tanpa bayar…
*halaahhhh… *
ulasan yang sangat yahud, bang 🙂 hehehehe
Mudah-mudahan segera sembuh ‘kecekluk’ -nya … Tinggal 1 batch lagi kan ? Tetap semangat !
Oh..itu, ya arti dari kecekluk itu..he..he..
Wah salut buat trainee Pak NH yang tetap berpuasa…
Sepertinya dalam tiap training selalu ada yang ijin, ya, pak ? he..he..
aku biasanya bilang keceklik, om…bukan kecekluk…*dibahas*
Terus, terus, piye kakinya? Masih kecekluk?
kecekluk? waduh saya kok baru tahu nih ada kosakata kecekluk. Yang saya tahu, seperti musim panas kering kerontang itu, namanya pacekluk .. *haiyah .. melu-melu wae!
om, gimana kakinya masih sakit ngga??
kayanya yg sering ijin ituh hobi banget ijin ya Om..
kalo temen2 lainnya TOP bgt di critanya ^^
Semoga cepet sembuh kecekluknya Om 🙂
ku pernah ngerasain kecekluk waktu study tor ke jogja…
hiks sakitnya minta ampun om…
waktu perjalan pulang naik kereta, guruku yang pandai mengurut untuk meluruskan urat mengobati…dan ampun deh aku mesti dipegangin 5 orang biar gak ngamuk….sakitnya minta ampun pas di urut!!!!
tetapi thanks god ketika selesai rasa sakit terkilir itu gak terasa sama sekali…^_^
om ini amat sangat berprasangka baik –> dia ingin menghadiri pernikahan adiknya bersama istrinya yang hamil …
hehehehe